Anda di halaman 1dari 1

Perawat : selamat pagi, perkenalkan saya perawat…..

yang akan memberikan Pendidikan Kesehatan


tentang pentingnya Asi esklusif pada keluarga bapak dan ibu.

ibu : iya mbk

Perawat : Apakah benar ini dengan kelurga bapak Adi ?

Bapak : Iya mbk

Perawat : apakah ibu dan bapak bersedia ? dan waktunya 30 menit

Ibu : iya bersedia

Perawat : Menjelaskan materi {di SAP} dibaca sendiri

Perawat : apakah ada yang tidak jelas dan ada yang ingin ditanyakan ?

Ibu : iya mbk ada, bagaimana caranya memberikan asi esklusif jika ibu sedang bekerja sedangkan
anak kita dirumah ?

Perawat : Dengan cara mempompa asi sebelum kerja dan saat dikantor secara rutin, kemudian di
taruh botol atau wadah yang rapat untuk menyimpan asi, lalau ditaruh freezer mini atau cooler bag
untuk menjaga temperature asi tetap dingin, saat hendak bayi ingin minum bawa ke rumah atau
titipkan ke pengasuh si kecil cairkan terlebih dahulu. Dan usahakan menyusi si kecil sebelum
berangkat kerja.

Ibu : oh iya mbk paham

Perawat apakah ada yang ditanyakan lagi ?

Bapak : mbak saya tanya bagaimana tanda-tanda bayi saat lapar ?

Perawat : tanda -tanda nya adalah yang pertama Gerakan cepat mata di bawah bulu mata Ketika ia
mulai bangun, Gerakan menjilat dan menghisap pada mulutnya, memasukan tangan ke mulut,
menggeliat dan Gerakan tubuhnya bertambah. Apa sudah paham pak ?

Bapak : iya mbak paham

Perawat : nah setelah penjelasan tadi gentian saya yang bertanya ya pak bu, apa ,manfaat dan waktu
pemberian asi ?

Bapak : manfaat asi bagi bayi yaitu, mengurangi kejadian maloklusi, efek psikologis yang baik.

Ibu : pemberian asi dianjurkan sampai 6 bulan tanpa pendamping makanan. Diatas usia 6 bulan bisa
diberikan makanan pendamping tetapi pemberian asi dilanjut sampai 2 tahun.

Perawat : iya benar sekali jawabannya, dan sekarang bagaimanan perasaan bapak dan ibu setelah
mengikuti kegiatan ini ?

Ibu : saya mulai paham bagaimana pentingnya pemberian asi eksklusif.

Perawat : baik, kegiatan ini saya akhiri dan terimakasih bapak ibu sudah meluangkan waktunya,
kalau begitu saya izin pamit terlebih dahulu.

Bapak : iya mbk sama-sama

Anda mungkin juga menyukai