Anda di halaman 1dari 8

NAMA : HAFIZHATUL

ULVA KELAS : XI IPA 1

TEKNOLOGI INFORMATIKA

Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi. Teknologi Informasi (TI) menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya
berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti
genggam modern.

Perubahan yang pesat dalam dunia teknologi informasi turut membawa pengaruh yang
besar pada bidang-bidang yang diimplementasikan, termasuk dunia industri. di bidang industri.
Di bidang industri, teknologi ini sangat membantu dalam pengambilan, pengumpulan (akuisisi),
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Tercakup dalam definisi
teknologi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur komputer maupun komunikasinya

Tujuan Teknologi Informasi

Tujuan Teknologi Informasi adalah untuk memecahkan suatu masalah, membuka


kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Jadi dapat
dikatakan karena dibutuhkannya pemecahan masalah, membuka kreativitas dan efisiensi manusia
dalam melakukan pekerjaan, menjadi penyebab atau acuan diciptakannya teknologi informasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan
efisien. Dengan kata lain, karena sangat solusi, kreativitas, efektivitas dan efisiensi dibutuhkan
dalam sebuah sistem kerja maka teknologi informasi ini kemudian diciptakan.

Latar Belakang Teknologi informatika

Perkembangan teknologi informasi saat ini tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan
sehari - hari. Teknologi informasi ini dapat melingkupi banyak bidang antara lain dalam hal:
1
pendidikan, kesehatan, perbankan, bisnis maupun perusahaan, karena teknologi informasi yang
perkembangannya begitu cepat, secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk
menggunakan dalam segala aktivitasnya. Teknologi informasi juga merupakan faktor penting
dalam meraih sukses di bidang informasi, bahkan saat ini teknologi informasi merupakan bagian
sentral dari banyak operasi bisnis.

Pada abad 21 saat ini dimana globalisasi ekonomi dan persaingan bisnis yang semakin
cepat, perkembangan teknologi informasi mulai diarahkan menjadi enabler terhadap peningkatan
kinerja suatu organisasi. Investasi teknologi informasi yang sudah ada dan menghabiskan
Miliyaran Rupiah pada perusahaan skala menengah hingga skala besar sepertinya tidak
ekonomis lagi jika hanya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kecepatan kerja
organisasi. Hasil studi disektor teknologi informasi, tercatat ada sekitar 47% proyek yang gagal
mencapai tujuan akhir yang disebabkan oleh persyaratan manajemen yang buruk. Hedra
Kusumawidjaya, Direktur Pengembangan Bisnis Equine Global dalam acara bertajuk Avoid
Failed system Implementation pada 6 oktober 2016 menyampaikan masalah kegagalan
implementasi sistem manajemen bisnis dilatar belakangi karena persaingan bisnis, serta semakin
tingginya tuntutan pelanggan. Sehingga, memaksa perusahaan untuk meletakan unsur
governance, manajemen risiko serta kesesuaian dengan aturan atau standar regulator, agar
teknologi informasi dapat benar-benar memberikan dukungan kepada pengembangan bisnis
perusahaan.

Dalam pengembangan bisnis tersebut dibutuhkan kesadaran dan tanggung jawab


pengelolaan teknologi informasi. Tanggung jawab pengelolaan teknologi informasi tidak bisa
sepenuhnya diserahkan ke unit/bagian/divisi yang hanya khusus menangani teknologi informasi
secara teknikal (IT Function) sebagaimana pendekatan manajemen konvensional, melainkan juga
harus menjadi tanggung jawab berbagai pihak manajemen dalam suatu organisasi. Hal inilah
yang kemudian melahirkan konsep dan paradigma baru dalam mengelola teknologi informasi
yang disebut dengan IT governance / tatakelola teknologi informasi.

Tatakelola teknologi informasi merupakan sebuah kerangka kerja pengambilan keputusan


dan akuntabilitas untuk mendorong perilaku dalam penggunaan teknologi informasi yang
diharapkan (Weill dan Ross, 2004). Tatakelola (governance) merupakan turunan dari kata

2
government, yang artinya membuat kebijakan (policies) yang sejalan/selaras dengan
keinginan/aspirasi masyarakat atau kontituen. Sedangkan penggunaan pengertian tatakelola
(governance) terhadap teknologi informasi (IT Governance) adalah penerapan kebijakan
teknologi informasi di dalam organisasi agar pemakaian teknologi informasi (pengadaan dan
pelayanannya) diarahkan sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.

Tatakelola teknologi informasi dapat dilaksanakan secara baik, jika dikelola,


diorganisaikan secara jelas dan baik. Struktur implementasi tatakelola teknologi informasi harus
melibatkan seluruh struktur yang ada dalam perusahaan unit teknologi informasi yang secara
langsung, fungsi, peran dan tanggung jawab harus jelas didalamnya. Struktur tatakelola teknologi
informasi termasuk kelompok atau individu dalam sebuah organisasi yang memiliki hak untuk
membuat keputusan dan bertanggung jawab dalam kegiatan tertentu yang berkaitan dengan
teknologi informasi.

