Penyusun:
Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat,
keinginan dan sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri
individu sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar dirinya atau disebut
dengan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan ( Notoatmodjo, 1997 ). Menurut WHO, yang dikutip oleh
Notoatmodjo (1993), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan
fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.
2. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi, karena memang direncanakan
sendiri oleh subjek.
3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change), ialah perubahan yang terjadi
apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang
cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban.Hal ini disebabkan setiap orang
mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda. 9 Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa
yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :
1. Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap
dan lainlain.
2. Orang penting sebagai referensi Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan
dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti : guru,
kepala suku dan lain-lain.
3. Sumber-sumber daya Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja,
ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun
negatif.
4. Kebudayaan Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu
masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah
salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam
terhadap perilaku. Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh
sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar
belakangnya.
Perilaku dapat dibatasi sebagai jiwa (berpendapat, berfikir, bersikap dan sebagainya)
(Notoatmodjo,1999). Untuk memberikan respon terhadap situasi di tersebut. Respon ini dapat bersifat
pasif (tanpa tindakan).
Adalah faktor yang terwujud dalam kepercayaan, kayakinan, niali-nilai dan juga variasi demografi,
seperti : status ekonomi, umur, jenis kelamin dan susunan keluarga. Faktor ini lebih bersifat dari dalam
diri individu tersebut.
a. Pengetahuan Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sngat penting untuk terbentuknya
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
1) Awareness (kesadaran)
2) Interest (merasa tertarik)
3) Evaluation (menimbang-nimbang)
4) Trial
5) Adoption
b. Keyakinan Keyakinan adalah pendirian bahwa suatu fenomena atau objek benar atau nyata.
c. Nilai Secara langsung bahwa nilai-nilai perseorangan tidak dapat dipisahkan dari pilihan perilaku.
Konflik dalam hal nilai yang menyangkut kesehatan merupakan satu dari delema dan tantangan penting
bagi para penyelenggara pendidikan kesehatan.
d. Sikap Sikap merupakan salah satu di antara kata yang paling samar namun paling sering digunakan di
dalam kamus ilmu-ilmu perilaku. Sikap sebagai suatu kecenderung jiwa atau perasaan yang relatif tetap
terhadap kategori tertentu dari objek, atau situasi ( Notoatmodjo, 2003).
2. Faktor-faktor Pemungkin (Enambling Factors) Adalah faktor pendukung yang terwujud dalam
lingkungan fisik, termasuk di dalamnya adalah berbagai macam sarana dan prasarana, misal : dana,
transportasi, fasilitas, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.
a. Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat
utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang
berhubungan dengan organisasi kerja.
b. Prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan
publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat
mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
1) Dana merupakan bentuk yang paling mudah yang dapt digunakan untuk menyatakan nilai ekonomis
dan karena dana atau uang dapat dengan segera dirubah dalam bentuk barang dan jasa.
2) Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia dan atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
3) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam
rangka mencapai suatu tujuan.
4) Kebijakan Pemerintah adalah yaitu suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus
ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan
bobot pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga yang
mempunyai tugas menjatuhkan sanksi
3. Faktor-faktor Pendukung (Reinforcing Factors) Adalah faktor-faktor ini meliputi : faktor sikap dan
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku petugas termasuk petugas kesehatan,
undang-undang peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan
kesehatan
1. Pengertian Praktek menurut Bartsmet (1994) di pengaruhi oleh kehendak sedangkan kehendak
dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari
tindakan yang telah lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta
motivasi untuk mentaati pendapat tersebut.
