Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KITAB SUNAN ABU DAWUD

“Diajukan untuk Memenuhi Tugas Manahij Muhadditsin

Disusun Oleh Kelompok : 6

Tika Yumilda Afriana : 2020.2730

Leti Noria : 2020.2686

Maira Imelda : 2020.2693

Dosen Pengampu :

Azzam El Fata, LC., M.A.

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN

ILMU AL-QUR’AN SUMATERA BARAT

2022 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR
Segala puji beserta syukur kita ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta
alam yang senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat dan kasih sayang kepada
hamba-hamba-Nya. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah


ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana demi memenuhi tugas
pada mata kuliah Manahij Muhadditsin

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis juga menyadari makalah ini
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 20 Mei 2022

penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
A. Biografi Imam Abu Dawud.......................................................................... 5
B. Metode Penyusunan Kitab ........................................................................... 6
C. Kandungan Kitab Sunan Abu Dawud .......................................................... 9
D. Penilaian Ulama Terhadap Kitab Sunan Abu Dawud ................................ 10
E. Kitab-Kitab Syarah Sunan Abu Dawud ..................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sunan Abu Dawud merupakan salah satu kitab sunan yang muncul
dan berkembang pada abad ke-3 H, bersama kitab-kitab sunan yang lain.
Kitab ini merupakan sumber hadis-hadis Nabi yang berharga. Dengan
berbagai keilmuan serta kecerdasan yang dimilikinya menjelma pula
karya-karya yang lainnya, ini membuktikan bahwasanya ia adalah seorang
tokoh atau ulama hadis yang produktif.
Sebagaimana diketahui bahwa kitab Sunan adalah kitab yang disusun
berdasarkan bab-bab hukum seperti thaharah, salat, zakat yang bersumber
dari Nabi Muhammad SAW, sedangkan pendapat para sahabat tidak
disebutkan didalamnya. Maka dalam makalah ini penulis akan
memaparkan tentang biografi, metode dan sistematika penyusunan kitab
sunan, kandungan kitab, penilaian ulama terhadap kitab tersebut serta
kitab-kitab yang mensyarahi kitab sunan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi imam abu dawud
2. Bagaimana sistematika dan metode penyusunan kitab
3. Bagaimana kandungan kitab sunan abu dawud
4. Bagaimana penilaian ulama dan kritik terhadap kitab
5. Apa saja kitab-kitab syarah abu dawud

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui bagaimana biografi imam abu dawud
2. Mengetahui sistematika dan metode penyusunan kitab
3. Mengetahui kandungan kitab sunan abu dawud
4. Mengetahui penilaian ulama dan kritik terhadap kitab
5. Mengetahui kitab-kitab syarah abu dawud

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Abu Dawud


1. Latar Belakang Kehidupan Abu Dawud
Nama lengkap imam Abu Dawud adalah Abu Dawud Sulaiman
Bin al-Asy‟as Bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Imran Al-Azdy al-
Sijistaniy. Ia dilahirkan pada 202 H di sijistani. Suatu kota di Basrah.
Sebagai ulama Mutaqaddimin yang produktif, beliau selalu memanfaatkan
waktunya untuk menuntut ilmu dan beribadah.Informasi kehidupan Abu
Dawud di masa kecil sangat sedikit.Sedangkan masa dewasanya banyak
riwayat yang mengatakan bahwa beliau termasuk ulama Hadits yang
terkenal.
Abu Dawud terlahir di tengah keluarga yang agamis, mengawali
intelektualitasnya, ia mempelajari al-Qur‟an dan literature bahasa arab
serta sejumlah materi lainnya sebelum mempelajari Hadits, sebagaimana
tradisi masyarakat saat itu. Dalam usianya kurang lebih dua puluh tahun, ia
telah berkelana di Baghdad.
Setelah dewasa beliau melakukan rihlah dengan intensif untuk
mempelajari Hadits.Ia melakukan perjalanan ke Hijaz, Syam, Mesir, Irak,
Jazirah Arab, Khurasan, Naisabur dan Basrah untuk bertemu ulama-ulama
Hadits.Beliau mendengar hadits dari Abu A‟mar, Muslim ibn Ibrahim,
Abdullah ibn Raja‟, Abu al-Walid at Toyalisi dan di Bagdad belajar pada
Ahmad ibn Hambal dan pada akhirnya beliau menetap di Basrah.
Abu Dawud termasuk ulama yang mengamalkan ilmunya, beliau
mencapai derajat yang tinggi dalam masalah ibadah, sopan santun dan
wara‟, sehingga sebagaian ulama menyamakan beliau dengan Ahmad ibn
Hambal didalam akhlak, sifat dan ketenangan jiwanya. Musa ibn Harun
berkata : Abu Dawud diciptakan di dunia untuk hadits dan di akhirat untuk
surga, saya tidak melihat orang yang lebih utama dari beliau.
Beliau diajak oleh Amir Nasrah, saudara khalifah al-Muwaffiq
supaya bermukim di basrah sesudah terjadinya kekacauan, agar

