Makalah IDK
Makalah IDK
Disusun Oleh:
Kelompok VI
LOMBOK TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dan tak lupa pula kami ucapkan puja dan puji syukur atas
kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu dsar keperawatan yang
membahas tentang “sistem buffer tubuh,larutan isotonik,hipotonik dan
hipertonik”.Tak lupa shalawat serta salam kepada nabi kita Nabi Muhammad
SAW, semoga kita bisa mendapatkan syafaat beliau nanti. Dan juga kami
berterima kasih kepada ibuk selaku dosen baiq fina farlina,M.Pd mata kuliah IDK
di STIKes Hamzar Lombok Timur yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai sistem buffer tubuh,larutan
isotonik,hipotonikdan hipertonik khususnya bagi penulis. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buffer adalah suatu substansi atau sekelompok susbstansi yang dapat
mengabsorps , atau melepaskan ion- ion hidrogen untuk memperbaiki adanya
ketidakseimbangan asam- basa. Cairan tubuh tidak statis . Cairan dan eletrolit
berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen lain untuk memfasilitasi
proses- proses yang terjadi di dalam yubuh, seperti oksigenasi jaringan ,
respon terhadap penyakit , keseimbangan asam – basa, dan respons terhadap
terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis,
tranfortasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan trsebut bergantung pada
permeabilitas membreane sel atau kemampuan membrane untuk ditembus
cairan elektrolit. Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam-basa di dalam tubuh. Banyak factor yang dapat
menyebabkan ketidak seimbangan salah satunya karena penyakit.
Orang dewasa yang sehat, aktif bergerak, dan memiliki orientasi yang baik
biasanya dapat mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-
basa yang normal karena mekanisme adaptif tubuhnya. Namun bayi, orang
dewasa yang menderita penyakit berat, klien dengan gangguan orientas atau
klien yang immobile, serta lansia sering kali tidak mampu merespon secara
mandiri. Kandumgan air dari tubuh seseorang kerap kali dikatakan sebanyak
70% dari berat badan. Lebih tepat dikatakan bahwa kandungan air pada tubuh
seseorang adalah 70% dari berat tubuh bebas lemak. Jaringan lemak pada
tubuh mengandung sedikit air. Berat lemak pada tubuh seseorang berkisar
antara 10-40 %dari BB. Variasi dari kandungan lemak badan ini menyebabkan
kandungan air tubuh, bila dibandingkan dengan BB keseluruhannya berkisar
antara 40-70 % BB keseluruhan. Kandungan rata-rata ialah sekitar 60% untuk
laki-laki yang berusia antara 17-40 tahun dan 51% untuk perempuan pada
rentang usia yang sama. Jadi, angka 60% dari BB akan digunakan sebagai
gambaran yang masuk akal bagi air tubuh total. Cairan dan elektrolit sangat
diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan
cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan satu bagian
darifisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertia dari Sistem Buffer?
2. Apa saja macam Larutan Buffer?
3. Apa saja fungsi Larutan Buffer?
4. Apa saja jenis sistem Buffer?
5. Apa saja pengertian dari larutan isotonik,hipotonik dan hipertonik?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Sistem Buffer
2. Mengetahui Larutan buffer
3. Mengetahui fungsi Larutan Buffer
4. Mengetahui manfaat Akupresur
5. Mengetahui jenis sistem Buffer
6. Mengetahui definisi larutan isotonik,hipotonik dan hipotonik
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika masuk zat asam dalam tubuh maka yang bertugas menetralisir
adalah asam lemah (asam karbonat ). Jika masuk zat basa, yang bertugas
menetralisir adalah garamnya. Ketika masuk zat asam. Ketika hal ini terjadi
asam karbonatlah yang menjadi pahlawan. Ia akan menghadapi si asam ini dan
bereaksi dengannya. Hasil reaksi ini membuat keadaan kembali netral dan
menghasilkan hasil reaksi berupa garam yang banyak. Garam ini sebagai di
simpan dan jika lebih akan di buang melalui urin. Jadi kalo banyak makan atau
minum yang asam asam, kita akan banyak menghasilkan urin. Karna asam basa
karbonat breaksi dengan dengan asam untuk menetralkan tadi, maka jumlah
asam karbonat akan berkurang sehingga kita perlu mempeorlhnya dari
pernafasan CO2. Ketika masuk zat basa basa ketika hal ini terjadi garam lah
yang menjadi pahlawan.
B. Macam – Macam Larutan Buffer
1. Larutan buffer / penyangga Bersifat Asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7).
Untuk mendapatkan larutan ini dapat di buat dari asam lemah dan
garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara
lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat
dimana asam lemahnya di campurkan dalam jumlah berlebih. Campuran
akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam
lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan
seperti natriumNa), kalium,barium, kalsium, dan lain-lain.
2. Larutan buffer / penyangga Bersifat Basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7).Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang
garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan
mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
A. KESIMPULAN
Kisaran ph darah yang normal adalah 7,35-7,45. Kisaran ph yang
memungkinkan kehidupan adalah hanya 7,0-7,8 , istilah alkosis digunakan
jika ph darah arteri meningkat di atas 7,45 pasien akan disebut menderita
alkosis. Sebaliknya bila ph turun dibawah 7,35 disebut asidosis (istilah ini
digunakan karena darah lebih asam dari pada seharusnya,walaupun ph
sesungguhnya masih netral). Pasien dapat disebut menderita asidosis.
Perubahan kecil ph darah dapat berakibat fatal, pasien dengan ph darah
7,25 atau 7,7 biasanya akan mengalami koma.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
definisi stistem buffer tubuh, larutan isotonik,hipotonik dan hipertonik dan
mampu mengetahui apa aja yang menjadi motivasi dalam penerapannya
agar dapat mengetahui peranannya dalam keperawatan yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/443936330/kimia-sistem-buffer-tubuh
https://www.scribd.com/document/380222094/makalah-II