Terbentuknya praktik terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif
(pengetahuan) dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa objek
diluarnya.Secara lebih operasional praktik dapat diartiakan sebagai suatu respon organisme atau
seseorang terhadap rangsangan (stimulasi) dari luar objek tersebut. Respons manusia tersebut dapat
bersifat pasif yang meliputi pengetahuan, persepsi dan sikap, sedangkan yang bersifat aktif merupakan
tindakan yang nyata atau practice. Stimulus atau rangsangan terdiri dari 4 unsur pokok yakni sakit dan
penyakit, system pelayanan kesehatan dan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Becker (1987, Notoatmodjo 2007) Praktek buang air besar adalah perilaku-perilaku seseorang
yang berkaitan dengan kegiatan pembuangan tinja meliputi, tempat pembuangan tinja dan pengelolaan
tinja yang memenuhi syaratsyarat kesehatan dan bagaimana cara buang air besar yang sehat sehingga
tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi kesehatan Menurut Notoadmodjo (2007), Praktik
memiliki beberapa tingkatan,
Adaptasi praktek (tindakan) memiliki beberapa indikator, antara lain:
2. Mekanisme Buang Air Besar Semua makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan di cerna oleh organ
pencernaan. Selama proses pencernaan makanan di hancurkan menjadi zat-zat sederhaa yang dapat
diserap dan di gunakan oleh sel dan jaringan tubuh kemudian sisa-sisa pembuangan akan dikeluarkan
oleh tubuh berupa tinja , urine atau gas karbondioksida. Akhir dari proses pencernaan yang di keluarkan
berupa tinja di sebut buang air besar ( Notoatmodjo, 2003)
3. Permasalahan Praktek Buang Air Besar dan Akibat yang ditimbulkan Sejak dahulu sampai kapan pun,
masalah pembuangan ktoran manusia selalu menjadi perhatian kesehatan lingkungan. Dengan
pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman. Masalah pembuangan tinja
semkin meningkat tinja merupakan sumber penyebaran penyakit yang multi kompleks yang harus sedini
mungkin diatas ( Notoatmodjo, 2003 )
a. Pengetahuan
b. Pemahaman (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi
3). Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor menurut Notoatmodjo (2003) yaitu:
a. Tingkat Pendidikan
b. Informasi Seseorang
c. Budaya
d. Pengalaman
e. Sosial Ekonomi
b. Pendidikan
Merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga
tersebut dalam mencapai tujuan untuk tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu
kesatuan ( Budiono, 1998 ). Disamping itu pendidikan juga dikatakan sebagai pengembangan diri dari
individu dan kepribadian yang dilaksanakan secara sadar dan penuh tanggung jawab. Untuk
meningkatkan pengetahuan sikap dan ketrampilan serta nilai-nilai sehingga mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan ( yusuf, 1992 ). Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan
semakin baik pula tingkat pengetahuannya
2). Ruang lingkup pendidikan Ruang lingkup pendidikan terdiri dari pendidikan informal, non formal, dan
formal. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dirumah dalam lingkungan
keluarga. Sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau organisasi
tertentu seperti terdapat disekolah atau universitas (Notoatmojo, 2003 3
4). Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat pendidikan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu
a. faktor umur,
b. faktor tingkat social ekonomi
c. faktor lingkungan
d. faktor umum
c. Sarana
Sarana adalah adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat
utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang
berhubungan dengan organisasi kerja. Jamban keluarga atau tempat pembuangan kotoran adalah suatu
bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia yang lazim disebut
kakus/WC dan memenuhi syarat jamban sehat atau baik. Manfaat jamban keluarga adalah untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit dan kotoran manusia ( Salimmadjid, 2009 ).
2). Menentukan letak pembuangan kotoran Untuk menentukan letak pembuangan kotoran, terlebih
dahulu kita harus memperhatikan ada atau tidaknya sumber-sumber air. Kita perlu mempertimbangkan
jarak dari tempat pembuangan kotoran ke sumber-sumber air terdekat.
