Anda di halaman 1dari 8

Nama : Cucu Nuria Hasni

NPM : 2102002107
Mata Kuliah : UTS Ilmu Kalam
Dosen Pengampu :H. Rudi, S.Sos.I.,M.Ag

1. Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas masalah-masalah ketuhanan dengan


menggunakan argumentasi fogla atau filsafat, secara teoretis aliran Salaf tidak dapat
dimasukkan ke dalam aliran ilmu kalam karena aliran ini dalam pembahasan masalah-
masalah ketuhanan- tidak menggunakan argumentasi filsafat atau logika. Aliran in cukup
dimasukkan ke dalam aliran ilmu tauhid atau ilmu ushuluddin, at Al-Figh Al-Akbar.
 QS. Al-Ikhlash (112): 3-4.

‫َل ْم َيل ِْد َو َل ْم ي ُْو َل ۙ ْد‬


‫َو َل ْم َي ُكنْ لَّ ٗه ُكفُ ًوا اَ َح ٌد‬
Artinya : (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang
setara dengan Dia.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan, bahkan tidak
ada sesuatu pun di dunia ini yang tampak sekutu (sejajar) dengan-Nya.

 Qs.Assyuro : 7

‫ْب فِ ْي ِه‬ َ ‫َو َك ٰذل َِك اَ ْو َح ْي َنٓا ِا َلي‬


َ ‫ْك قُرْ ٰا ًنا َع َر ِب ًّيا لِّ ُت ْنذ َِر ا ُ َّم ْالقُ ٰرى َو َمنْ َح ْو َل َها َو ُت ْنذ َِر َي ْو َم ْال َجمْ ِع اَل َري‬
‫ْق فِى ال َّس ِعي ِْر‬ٌ ‫ْق فِى ْال َج َّن ِة َو َف ِري‬ ٌ ‫ۗ َف ِري‬
Artinya : “Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab,
agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk
(negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul
(Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk
neraka.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak seperti apa pun di dunia ini. la Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui.
 QS. Al-Furqan (25): 59.

ِ ۚ ْ‫اس;ت َٰوى َعلَى ْال َع;;ر‬


‫ش اَل;رَّحْ مٰ ُن‬ ْ ‫ض َو َم;;ا بَ ْينَهُ َم;;ا فِ ْي ِس;تَّ ِة اَي ٍَّام ثُ َّم‬
َ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫الس;مٰ ٰو‬
َّ ‫ق‬َ َ‫اَلَّ ِذيْ خَ ل‬
‫فَ ْسـَٔلْ بِ ٖه خَ بِ ْيرًا‬
Artinya : “yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pengasih,
maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yang lebih mengetahui (Muhammad).”
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan Yang Maha Penyayang bertahta di atas "Arsy: la
Pencipta langit, bumi, dan semua yang ada di antara keduanya.

 QS. Al-Fath (48): 10:

‫ث ع َٰلى نَ ْف ِس; ٖ ۚه‬


ُ ‫ث فَاِنَّ َم;ا يَ ْن ُك‬ َ ْ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ يُبَايِعُوْ نَكَ اِنَّ َما يُبَ;ايِعُوْ نَ هّٰللا َ ۗيَ; ُد هّٰللا ِ فَ;و‬
َ ‫ق اَيْ; ِد ْي ِه ْم ۚ فَ َم ْن نَّ َك‬
‫هّٰللا‬
‫َظ ْي ًما‬ِ ‫ࣖ و َم ْن اَوْ ٰفى بِ َما ٰعهَ َد َعلَ ْيهُ َ فَ َسيُْؤ تِ ْي ِه اَجْ رًا ع‬ َ

Artinya : “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad),


sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan
mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar (janji)
sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya
pahala yang besar.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai "tangan" yang selalu berada di atas
tangan orang-orang yang me lakukan sesuatu, selama orang-orang itu selalu berpegang
teguh dengan janji Allah.

 QS. Thaha (20): 39.

