Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA PERBANKAN

Artikel

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

oleh:

Endah Novita NIM 1401180378


M. Fauzan O NIM 1401180527
Rangga Wahyu NIM 1401180575
Nazia Afiatusshiam NIM 1401183518

PRODI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2019
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA PERBANKAN
Endah Novita,M. Fauzan Oktavian,Rangga Wahyu,Nazia Alfiatusshiam

ABSTRAK
Studi ini mengkaji tentang Pengaruh Teknologi Informasi Pada Perbankan. Tujuan
studi ini adalah untuk menambah wawasan serta untuk mengetahui Pengaruh
teknologi informasi pada efektivitas kinerja perbankan. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara studi pustaka atau membaca referensi yang mendukung
penelitian ilmiah ini melalui website,artikel yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian. Dalam perkembangan teknologi informasi tersebut bank melakukan
perkembangan dengan mempermudah konsumen untuk bertransaksi atau pun
sebagai nya tanpa harus mendatangi cabang dengan mengadakan M-banking dan
internet banking dan sms banking yang bisa diakses melalui ponsel atau
smartphone.

Kata kunci
Teknologi Informasi,Perbankan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi saat ini telah berkembang dan
telah memberikan banyak manfaat serta menjadi saksi akan peradaban
manusia di era modern ini. Setiap orang merasakan dampak dari
perkembangan teknologi informasi, dan kini setiap aktivitas senantiasa
menggunakan teknologi informasi untuk membantu pekerjaan serta
aktivitas di dalam maupun diluar perusahaan.Penggunaan teknologi
informasi juga akan memudahkan segala pihak kepentingan dalam
membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan
menyebarkan informasi Menurut Wardiana (2002) dalam Suratini (2015)
Secara umum pengertian teknologi Informasi ialah proses perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem
informasi berbasis komputer, seperti perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Dengan kata lain, teknologi informasi adalah
berbagai fasilitas yang terdiri dari hardware dan software untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas informasi bagi masyarakat dengan
cepat dan berkualitas.teknologi informasi merupakan suatu teknologi
yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintah dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan.

Dan kini dengan perkembangan teknologi yang pesat serta diiringi dengan
perkembangan teknologi informasi maka akan sangat mempermudah pekerjaan,
salah satunya yang terkena dampak dari teknologi informasi yaitu pekerjaan yang
terdapat dalam sektor perbankan, Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan
yang umumnya digunakan untuk menyimpan, meminjam, serta menerbitkan
promes yang memiliki perana penting dalam perekonomian masyarakat. Dalam
pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan penyaluranya ke
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam dunia perbankkan, pelayanan
menjadi hal yang krusial karena karyawan akan berhadapan langsung dengan
nasabah.Selain itu bank juga memerlukan informasi yang akurat dalam pengolahan
datanya, sistem informasi yang ada pada bank juga digunakan untuk memudahkan
nasabah dalam melakukan transaksi, pengambilan uang, pengecekan saldo dan lain-
lain.Dari sistem informasi yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa
manajemen dari organisasi tersebut bagus atau tidak (Almilia dan Briliantien,
2007).
1.2 Batasan Masalah
Mengingat pembahasan mengenai sistem informasi perbankan sangatlah luas,
maka pada pembahasan kali ini akan dibatasi seputar aspek pengaruh Penggunaan
Teknologi Informasi Terhadap Efektifitas Kinerja Perbankan dan permasalahan
yang dihadapi dalam bidang teknologi dan informasi pada perbankan.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah :
1. Bagimana pengaruh teknologi informasi pada perbankan ?
2. Apa Faktor yang mendorong akan efektivitas kinerja perbankan ?
3. Apa yang dilakukan Bank terhadap perkembangan teknologi informasi
untuk meningkatkan efektivitas kinerja ?
4. Permasalahan yang diakibatkan teknologi informasi terhadap efektivitas
kinerja perbankan ?

1.4 Tujuan
Adapun tujuan penulisan Karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa
3. Untuk mengetahui Pengaruh teknologi informasi pada efektivitas kinerja
perbankan

1.5 Manfaat
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
2. Mengetahui Pengaruh teknologi informasi pada efektivitas kinerja
perbankan

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penulisan ini yaitu metode studi kepustakaan, studi
kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik.

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Teknologi Informasi
Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai
individudan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan untuk
berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat
melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia
berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai
dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata,
kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet.

Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan


peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi
Informasi IT/Information Technology. Dimulai dari bentuk gambar yang tak
bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang
kemudian dikenal dengan nama internet. Informasi yang dikekola dan
disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti
sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada informasi strategis seperti
taktik bertempur.

Meperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita akan mempelajari


secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya untuk mendapatkan
keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Sejarah teknologi
dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern.

Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras


hardware dan perangkat lunak software. Pengembangan teknologi hardware
cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta kapasitas yang
tinggi. Namun diupayakan harga yang relatif semakin murah. Perkembangan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai
kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan teknologi informasi telah
memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti : e-
government, e- commerce, e-education, e-medicine, e-laboratory, dan lainnya,
yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk


mengolah data, meliputi : memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat waktu,
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang strategis
untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer
untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. (Pakteo, 2011)

2.2 Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut ini merupakan pendapat dari para ahli:

 Haag & Keen (1996)


teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
pekerjaan dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi.
 Martin (1999)
teknologi informasi tidak hanya terbatas pada TI (Hardware dan
Software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, serta juga mencakup teknologi komunikasi yang
mengirimkan sebuah informasi.
 Williams dan Sawyer (2003)
TI adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur
komunikasi yang berkecepatan tinggi yang dapat membawa data,
suara dan video.
 Lucas (2000)
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan
untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk
elektronis.

 Kamus Oxford( 1995)


Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, Untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan
informasi, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
(Setiawan, 2019)

3. PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Efektifitas
Kinerja Perbankan
pada saat ini banyak membawa perubahan dalam kehidupan,Dengan adanya
teknologi yang maju mendukung berkembangnya teknologi perbankan

3.2 dampak dari Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap


Efektifitas Kinerja Perbankan

1. Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana


kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh
peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya
fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu
berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki
oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk
perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan
operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin
memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini,
khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang
ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi
dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang
serba mudah dan serba cepat.

2. Kinerja bank atau kemampuan bank dalam meningkatkan nilai usahanya adalah
melalui pe-ningkatan laba, aset dan prospek kedepan, namun titik berat
evaluasinya tetap mendasarkan pada earning atau profitabilitas dan risiko. Aspek
profi-tabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan ROA,sedangkan aspek
risiko bisadiproksi dengancredit risk, liquidity risk, interest riskdanoperasional
risk capital.
Menurut ketentuan Bank Indonesia, BOPO merupakan perbandingan antara total
biaya operasi dengan total pendapatan operasi. Efisiensi operasi dilakukan oleh
bank dalam rangka untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang
berhubungan dengan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar (sesuai dengan
harapan pihak manajemen dan pemegang saham) serta digunakan untuk
menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan
tepat guna dan berhasil guna (Mawardi, 2005). Dengan demikian efisiensi operasi
suatu bank yang diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi kinerja
bank tersebut. Sementara

Loan to deposit ratio

(LDR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi


kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga semakin tinggi LDR maka laba bank
semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya
dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga
meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan
mempengaruhi kinerja bank tersebut

3, Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para


perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti yang kita lihat
sekarang ini Teknologi Informasi (TI) sangat cepat berkembang dan semakin
dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Dalam hal ini perbankan, pada
awalnya Bank di bentuk bukan seperti sekarang ini yang seperti kita lihat
sekarang. Pada awalnya bank hanya sebuah jasa yang melayani penukaran uang,
kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang (tabungan), dan
sekarang bank bukan hanya sebagai tempat penukaran, penitipan, maupun
peminjaman uang. Saat ini bank berkembang menjadi lebih besar lagi bahkan
sekarang ini mempengaruhi ekonomi masyarakat dalam tingkat nasional, maupus
dalam tingkat internasional. Dalam skala yang sangat besar ini tentu bank sangat
membutuhkan Teknologi Informasi (TI) untuk pengelolaanya karena bank sudah
mencakup lingkup yang sangat besar hingga dunia internasional. Penggunaan
Teknologi Informasi (TI) dalam bidang perbankan diharapkan dapat memudahkan
pihak bank maupun pengguna jasa bank.

Dalam perkembangan teknologi informasi tersebut bank melakukan


perkembangan dengan mempermudah konsumen untuk bertransaksi atau pun
sebagai nya tanpa harus mendatangi cabang dengan mengadakan M-banking dan
internet banking dan sms banking yang bisa diakses melalui ponsel atau
smartphone dan Semua jadi lebih praktis dengan kehadiran internet banking,
mobile banking, dan SMS banking.

4. Permasalahan yang dihadapi dalam bidang teknologi dan informasi pada


perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, hal ini
dikarenakan sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar
negeri. Sehingga harga pembelian dan pengiriman teknologi tersebut menjadi
lebih mahal.

Kurangnya sumber daya yang memadai. Penerapan suatu teknologi informasi


menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai. Jika sumber daya
manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu
pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak
terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia.
Cyber Crime. Cybercrime adalah tidak kriminal yang dilakkukan dengan
menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime
merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer
khusunya internet. Industri perbankan adalah salah satu bidang jasa yang secara
ekstensif menyelenggarakan layanan dengan memanfaatkan media elektronik (e-
banking). Sebagian besar bank pada saat ini bahkan mengandalkan Teknologi
Informasi dan media elektronik sebagai basis layanannya. Dikarenakan layanan
Internet Banking menggunakan Internet sebagai media komunikasi, maka
keamanan dari layanan Internet Banking bergantung kepada keamananan dari
Internet. Cyber crime biasanya dapat terjadi pada pengguna jasa perbankan dan
penyedia jasa perbankan. Di sisi pengguna, komputer milik pengguna dapat
disusupi virus dan trojan horse sehingga data-data yang berada di komputer
pengguna (seperti nomor PIN, nomor kartu kredit, dan kunci rahasia lainnya)
dapat disadap, diubah, dihapus, dan dipalsukan. Jalur antara pengguna dan ISP
dapat juga di sadap. Sebagai contoh, seorang pengguna yang menggunakan
komputer di lingkungan umum (public facilities) seperti di Warung Internet
(warnet) dapat disadap informasinya oleh sesama pengguna warnet tersebut (atau
pemilik warnet yang tidak bertanggung jawab) ketika dia mengetikkan data-data
rahasia melalui web.

