Anda di halaman 1dari 43

NAMA KELOMPOK :1. M.KURNIAWAN.

H
2. RIZKI RAMADHAN
3. REZA KHAIRAN
4. REZA RIFKY A
5. RIFKY ARDIAN

KELAS IX F
MATERI AGAMA KELAS IX SEMESTER 2

HOME

BAB 1 BAB 3 BAB 5

BAB 2 BAB 4 BAB 6


BAB I
Q.S. Al-INSYIRAH
A. Q.S. Al Insyirah
Surah ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah dan
diturunkan sesudah surat Adh Dhuhaa. Surah ini dinamai pula dengan nama:
Alam Nasyrah, yaitu diambil dari kata Alam Nasyrah yg terdapat pada ayat
pertama, yang berarti: “ Bukankah Kami Telah melapangkan”.
‫يم‬
ِ ‫ح‬ِ ‫ن ال َّر‬ ْ ‫ه ال َّر‬
ِ ‫حم َٰـ‬ ِ ‫م اللَّـ‬ ِ ‫س‬ ْ ِ‫ب‬
َّ ‫﴾ َف ِإ‬٤﴿ ‫ك‬
‫ن‬ َ ‫ك ِذ ْك َر‬َ َ‫﴾ َو َر َف ْعنَا ل‬٣﴿ ‫ك‬ َ ‫﴾ الَّ ِذي أَن َقضَ ظَ ْه َر‬٢﴿ ‫ك‬ َ ‫ك ِو ْز َر‬َ ‫ض ْعنَا َعن‬َ ‫﴾ َو َو‬١﴿ ‫ك‬ َ ‫ك ص َْد َر‬َ َ‫ش َر ْح ل‬ْ َ‫م ن‬ ْ َ‫أَل‬
٨﴿ ‫ْغب‬ َ ‫ك َفار‬
َ ِِّ‫ى َرب‬ ٰ َ‫﴾ وَإِل‬٧﴿ ‫َب‬ ْ ‫ت َفانص‬ َ ‫﴾ َف ِإ َذا َف َر ْغ‬٦﴿ ‫سرًا‬ ْ ‫ع ْال ُع‬
ْ ‫س ِر ُي‬ َّ ِ‫﴾ إ‬٥﴿ ‫سرًا‬
َ ‫ن َم‬ ْ ‫س ِر ُي‬ ْ ‫ع ْال ُع‬َ ‫َم‬

Artinya :

1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?,


2. Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
3. Yang memberatkan punggungmu,
4. Dan Kami tinggikan sebutan nama(mu) bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain),
8. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
B. Makna Q.S Al-Insyirah :
Penegasan tentang nikmat-nikmat Allah s.w.t yang diberikan kepada
Nabi Muhammad SAW., dan pernyataan Allah bahwa disamping kesukaran
ada kemudahan itu diperintahkan kepada Nabi agar tetap melakukan amal-
amal sholeh dan bertawakal kepada-Nya.
Keterangan.
1. Yang dimaksud dengan beban (Ayat 2) di sini ialah kesusahan-kesusahan
yang diderita Nabi Muhammad S.A.W dalam menyampaikan risalah.
2. Meninggikan nama Nabi Muhammad S.A.W di sini (Ayat 4)
3. Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad)
telah selesai berdakwah (Ayat 7) Maka beribadatlah kepada Allah,
apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah
urusan akhirat, dan ada lagi yang menatakan: apabila telah selesai
mengerjakan sholat berdoalah.
1. Izhar Syafawi
Hukum bacaan izhar syafawi terjadi jika ada mim mati yang bertemu
dengan huruf hijaiah selain mim dan ba. Cara membacanya, suara mim
matinya harus jelas. Dalam Surah Al-Insyirah [94] contohnya yang terdapat
pada lafal .ْ‫أَلَمْ نَش َرح‬
2. Qalqalah Sugra
Qalqalah sugra adalah membaca huruf-huruf qolqolah, yaitu qaf, ta, ba,
jim, dan dal secara memantul karena mati disukun. Pada ayat ini ditunjukkan
pada lafal .‫ك‬َْ ‫صد َر‬
َ Selain qalqalah sugra, ada pula qalqalah kubra, yaitu jika
keempat huruf tersebut mati karena waqaf. Misalnya pada ayat ketujuh dan
kedelapan Surah Al-Insyirah [94] yang berbunyi ْ‫صب‬ َ
َ ‫فان‬dan .‫غب‬ َ
َ ‫فار‬
3 .Ikhfa Haqiqi
Bacaan ikhfa haqiqi berarti membaca suara tanwin dan nun matijika
bertemu dengan lima belas huruf ikhfa dengan suara samarsamar.
Contohnya dalam kata ,‫ض‬ َ ‫ أَن‬,ْ‫صب‬
َْ ‫ق‬ َ dan .‫ك‬
َ ‫فان‬ َ
َْ ‫عن‬
4. Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil terjadi jika ada mad yang bertemu dengan hamzah tidak
dalam satu kata. Misalnya yang terdapat pada kata .‫ض‬ َ ‫ذي أَن‬
َْ ‫ق‬ ِ َّ‫ال‬Cara
membacanya dengan panjang satu hingga tiga alif. Jika mad tersebut tidak
bertemu dengan hamzah, disebut dengan mad tabi’i sehingga cukup dibaca
panjang satu alif.
5. Gunnah
Hukum bacaan gunnah terjadi jika ada huruf nun yang bertasydid. Cara
membacanya, huruf nun dibaca berdengung. Pada Surah Al-Insyirah[94]
َّْ ‫ف ِإ‬dan
misalnya terdapat pada ayat keenam yang berbunyi ‫ن‬ َ َّْ ِ‫إ‬
.‫ن‬
.6Alif Lam Qamariyah
Hukum alif lam qamariyah artinya membaca suara alif lam dengan jelas,
tanpa masuk, jika bertemu dengan huruf-huruf qamariyah. Contohnya pada
lafal ُ ‫ال‬yang terdapat pada ayat kelima dan keenam Surah Al-
ِْ ‫عس‬
‫ر‬
Insyirah[94].
7. Mad Iwad
Jika ada fathatain yang bertemu dengan alif atau ya mati yang berada
pada akhir kalimat, madnya harus dibaca panjang satu alif. Misalnya yang
terdapat pada kata .‫ُيس ًرا‬
BAB II
HADITS TENTANG KEBERSIHAN