‫ت‬ُ ‫َّاح ِل يَ ۡا ُخ ۡذهُ َع ُد ٌّو لِّ ۡى َو َع ُد ٌّو لَّهٗ‌ ؕ َواَ ۡلقَ ۡي‬
ِ ‫ت فَ ۡاق ِذفِ ۡي ِه فِى ۡاليَ ِّم فَ ۡلي ُۡلقِ ِه ۡاليَ ُّم بِالس‬
ِ ‫اَ ِن ۡاق ِذفِ ۡي ِه ِفى التَّاب ُۡو‬
‫صنَ َع ع َٰلى ع َۡينِ ۡى‬ ۡ ُ‫َعلَ ۡيكَ َم َحـبَّةً ِّمنِّ ۡى َولِت‬
Artinya: (yaitu), letakkanlah dia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke
sungai (Nil), maka biarlah (arus) sungai itu membawanya ke tepi, dia akan diambil oleh
(Fir‘aun) musuh-Ku dan musuhnya. Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang
yang datang dari-Ku; dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai "mata" yang selalu digunakan untuk
mengawasi seluruh gerak - termasuk gerakan hati makhluk-Nya.

 QS. Ar-Rahman (55): 27:

‫ك ُذو ْال َج ٰل ِل َوااْل ِ ْك َر ۚ ِام‬


َ ِّ‫َّويَب ْٰقى َوجْ هُ َرب‬
" Artinya: tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal."

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai wajah yang tidak akan rusak selama-
lamanya.

 QS.An-Nisa' (4): 125.

‫;ر ِه ْي َم‬ ٰ ;‫َو َم ْن اَحْ َس ُن ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ هّٰلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َّواتَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا َۗواتَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِ ْب‬
‫َخلِ ْياًل‬
Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan
dikatakan telah melaksanakan aturan agama ketika telah menggunakan wajahnya untuk
kedamaian karena Allah.

 QS. Luqman (31): 22.

‫ك بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْث ٰقىۗ َواِلَى هّٰللا ِ عَاقِبَةُ ااْل ُ ُموْ ِر‬


َ ‫َو َم ْن يُّ ْسلِ ْم َوجْ هَهٗ ٓ اِلَى هّٰللا ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن فَقَ ِد ا ْستَ ْم َس‬
Artinya: Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat
kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh.
Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.
Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang telah menggunakan wajahnya untuk kedamaian
karena Allah disebut sebagai orang "muhsin L QS. Ali Imran (3):83. Ayat ini
menunjukkan bahwa Tuhan adalah tempat kembali segala sesuatu, baik secara terpaksa
maupun secara sadar.

 QS. Ali Imran (3):83.

َ‫ض طَوْ عًا َو َكرْ هًا َوِإلَ ْي ِه يُرْ َجعُون‬ ِ ‫ين هَّللا ِ يَ ْب ُغونَ َولَهُ َأ ْسلَ َم َم ْن فِي ال َّس َما َوا‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫فَ َغي َْر ِد‬
" Artinya: Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal
kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka
maupun terpaksa, dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan."
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah tempat kembali segala sesuatu, baik secara
terpaksa maupun secara sadar.

QS. Ali Imran (3): 84-85.


‫وب َواَأْل ْسبَا ِط‬ ‫ُأ‬ ‫ُأ‬
َ ُ‫ق َويَ ْعق‬ َ ‫يل َوِإ ْس َحا‬ َ ‫اع‬ ِ ‫نز َل َعلَى ِإب َْرا ِهي َم َوِإ ْس َم‬ ِ ‫قُلْ آ َمنَّا بِاهَّلل ِ َو َما‬
ِ ‫نز َل َعلَ ْينَا َو َما‬
ُ ِّ‫َو َما ُأوتِ َي ُمو َسى َو ِعي َسى َوالنَّبِيُّونَ ِمن َّربِّ ِه ْم اَل نُفَر‬
َ‫ق بَ ْينَ َأ َح ٍد ِّم ْنهُ ْم َونَحْ ُن لَهُ ُم ْسلِ ُمون‬
Artinya: “Katakanlah: “”Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-
anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka.
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah
kami menyerahkan diri

َ‫َو َمن يَ ْبت َِغ َغي َْر اِإْل ْساَل ِم ِدينًا فَلَن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمنَ ْال َخا ِس ِرين‬
Artinya: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang menurunkan penunjuk jalan kepada para
nabi.

 QS. Al-Anbiya' (21): 92.

‫اح َد ۖةً َّواَن َ۠ا َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ ِن‬


ِ ‫اِ َّن ٰه ِذ ٖ ٓه اُ َّمتُ ُك ْم اُ َّمةً َّو‬
Artinya: Sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah
Tuhanmu, maka sembahlah Aku.
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia dalam berbagai suku, ras, atau etnis, dan agama
apa pun adalah umat Tuhan yang satu. Oleh karena itu, semua umat -tanpa membedakan
kondisi dan situasi apa pun- harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya.

 QS. Al-Hajj (22): 78.