5
penduduk kota dapat belajar ilmu padanya. Pada waktu itu peminat
hadits mendatangi Abu Dawud dari segala penjuru, oleh karena itu
beliau bermukim di Basrah dan wafat disana pada 16 Syawal 275 H,
beliau di makamkan dekat kubur Sufyan al-Thawri.

B. Metode Penyusunan Kitab


Dalam menulis kitab Sunan-nya, Abu Dawud menggunakan sistem
penulisan secara mushanaf, yaitu berdasarkan tertib dan rumusan bab-bab
fiqih, dalam kitab ini, Abu Dawud hanya memasukkan hadits-hadits yang
materinya berkenaan dengan hukum.

Kitab sunan menurut ahli hadis adalah kitab hadis yang disusun
berdasarkan bab-bab fiqih. Kitab ini hanya memuat hadis-hadis marfu‟,
tidak memuat hadis mauquf atau maqtu‟, sebab dua macam hadis terakhir
ini tidak disebut sunnah. Metode yang dipakai oleh Abu Dawud berbeda
dengan metode yang dipakai oleh ulama-ulama sebelumnya, seperti Imam
Ahmad bin Hambal yang menyusun kitab musnad, dan Imam Bukhari dan
Muslim yang menyusun kitabnya dengan hanya membatasi pada hadis-
hadis yang shahih saja. Adapun Abu Dawud menyusun kitabnya dengan
mengumpulkan hadis-hadis yang berkaitan dengan hukum, dan dalam
menyusunya berdasarkan urutan bab-bab fiqih seperti thaharah, shalat,
zakat, dan sebagainya dengan beraneka kualitas dari yang shahih sampai
yang dhaif. Tetapi hadis-hadis yang berkaitan dengan fadla‟il al-„amal
(kekuatan amal) dan kisah-kisah tidak dimasukkan dalam kitabnya.

Adapun dalam menyusun kitabnya, beliau mencukupkan diri


dengan memaparkan satu atau dua buah hadis dalam setiap babnya,
walaupun masih didapatkan sejumlah hadis shahih lainnya.Bahkan secara
tegas beliau menyatakan empat buah hadis saja dari kitab Sunan ini sudah
cukup menjadi pegangan hidup bagi setiap orang.

6
Dalam al-Maliki dan Syuhbah, Abu Dawud berkata:
“Aku telah menulis hadis-hadis dari Rasulullah SAW sebanyak 500.000
hadis, dan dari jumlah itu aku memilih apa yang aku sebutkan mana-mana
yang shahih dan yang mendekati shahih. Dan dalam urusan agama bagi
seseorang, kiranya cukup dengan berpegang empat hadis saja dari sekian
banyak hadis yang aku sebutkan.”

Empat hadis yang dimaksud oleh Abu Dawud tersebut yaitu:

1. “Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya.”


2. “ Termasuk tanda kesempurnaan ke islaman seseorang ialah
meninggalkan hal-hal yang tiada berguna baginya.”
3. “ Seorang mukmin tidak akan sempurna kaeimanannya sampai dia
rela terhadap saudaranya sebagaimana dia merelakan terhadap
dirinya sendiri.”
4. “ Sesungguhnya perkara yang halal itu sudah jelas, dan yang haram
juga sudah jelas, sedang diantara keduanya merupakan sesuatu yang
syubhat.”

Dalam Sunan Abu Dawud beliau membagi hadisnya dalam beberapa kitab,
setiap kitab berisi sejumlah bab. Adapun perinciannya adalah 35 kitab, 1.871
bab, dan 4.800 hadis. Tetapi menurut perhitungan Muhammad Muhliddin
Abdul Hamid, jumlahnya sebanyak 5.274 hadis, perbedaan perhitungan
sangatlah wajar, karena Abu Dawud sering mencantumkan satu hadis di tempat
yang berbeda.Tindakan ini dilakukan untuk menjelaskan kandungan hukum
dari hadis tersebut.Di samping itu, beliau ingin memperbanyak jalur hadis.
Abu Dawud dalam menyusun kitabnya menurut sistematika atau aturan
bab-bab fiqih yang dapat memudahkan pembaca ketika akan mencari hadis-
hadis yang berkaitan dengan masalah tertentu.

2. Para Guru dan Murid Abu Dawud

7
Abu Dawud bertemu dengan ulama-ulama hadits yang terkenal dan
beliau berguru kepada mereka. Diantara guru-guru beliau adalah :
a. Imam Ahmad bin Hambal
b. Yahya bin Ma‟in Abu Zakaria
c. Abu Ja‟far an-Nafili
d. Shofwan bin Shalih
e. Hisyam bin Umar
f. Ishaq bin Rahawaih
g. Qutaibah bin Sa‟id
h. Utsman bin Muhammad bin Abi Sufyan
i. Abdullah bin Maslamah al-Qa‟nabi
j. Ahmad bin Shalih
k. „Amr bin Marzuqi al-Bahili
l. Musaddad bin Musrahad al-Asadi
m. Sa‟id bin Mansur bin Syu‟bah
n. Abu Abdurrahman Utsman bin Muhammad
o. „Amr bin Aun an-Najili

Adapun yang pernah meriwayatkan hadis darinya (murid-muridnya),antara


lain:
a. Abu „Isa Muhammad bin „Isa al-Tirmidzi
b. Abu Abdurrahman Ahmad bin Syu‟aib al-Nasa‟i
c. Abdullah bin Sulaiman al-Asy‟as
d. Abu „Ali bin Ahmad bin „Amr al-Lu‟lu‟i
e. Abu „Isa Ishaq bin Musa bin Sa‟id
f. Abu Sa‟id Ahmad bin Muhammad al-A‟rabi
g. Ahmad bin Muhammad bin Harun al-Khalal
h. Abu Basy‟r ad-Daulani
i. Muhammad bin Mukhallid
j. Isma‟il bin Muhammad al-Safar
k. Muhammad bin ja‟far al-Faryabi

8
l. Harb bin Isma‟il

3. Karya-Karya Abu Dawud


Diantara karyanya yang terbesar dan sangat berfaedah bagi para
mujahid ialah kitab sunan yang kita kenal dengan Sunan Abu Dawud
beliau mengaku telah mendengar hadis dari Rasulullah SAW sebanyak
500.000 buah hadis. Dari jumlah itu beliau seleksi dan ditulis dalam kitab
sunannya sebanyak 4.800 buah hadis. Banyak sekali karya ilmiah yang
dikarang oleh Abu Dawud, diantara hadis karyanya adalah:
a. Kitab Al-Sunan
b. Kitab Al-Marasil
c. Kitab Al-Qadar
d. Al-Nasikh wa Al-Mansukh
e. Fadail al-A‟mal
f. Kitab Al-Zuhd
g. Dalail al-Nubuwah
h. Ibtida‟ Al-Wahy
i. Akhbar al-Khawarij.

Diantara karya beliau yang paling masyhur ialah kitab Sunan, beliau
menyusunnya menurut tertib bab fiqih dan beliau hanya menulis hadis-hadis
hukum dan sunah yang berkenaan dengan hukum, didalamnya tidak disebutkan
hadis yang berkenaan dengan cerita dan nasehat-nasehat, dan berita yang telah
terjadi maupun yang akan terjadi.