A. Pengertian dan Kedudukan Hadits.


 Hadits/Sunnah adalah perkataan maupun perbuatan Rasulullah SAW, atau
taqrir (diam/persetujuannya) Rasulullah SAW atas perbuatan sahabat.
 Merupakan sumber hukum Islam dan pedoman hidup kedua setelah Al-Qur’an
 Orang yang mencintai Rasulullah SAW tentunya akan mengikuti Hadits/Sunnah
Beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Allah SWT berfirman:
ِِّ َ‫متَط‬
َ‫ه ِرين‬ ُّ ‫ح‬
ُ ‫ب ْال‬ ُّ ‫ح‬
ِ ‫ب ال َّت َّوابِينَ َو ُي‬ َ َّ ‫ن‬
ِ ‫َّللا ُي‬ َّ ‫إ‬...
ِ
“...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqorph: 2/222)
B. Hadits Kebersihan
Hadits ke-1
ُ‫هللا صَلَّى هللا‬
ِ ‫ل‬ ُ ‫س ْو‬
ُ ‫ل َر‬ َ ‫ َقا‬:‫ل‬
َ ‫ي هللاُ َع ْن ُه َقا‬ ْ َ‫م ْاأل‬
ِ ‫ش َع ِري َر‬
َ ‫ض‬ ْ ‫ص‬
ِ ‫ن َعا‬
ِ ‫ك ْالح‬
‫َارثِي ا ْب‬
ِ ْ ِ‫ن أَب‬
ْ ِ‫ي مَال‬ ْ ‫ َع‬
.…‫َان‬ ِ ‫ط ُر ْا‬
ِ ‫إل ْيم‬ ْ ‫ش‬َ ‫ الط ُّ ُه ْو ُر‬: ‫م‬ َ َّ‫َسل‬
َ ‫هو‬ ِ ‫َعلَ ْي‬
“Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari ra, ia berkata: Rasulullah SAW telah
bersabda: “Suci itu setengahnya dari iman….” (HR. Muslim)
Hadits ke-2
َ‫ب الطَّ ِيِّب‬
ُّ ‫ح‬ ٌ ِّ ‫هللا طَ ِي‬
ِ ‫ب ُي‬ َ ‫ن‬ َّ ِ‫ا‬:‫ل‬ َ ‫م َقا‬ َ َّ‫سل‬َ ‫ه َو‬ ِ ‫ي صَلَّى هللاُ َعلَ ْي‬ ِ ِّ ‫ن ال َّن ِب‬ِ ‫اص َع‬ْ ‫ي و ََق‬ ْ ِ‫ن اَب‬
ِ ‫س ْع ِد ا ْب‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ َع‬
‫مو ا ششبهوا باليهود‬ ُ ‫ظ ِّ ُُ ْوا اَ ْف ِنيَت‬
ْ ‫َك‬ ُ ‫ب ْال‬
ِ ‫ُ ْو َد َف َن‬ ُّ ‫ح‬
ِ ‫ج َّوا ٌد ُي‬ َ ‫ب ْال َك َر‬
َ ‫م‬ ُّ ‫ح‬ َ َ‫ب ال َّنظ‬
ٌ ‫اف َة َك ِر ْي‬
ِ ‫م ُي‬ ُّ ‫ح‬ ِ ‫ف ُي‬ٌ ‫ظ ْي‬ِ َ‫ن‬
“Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqos dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah baik, menyukai kebaikan. Dia Maha Bersih, menyukai
kebersihan. Maha Mulia, menyukai kemuliaan. Maha Dermawan , menyukai
kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan
meniru-niru orang-orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ke-3
‫خ َذ ُه‬ َ َ‫ك َفأ‬ ِ ‫ش ْو‬َ َ‫صن‬ ْ ‫ج َد ُغ‬ ٍ ‫ي بِطَ ِر ْي‬
َ ‫ق َو‬ ْ ‫ش‬ ٌ ‫ج‬
ْ ‫لي‬
ِ ‫َم‬ َ َّ‫َسل‬
َ ‫م َقا‬
ُ ‫بَ ْي َنمَا َر‬:‫ل‬ ِ ‫هللا صَلَّى هللاُ َعلَ ْي‬
َ ‫هو‬ ِ ‫ل‬ ُ ‫س ْو‬ َّ َ‫ا‬
ُ ‫ن َر‬
‫ش َك َر هللاُ لَ ُه َف َغ َُ َرلَ ُه‬َ ‫َف‬
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Ketika seorang laki-laki sedang “
berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya
(karena mengganggu). Lalu Allah berterima kasih kepadanya dan
mengampuni dosanya.” (HR. Bukhori)
Hadits ke-4
.‫َان‬َ ‫س ُْي‬ ُ ‫ن‬ ْ ‫ميعاً َع‬ ِ ‫ج‬َ ٍ ٍ ‫ح ْر‬ َ ‫ن‬ ُ ‫ه ْي ُر ْب‬
َ ‫م ٌرو النِّاقِ ُد َو ُز‬ْ ‫ش ْيبَ َة َو َع‬َ ‫ن أَبِي‬ ُ ‫دثنا أَ ُبو ب َْك ِر ْب‬ِّ ‫ح‬
ِّ ِ‫ن النِّب‬
‫ي‬ ِ ‫ه َر ْي َر َة َع‬ُ ‫ن أَبِي‬ ْ ‫ب َع‬ ِ ِّ ‫سي‬ َ ‫م‬ ُ ‫ن ْال‬
ِ ‫س ِعي ِد ْب‬َ ‫ن‬ ْ ‫ي َع‬ ِّ ‫ه ِر‬ْ ِّ‫ن الز‬ِ ‫ن ُع ْييَ َن َة َع‬ ُ ‫دثَنَا ا ْب‬ َ :‫ل أَ ُبو ب َْك ٍر‬
ِّ ‫ح‬ َ ‫َقا‬
‫م‬ ُ ‫حدَا ُد َوشَ ْقلِي‬ ْ ِ‫ِست‬ ْ ‫َان وَا ا‬ ُ ‫خت‬ ِ ‫ط َر ِة) ْال‬ ْ ُِ ‫س ِمنَ ْال‬ ٌ ‫م‬ ْ ‫خ‬َ ‫س (أَ ْو‬ ٌ ‫م‬ ْ ‫خ‬َ ‫ط َر ُة‬ْ ُِ ‫ ْال‬:‫ل‬
