Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Keperawatan Dasar 1

Dosen Pembimbing : NS. Apriani Susmita Sari, M.Kep

DISUSUN OLEH :

M.Arif (113121028)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA (STIKes) HAMZAR

LOMBOK TIMUR

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
mata kuliah Keperawatan Dasar tentang “ Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri”
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini. Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat
menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Wanasaba,20 juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis jenis
C. Faktor
D. Masalah
E. Asuhan keperawatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Butuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu
lebih mendasar dari pada kebutuhan lainnya.Oleh karena itu beberapa kebutuhan
harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan,
air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan
di dunia kesehatan.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk
melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien. (Potter &
Perry, 2005)
B. Rumusan masalah
1. Apa jenis kebersihan dan perawatan diri?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri?
3. Apa masalah-masalah yang terkait dengan kebersihan diri?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis kebersihan dan perawatan diri
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan kebersihan diri

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Perawatan diri (Personal Hygiene) dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Perawatan diri atau kebersihan diri (Personal Hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara
fisik maupun piskologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor,
diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva:
budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan
diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78)
B. Jenis kebersihan dan perawatan diri
- Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh.
- Perawatan mata.
- Perawatan hidung.
- Perawatan telinga.
- Perawatan genitalia.
- Kesehatan pakaian
C. Faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri
 Budaya.
Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa saat individu
sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakit.
 Status soial ekonomi.
Untuk melakukan personal hygiene yang dibutuhkan sarana yang memadai,
seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup
(sabun, sikat gigi, sampo dan lainlain). Itu semua membutuhkan biaya dengan kata
lain sumber keungan individu akan berpengaruh pada kemampuannya
mempertahankan personal hygiene.
 Agama
Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
seharihari.
 Status kesehatan
Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan
individu. Individu akan semakin lemah yang pada akhirnya jatuh sakit.
 Kebiasaan
Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam
melakukan perawatan diri misalnya menggunakan showers, sabun padat, dan lain-
lain.
 Cacat jasmani/mental bawaan
Konsisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk
melakukan perawatan diri secara mandiri.
D. Masalah yang terkait dengan kebersihan dan perawatan diri
 Masalah Keperawatan
1. Defisit Perawatan diri : Mandi/Hygiene
Ketidakmampuan untuk melakukan tugastugas berikut:
 Mengakses kamar mandi.
 Mengeringkan badan.
 Mengambil perlengkapan mandi.
 Mendapatkan sumber air.
 Mengatur suhu atau aliran air mandi.
 Membersihkan tubuh atau anggota badan.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian/berhias
Hambatan kemampuan untuk :
 Mengancingkan pakaian.
 Mengambil pakaian.
 Mengenakan atau melepas bagian-bagian pakaian yang penting
Ketidakmampuan untuk :
 Memilih pakaian.
 Mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan.
 Mengambil pakaian.
 Mengenakan pakaian pada tubuh bagian bawah.
 Mengenakan pakaian pada tubuh bagian atas.
 Mengenakan sepatu.
 Mengenakan kaus kaki.
 Melepaskan pakaian.
 Menggunakan alat bantu.
 Menggunakan resleting.
3. Defisit Perawatan Diri : Makan
Ketidak mampuan untuk :
 Menyuap makanan dari piring ke mulut.
 Mengunyah makanan.
 Menyelesaikan makanan.
 Meletakkan makanan ke piring.
 Memegang alat makan.
 Mengingesti makanan dengan cara yang dapat diterima oleh
masyarakat.
