Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan Ke 14

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


STIE IGI
Hery Margono, SE, Ak,MM

Pelaporan Keuangan Segmen dan Interim

Memahami dan mampu menjelaskan tentang:


1. Bagaimana pendekatan manajemen digunakan untuk mengidentifikasi potensi segmen operasi
yang dapat dilaporkan
2. Bagaimana menerapkan tes ambang batas untuk mengidentifikasi segmen operasi dilaporkan:
tes pendapatan, tes aset, dan tes laba usaha
3. Penerapan tes pendapatan 75% dari luar untuk menentukan apakah segmen tambahan harus
dlaporkan
4. Tipe-tipe informasi yang dapat diungkapkan untuk segmen dan alasan-alasan bahwa tingkat
pengungkapan dapat bervariasi di seluruh perusahaan
5. Pengumkapan segmen yang mana yang direkonsiliasi ke jumlah konsolidasian
6. Tipe-tipe pengungkapan tingkat perusaha-an-berhubungan dengan pro-duk dan layanan,
wilayah geografis operasi dan pelanggan utama yang perlu untuk dibahas
7. Persamaan dan perbedaan dalam pelaporan atas kegiatan operasi dalam suatu periode
pelaporan tahunan dan interim
8. Perhitungan beban pajak periode interim.

PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM

Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No. 5. PSAK No. 5 menjelaskan
pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi
dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut
segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas masing-masing segmen segmen industri dan
menunjukan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.

Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang
terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk
pendapatan dan beban antar segmen, (2) dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para
pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat informasi keuangan tersendiri. Beberapa
segmen usaha dapat digabungkan jika segmen-segmen tersebut memliki karekteristik ekonomis
yang sama

Segmen usaha dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas. Suatu segmen dianggap material
jika salah satu dari kriteria dibawah ini terpenuhi:

1. Pendapatannya, termasuk pendapatan antar segmen, berjumlah 10% atau lebih dari total
pendapatan semua segmen usaha
2. Nilai absolute dari laba atau ruginya berjumlah 10% atau lebih dari jumlah seluruh laba dari
segmen usaha yang melaporkan laba, atau jumlah absolute semua segmen usaha yang melaporkan
rugi
3. Jumlah aktivanya 10% atau lebih dari gabungan aktiva seluruh segmen usaha

Lebih jauh lagi, Statement No. 131 mensyaratkan bahwa total pendapatan eksternal dari segmen
yang perlu dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total pendapatan konsolidasi. Jika segmen
yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, maka harus ditambahkan pelaporan atas segmen lain,
meskipun tidak memenuhi batas kuantitatif.

Uji Aktiva. Uji Aktiva dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masingmasing segmen dengan
10% dari total aktiva semua segmen usaha.

Aktiva Nilai Uji NILAI UJI (10% x Rp. 1.010.000) Perlukah


Segman Usaha dilaporkan?
yang Dapat
Diidentifikasi
Produk beton dan 200.000 > 101.000 YA
batu
Konstruksi 250.000 > 101.000 YA
Produk Kayu 60.000 < 101.000 TIDAK

Bahan Bangunan 500.000 < 101.000 YA


Total 1.010.000

Uji Laba Usaha. Dalam penerapan uji laba usaha untuk mengidentifikasi segmen yang perlu
dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan 10% dari yang
lebih besar antara laba operasi gabungan semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau rugi
operasi gabungan semua usaha yang merugi

Laba Operasi Rugi Operasi Nilai Uji (10% Perlukah


Segmen Usaha Segmen Usaha x Rp. 130.000) dilaporkan?
Produk beton 25.000 - > 13.000 YA
dan batu
Konstruksi 55.000 - > 13.000 YA
Produk Kayu - 10.000 < 13.000 TIDAK

Bahan 50.000 - > 13.000 YA


Bangunan
Total 130.000 10.000

Telaah Ulang Perlunya Pelaporan (Uji Pendapatan 75%). Segmen Produk Kayu tidak memenuhi
kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen yang perlu dilaporkan, sehingga
segmen yang perlu dilaporkan adalah Produk beton dan kayu, Konstruksi, dan Bahan bangunan.
Selain itu segmen yang dilaporkan harus memiliki 75% dari total pendapatan konsolidasi. Untuk
contoh kasus diatas perhitungannya adalah sebagai berikut:
KASUS 2

PT Three Second memiliki empat segmen usaha yang ditetapkan berdasar industri. Berikut adalah
informasi keuangan pada setiap segmen PT Three Second:

Pendapatan dari Pendapatan antar Aktiva Segmen Laba (Rugi) Usaha


pelanggan Segmen
eksternal
Makanan 165.000 - 210.000 30.000
Kertas 180.000 210.000 275.000 60.000
Tembaga 55.000 - 65.000 -15.000
Keuangan 70.000 60.000 450.000 55.00
Total 470.000 270.000 1.000.000 130.000

Diminta: Tentukan segmen PT Three Second yang perlu dilaporkan berdasarkan uji pendapatan 15%,
aktiva 15%, dan laba usaha 15% serta apakah ada tambahan segmen laporan dengan penggunaan
pengujian pendapatan 75%?

KASUS 3

Square Ink Corporation beroperasi di bidang manufaktur. Data berikut ini berkaitan dengan industri
yang operasinya dilakukan sampai akhir tahun 2009:

Industri Total Pendapatan Laba Operasi Aktiva yang dapat


diidentifikasi
A 11.500.000 1.800.000 20.500.000
B 8.250.000 1.500.000 17.750.000
C 6.500.000 1.500.000 12.750.000
D 2.500.000 500.000 6.250.000
E 4.500.000 680.000 6.500.000
F 1.750.000 300.000 3.500.000
35.000.000 6.030.000 67.250.000

Diminta:
Tentukan segmen Square Ink Corporation yang perlu dilaporkan berdasarkan uji pendapatan 15%,
aktiva 15%, dan laba usaha 15% serta apakah ada tambahan segmen laporan dengan penggunaan
pengujian pendapatan 75%? (dengan asumsi seluruh pendapatan berasal dari pelanggan eksternal)

Anda mungkin juga menyukai