َ ‫صلى هللا عليه وسلم َقا‬
ِّ ِّ ‫ط و ََق‬ ُ ‫ار َونَ ْت‬ ْ َ
.ٍ ِ ‫ار‬
ِ ‫الش‬ ‫ص‬ ِ ِ‫إلب‬
ِ ‫فا‬ ِ َُ ‫األظ‬
Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut “
kemaluan, memotong kuku (kuku tangan dan kaki), mencabuti bulu ketiak,
serta menggunting (merapikan) kumis.”
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah)
Makna Yang Terkandung dalam Hadits tentang Kebersihan :
Dalam hadits yang pertama Rasulullah memberikan penjelasan bahwa :
1. Kebersihan itu setengahnya dari iman. Maksudnya bila manusia tidak
melakukan kebersihan maka mereka belum sempurna keimanannya, karenan
setengah keimanan yang ada pada kebersihan tidak mereka lakukan.
2. Kebersihan yang menjadi separoh dari keimanan itu bisa difahami,
karena kebersihan itu terdiri dari kebersihan lahir dan bathin, jadi kebersihan
bisa dikatkan setengah dari keimanan jika yang dilakukan itu meliputi
kebersihan lahir dan bathin. Kebersihan lahir berarti kita senantiasa menjaga
badan, pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan dari berbagai kotoran dan
najis bahkan hadas. Sementara kebersihan bathin berarti kita menjauhkan diri
dari berbagai penyakit hati seperti ujub, ria, takabur dan lain-lain.
Dalam hadits yang kedua Rasulullah menjelaskan bahwa :
1. Hendaklah kita menjadi orang yang baik karena Allah adalah Dzat yang
Maha Baik dan menyukai kebaikan
2. Hendaklah kita menjadi orang yang bersih dan menjaga kebersihan
karena Allah adalah dzat yang Maha Bersih dan menyukai kebersihan
3. Hendaklah kita menjadi orang yang Mulia dengan sikap dan perangai
yang ditampilkan dalam kehidupan seperti senantiasa menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungan dan jangan sekali-kali berbuat kerusakan di
lingkungan sekitar kita seperti dengan cara mencoret-coret dinding tembok
sekolah dan lain-lain, maka Allah akan mencintai kita karena Allah adalah
Dzat yang Maha mulia dan mencintai kemuliaan
4. Hendaklah kita menjadi orang yang dermawan, berikanlah sebagian
rezeki yang diberikan Allah kepada kita kepada fakir miskin, niscaya kita akan
menjadi orang yang dicintgai Allah karena Allah adalah Dzat Yang Maha
Dermawan dan Mencintai Kedermawanan
5. Janganlah Sekali-kali kita meniru-niru perilaku orang-orang Yahudi
memiliki sikap jahat, kotor dan jorok, hina, dan pelit.
Dalam hadits yang ketiga Rasulullah menjelaskan bahwa : bagian dari cinta
kebersihan adalah menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang
dapat memberikan madarat (kesulitan) bagi orang lain, dan bagi orang-
orang yang mampu memberikan kemudahan bagi orang lain Allah akan
memberikan pujian dan pengampunan, semantara bagi orang-orang yang
memberikan kemadlaratan atau kesulitan bagi orang laim maka Allah akan
memberikan kutukan dan dosa-dosanya tidak akan diampuni Allah.
Dalam hadits yang ke empat Rasulullah memberikan tuntunan kebersihan
yang harus dilakukan oleh kita sebagai manusian yang beriman dan hal itu
merupakan tabiat yang bersih, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan,
memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan menggunting (merapikan)
kumis.
Di mana pun kita berada haruslah membiasakan hidup bersih, baik di
lingkungan sekolah, tempat tinggal dan lingkungan masyarakat.
BAB III
Iman Kepada Qada dan Qadar Allah
A. Pengertian dan Dalil Naqli
1. Qodho adalah hukum Allah SWT yang telah Ia tentukan untuk alam
semesta ini, dan Ia jalankan/atur alam ini sesuai dengan sunatullah.
2. Qodar adalah takdir, yaitu ketentuan Allah SWT atas batasan ukuran
segala sesuatu sebelum terjadinya dan menulisnya di Luhul Mahfuzh.
3. Iman kepada Qodho dan Qodar adalah membenarkan dengan
sesungguhnya bahwa yang terjadi baik-baik atau buruk itu adalah atas
Qodho dan Qodar Allah.
Seorang muslim wajib percaya sepenuhnya bahwa Allah SWT telah
menetapkan takdir semua makhluk-Nya, termasuk takdir semua umat
manusia: Rezeki, ajal, amal, bahagia, atau celakanya.
Hal ini sebagimana firman Allah SWT:
ِ ٰ ‫ك َعلَى‬
‫َّللا‬ َّ ِ‫ها ۗا‬
َ ِ‫ن ٰذل‬ َ َ‫ْل اَ ْن نَّ ْب َرا‬
ِ ‫ن َقب‬ْ ‫ب ِ ِّم‬
ٍ ‫ي كِ ٰت‬ ْ ِ‫م اِ َّ ا ف‬
ْ ‫س ُك‬ِ ُُ ‫ي اَ ْن‬
ٓ ْ ِ‫ْض و ََ ا ف‬ِ ‫ا اَر‬ ْ ‫ة فِى‬ ِ ‫ن ُّم‬
ٍ َ‫ص ْيب‬ ْ ‫مَآ اَصَاٍَ ِم‬
‫س ْي ٌر‬
ِ َ‫ي‬
‫خ ْو ٍر‬ُ ‫َال َف‬ٍ ‫خت‬ ْ ‫ل ُم‬َّ ‫ب ُك‬ ُّ ‫ح‬ِ ‫ََّللا َ ا ُي‬
ُ ٰ ‫م ۗو‬ ُ ٰ‫ح ْوا بِمَآ ٰاش‬
ْ ‫ىك‬ ْ ‫س ْوا َع ٰلى مَا َفاشَ ُك‬
ُ ‫م و ََ ا شَ ُْ َر‬ َ ‫لِ ِّ َك ْي ََل شَ ْأ‬
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri,
semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.(22). Agar
kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan
pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, (23).
ْ ‫ن ُم‬ُ ‫م يَ ُك ْو‬َّ ُ‫ك ث‬ ُ ‫م ي َُك ْو‬
َ ‫ن َعلَ َق ًة ِم ْث‬ َّ ُ‫ط َُ ًة ث‬ ْ ُ‫ه أَ ْربَ ِع ْينَ يَ ْو ًما ن‬ ُ ْ ُ ُ ‫حد‬ َ َ‫إن أ‬َّ
‫ض َغ ًة‬ َ ِ‫ل َذل‬ ِ ‫ن أ ِ ِّم‬
ِ ‫ي بَط‬ْ ِ‫خلق ُه ف‬ ‫م ُع‬َ ُ ْ ‫َكم ُي‬
‫ه‬
ِ ‫م ِل‬ َ ‫ه و‬
َ ‫َع‬ ِ ‫ج ِل‬َ َ‫ه وَأ‬ ِ ‫ بِ َك ْت‬:‫ت‬
ِ ِ‫ب ِر ْزق‬ ٍ ‫ح َو ُي ْؤ َم ُر بِأَ ْربَعِ َك ِلمَا‬ ُّ ‫ه‬
َ ‫الر ْو‬ ِ ‫خ فِ ْي‬ ُ ُُ ‫ك فيَ ْن‬ ُ َ‫ه ْالمَل‬
ِ ‫ل إِلَ ْي‬ُ ‫ْس‬
َ ‫م ُير‬ َّ ُ‫ك ث‬ َ ِ‫ل َذل‬ َ ‫ِمث‬
‫س ِع ْي ٌد‬ َ ‫ي أَ ْو‬ ٌّ ‫َش ِق‬َ ‫و‬
Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau
adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan
perkataannya), beliau bersabda,”Sesungguhnya seorang dari kalian
dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam
bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi
‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah
(segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus
kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk
menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka
atau bahagianya.
َ ‫خ ْي ِر ِه َو‬
‫ش ِرِّ ِه‬ ْ ِ‫ َو شُ ْؤ ِمنَ ب‬,‫خر‬
َ ‫ال َق ْد ِر‬ ِ ِ ‫اآل‬