 Mengingesti makanan secara aman.
 Mengingesti makanan yang cukup.
 Memanipulasi makanan di mulut.
 Membuka wadah makanan.
 Mengambil cangkir atau gelas.
 Menyiapkan makanan untuk diingesti.
 Menelan makanan.
 Menggunakan alat bantu.
4. Defisit Perawatan Diri : Makan
Ketidakmampuan untuk :
 Menyuap makanan dari piring ke mulut.
 Mengunyah makanan.
 Menyelesaikan makanan.
 Meletakkan makanan ke piring.
 Memegang alat makan.
 Mengingesti makanan dengan cara yang dapat diterima oleh
masyarakat.
 Mengingesti makanan secara aman.
 Mengingesti makanan yang cukup.
 Memanipulasi makanan di mulut.
 Membuka wadah makanan.
 Mengambil cangkir atau gelas.
 Menyiapkan makanan untuk diingesti.
 Menelan makanan.
 Menggunakan alat bantu.
E. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan.
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut
a) Keadaan kesuburan rambut
b) Keadaan rambut yang mudah rontok
c) Keadaan rambut yang kusam.
d) Keadaan tekstur
2) Kepala
a) Botak/alopesia
b) Ketombe
c) Berkutu
d) Adakah Eritema
e) Kebersihan
3) Mata
a) Apakah sklera ikterik
b) Apakah kunjungtiva pucat
c) Kebersihan mata
d) Apakah gatal/mata merah
4) Hidung
a) Adakah pilek
b) Adakah elergi
c) Adakah pendarahan
d) Adakah perubahan penciuman
e) Kebersihan hidung
f) Bagaimana membran mukosa
g) Adakah septum deviasi
5) Mulut
a) Keadaan mukosa mulut
b) Kelembapannya
c) Adakah lesi
d) Kebersihan
6) Gigi
a) Adakah karang gigi
b) Adakah karies
c) Kelengkapan gigi
d) Pertumbuhan
e) Kebersihan
7) Telinga
a) Adakah kotoran
b) Adakah lesi
c) Bagaimana bentuk telinga
d) Adakah infeksi
8) Kulit
a) Kebersihan
b) Adakah lesi
c) Keadaan turgor
d) Warna kulit
e) Suhu
f) Teksturnya
g) Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki
a) Bentuknya bagaimana
b) Warnanya
c) Adakah lesi
d) Pertumbuhannya
10)Genetalia
a) Kebersihan
b) Pertumbuhan rambut pubis
c) Keadaan kulit
d) Keadaan lubang uretra
e) Keadaan skrotum, testis pada pria
f) Cairan yang dikeluarkan
11) Tubuh secara umum
a) Kebarsihan
b) Normal
c) Keadaan postur
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan
berhubungan dengan :
1) Bagian tubuh yang lama tertekan
2) Imobilitasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2) Fraktur femur
3) Koma
4) Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
1) Pola kebersihan diri pasien normal
2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warnamerah muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Kelelahan fisik
2) Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
1) Badan kotor dan berbaub.
2) Rambut kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Bau mulut dan kotor.
2. Intervensi
Rencana tindakan (NIC) yang mungkin akan dilakukan berdasarkan prioritas masalah
keperawatan yang telah dipilih melalui analisa data (Pratiwi, 2011):
1. Tujuan klien
Mampu melakukan aktivitas perawtan diri secara mandiri seperti mandi atau
membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK.
2. Tindakan keperawatan untuk klien
a. Memberikan latihan cara melakukan mandi/membersihkan diri,
berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK secara mandiri.
b. Mengkaji kemampuan melakukan perawatan diri yang meliputi mandi dan
membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK seacara
mandiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Personal hygiene adalah perilaku dasar yang dimiliki orang normal pada umumnya,
sehingga mampu mencapai kualitas fisik dan jiwa sehat yang selalu didambakan.
Pasien ulkus diabetikum dapat diberikan perawatan luka pada masing-masing
individu. Selain itu, pasien juga sebaiknya mampu meningkatkan kualitas
personalhygiene.Personalhygienepada pasien ulkus diabetikum dapatdilatih dan
ditingkatkan untuk diterapkan dalam kesehariannya. Setelah perawat membantu
memandirikan pasien dalam pemenuhan personal hygiene, sebaiknya pasien mau
menerapkannya dan mampu mempertahankan tingkat perawatan dirinya.
B. Saran
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui,
memahami serta mengaplikasikannya di dalam kehidupan bermasyarakat. Penulis
menyadaribahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah ini

DAFTAR PUSAKA

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia.


Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Hidayat, A. 2010. Konsep Higiene Personal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai