Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM “RA(‫ ”)ر‬I

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah


“Ilmu Tajwid II”

Disusun oleh Kelompok 2:

Aulia Melviana : (2020. 2657)


Selvia Rahim : (2020. 2718)
Syifaul Qalbi : (2020. 2728)

Dosen Pengampu:
Ali Firman, SIQ, M.A.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU
AL-QURAN (STAI-PIQ)
SUMATERA BARAT

2021 M/1443 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Hukum “Ra” dan pembagiannya...............................................................2
B. “Ra” yang dibaca tafkhim.........................................................................2
BAB III....................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan rahmat dan


hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Hukum Ra (‫ )ر‬I” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Pak Ali Firman, SIQ, M.A. pada mata kuliah Ilmu Tajwid II. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ilmu Tajwid bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Ali Firman, SIQ, M.A.,
selaku dosen pada mata kuliah Ilmu Tajwid II yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Ilmu Tajwid II ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 15 September 2021

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alquran sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
‫ﷺ‬. merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dan membacanya
termasuk ibadah. Dalam membaca Alquran harus baik dan benar. Kita dituntut
untuk  membaca Alquran dengan baik dan benar. Oleh karena itu,  kita harus
mengetahui ilmu tajwid  (ilmu cara membaca Alquran). Diantara yang akan kita
pelajari adalah hukum bacaan Ra.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Orang yang membaca Alquran dengan
mahir, kelak mendapat tempat dalam surga bersama-sama dengan para Rasul yang
mulia dan baik-baik. Sedang orang yang membaca Alquran tetapi tidak mahir,
membacanya tertegun-tegun, tidak lancar dia akan mendapat dua pahala.”
Riwayat Bukhari dan Muslim dari Siti Aisyah1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum “Ra” dan pembagiannya?
2. Bagaimana “Ra” yang dibaca tafkhim?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan hukum “Ra” dan pembagiannya.
2. Untuk menjelaskan “Ra” yang dibaca tafkhim.

1
Abdullah Asy’ari, Pelajaran Tajwid, Surabaya: Apollo Lestari, 1987, h. 5

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum “Ra” dan Pembagiannya


Tafkhim menurut bahasa adalah at-tasmin (penebalan). Adapun menurut istilah
adalah: “Sebuah ungkapan tentang (sifat) tebal yang masuk pada suara huruf
ketika mengucapkannya sehingga memenuhi mulut dengan gemanya.”2

Ra(‫ )ﺮ‬ada 3 keadaan3, yaitu huruf ra tafkhim, huruf ra tarqiq dan huruf ra yang
boleh dibaca tafkhim atau tarqiq.
1. Huruf Ra Tafkhim,
2. Huruf Ra Tarqiq,
3. Ra yang Boleh dibaca Tafkhim atau Tarqiq.

B. “Ra” yang Dibaca Tafkhim


Ra yang dibaca tafkhim (tebal) ada 8 keadaan, yaitu:
Pertama, huruf ra yang berharakat fathah.
Contoh

‫ضا َن‬
َ ‫َر َم‬ ‫بَِربِّ ُك ْم‬ ‫ﺍلر ْح َم ِن‬
َّ
Kedua, huruf ra sukun yang sebelumnya huruf berharakat fathah.4
Contoh

‫َم ْريَ ُم‬ ‫ﻻَيَس َخ ْر َق ْو ٌم‬ ‫َوأ َْر َس َل‬


Ketiga, huruf ra yang dibaca sukun (karena waqaf) yang sebelumnya huruf yang
bertanda sukun selain huruf ya (‫ )ﻱ‬dan huruf sebelum sukun itu huruf yang
berharakat fathah.
Contoh

‫ص ِر‬
ْ ‫الع‬
َ ‫َو‬ ‫الح ْش ُر‬
َ ‫إِ ِّنﺍﻷَ ْم َر‬
Keempat, huruf ra yang berharakat dhammah.
Contoh

2
Ghayatul Murid fi ‘Ilm it Tajwid (hlm. 157).
3
Al-Mandzum ah al-Jazariyah, bait ke-44
4
Masuk dalam keadaan ini apa yang disebutkan oleh Syaikh Athiyah Qabil Nashr tentang keadaan
no.9 dalam Ghayatul Murid-nya. (hlm. 67-168).