‫ج ِملَّةَ اَبِ ْي ُك ْم‬ َّ ;‫َو َجا ِه ُدوْ ا فِى هّٰللا ِ َح‬


َ ;‫ق ِجهَ;;ا ِد ٖ ۗه هُ; َو اجْ ت َٰبى ُك ْم َو َم;;ا َج َع; َل َعلَ ْي ُك ْم فِى ال; ِّدي ِْن ِم ْن َح‬
ٍ ۗ ‫;ر‬
ُ ‫اِب ْٰر ِه ْي ۗ َم هُ َو َس; ٰ ّمى ُك ُم ْال ُم ْس;لِ ِم ْينَ ەۙ ِم ْن قَ ْب; ُل َوفِ ْي ٰه; َذا لِيَ ُك;;وْ نَ الر‬
‫َّس;وْ ُل َش; ِه ْيدًا َعلَ ْي ُك ْم َوتَ ُكوْ نُ;;وْ ا‬
‫َص ُموْ ا; بِاهّٰلل ِ ۗهُ ; َو َم;;وْ ٰلى ُك ۚ ْم فَنِ ْع َم ْال َم;;وْ ٰلى‬
ِ ‫اس فَاَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ; َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوا ْعت‬ ۤ
ِ ۖ َّ‫ُشهَدَا َء َعلَى الن‬
‫ص ْي ُر ࣖ ۔‬ِ َّ‫َونِ ْع َم الن‬
Artinya: Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia
telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.
(Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-
orang muslim sejak dulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar Rasul
(Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas
pembunuhan manusia. Maka laksanakanlah shalat; tunaikanlah zakat, dan taatilah kepada
Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
QS. Al-Hajj (22): 78. Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang ingin melakukan
kegiatan yang sungguh-sungguh akan dikatakan sebagai "jihad" jika dilakukan hanya
karena Allah SWT.
Ayat-ayat di atas berkaitan dengan dzat, sifat, asma, perbuatan, tuntunan, dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan eksistensi Tuhan. Hanya, penjelasan perinciannya tidak
ditemukan. Oleh karena itu, sangat beralasan jika para ahli berbeda pendapat dalam
menginterpretasikan perinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
ketuhanan disistematisasikan sehingga menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah
ilmu kalam.
2. ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu ushuluddin, ilmu
tauhid, Al-Figh Al-Akbar, dan teologi Islam. Disebut
 ilmu ushuluddin karena ilmu ini membahas pokok-pokok agama (ushuluddin),
Disebut ilmu tauhid karena ilmu ini membahas keesaaan Allah SWT. Di dalamnya
dikaji pula tentang asma (nama-nama) dan af'al (perbuatan- perbuatan) Allah yang
wajib, mustahil, dan jaiz, juga sifat yang wajib, mustahil, dan ja'iz bagi Rasul-Nya.
 Ilmu tauhid sebenarnya ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT. dan hal-
hal yang berkaitan dengan-Nya. Secara objektif, ilmu kalam sama dengan ilmu
tauhid, tetapi argumentasinya lebih dikonsentrasikan pada penguasaan logika, Oleh
karena itu, sebagian teolog menganggap bahwa ilmu kalam berbeda dengan ilmu
tauhid.
 Al-Fiqh Al-Akbar merupakan istilah bagi Abu Hanifah (80-150 H) dalam
memberikan nama ilmu ini. Menurut persepsinya, hukum Islam yang dikenal dengan
istilah fiqh terbagi atas dua bagian. Pertama, Al-Figh Al-Akbar, di dalamnya dibahas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan istilah keyakinan atau pokok-pokok agama
atau ilmu tauhid. Kedua, Al- Fiqh Al-Ashghar, di dalamnya dibahas tentang hal-hal
yang berkaitan dengan masalah mu'amalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya
cabang.
 Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam. Istilah ini berasal dari bahasa
Inggris, theology, William L. Reese (l. 1921 M) mendefinisikan- nya dengan
discourse or reason concerning God (diskursus atau pemikiran tentang Tuhan).
Dengan mengutip kata-kata William Ockham (1287-1347), Reese lebih jauh
mengatakan, Theology to be a discipline resting on revealed truth and independent of
both philosophy and science (Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara
tentang kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan).
Sementara itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan,
perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.
3. persoalan-persoalan kalam dipicu kemunculannya oleh persoalan-persoalan politik.
Persoalan- persoalan politik yang dimaksud menyangkut peristiwa pembunuhan 'Utsman
bin 'Affan yang berujung pada penolakan Mu'awiyah atas kekhilafahan 'Ali bin Abi
Thalib. Ketegangan antara Mu'awiyah dan 'Ali mengkristal menjadi Perang Siffin yang
berakhir dengan keputusan tahkim (arbitrase). Sikap 'Ali yang menerima tipu muslihat
'Amr Al-'Ash, utusan dari pihak Mu'awiyah dalam tahkim, sungguhpun dalam keadaan
terpaksa, tidak disetujui oleh sebagian tentaranya. Mereka berpendapat bahwa persoalan
yang terjadi saat itu tidak dapat diputuskan melalui tahkim. Putusan hanya datang dari
Allah dengan kembali pada hukum-hukum yang ada dalam Al-Quran. La hukma illa
lillah (tidak ada hukum selain dari hukum Allah) atau la hukma illa Allah (tidak ada
pengantara selain Allah) menjadi semboyan mereka. Mereka memandang 'Ali bin Abi
Thalib telah berbuat salah. Oleh karena itu, mereka meninggalkan barisannya. Dalam
sejarah Islam, mereka terkenal dengan nama Khawarij, yaitu orang yang keluar dan
memisahkan diri atau seceders.Di luar pasukan yang membelot Ali terdapat sebagian
besar yang tetap mendukung All Merekalah yang kemudian memunculkan ke- lompok
Syrah Watt menyatakan bahwa Syrah muncul ketika berlangsung peperangan antara All
dan Mu'awiyah yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam peperangan ini sebagai
respons atas penerimaan 'Ali terhadap arbitrase yang ditawarkan Mu'awiyah pasukan 'All
diceritakan terpecah menjadi dua satu kelompok mendukung sikap All -kelak disebut
Syrah- dan kelompok lain menolak sikap Ali kelak disebut Khawarij Harun lebih lanjut
melihat bahwa persoalan kalam yang pertama kali muncul adalah persoalan siapa yang
kafir dan siapa yang bukan kafir, dalam am slapa yang telah keluar dari Islam dan siapa
yang masih tetap dalam Islam Khawari sebagaimana telah disebutkan, memandang
bahwa orang- orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim yaitu Ali Mu'awiyah, Amr bin
Al- Ash, Abu Musa Al-Asyari adalah kafir berdasarkan firman Allah pada Al- Quran
surat Al-Maidah ayat 44.

4. Wasil bin Atha, Abu Huzail al-Allaf (w. 235 H), Al-Jubba'i, An-Nazzam.
Doktrin- Doktinnya :
 At-Tauhid (Keesaan Allah) Meyakini sepenuhnya hanya Allah Swt. yang Maha
Esa. Tidak ada yang serupa dengan-Nya. Mereka menganggap konsep tauhid ini
yang paling mumi sehingga mereka senang disebut ahlut tauhid (pembela tauhid).
 Al-Adl (Keadilan Tuhan) Paham keadilan yang dikehendaki Mutazilah adalah
bahwa Allah Swt tidak menghendaki keburukan, tidak menciptakan perbuatan
manusia dan manusia dapat mengerjakan perintah-perintah Nya dan
meninggalkan larangan-laranganNya dengan qudrah (kekuasaan) yang ditetapkan
Allah Swt pada diri manusia itu
 Al-wa'du wa alwald (janji dan ancaman), bahwa wajib bagi Allah Swt untuk
memenuhi janji-Nya (al-wa'd) bagi pelaku kebaikan agar dimasukkan ke dalam
surga, dan melaksanakan ancaman-Nya (al-wald) bagi pelaku dosa besar
(walaupun di bawah syirik) agar dimasukkan ke dalam neraka, kekal abadi di
dalamnya, dan tidak boleh bagi Allah Swt. untuk menyelisihinya.
 Al-Manzilah bain al-Manzilatain (Posisi diantara dua tempat). Adalah suatu
tempat antara surga dan neraka sebagai konsekwensi dari pemahaman yang
mengatakan bahwa pelaku dosa besar adalah fasia. tidak dikatakan beriman dan
tidak pula dikatakan kafir, dia tidak berhak dihukum kan mukmin dan tidak pula
dihukumkan Kafir.
 Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar Dalam pandangan Mu'tazilah, dalam keadaan
normal pelaksanaan al-amru bil ma'ruf wan nahyu anil munkar itu cukup dengan
seruan saja, tetapi dalam keadaan tertentu pertu kekerasan
5. Wadi’:abu hasan al-asy’ari dan abu mansur al -ma’turidi
Nama kitab pokok kajian ilmu kalam:al-ibanah al -ushuluddin dan al-luma

Anda mungkin juga menyukai