C. Kandungan Kitab Sunan Abu Dawud


Kitab Sunan Abu Dawud merupakan hasil seleksi Abu Dawud atas
500.000 hadis yang pernah diterimanya. Diproses selama kurang lebih 35
tahun dan pada tahapan akhir diuji kualitasnya oleh Imam Ahmad bin
Hambal. Dari hasil penyeleksian, Abu Dawud memasukkan dalam kitab
Sunannya 4.800 inti hadis yang terbagi dalam 35 kitab dan terdiri dari

9
1.871 bab. Abu Dawud telah menerangkan manhaj yang ditempuh dalam
kitabnya, beliau berkata :
“ saya menyebutkan dalam kitab ini hadis yang shahih, yang
menyerupai dan mendekati. Segala hadis yang terdapat padanya
kelemahan saya menerangkannya”. Beliau juga berkata ;
“ Tidak ada dalam kitab Sunan yang aku susun, diambil dari orang
yang matruk, apabila ada didalamnya hadis yang mungkar, niscaya saya
terangkan bahwa hadis itu mungkar dan didalam bab itu tidak ada hadis
yang selain dari padanya.”

D. Penilaian Ulama Terhadap Kitab Sunan Abu Dawud


Di antara pandangan positif ulama terhadap Sunan Abu Dawud antara
lain:
1. Al-Khattabi berkata,”ketahuilah kitab Sunan Abu Dawud adalah
sebuah kitab yang mulia mengenai hadis-hadis hukum yang belum
pernah suatu kitab disusun sepertinya. Para ulama menerima
dengan baik kitab Sunan tersebut. Karenanya, dia menjadi hakim
antara ulama dan fuqaha yang berlainan madzhab. Kitab ini
menjadi pengangan ulama Irak, Mesir, Maroko, dan negeri lain.”
2. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengemukakan,”Kitab Sunan Abu
Dawud memiliki kedudukan tinggi dalam dunia Islam dan sebagai
pemberi keputusan bagi perselisihan pendapat. Kepada kitab itulah
orang-orang jujur mengharapkan keputusan. Mereka merasa puas
atas keputusan dari kitab tersebut, karena Abu Dawud telah
menghimpun segala macam hadis hukum dan menyusunnya
dengan sistematika yang baik dan indah,
3. Ibnu al-„Arabi mengatakan, “apabila seseorang sudah memiliki
Kitabullah dan kitab Sunan Abu Dawud, maka ia tidak lagi
memerlukan kitab lainnya.
4. Imam al-Ghazali berkata, “Kitab Sunan Abu Dawud sudah cukup
bagi para mujahid untuk mengetahui hadis-hadis tentang hukum.”

10
Disamping penilaian positif dari sebagian besar ulama atas kitab Sunan
Abu Dawud, ada pula ulama hadis yang mengkritik hadis-hadis yang
terdapat dalam kitab tersebut.Ia adalah Ibnu al-Jauzi. Ibnu al-Jauzi
menemukan hadis-hadis yang maudlu‟ (palsu).Jumlah hadis Abu Dawud
yang dikritik ada sembilan buah.Namun kritikkan tersebut telah disanggah
oleh Jalaluddin al-Suyuti dalam kitabnya yang berjudul al-La‟ali al-
Masnu‟ah fi Ahadis al-Maudlu‟ah dan Ali bin Muhammad bin Iraq al-
Kunani dalam kitabnya Tanjih al-Syari'ah al-‟audlu'ah.Selain itu juga al-
Mundhiri telah meneliti hadis-hadis yang terdapat dalam Sunan Abu
Dawud dan menemukan hadis-hadis yang lemah yang tidak dirangkan oleh
Imam Abu Dawud.Tapi kritikan-kritikan tersebut dibantah oleh al-Suyuti.
Jika benar kritikan-kritikan terhadap hadis-hadis tersebut maka tidak akan
mengurangi kepada kemuliaan kitab Sunan Abu Dawud yang menampung
4800 hadis.