3). Beberapa macam tempat pembuangan kotoran Menurut konstruksi dan cara mempergunakannya,
dikenal bermacammacam tempat pembuangan kotoran:
Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi persyaratan persyaratan sebagai
berikut :
d. Dukungan Keluarga
Keluarga merupakan sebagai unit terkscil dalam masyakat merupakan klien keperawatan atau sebagai
penerima asuhan keperawatan keluarga sangatberperan dalam menentukan cara asuhan yang di
perlukan anggota keluarga yang sakit. Bila dalam keluarga tersebut salah satu anggotanya mengalami
masalah kesehatan maka sistem dalam keluarga akan terpengaruh. (Friedman, 1998)
2). Struktur Keluarga Struktur kekuatan keluarga meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan
keluarga untuk saling berbagi, kemampuan sistem pendukung di antara anggota keluarga, kemampuan
perawatan diri, dan kemampuan menyelesaikan masalah Menurut Effendy (1995), struktur keluarga ada
bermacam-macam diantaranya adalah :
a. Patrilineal
b. Matrilineal
c. Matrilokal
d. Patrilokal adalah
3). Fungsi Keluarga Menurut Friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut:
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi perawatan kesehatan
4). Jenis Dukungan Keluarga Terdapat empat jenis atau dimensi dukungan ( Friedman, 1998 ) yaitu:
a. Dukungan emosional Keluarga
b. Dukungan penghargaan ( penilaian )
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan informative Keluarga
5). Hubungan dukungan keluarga dengan kesehatan Keluarga harus dilibatkan dalam progam pendidikan
dan penyuluhan agar mereka mampu mendukung usaha keluarga yang masih buang air besar di
sembarang tempat. Bimbingan/penyuluhan dan dorongan secara terus menerus biasanya diperlukan
agar keluarga yang buang air besar sembarangan tersebut mampu melaksanakan rencana yang dapat
diterima dan mematuhi peraturan. Keluarga selalu dilibatkan dalam progam pendidikan sehingga
mereka dapat memperingati bahwa buang air besar sembarangan dapat berdampak penyakitpenyakit
(Brunner dan Suddart, 2001)
C. Kerangka Teori Skema L. W Green, di dalam Notoatmodjo, 2003 Faktor Predisposisi : - Pengetahuan -
Pendidikan - Sikap - Kepercayaan - Nilai-nilai Faktor Pemungkin : - Ketersediaan sumber daya - Sarana
Praktek Buang Air Besar Faktor Penguat : - Perilaku Petugas - Dukungan - keluarga
Setiap makhluk hidup tentunya akan mengalami sebuah perubahan dan perkembangan. Perubahan dan
perkembangan tersebut meliputi fisik dan psikiologis. Dapat dikatakan jika perkembangan merupakan
serangkaian perubahan yang progresif baik fisik ataupun psikologi yang mana diperuntukkan mencapai
kedewasaan dan kematangan. Perkembangan fisik dikenal sebagai pertumbuhan yang mana dapat
berlangsung secara terus menerus hingga usia tertentu dan setelah itu berhenti. Semisal tinggi badan,
berat bada, serta kemampuan motorik. Sedangkan dalam sisi psikologisnya meliputi beberapa hal,
antara lain adalah:
Dalam ilmu psikologi, ada 4 teori tentang manusia yaitu teori psikoanalisis, behaviorisme, kognitif, dan
humanistik. Teori psikoanalisis menjelaskan tentang interaksi antara komponen biologis atau id,
komponen psikologis atau ego, dan komponen sosial atau superego.
1. Teori Psiko-analisis
Id merupakan dorongan biologis yang berujung pada pencapaian kesenangan. Ego bergerak berdasarkan
pada prinsip realitas yang membawa manusia dalam kenyataan. Dan superego merupakan hati nurani
yang bertindak sebagai polisi kepribadian. Teori ini dikembangkan langsung oleh Sigmund Freud dan
pengikutnya yang mana mempelajari psikologi perilaku manusia.
2. Teori Behaviorisme
Teori behavorisme menyatakan jika perilaku manusia akan sangat ditentukan oleh reinforcement, yang
mana tindakannya didasarkan pada ganjaran maupun hukuman yang ada. Sedangkan kemampuan
potensial dalam berperilaku didapatkan melalui cara imitation atau meniru dalam proses belajar sosial.
Sistem psikologi behaviorismen ini adalah transisi yang berasal dari sistem sebelumnya.