Disusun oleh
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Rahmat dan Karunia-
NYA maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Matematika dasar khususnya
tentang pembahasan Konsep Dasar Limit sebagai bahan materi pembelajaran.
Penyusunan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas agar mahasiswa terlatih guna
meningkatkan motifasi belajar mahasiswa.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik teknis
penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran sangat saya harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu Ika Mariang, S.pd selaku dosen pembawa mata kuliah Kalkulus dasar ini.
Secara Khusus kami juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang sedikit ikut
membantu kami.
Semoga materi imi dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sendiri sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah Satu kompetensi guru yang perlu dikembangkan adalah menguasai bahan ajar
yang akan disampaikan kepada siswa. Bahan ajar Kalkulus merupakan dari matematika
yang didalam ruang lingkupnya berkaitan dengan Limit fungsi, perhitungan difrensial,
dan perhitungan integral.
Kalkulus pertama kali dikembangkan oleh Issac Newtin pada abad 17 di Inggris dan
pada waktu yang bersamaan juga dikembangkan oleh Leibniz (1646 ± 1716) di Jerman.
Penelitian mereka yang dilakukan secara terpisah tersebut menghasilkan kesimpulan
yang sama. Hal-hal yang dipelajari berhubungan dengan laju perubahan dan luas daerah.
Perhitungan ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan untuk memecahkan
permasalahan yang terdapat pada berbagai bidang disiplin ilmu, sehingga Kalkulus
banyak kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah didalam kehidupan sehari-
hari, misalnya dibidang ekonomi, teknik dan lain sebagainya.
iii
Bab II
ISI
Sebagai contoh, kita tidak bisa mengerjakan limit berikut dengan cara substitusi
karena akan menghasilkan bentuk tak
tentu o/o, yakni:
iii
Oleh karena itu, kita memerlukan metode lain untuk mengerjakan limit yang
demikian. Kita akan melihat bahwa limit yang demikian dapat diselesaikan dengan
metode pemfaktoran.
2. Metode Pemfaktoran
Perhatikan kembali limit tak dapat dikerjakan dengan cara substitusi di atas.
Untuk menyelesaikan limit tersebut, kita perlu memfaktorkan funsinya terlebih
dahulu, baru kemudia kita substitusikan nilainya. Perhatikan berikut ini.
Meskipun metode pemfaktoran dapat menangani masalah limit yang tak dapat
dikerjakan dengan cara substitusi di atas, bukan berarti ini berlaku untuk setiap kasus,
sayangnya, dalam beberapa kasus, metode pemfaktoran tidak dapat membantu begitu
pula dengan metode substitusi. Perhatikan limit berikut ini.
Baik metode substitusi maupun metode pemfaktoran tidak dapat diterapkan untuk
menemukan nilai limit tersebut. Jika kita menggunakan substitusi langsung, maka kita
akan peroleh bentuk tak tentu o/o yang mana tidak memberikan arti apapun.
Begitu pula, kita tidak dapat memgaktorkan fungsi pada limit tersebut sehingga
metode pemfaktoran juga tak dapat diterapkan. Untuk menangani limit yang
demikian, kita perlu mengenal metode berikutnya yakni perkalian akar sekawan.
iii
Perhatikan pengerjaan limit di atas. Pertama kita melakukan perkalian dengan
akar sekawan, kemudian melakukan pemfaktoran dan terakhir mensubstitusi langsung
pada nilai pada fungsi hasil pemfaktoran sehingga diperoleh nilai limit yakni -2.
Limit dapat diartikan sebagai menuju suatu batas, sesuatu yang dekat namun tidak
dapat dicapai. Dalam bahasa Matematika, keadaan ini dapat disebut limit. Mengapa
harus ada limit? Limit menjelaskan suatu fungsi jika batas tertentu didekati. Mengapa
harus didekati? Karena suatu fungsi biasanya tidak terdefinisi pada titik-titik tertentu.
Walaupun suatu fungsi seringkali tidak terdefinisi untuk titik tertentu, namun masih dapat
dicari tahu berapa nilai yang di dekati oleh fungsi tersebut apabila titik tertentu semakin
didekati yaitu dengan limit.
Toerema / Pernyataan:
iii
Suatu fungsi dikatakan mempunyai limit apabila antara limit kiri dan limit kanannya
mempunyai besar nilai yang sama dan apabila limit kiri dan limit kanan tidak sama
maka nilai limitnya tidak ada.
Bentuk kedua
1. Cara Substitusi
Cara Substitusi ini langkahnya dengan mengganti perubah yang mendekati nilai
tertentu dengan fungsi aljabarnya. Berikut adalah beberapa contoh yang dapat
dipahami.
iii
Contoh 1:
Tentukan nilai limit fungsi aljabar
dari
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 4
iii
Jadi, nilai dari limit fungsi aljabar tersebut
2. Cara Pemfaktoran
Cara Pemfaktoran digunakan apabila cara substitusi menghasilkan nilai limit yang
tidak terdefinisikan seperti pada contoh berikut:
Contoh 1
Contoh 2
iii
3. Metode membagi dengan pangkat tertinggi penyebut
Contoh 1
Tentukan nilai limit fungsi aljabar dari
Contoh 2
iii
4. Metode mengalikan dengan factor sekawan
Contoh Soal:
Tentukan nilai limit dari
Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menentukan nilai suatu limit yaitu
dengan mensubstitusikan x=c ke f(x), sehingga dalam kasus ini substitusikan x=4 ke
Setelah distribusikan
ternyata nilai limit
tersebut tidak terdifini atau merupakan bentuk tak tentu
0
0
Maka dari itu untuk menentukan nilai suatu limit harus menggunakan metode
lain. Apabila diperhatikan, pada f(x) terdapat bentuk akar yaitu
iii
Bentuk
iii
DAFTAR PUSTAKA
Latar Belakang
https://dokumen.tips/documents/makalah-limit.html
https://jagostat.com/matematika_dasar/definisi-limit-dan-limit-fungsi-aljabar
http://bunyan.co.id/materi-limit-fungsi-aljabar/
iii