Kapan dan Dimana Penerapan Teknologi Informatika di rancang atau dibuat

Menurut catatan yang dibuat oleh Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM) Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Indonesia, teknologi Komputer baru diperkenalkan di Indonesia dalam
kurun waktu antara tahun 1970 sampai dengan tahun 1972-an. Universitas Indonesia termasuk
salah satu perguruan tinggi pertama yang menjadi salah satu tempat pengenalan teknologi
komputer di Indonesia. Dari Universitas Indonesia inilah teknologi komputer mulai
disebarluaskan. Pada periode tahun 1972 sampai tahun 1975 PUSILKOM UI mulai melakukan
kegiatan operasional komputasi di lingkungan Universitas Indonesia (UI). Salah satu dosen UI
yang pertama menggeluti teknologi komputer adalah Indro S.Suwandi PhD dan dikenal sebagai
salah satu tokoh terkemuka yang memperkenalkan teknologi komputer di Indonesia.

Pada periode 1975 sampai dengan 1986, Universitas Indonesia bekerjasama dengan
sebuah organisasi IPKIN (Ikatan pemakai komputer Indonesia) dengan mengirimkan empat
orang staf pengajar PUSILKOM untuk studi lanjutan tentang ilmu komputer di Amerika. IPKIN
adalah sebuah organisasi yang menghimpun para pemakai komputer dan memperkenalkan
komputer secara intensif ke masyarakat. Pada tahun 1979, Organisasi ini melakukan kegiatan
Konferensi Komputer Nasional yang pertama, selain itu juga bekerjasama dengan Asosiasi

3
Komputer dari Jepang (CICC) untuk membuka kesempatan belajar teknologi komputer dari
Jepang. IPKIN bertujuan untuk menunjang pembangunan nasional lewat pemanfaatan dan
pengembangan Teknologi Komputer Informatika di Indonesia bisa tercapai dan berperan sebagai
wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar
anggota http://www.ipkin.or.id/ Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine.

Pada tahun 1984, terjadi perkembangan yang drastis, dimana jaringan teknologi di
Indonesia sudah mulai terhubung ke internet melalui jaringan UI-net, sebuah jaringan internal
kampus UI yang terhubung melalui UU-net. 1986, UInet di Indonesia berhasil menghubungkan
kampus-kampus besar seperti ITB, UGM, ITS, UNHAS, Universitsas Terbuka dan Dirjen
Pendidikan Tinggi (DKTI) Depdikbud. Jaringan besar ini disebut UNINET yaitu jaringan yang
dibuat dengan bantuan luar negeri dengan menggunakan infrastruktur jaringan telpon kabel
konvensional, SKDP milik PT Indosat, serta SKDP via satelit (Packsatnet). DKTI dan Dirjen Pos
& Telekomunikasi (POSTEL) pada saat itu berkolaborasi untuk menghubungkan Perguruan
Tinggi Negri di seluruh Indonesia dengan menempatkan empat buah server nasional yang dibuat
dan diletakan di lokasi ITB, UI, UGM dan ITS.

Jaringan besar pertama di Indonesia ini terhubung ke jaringan-jaringan komputer besar


dunia seperti Biznet Networks, CSNET, usenet, UUCPNET, UUNET, KAIST, MUNNARI,
bahkan jaringan ARPANET yang jadi cikal bakal jaringan internet saat itu juga bisa dihubungi.
UI-net terhubung ke UUnet dengan menggunakan Modem kecepatan yang sangat rendah 300
bps, aplikasi yang sering dipakai saat itu adalah e-mail, FTP, dan news-net melalui use-net. Pada
tahun 1988 sampai 1989 UI dipilih menjadi Gerbang jaringan (gateway) internet pertama di
Indonesia, sekaligus menjadi koordinator pendaftaran domain.id internet berbasis protokol UUC.
Pada rentang waktu antara 1986 sampai dengna 1993, PUSILKOM UI ditunjuk oleh Depdikbud
sebagai salah satu Pusat Antar Universitas (PAU) dalam bidang Ilmu Komputer. Pada tahun
1993 berdirilah dan diresmikanlah Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM) oleh mendikbud di
lingkungan Universitas Indonesia. Universitas Indonesia secara aktif melakukan pemanfaatan
dan pengembangan teknologi komputer melalui Pusat Ilmu Komputer (PUSILKOM UI) dan
Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM UI), berdirinya fakultas ilmu komputer yang pertama ini
merupakan pengakuan atas keberadaan ilmu komputer sebagai suatu disiplin ilmu mandiri.

4
Kemudian banyak bermunculan program ilmu komputer di perguruan tinggi swasta dan juga
merupakan universitas yang diperhitungkan oleh masyarakat.