iv
‫ُر ِزقُوا‬ ِ ‫ي ْب‬
‫ص ُرون‬ ِ ‫صر‬
‫اهلل‬
ُ ُ ْ َ‫ن‬
Kelima, huruf ra sukun yang sebelumnya huruf yang berharakat dhammah.5
Contoh

‫َو ُق ْر َءانًا‬ ‫ُز ْرتُ ْم‬ ِ ُ‫ي ُك ُفربِالطَّاغ‬


‫وت فَ َم ْن‬ ْ َ
Keenam, huruf ra yang dibaca sukun (karena waqaf) yang sebelumnya huruf yang
bertanda sukun yang didahului huruf yang berharakat dhammah.
Contoh

‫ُخ ْس ٍر‬ ‫ُح ْو ٌر‬ ‫َوﻻَيُ ِريْ ُدبِ ُك ُمالعُ ْس َر‬


Ketujuh, huruf ra sukun yang sebelumnya huruf hamzah washal.6
Contoh

‫َو ْار َكعُوا‬ َ َ‫الَّ ِذي ْارت‬


‫ضى‬ ‫أَِم ْارتَابُوا‬

5
Masuk dalam keadaan ini apa yang disebutkan oleh Syaikh Athiyah Qabil Nashr tentang keadaan
no.10 dalam Ghayatul Murid-nya. (hlm. 168).
6
Perlu diketahui bahwa keadaan tafkhim ini (poin 9) sudah mencakup tiga keadaan yang
disebutkan oleh Syaikh Athiyah Qabil Nashr pada poin ke-6 hingga ke-8 dalm kitab Ghayatul
Murid (hlm. 167-168). Adapun perkataannya sebagai berikut:
-Ra sukun dengan sukun asli setelah kasrah asli yang terpisah (bukan dalam satu kata), seperti: (
‫ب وقُل‬
ِّ ‫مه َما َر‬
ُ ‫) ْار َح‬, (‫ضى الذي‬
َ َ‫)ارت‬
-Ra sukun dengan sukun asli setelah kasrah ‘aridh yang bersambung (dalam satu kata), seperti: (
‫)ارج ِعي‬
ِ
-Ra sukun dengan sukun asli setelah kasrah ‘aridh yang berpisah (bukan dalam satu kata), seperti:
(‫)ارتَابُوا أَم‬, ( ‫)ارَت ْبتُ ْم إِ ِن‬
ْ

v
Kedelapan, huruf ra sukun yang sebelumnya huruf yang berharakat kasrah dan
setelahnya huruf isti’la yang tidak berharakat kasrah.
Contoh ini hanya ada pada 5 tempat dalam Alquran. Yaitu:

ِ‫ق‬ ٌ‫فِ ْرقَة‬ ِ


‫اس‬ ‫ط‬
َ ‫ر‬ ‫ادا‬
ً‫ص‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ادا‬
ً‫ص‬ َ ‫َوإِ ْر‬
7 7a
ٌ ْ َ ْ 8 8a

ِ ‫المرص‬
‫اد‬ َ ْ ِ ِ‫لَب‬
8b

7 7a
QS. Al-An’am 6: 7. QS. At-Taubah 9: 122.
7a8 8a 8b
QS. An Naba’ 78: 21. QS. At-Taubah 9:107. QS. Al-Fajr 89:14.
8
8a

8b

vi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum bacaan Ra terbagi 3 macam, yaitu:
1. Ra Tafkhim (tebal)
2. Ra Tarqiq (tipis)
3. Ra Tafkhim/Tarqiq

B. Saran
Penulis merasa apa yang sudah dibuat ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itulah kritik dan saran dari segenap pembaca semua sangat dinantikan oleh
penulis.
Penulis akan menerima kritik, saran serta masukan sebagai bahan
pertimbangan di kemudian hari. Besar harapan penulis untuk membuat makalah
yang lebih baik lagi daripada ini.

vii
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafizh, Abdul Aziz Abdur Rauf. (2018). Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif. In
Rifqi Umar, & Riki Abu Qowwam (Eds.). Jakarta Timur, Jakarta,
Indonesia: Markaz Alquran.

Kurnaedi, Abu Ya'la. (2014). Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i. In A. A. Abdillah, & H.


Wibowo (Eds.). Jakarta, Jakarta, Indonesia: Pustaka Imam Asy-Syafi'i.

viii

Anda mungkin juga menyukai