TENTANG TASYBIH
Disusun oleh:
1. Abdul Rahim
2. Ahmad Doni
3. Angelina Maharani
4. Imam Hanafi
5. Nova Syahlu
6. Suci Rahmawati
7. Wathonia Khusaini
Guru Pembimbing:
Nila Fatmawati,S.Pd.I
Puji syukur kami ucapkan atas hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Bahasa Arab Peminatan. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan
bimbingannya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Arab Peminatan.
Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan pada pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari kesalahan dalam
penlisan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca
yang telah membaca makalah ini hingga akhir.
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Pengertian Tasybih
B. Contoh Tasybih
A. Rangkuman.............................................................................................................. 4
Tasybĭh adalah salah satu jenis gaya bahasa. Ia menjelaskan makna dengan sesuatu yang
bisa diindra dan dirasa, sehingga makna menjadi efektif dan lebih jelas. Seperti kita melihat
dengan mata kita, menyentuh dengan tangan kita. Tasybĭh merupakan ungkapan orang Arab
yang paling bagus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut Ahmad al-Hasyimi dalam Maman Dzul Iman, mengungkapkan pengertian tasybih
secara etimologis dan secara terminologis, secara etimologis pengertian tasybih adalah:
التشبيه لغة التمثيل :
“Tasybih secara etimologis adalah penyerupaan”.
Dalam sumber lain dinyatakan oleh Ali al-Jarimi dan Mustafa Amin bahwa
pengertian tasybih adalah :
بيان أن شيئاء شاركت غيرها في صفة أو أكثر بأداة هي
الكاف أو نحوها ملفوظة أو ملحوظة.
“Menjelaskan bahwa sesuatu (satu atau lebih) memiliki kesamaan sifat (satu atau lebih) dengan
lainnya dengan menggunakan suatu alat yaitu kaf atau yang sejenisnya baik yang secara
tersurat maupun secara tersirat”.
Ahmad al-Maragi lebih spesifik lagi dalam memberikan pengertian tasybih secara
terminologis, yaitu :
إلحاق أمر (مشبه) بأمر (مشبه به) في معن مشترك (وجه شبه
)بأداة (الكاف) لغرض (فائدة.
“Menghubungkan sesuatu (musyabbah/yang diserupakan) dengan sesuatu yang lain (musyabbah
bih/diserupai) dalam suatu pengertian yang sama (wajh syibh/segi
persamaan) dengan menggunakan suatu alat (al-kaf), karena ada tujuan (faidah)”.
Dari beberapa definisi tasybih secara terminologis diatas, penulis dapat menyatakan
bahwa tasybih adalah menyerupakan antara dua perkara atau lebih yang memiliki kesamaan sifat
(satu atau lebih) dengan menggunakan suatu alat karena ada tujuan yang dikehendaki oleh
pembicara. Kata yang diserupakan disebut musyabbah dan yang diserupai disebut musyabbah
bih, kesamaan sifat (satu atau lebih) disebut wajh syibh dan alat untuk mempersamakannya
disebut adat a-tasybih, seperti kaf atau sejenisnya.
B. Contoh Tasybih
Perhatikan contoh-contoh di atas, ilmu diserupakan dengan cahaya (No. 1), malam
disamakan seperti pakaian (No. 2), ilmu dibandingkan dengan lampu (No. 3), dan
orang alim laksana lautan (No. 4).
Kalau kamu perhatikan lagi contoh-contoh di No. (1,2, dan 3), terdapat kata yang
berfungsi menghubungkan antara kata yang dibandingkan (musyabbah) dan kata yang dibandingi
(musyabbah bih), kata itu adalah = seperti, misal, laksana (disebut Adāh tasybĭh). Tetapi
contoh No. (4) tidak terdapat kata yang bermakna ‘seperti, laksana’.
Pada contoh yang sama, (No. 1,2,dan 3) terdapat keterangan sisi kesamaan
antara musyabbah dan musyabbah bih (wajh syibh). No. (1) sisi kesamaannya adalah
pada No. (2) wajh syibh-nya adalah Sedangkan No. (3) sisi kesamaannya adalah Pada
contoh No. (4) tidak disebutkan sisi kesamaanya orang alim dan lautan
ِ ْق اَأْلر
ٍ ض َما لَهَا ِم ْن قَ َر
ار ْ ََّو َمثَ ُل َكلِ َم ٍة خَ بِيثَ ٍة َك َش َج َر ٍة خَ بِيثَ ٍة اجْ تُث
ِ ْت ِم ْن فَو
Artinya: Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. (QS. Ibrahim:
26)
ت فِي ْالبَحْ ِر َكاَأْلعْاَل ِم
ُ ار ْال ُم ْن َشَآ
ِ َولَهُ ْال َج َو
Artinya: Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-
gunung. (QS. Ar-Rahman: 24)
ْ فََأصْ بَ َح
ِ ت َكالص
َّر ِيم
Artinya: Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita (QS. Al-Qalam: 20)
A. Rangkuman
Tasybĭh adalah: menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain karena memiliki
kesamaan sifat, dengan menggunakan kata ‘seperti, misal, atau yang sejenisnya’, atau
tidak menggunakan kata-kata tersebut.
Tasybih juga dapat dikatakan mengibaratkan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam satu sifat
atau lebih dengan menggunakan alat yaitu qaf atau sejenisnya baik secara tersirat maupun
tersurat
DAFTAR PUSTAKA