Pada tanggal 4 Maret 1993, jaringan komputer Indonesia secara resmi tergabung dan
terhubung dengan jaringan internet dunia. Domain Indonesia.id mulai diakui keberadaannya di
internet. Badan internet dunia (IANA) secara resmi memberikan domain .id untuk jaringan
komputer yang ada di Indonesia dengan menggunakan Protokol TCP/IP yang pertama di
Indonesia. Pada tahun yang sama IPTEKNET menjadi situs pertama yang terhubung dengan
internet. Satu tahun kemudian barulah muncul penyedia jasa Internet/Internet service provider
(ISP) pertama di Indonesia. Indonet http://www.indo.net.id/ menjadi ISP resmi pertama yang
beroperasi untuk pengguna internet dalam negeri dan di bulan Maret 1994 jangkauan operasi ISP
telah mencapai 28 kota di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan NTB. Pada tahun 1995
Departemen Pekerjaan Umum tercatat sebagai instansi departement pemerintahan Indonesia
yang pertama kali online http://www.pu.go.id/. Pada tahun 1996 terbentuk Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mewadahi munculnya banyak ISP yang
memberikan layanan internet di Indonesia. Pada tahun 1998 Pemerintah daerah mulai masuk ke
internet. Pemda pertama yang melakukan koneksi ke internet adalah Pemerintah Daerah Kota
Samarinda http://www.samarindakota.go.id/ Diarsipkan 2010-05-15 di Wayback Machine..

Kurang dari setahun sejak dikeluarkannya Undang-Undang Telekomunikasi yang baru


(UU No.36/1999 tentang Telekomunikasi http://www.apjii.or.id/uu36/ Diarsipkan 2014-10-24
di Wayback Machine. mulai tahun 1999 inisiatif gerakan berbasis teknologi informasi mulai
mencapai puncaknya. Beberapa puluh perusahaan dotcom bermunculan dengan sangat cepat,
termasuk media-media yang memiliki segmen pendidikan teknologi informasi mulai
bermunculan di Indonesia. Kegiatan Promosi (pemasaran), Pameran, Seminar, konfrensi
international teknologi informasi mulai muncul dengan sangat beruntun. Jumlah ISP (Internet
Service Provider) atau Pengelola Jasa Internet Indonesia (PJI) membengkak dari kisaran jumlah
20 sampai dengan 30 menjadi berkisar 160 buah ISP. Layanan Voice over IP (Voice over
Internet Protocol) yang diberikan ISP mulai menjamur. Sehingga akhirnya pemerintah
membatasi jumlahnya. Merujuk dari data yang dirangkum Net Index pada sampel data
September 2013, kecepatan internet broadband di Indonesia mencapai 3,29 Mbps. Sementara
pada bulan Agustus 2014 kecepatan meningkat menjadi 4,79 Mbps. Sayangnya soal kecepatan
5
internet, Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lainnya. Indonesia berada
di peringkat 144 internet broadband dari 194 negara. Net Index juga mencatatkan 20 ISP tercepat
di Indonesia, Linknett menjadi ISP yang mampu memberikan kecepatan internet tercepat di
Indonesia dengan memberikan kecepatan unduhan hingga 17,07 Mbps Daftar ISP tercepat di
Indonesia.

Secara nasional pemerintah sendiri juga meluncurkan portal nasional pada tanggal 20
Mei 2002 http://www.indonesia.go.id/ Diarsipkan 2012-02-03 di Wayback Machine. yang
diharapkan menjadi pelopor konsep e-Indonesia. Tidak hanya itu, pemerintahan baru, Joko
Widodo menyatakan rencananya untuk membangun pemerintahan yang bersih dan efisien
melalui penerapan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi online, Jokowi ingin
menerapkan aplikasi e-budgeting, e-procurement, e-purchasing, e-catalog, e-audit, pajak online,
IMB online Pemerintah Digital. Saat ini yang sudah berjalan adalah e-KTP, BPJS dan baru-baru
saja sejumlah kepala daerah bertemu dalam Forum Orientasi Kepemimpinan dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (OKPPD) yang digelar Kemendagri menyepakati
percepatan penggunaan e-Budgeting di Indonesia.

Siapa yang Merancang Teknologi Informatika

Bapak Teknologi Dunia :

1. Charles Babbage (Bapak Komputer)


2. Alan Turing (Bapak Komputer Modern)
3. Ralph H. Baer (Bapak Video Game)
4. Martin 'Marty' Cooper (Bapak Handphone)
5. Tim Berners-Lee (Bapak Website)
6. Bill Gates (Bapak Sistem Operasi)
7. Steve Jobs (Bapak Teknologi Modern)

Bapak Teknologi Indonesia : BJ. Habibie

6
Bagaimana Penggunaan atau bentuk penerapannya

Cara penerapan Teknologi Informatika adalah dengan cara di tekan dan diliat serta di
laksanakan dengan baik.

Gambar

7
Sumber :

https://www.kompasiana.com/dprtmptr/5d9ecf0e097f36066639e193/penerapan-dan-manfaat-
teknologi-informasi-dalam-bidang-industri

https://idcloudhost.com/teknologi-informasi-pengertian-fungsi-tujuan-dan-manfaat-teknologi-
informasi/#Tujuan_Teknologi_Informasi

http://scholar.unand.ac.id/30989/2/BAB%201.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi_Indonesia

https://jalantikus.com/tips/bapak-teknologi-dunia/

Anda mungkin juga menyukai