,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya;


para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan
yang buruk,”
B. Unsur Takdir
1. ILMU: Mengimani bahwa Allah mengetahui segala sesuatu secara global
maupun terperinci, azali dan abadi , baik yang berkaitan dengan perbuatan-
Nya maupun perbuatan para hamba-Nya.
2. KITABAH: Mengimani bahwa Allah telah menulis hal itu di “Lauh Mahfudz”.

‫سي ٌر‬ ِ َّ ‫ك َعلَى‬


ِ َ‫ٱَّلل ي‬ َّ ِ‫ب ۚ إ‬
َ ِ‫ن ٰ َذل‬ َّ ِ‫ْض ۗ إ‬
َ ِ‫ن ٰ َذل‬
ٍ ‫ك فِى كِ ٰ َت‬ َ ْ ‫ٱلسمَآ ِء و‬
ِ ‫َٱألر‬ َّ َ َّ ‫ن‬
ُ َ‫ٱَّلل يَ ْعل‬
‫م مَا فِى‬ َّ َ‫م أ‬ ْ َ‫أَل‬
ْ َ‫م شَ ْعل‬
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui
apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu
terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian
itu amat mudah bagi Allah.
ٍ ‫س َن‬
‫ة‬ َ ‫سينَ أَ ْل‬
َ ‫ف‬ َ ِ‫موَاتِ َواألَرْضَ ب‬
ْ ‫خ‬
ِ ‫م‬ َّ
َ ‫الس‬ ‫ق‬ ْ ‫ل أَ ْن ي‬
َ ُ‫َخل‬ َ ‫ق َق ْب‬ َ ‫َّللا َم َقا ِدي َر ْال‬
ِ ِ‫خَلَئ‬ ُ َّ َ‫َكتَب‬
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum
penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin
Al ‘Ash)”.
3. MASYI’AH: Iman kepada masyi’ah (kehendak) Allah dan kekuasaan-Nya
yang menyeluruh. Apa yang Ia kehendaki oasti terjadi, dan apa yang
tidak Ia kehendaki tidak akan terjadi atas kekuasaan-Nya.
ُ ‫ن َفي َُك‬
‫ون‬ َ ‫ش ْي ًئا أَ ْن ي َُقو‬
ْ ‫ل لَ ُه ُك‬ َ ‫إِنَّمَا أَ ْم ُر ُه إِ َذا أَ َرا َد‬
Sesungguhnya urusannya-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah ia. Qs. Yasin : 82
4. KHOLIQ: Mengimani bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu. Tidak
ada Kholiq selain-Nya, dan tidak ada Rabb (Tuhan) selalin-Nya.
ٌ ‫ى ٍء َوكِي‬
‫ل‬ ِّ ِ ‫ى ُك‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ش‬ ٰ َ‫ه َو َعل‬
ُ ‫ى ٍء َو‬ ِّ ِ ‫ق ُك‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ش‬ ُ ِ‫خل‬ ُ َّ
َ ٰ ‫ٱَّلل‬
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.
Apakah Kita Harus Pasrah Pada Takdir?
Hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, dari Ali bin Abi Thalib bahwa
Nabi I bersabda:
ْ‫س ُر ُه‬
ِ َ‫س ُني‬ َ )6(ْ‫حس َنى‬
َ ‫ف‬ َّ ‫ص‬
َ ‫د‬
ُ ‫قْبِال‬ َ َّ‫منْأَعطَىْ َوات‬
َ ‫) َو‬5(ْ‫قى‬ َّ َ‫فأ‬
َ ْ‫ما‬ َ )4(ْ‫ش َّتى‬ ُ َ‫ْسعي‬
َ َ‫كمْل‬ َ ‫ن‬َّ ‫إ‬
ِ
)7(ْ‫لِل ُيس َرى‬
sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang
memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah.
Selain itu Allah jugaberfirman:
‫ه ۚ َومَا لَ ُهم ِ ِّمن‬
‫س ٓو ًءا َف ََل َم َر َّد لَ ُۥ‬ ُ َّ ‫م ۗ وَإِ َذآ أَ َرا َد‬
ُ ‫ٱَّلل بِ َق ْو ٍم‬ ِ ُُ ‫وا مَا بِأَن‬
ْ ‫س ِه‬ ۟ ‫ى ُي َغ ِي ِّ ُر‬ َ َّ ‫ن‬
َ ‫ٱَّلل َ ا ُي َغ ِي ِّ ُر مَا بِ َق ْو ٍم‬
ٰ ‫ح َّت‬
َّ ِ‫إ‬
‫ل‬
ٍ ‫ه ِمن وَا‬ ‫ُدونِ ِۦ‬
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum) artinya Dia
tidak mencabut dari mereka nikmat-Nya (sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Qada dan qodar terdapat hubungan erat dan merupakan suatu kesatuan.
Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah SWT. Sedangkan
qodar merupakan perwujudan dari kehendak Allah SWT. Qada dan Qodar
biasa dikenal dengan istilah takdir.
Beriman kepada Qda dan Qodar merupakan rukun iman ke enam. Iman
kepada qada dan qadar dalam ungkapan sehari-hari lebih dikenal dengan
sebutan iman kepada takdir. Iman kepada takdir berarti percaya bahwa
segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya sehat dan sakit,
hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan kehendak dan
ketentuan Allah SWT.
ُّ ‫و َُك‬
ٍ ‫م ْقد‬
‫َار‬ ِ ِ‫عن َد ُۥه ب‬
ِ ‫ى ٍء‬ َ ‫ل‬
ْ ‫ش‬
Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
Ayat diatas menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini telah
ditentukan ukurannya oleh Allah.
Segala sesuatu yang akan terjadi telah diketahui dan direncanakan oleh
Allah SWT. Tak satupun makhluk yang mengetahuinya. Baik itu dari golongan
malaikat, jin, maupun manusia, semuanya tak ada yang mengetahui.
Takdir baru dapat dikehui oleh manusiasetelah terjadinya sebuah kenyataan