E. Kitab-Kitab Syarah Sunan Abu Dawud


Lantaran keistemewaan kitab Sunan Abu Dawud, banyak ulama‟ yang
memberikan apresiasi terhadapnya.Salah satu bentuk perhargaan tersebut
adalah dengan menuliskan syarah dan ikhtisar atasnya, karena itu, lahirlah
kitab syarah yang disusun oleh para ulama‟ yang piawai di bidang hadis.
Kitab-kitab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ma‟alim as-Sunan
Kitab ini ditulis oleh Imam Abu Sulaiman Ahmad bin Ibrahim bin
Khattab al-Bisti al-Khattabi (388 H). kitab ini merupakan kitab syarah
yang sederhana, yang mengupas masalah bahasa, meneliti riwayah,
menggali hukum dan membahas adab.

2. „Aun al-Ma‟bud Syarah Sunan Abu Dawud

11
Kitab ini ditulis oleh Syaikh Syafaratul Haq Muhammad Asyraf
bin Ali Haidar al-Shiddiqi al-Azim Abadi (14 H). Kitab ini menjelaskan
kata-kata sulit.Ia menguatkan hadis satu dengan yang lainnya secara
ringkas, dan menjelaskan dalil yang lazim digunakan oleh para ulama
madzhab terkait dengan hadis-hadis yang terdapat dalam Sunan Abu
Dawud.

3. Mukhtasar Sunan Abu Dawud


Kitab ini ditulis oleh al-Hafidz Abdul „Azhim bin Abdul Qawi al-
Munziri (656 H). Dalam kitab ini al-Munziri menyebutkan ulama lain dari
lima hadis juga meriwayatkan hadis tersebut dan menunjukkan kelemahan
sebagian hadis.

4. Syarah Ibnu Qayyim al-Jauziyah


Kitab ini ditulis oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah (751 H).Ibnu
Qayyim memeberikan tambahan penjelasan mengenai kelemahan hadis
yang telah dijelaskan oleh al-Munziri, mengenai keshahihan hadis yang
belum dishahihkan, serta membahas matan hadis yang musykil.Kitab ini
dicetak sebagai bagian dari kitab „Aunul Ma‟bud karya Syamsul Haq
Azim Abadi.

5. Dla‟if Sunan Abu Dawud


Kitab ini ditulis oleh Nashiruddin Albani.Kitab ini berisi hadis-
hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang dianggap sebagai hadis
da‟if oleh Nashiruddin Albani.

6. Sunan Abu Dawud yang di tahqiq oleh Syaikh Muhammad Muhyiddin


Abdul Hamid. Dia telah menghitung hadis yang terdapat dalam kitab
Sunan Abu Dawud.
7. Sunan Abu Dawud yang di tahqiq oleh Sidqi Muhammad Jamil. Kitab
ini mencantumkan surat Abu Dawud kepada penduduk Mekkah dalam

12
muqaddimah-nya. Dan juga mencantumkan takhrij atas hadis-hadis
Abu Dawud yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi,
al-Nasa‟I, Ibnu Majah, Malik, Ahmad bin Hambal dan al-Baihaqi.
Kitab ini juga mencantumkan penjelasan yang diberikan oleh Imam al-
Khattabi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat diambil bebepara kesimpulan
Pertama, Abu Dawud dengan nama panjang Abu Dawud Sulaiman bin al-
Asy‟as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Imran al-Azdi al-Sijistani
merupakan ulama besar ahli hadis dengan karya beliau yang sangat
masyhur yaitu kitab Sunan Abu Dawud. Kedua, kitab sunan abu dawud
disusun secara sistematis berdasarkan urutan bab-bab fiqih, yang dimulai
dari thaharah, sholat, zakat dll.

B. Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya penulis memiliki banyak
kekeliruan yang mungkin tidak disadari oleh penulis.Dari itu, diharapkan
kepda seluruh pembaca, jika menemukan kekeliruan dalam makalah ini,
maka penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran.
Penulis akan menerima kritik dan saran masukan demi kesempurnaan
makalah ini untuk kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Dzulmani. Mengenal Kitab Kitab Hadits. Yogyakarta: Insan Madani, 2008.

Kalijaga, Tim Penulis Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan. Studi Kitab
Hadits. Yogyakarta: Teras, 2009.

Suryadi, M. Solahuddim & Agus. Ulumul Hadits. Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Zuhri, Muh. Hadits Nabi : Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya, 2003.

15

Anda mungkin juga menyukai