Kelas : 1 IQT A
Energi Positif tersebut dalam perspektif individu akan melahirkan orang yang
berkarakter, yaitu orang yang bertakwa, memiliki integritas dan beramal saleh.
Aktualisasi orang yang berkualitas ini dalam hidup dan bekerja akan melahirkan akhlak
budi pekerti yang luhur karena memiliki komitmen, kecakapan, dan kemampuan serta
ahli.
Kebalikan dari energi positif adalah adanya energi negatif, energi negarif ini dalam
individu akan melahirkan orang yang berakhlak buruk, yaitu orang yang puncak
keburukannya meliputi syirik, suka mencela dan amal buruk. Aktualisasi orang yang
bermental thaghut ini didalam hidup dan bekerja akan melahirkan perilaku tercela, yaitu
orang yang memiliki kepribadian yang tidak bagus (penghianat, pengecut serta perusak).
Manusia yang berakal bisa diubah dan dibentuk perangainya atau sifatnya. Oleh sebab
itu usaha yang demikian memerlukan kemauan yang gigih untuk menjamin
terbentuknya akhlak yang mulia.
Sebagaimana dalam hadits:
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, dan Mu’az bin Jabal
radhiallahuanhumadari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda:
Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan
kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik .“
(Riwayat Turmuzi, dia berkata, "haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan
shahih).
2. Faktor ekstern
Adapun faktor ekstern adalah faktor yang diambil dari luar yang mempengaruhi
kelakuan atau perbuatan manusia, yaitu meliputi:
a. Lingkungan
Lingkungan (milleu) adalah suatu yang melingkupi suatu tubuh yang hidup.
Misalnya lingkungan alam mampu mematahkan/mematangkan pertumbuhan
bakat yang dibawa oleh seseorang: lingkungan pergaulan mampu mempengaruhi
pikiran, sifat, dan tingkah laku.
b. Pengaruh keluarga
Fungsi keluarga dalam pendidikan yaitu memberikan pengalaman kepada anak,
baik melalui penglihatan atau pembinaan menuju terbentuknya tingkah laku yang
diinginkan oleh orang tua. Dengan demikian, orang tua (keluarga) merupakan
pusat kehidupan rohani sebagai penyebab perkenalan dengan alam luar tentang
sikap, cara berbuat, serta pemikirannya di hari kemudian. Dengan kata lain,
keluarga yang melaksanakan pendidikan akan memberikan pengaruh yang besar
dalam pembentukan akhlak.
c. Pengaruh sekolah
Sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga dimana
dapat mempengaruhi akhlak anak. Sebagaimana dikatakan oleh Mahmud Yunus
sebagai berikut ;
“Kewajiban sekolah adalah melaksanakan pendidikan yang tidak dapat
dilaksanakan di rumah tangga, pengalaman anak-anak dijadikan dasar pelajaran
sekolah, kelakuan anak-anak yang kurang baik diperbaiki, tabiat-tabiatnya yang
salah dibetulkan, perangai yang kasar diperhalus, tingkah laku yang tidak
senonoh diperbaiki dan begitulah seterunya”.
Di dalam sekolah berlangsung beberapa bentuk dasar dari kelangsungan
pendidikan. Pada umumnya yaitu pembentukan sikap-sikap dan kebiasaan, dari
kecakapan-kecakapan pada umumnya, belajar bekerja sama dengan kawan
sekelompok melaksanakan tuntunan-tuntunan dan contoh yang baik, dan belajar
menahan diri dari kepentingan orang lain.
d. Pendidikan masyarakat
Masyarakat dalam pengertian yang sederhana adalah kumpulan individu dalam
kelompok yang diikat oleh ketentuan negara, kebudayaan, dan agama. Ahmad D.
Marimba mengatakan;
“Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
banyak sekali. Hal ini meliputi segala bidang baik pembentukan kebiasaan.
Kebiasaan pengertian (pengetahuan), sikap dan minat maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan”.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi pada anak itu intinya ada dua macam, yaitu faktor intern
(dalam diri anak sendiri) dan ekstern (pengaruh dari lingkungan: baik keluarga, sekolah
dan masyarakat).
Daftar Pustaka
Akman, Aliman Saragih, dkk. 2015. “Pendidikan Akhlak”,
http://uikas3bogor.blogspot.com/2015/04/pendidikan-akhlak.html, diakses pada 06 November
2020 pukul 12.09.
Ika Arina Wulandari, 2846134012 (2015) UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK
MELALUI PENGEM BANGAN KECERDASAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK (Studi Multisitus
Di MTsN Kediri II dan MTsN Kanigoro Kras Kediri).
Makmur, Susanto . 2012. ‘‘Pembentukan Akhlak Anak Menurut Al Quran Surat Luqman Ayat
12-19’’, https://adoc.pub/pembentukan-akhlak-anak-menurut-al-qur-an-surat-luqman-ayat-.html,
diakses pada 06 November 2020 pukul 13.02.
Muttaqin, Zaenal. 2014. Urgensi pendidikan agama pada anak usia 6-12 tahun dalam
pembentukan akhlak menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat. Undergraduate (S1) thesis, UIN
Walisongo.
Wathoni, Lalu Muhammad Nurul. 2020. Akhlak Tasawuf: Menyelami Kesucian Diri. Lombok
Tengah: Forum Pemuda Aswaja.