atau peristiwa. Contoh:
1. Seorang anak bernama Ena dilahirkan dari keluarga kaya. Orang tuanya
adalah pengusaha minyak sawit yang sukses. Kekayaannya melimpah,
semua orang mengenal keluarga tersebut. Hampir semua orang
memperkirakan, kelak Ena juga akan kaya seperti orang tuanya. Namun
setelah terjadi gempa bumi yang menghancurkan perusahaan orang
tuanya, kuluarga Ena tak lagi disebut keluarga kaya. Ditambah lagi orang
tuanya ditipu oleh mitra bisnis hingga menanggung hutang ratusan juta.
Sisa aset perusahaan dijual dijual seluruhnya untuk membayar hutang.
Sekarang Ena dan keluarganya hidup sederhana. Semua orang tidak
menyangka kehidupan keluarga Ena berubah begitu cepat, yang semula
kaya berubah menjadi miskin.
2. Anik bercita-cita ingin menjadi pegawai bank. Stelah lulus SMA ia kuliah di
jurusan ekonomi agar mendapat gelar sarjana ekonomi. Semua ini ia
lakukan untuk menggapai cita-citanya tersebut. Setelah lulus kuliah, ia
ternyata ia lebih memilih menjadi pedagang alat-alat elektronik, bukan
bekerja di bank.
Contoh-contoh tersebut contoh kecil dari sekian banyak contoh perwujudan
takdir Allah SWT. Dari contoh- contoh tersebut kita bisa mengetahui bahwa
semua makhluk tidak bisa mengelak dari takdir Allah SWT. Lalu muncul sebuah
pertanyaan: “untuk apa kita berikhtiar jika segala sesuatu sedah ditakdirkan
Allah?” Ketahuilah bahwa meskipun takdir manusia telah ditentukan Allah,
namun tak satupun yang bisa mengetahuinya sebelum hal itu terjadi. Hal
inilah yang menjadikan manusia tetap wajib berusaha untuk meraih yang
terbaik. Allah SWT. Memberikan jalan kepada manusia untuk menjalani
kehidupan dengan cara ikhtiar sekuat tenaga serta mengiringinya dengan
berdo’a. Qada dan qadar atau takdir dibagi dua ,yaitu takdir muallaq dan
takdir mubram. Berikut adalah penjelasannya.
a) Takdir muallaq
Secara bahsa muallaq artinya sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq yaitu
ketentuan Allah SWT. Yang mengikut sertakan peran manusia ,elalui usaha atau
ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil ahirnya akan akan
ditentukanoleh Allah SWT.
‫ه ۚ َومَا لَ ُهم ِ ِّمن‬
‫س ٓو ًءا َف ََل َم َر َّد لَ ُۥ‬ ُ َّ ‫م ۗ وَإِ َذآ أَ َرا َد‬
ُ ‫ٱَّلل بِ َق ْو ٍم‬ ِ ُُ ‫وا مَا بِأَن‬
ْ ‫س ِه‬ ۟ ‫ى ُي َغ ِي ِّ ُر‬ َ َّ ‫ن‬
َ ‫ٱَّلل َ ا ُي َغ ِي ِّ ُر مَا بِ َق ْو ٍم‬
ٰ ‫ح َّت‬
َّ ِ‫إ‬
‫ل‬
ٍ ‫ه ِمن وَا‬ ‫ُدونِ ِۦ‬
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum) artinya Dia
tidak mencabut dari mereka nikmat-Nya (sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Berikut ini adalah contoh takdir muallaq:
1) Kepandaian
seseorang jika ingin pandai maka harus berusaha meraihnya. Usaha-
usaha tersebut antara lain dengan cara rajin belajar dan disiplin membagi
waktu.
2) Kesehatan
seseorang jika ingin sehat maka harus berusaha dengan cara berolah
raga teratur, menjaga kebersihan, menjaga gizi, dan pola makan
3) Kemakmuran
kemakmuran bisa diraih dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah,
rajin menabung dan hemat.
b) Takdir mubram
Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau
sudah pasti. Jadi takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT.
Yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkanyna.
Contoh takdir mubram diantaranya: jenis kelamin manusia, ajal, panjang
pendek usia, api memiliki sifat panas, bumi berbentuk bulat, gaya gravitasi,
kejadian kiamat dan sebagainya. Untuk memperjelas pemahaman takdir
mubram perhatikan contoh berikut ini!
Kapan ajal menjemput, dan dimana tempatnya semua sudah ditentukan
oleh Allah SWT. Jika sudah tiba saat ajal menjemput semua orang tidak bisa
mengelak, tidak bisa lari, tidak bisa diundur atau dimajukan. Inilah salah satu
contoh ketentuan Allah SWT. Yang disebut takdir mubram.
َ ‫َست َْق ِد ُم‬
ْ ‫اع ًة و ََ ا ي‬ ْ ْ ‫م َ ا ي‬
ْ ‫ل َف ِإ َذا جَا َء أَجَلُ ُه‬ َ َ‫ة أ‬ ُ ِّ ُ َ
‫ون‬ َ ‫س‬ َ ‫خ ُر‬
َ ‫ون‬ ِ ‫َستَأ‬ ٌ ‫ج‬ ٍ ‫ل أ َّم‬ ِ ‫ولِك‬