Di sisi penyedia jasa, dalam hal ini bank yang menyediakan layanan Internet
Banking, ada juga potensi lubang keamanan. Berbagai kasus tentang keamanan
dan institusi finansial sudah dilaporkan. Misalnya, ada kasus di Amerika serikat
dimana seorang cracker berhasil masuk ke sebuah institusi finansial dan
mengambil data-data nasabah dari berbagai bank yang berada dalam naungan
institusi finansial tersebut. Di Indonesia sendiri ada “kasus” domain “plesetan”
klikbca.com yang sempat membuat heboh. Selain serangan yang bersifat
penyadapan masih banyak jenis serangan lain seperti pemalsuan dan bahkan
meniadakan servis (Denial of Service attack).

Beberapa jenis kegiatan cyber crime :


· Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit
orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet.
Sebutan pelakunya adalah “carder”. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah
cyberfroud alias penipuan di dunia maya.

Contoh dari kasus yang terjadi akibat kejahatan dari Carding adalah ATM Fraud
dengan metode Card Skimming. Card skimming adalah tindakan pencurian
informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat
pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Pelaku bisa mendapatkan
data nomor kartu kredit atau debit korban menggunakan metode sederhana seperti
halnya fotokopi atau metode yang lebih canggih seperti menggunakan perangkat
elektronik kecil (skimmer) untuk menggesek kartu lalu menyimpan ratusan nomor
kartu kredit korban. Tujuan pelaku melakukan penipuan ini adalah untuk mencuri
rincian data sehingga mereka dapat mengakses rekening korban.

· Hacking adalah menerobos program komputer milik orang/pihak


lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki
keahlian membuat dan membaca program tertentu dan terobsesi
mengamati keamanannya.
· Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Berbeda dengan
“carder” yang hanya mengintip kartu kredit, “cracker” mengintip
simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif
lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos
keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada
prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus untuk menikmati
hasilnya.
· Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak
lain, seperti yang terjadi pada situs klik bca
· Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet
(user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai
(username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang
sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna
online banking. Isian data pemakai dan password yang vital. Email
penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau
perusahaan kartu kredit. Email ini mengajak anda untuk melakukan
berbagai hal misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-
update password dan lainnya.
Permasalahan pada perbankan tidak hanya merugikan dari pihak perbankan saja
tetapi juga merugikan bagi nasabah tidak hanya kerugian finansial saja tetapi juga
kerugian non finansial seperti hilangnya kepercayaan masyrakat kepada bank
yang terkena suatu masalah dengan hilangnya kepercayaan masyarakat ini maka
masyarakat akan enggan untuk menjadi nasabah disuatu bank tersebut.

4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari uraian di atas dapatlah diambil kesimpulan tentang Pengaruh
Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Efektifitas Kinerja Perbankan
sebagai berikut:

 Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi


membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan
menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses
inovasi produk dan jasa.
 Dalam perkembangan teknologi informasi, bank melakukan
perkembangan dengan mempermudah konsumen untuk
bertransaksi atau pun sebagai nya tanpa harus mendatangi cabang
dengan mengadakan M-banking dan internet banking dan sms
banking yang bisa diakses melalui ponsel atau smartphone dan
Semua jadi lebih praktis dengan kehadiran internet banking,
mobile banking, dan SMS banking.
 Masih ada saja pihak yang merugikan nasabah dengan tindakan
pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin
informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau
debit secara ilegal.

4.2 Saran
4.2.1 Untuk Pihak Bank

 Senantiasa memperhatikan aspek keamanan nasabah dan


berkomutmen untuk menjaga segala informasi tentang nasabah.
4.2.2 Untuk Pembaca
 Diharapkan untuk para pembaca agar dapat lebih dalam menilai
kualitas sistem internet banking pada bank yang telah dipilih
dengan memberikan masukan kepada customer service bank.

DAFTAR PUSTAKA

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.23.1. April


(2018): 567-594 DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i01.p22

Bank Indonesia. 1999. UU Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998


tentang Perbankkan. Jakarta: Sinar Grafika

http://octhapoetra.blogspot.com/2013/06/pengaruh-teknologi-informasi-
dalam.html

Pakteo. (2011, April 11). Sejarah Teknologi Informasi. Retrieved from


https://pakteo.wordpress.com/2011/04/11/teknologi-informasi/.

Setiawan, P. (2019, Juli 23). Pengertian Teknologi Imformasi – Maafaat,


Dasar, Konsep, Pengelompokan, Para Ahli. Retrieved from
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-teknologi-informasi/.

Anda mungkin juga menyukai