4 Debit Rancangan
4 Debit Rancangan
B. Metode perhitungan
➢ Ada berbagai metode statistik yang dapat digunakan untuk menentukan debit
andal dengan keandalan (peluang) tertentu. Pada penerapan metode
statistik langkah pertama yang harus ditentukan adalah pemilihan model
distribusi yang sesuai, dan selanjutnya dari model distribusi tersebut dapat
ditentukan debit andalnya.
C. Metode Grafis
➢ Metode grafis yang lasim digunakan untuk menentukan debit andal, dikenal
sebagai metode Plotting Position (Posisi Penggambaran).
➢ Prosedur perhitungan & penggambaran:
(1) Urutkan data mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil
(2) Tentukan posisi penggambaran (plotting position) p dengan persamaan:
m
p= 100%
N +1
dengan m = nomor urut data dan N = banyaknya data
(3) Gambarkan hubungan antara debit (Q) dan posisi penggambarannya (p),
kemudian tentukan lengkung debit (trend Q)
(4) Tentukan debit andal sesuai keandalan yang dinginkan
Format Tabel Pernitungan
No Urut Debit, m
p= 100 %
m Q(m3/detik) +
N 1
1
2
3
.
.
.
.
.
N
Menentukan Q andal dari Lengkung Debit
80
70
60
Q (m3/detik)
50
40
30
Q80
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
p (% )
Contoh Soal: Tentukan debit andal 80% (Q80) dan debit andal 90% (Q90)
dari data debit berikut ini.
Debit
Bulan
(m3/det)
Jan 67,2
Feb 42,7
Mar 36,3
Apr 25,0
Mei 30,1
Jun 22,4
Jul 27,8
Ags 28,0
Sep 29,5
Okt 45,6
Nop 55,3
Des 70,5
TAHAPAN / PROSEDUR DALAM PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN / WATER AVAILABILITY
DEBIT DIURUT
DARI BESAR KE KECIL
HITUNG FREKWENSI
FN [x(i)] = (i-) / (N+1-2)
100
TENTUKAN RENCANA
50 AIR IRIGASI
PEMANFAATAN AIR
Q80
Q95
PLTA
PLTA Q95 DAN Q50
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00
95
40
35
30
Debit (m3/det)
25
Weibull
20 Gringgroten
Normal
15
10
5
Qandalan
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Persentasi Terjadi / Terlampaui (%) Irigasi
METODE RASIONAL
• Metode Rasional sebagai cara perkiraan debit yang paling popular karena
kesederhanannya yaitu penyederhanaan berbagai proses alami menjadi
proses sederhana
• Banyak kendala dan keterbatasan pemakaian
• Diunakan untuk DAS ukuran < 300 ha
• Cara Rasional bertujuan untuk memperkirakan debit puncak dengan
persamaan :
Q = 0,278 C I A
Q : debit puncak (m3/dt)
C : koefisien limpasan / runoff dgn range 0 ≤ C ≤ 1
I : Intensitas hujan (mm/jam)
A : luas DAS (km2)
ANALISIS DEBIT BANJIR
A. Metode Rasional
Asumsi: • Curah hujan tersebar merata di seluruh daerah tangkapan hujan
(DTH) atau catchment area
• Debit maksimum tercapai jika seluruh daerah tangkapan hujan
telah menyumbangkan alirannya pada penampang sungai /
saluran yang ditinjau; dengan kata lain durasi hujan sama dengan
waktu konsentrasi.
Rumus Umum:
Q =C .I .A
dimana: Q = debit banjir [m3/detik]
C = koefisien pengaliran atau koefisien limpasan (Runoff coefficient)
I = intensitas curah hujan [mm/jam atau mm/hari]
A = luas daerah tangkapan hujan (catchment area) [km2 atau ha]
1. Metode Rasional Jepang (berlaku untuk A ≤ 5000 ha)
Prosedur perhitungan dan rumus-rumus yang digunakan:
(1) Ukur / hitung luas daerah tangkapan hujan (A) dengan planimeter
Rencana Bendung
+ 500
L = panjang sungai utama
L0 = jarak titik terjauh ke awal sungai
dimana: L0 = jarak titik terjauh ke awal sungai/saluran [m]
Ld
td dihitung dengan persamaan: td =
V
dimana: Ld = panjang sungai/saluran
V = kecepatan rata-rata aliran dalam sungai.
2t c
Cs =
2t c + t d
Tabel Koefisien Limpasan (Runoff Coefficient), C