“TANSAKSIONAL SETRESS”
KELOMPOK IV
LOMBOK TIMUR
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-Nya.
Allah telah mencuahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang membahas tentang “Transaksional Stress.” Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat dan
pembawa kabar gembira.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersangkutan dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk
memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelesaikan penulisn makalah ini tentu telah melibatkan banyak pihak
secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan konstitusi yang positif demi
terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini mendapatkan sebaik-baiknya pahala dari Allah. Dengan segala
keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
tambahan wawasan bai pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya sehingga dapat
dijadikan pedoman dan dapat dijadikan referensi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini istilah stress merupakan istilah sehari-hari, yang bukan saja
diucapkan oleh para psikolog, psikiater, ataupun kalangan akademisi, tetapi juga
diucapkan oleh anak-anak maupun orang dewasa dengan berbagai latar belakang
tingkat pendidikan. Tetapi mereka yang mengucapkan kata tersebut belum tentu
mengerti apa sebenarnya stress itu.
Pada zaman modern sekarang ini semua orang dalam hidupnya pernah
mengalami stress. Stress dalam bentuk apa pun adalah bagian dari kehidupan sehari-
hari. Melihat kenyataaan bahwa perpindahan penduduk dari daerah ke kota-kota besar
sebagai dampak modernisasi, berpengaruh pula pada taraf kesehatan penduduk.
Kehidupan kota besar yang lebih keras dan individualistis amat berbeda dengan pola
kehidupan di pedesaan. Konflik psikososial yang sering terjadi dan merupakan stres
kehidupan, ialah antara harapan (high expectation) dengan kenyataan hidup (reality if
life) amat berbeda jauh. Stress yang datang dari berbagai sumber serta berbagai
konsekuensinya mewarnai kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi stress?
2. Apa itu contoh setress?
3.Apa itu kekurangan dan kelebihan setress?
4. Apa itu impilkasi setress?
C. Tujuan
Adapun tujuan penugasan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi transaksional stress
2. Untuk mengetahui contoh transaksional stress
3. Untuk mengatahui tentang implikasi transaksional stress
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan transaksional stress
BAB II
PEMBAHASAN
Stress model transaksional berfokus pada respon emosi dan proses kognitif yang
mana didasarkan pada interaksi manusia dengan lingkungan (Jovanoviac,
Lazaridis & Stefanovic, 2006). Atau dengan kata lain, stres model ini menekankan
pada peranan penilaian individu terhadap penyebab stress yang mana akan
menentukan respon individu tersebut (Staal, 2004).
Richard Lazarus dan Susan Folkman adalah tokohyang terkenal dalam
mengembangkan teori setress model tranaksional. Lazarus dan Folkman (1984)
menyatakan bahwa stress adalah hubungan antara individu dengan lingkungannya
yang dievaluasi oleh seseorang sebagai tuntutan atau ketidakmampuan dalam
menghadapi situasi yang membahayakan atau mengancam kesehatan. Lebih
lanjut, Lazarus dan Folkman menegaskan bahwa appraisal adalah factor utama
dalam menentukan seberapa banyak jumlah stres yang dialami seseorang saat
berhadapan dengan situasi berbahaya (mengancam). Dengan kata lain, stres
adalah hasil dari terjadinya transaksional antara individu dengan penyebab stres
yang melibatkan proses pengevaluasian (Dewe et al., 2012). Selain itu, sumber
stress merupakan kejadian atau situasi yang melebihi kemampuan pikiran atau
tubuh saat berhadapan dengan sumber stres tersebut. Letila situasi tersebut
memberikan rangsangan, kama individu akan melakukan appraisal (penilaian)
dan coping (penganggulangan). Oleh karena itu, stress bisa berlanjut ke tahap
yang lebihparah atau sedikit demi sedikit semakin berkursng. Hal tersebut
ditentukan bagaimana usaha seseorang berurusan dengan sumber stres.
Definisi Setres
PENDAHULUAN
A. Kesimpulan
Stres merupakan pengalaman hidup yang pasti dialami oleh setiap orang.
Pada dasarnya, hanya ada tiga teori mendasar yang menjelaskan bagaimana stress
itu terjadi pada manusia, yaitu: stress model stimulus stres model respons, dan
stres model transaksional. Ketiga teori terebut mejnejlaskan apa yang dimaksud
dengan stres dan bagaimana sebenarnya stres itu terjadi pada individu. Stres
dikatakan sebagai stimulus ketika ada berbagai rangsangan-rangsangan yang
mengganggu atau membahayakan . Stres dikatakan sebagai respons saat tubuh
breaksi terhadap sumber-sumber stres. Sres dikatakan transaksional saat adanya
proses pengevaluasian dari sumber stres yang terjadi.
Stres tidak hanya berdampak buruk kepada manusia, tetapi stres bisa juga
berkontribusi secara positif. Akibat yang ditimbulkan stres terhadap seseorang
ditentukan bagaimana kemampuan dan sumber stres yang diterima. Oleh karena
itu, ketika jumlah sumber stres begitu banyak, dan kemampuan untuk berurusan
dengan stres sedikit, maka stres akan memberikan dampak negative. Jenis stres
yang bersifat tidak baik ini adalah distress. Sebaliknya apabila sumber stres dalam
kapasitas yang cukup dan sebanding dengan kemampuan, maka stres akan
berdampak positif terhadap kesehatan dan kinerja seseorang. Jenis stres yang
bersifat baik ini adalah eustress. Dengan demikian, konsep stres dan tanda-tanda
yang ditimbulkan oleh stres adalah perlu dipahami secara baik. Hal tersebut
bertujuan supaya terhindar dari dampak stres yang semakin buruk terhadap fisik
maupun psikologis.
B. Saran
Stress umum dirasakan setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak. Saat
mengalami stress, tubuh akan menjadi waspada terhadap tantangan atau
bahaya yang mengancam. Stress dapat diatasi secara mandiri. Namun,
manajemen stress bukan bertujuan untuk menghilangkan stress sepenuhnya,
tetapi mengelolanya agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
DAFTAR PUSTAKA