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang


waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan
tidak dapat (pula) memajukannya.
Hikmah iman kepada Qada dan Qadar:
1. Manusia senantiasa berusaha/berikhtiar.
2. Giat beribadah dan berdo’a.
3. Bersandara kepada Allah SWT. (tawakal) ketika ikhtiar, karena segala
sesuatu titentukan dengan takdir-Nya.
4. Agar seseorang tidak lagi mengagumi dirinya/sombong ketika tercapai
apa yang dicita-citakan.
5. Sabar dalam menghadapi cobaan.
6. Menumbuhkan sikap optimis.
BAB IV
TAKABUR
Takabur adalah Menganggap Hina Orang Lain
Rasulullah bersabda, “Dianggap sebagai takabur itu ialah menolak apa yang
benar dan mengaggap hina kepada orang lain”. (HR. Muslim).
Takabur adalah Meninggalkan Kebenaran
Bersabda Rasulullah S.A.W kepada sahabatnya, Abu Dzar : “Takabur itu
meninggalkan kebenaran dan engkau mengambil selain kebenaran. Engkau
melihat orang lain dengan pandangan bahwa kehormatannya tidak sama
dengan kehormatanmu, darahnya tidak sama dengan darahmu”.
Takabur sebagaimana Orang yang Gila
Rasulullah S.A.W bertanya kepada sekumpulan Sahabat, “Tahukah kamu,
orang gila yang sebenar-benarnya?” Para Sahabat menjawab, “Tidak tahu,
ya Rasulullah”. Lalu Rasulullah menjelaskan, “Orang gila ialah orang yang
berjalan dengan takabur, memandang rendah kepada orang lain,
membusungkan dada, mengharapkan syurga sambil membuat maksiat dan
kejahatannya membuat orang tidak aman dan kebaikanya tidak pernah
diharapkan. Itulah orang gila yang sebenarnya”.
Dari ayat-ayat di atas dapat diketahui bahwa sikap takabur tentunya adalah
sikap yang dibenci Rasullah dan tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah
SAW
DALIL NAQLI TENTANG TAKABUR

)18( ‫ور‬ ُ ‫ل َف‬ َّ ‫ب ُك‬


ٍ ‫ل ُمختَا‬ ُّ ‫ح‬
ِ ‫هللا ا َ ُي‬ َّ ِ‫حا إ‬
ً ‫رض َم َر‬َ‫ك لِل َّناس َو اَشَمش فِي األ‬
َ ‫خ َّد‬ َ ُ‫َو اَش‬
َ ‫ص ِ ِّعر‬
ٍ ‫خ‬ َ ‫ن‬ ِ ِ ِ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.”(QS.LUKMAN [31]:18}

َ ‫ل‬ُّ ‫ك‬
ُ )37(ْ‫َُُْلال‬ َ ُ‫ضْ َولَنْ ْتَْبل‬ َ َّ‫حاْإِن‬
َ ِ‫ْذل‬
ْ‫ك‬ َ ‫ِْبَا‬
ِ ‫َْال‬ َ ‫قْاألر‬ َ ‫ر‬ ِ ‫كْلَنْتَخ‬ ً ‫م َر‬
َ ْ‫ض‬ ِ ‫{ َوالْتَم‬
ِ ‫شْفِيْاألر‬
} )38(ْ‫وها‬ ً ‫مك ُر‬ َ ِ‫عن َدْ َرب‬
َ ْ‫ك‬ ُ ‫ْسيِ ُئ‬
ِ ْ‫ه‬ َ ‫ان‬ َ ‫ك‬َ
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi, dari sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
Semua kejahatannya itu adalah amat dibenci di sisi Tuhanmu.{QS.AL-ISRA/17:37-38)
DAMPAK NEGATIF TAKABUR
1. Tidak mau menerima kebenaran Orang yang sombong merasa dirinya
paling hebat, paling benar,dan paling baik. Apabila dinasehati, ia akan sulit
untuk menerimanya. Apalagi bila yang menasehati adalah orang yang dia
anggap lebih rendah, lebih miskin, atau lebih hina dibanding dirinya.
2. Meremehkan orang lain Orang takabur cenderung meremehkan orang
lain. Hal ini disebabkan orang takabur tidak mau kalau diungguli oleh orang
lain. Ia akan selalu menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain, orang lain
lebih rendah dibanding dirinya. Akibat sikap merendahkan orang lain ini,
orang takabur akan dibenci dan dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
3. Tidak bersyukur kepada Allah swt. Sifat takabur akan menutup mata hati,
akan kebesaran Allah swt. Orang dengan sifat takabur akan cenderung
beranggapan bahwa semua yang ia miliki, apakah itu kekayaan, kecantikan,
kedudukan, kekuasaan, merupakan hasil jerih payah ia sendiri. Mereka tidak
mau menundukkan diri dan mengakui bahwa semua itu merupakan karunia
dari Allah swt. Sesungguhnya, tanpa ijin dan kuasa Allah swt., tidak mungkin
kekayaan, kekuasaan, kedudukan itu bisa mereka dapatkan.
Cara menghindari perilaku takabur
1. Meningkatkan ibadah kepada Allah.
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
3. Mensyukuri segala nikmat Allah.
4. Menyadari segala kekurangan sebagai manusia.
5. Menyadari bahwa hidup ini hanya sementara.
6. Ikhlas melakukan perbuatan amal.
7. Selalu berusaha menghormati dan menghargai orang lain
8. Menyadari bahwa segala kelebihan kita adalah karunia Allah.
9. Berusaha selalu rendah hati atau bersikap tawadhu di depan Allah dan
sesama manusia
10. Tidak membedakan perlakuan dengan sesama manusia
BAB V
SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN
MUNFARID
SYARAT SAH SHOLAT BERJAMA’AH
Shalat berjamaah sah apabila :
a. Ada imam
b. Makmum berniat untuk mengikuti imam
c. Shalat di kerjakan dalam 1 majelis
d. Shalat makmum sesuai dengan shalatnya imam
Syarat menjadi imam :
1. Mengetahui syarat dan rukun shalat
2. Fasih dalam membaca al quran
3. Paling luas wawasan agamanya
4. Berakal sehat
5. Balig
6. Berdiri pada posisi paling depan
7. Seorang laki laki
8. Tidak sedang bermakmum
MAKMUM MASBUQ DAM HALANGAN SHALAT BERJAMA’AH

1. Makmum masbuq yaitu makmum yang terlambat satu raka’at atau


lebih bersama imam disaat sholat berjama’ah. Raka’at disini adalah adalah
sampai ruku’, jadi jika ada seorang makmum terlambat ruku’ bersama imam
dalam raka’at pertama saat sholat berjama’ah maka dia di sebut makmum
masbuk, itulah pendapat Jumhur ulama.
adapun Pendapat imam syafi’i mengatakan makmum masbuq itu ialah
orang yang tidak mengikuti atau tidak mengetahui takbirotul ihromnya imam
maka dia di kategorikan makmum masbuk

2. Halangan salat berjamaah :


1. sedang sakit yang tidak memungkinkan untuk shalat
berjamaah
2. sedang dalam perjalanan
3. karena hujan deras,sehingga sulit untuk pergi ke tempat shalat
berjamaah
Shalat sunnah berjamaah dan munfarid

 Salat sunnah berjamaah :

1. Salat ‘idain
2. Salat tarawih
3. Salat istisqo
4. Shalat khusuf/kusuf
HIKMAH SHALAT SUNNAH
 Lebih mendekatkan diri kepada ALLAH
 Meningkatkan ketakwaan kepada ALLAH
 Menjadi wali ALLAH
 Mendapatkan pahala dan do’a diterima
 Mempererat persaudaraan antar kaum muslimin
BABVI
SEJARAH TRADISI ISLAM DI NUSANTARA
A. KESENIAN DAN ADAT ISLAM DI NUSANTARA
1. WayangDikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun
sebelumMasehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animism
berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang,
yangdiwujudkan dalam bentuik arca atau gambar.Wayang merupakan
seni tradisional Indonesia yang
terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Kesenian wayang di Nusant
aramerupakan hasil karya seorang ulama yang terkenal, yaitu
SunanKalijaga sebagain sarana dakhwah menyebarkan agama Islam
di Nusantara.
KasidahKasidah artinya puisi yang terdiri dari empat belas bait.
Kasidahmerupakan jenis suara yang bernafaskan Islam. Lagu-lagu
kasidah biasanya diiringi dengan rebana. Rebana pada awalnya adalahinstru
ment yang mengiringi lagu-lagu keagamaan. Kesenian kasidahmulai tumbuh
seiring berkembangnya kesenian tradisional Islam yangada di tengah
masyarakat Indonesia, seperti dzikir dan shalawat. Lagukasidah modern
lirikntya dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab.Perkembangan kesenian
kasidah didasari adanya kesepakatanulama-ulama Islam bahwa seni adalah
mubah (boleh). Dengan catatanhal tersebut tidak melanggar aturan-aturan
agamaserta tidakmendorong orang melalaikan perintah-perintah agama.
Bahkanmerupakan anjuran jika kesenian itu bertujuan untuk dakhwah
B. TRADISI DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM
1. Syawalan dan Halal BihalalTradisi Syawalan berkembang di wilayah
Nusantara khususnya diJawa yang sangat erat dengan ibadah puasa.
Banyak tempat yangdijadikan tradisi Syawalan. Seperti di Klaten, Jawa
Tengah.Halah Bihalal merupakan tradisi Islam yang telah bersifat
nasional.Tradisi tersebutkan dimaksudkan untuk sal;ing memaafkan atas
segaladosa dan kesalahan yang diperbuat antar sesame manusia dan
sebagaisarana untuk menyambung silaturahmi.
2. Mauludan (Grebeg Maulud)Mauludan ialah salah satu tradisi Islam di
tanah air. Tradisi mauluddimaksudkan untuk memperingati hari kelahiran
Nabi Muhammad.
3. Perayaan Yaa QawiyyuPerayaan Islam ini diadakan setiap bulan Shafar
pada hariJum‟at,biasanya dipilih hari Jum‟at Legi. Seusai shalat jum‟at
„apem‟
4. yang jumlahnya cukup banyak dan ditempatkan di panggung
oleh pejabat yang berwenang(bupati)kemudian disebarkan.
5. Ruwahan (Ziarah Kubur di Bulan Ruwah)Ziarah kubur adalah salah satu
amaliah yang diperintahkan dalamagama Islam.
C. MENGAPRESIASIKAN SENI BUDAYA LOKAL DAN UPACARAADAT YANG
BERNAFASKAN ISLAM

Yang dimaksud dengan mengapresiasi yaitu


bersimpati,merawat,melestarikan, member penghargaan yang tinggi atas
pencipta dankaryanya melihat kenyataan seperti itu, maka
juru dakhwah mendapatstrategi melalui seni dan upacara. Tujuan agama
Islam bias diterimadengan nyaman oleh peduduk nusantara yang sudah lekat
dengan seni danupacara berdasarkan kepercayaan dan/atau agama lain
tsb.

Orang Islam yang hidup pada abad ke-21, memberi hukum padaseni budaya
local dan upacara adat yang bernafaskan Islam tsb berbeda-
beda. Sebagian mengharamkan dan sebagian membolehkan. Lantas,mana
yang diikuti?orang Islam sebaiknya cerdas dan bijaksana. Mencontoh
paraulama Islam dan bersikap adil, jangan buru-buru mengharamkan
kesenian budaya dll, kita lihat dulu unsure-
unsur dari kesenian tsb. Islammengajarkan untuk meluruskan dari adanya
syirik,haram dan menyimpangagama Islam

HOME

Anda mungkin juga menyukai