Anda di halaman 1dari 9

Konsep patologi dan patofisiologi

yang terjadi pada respon radang

Oleh kelompok I :
1. Arya Bagas pati 113121002
2. Baiq Halimatussa’diah 113121006
3. Erni Anjani 113121012
4. Fathul Ridho Hafansyah 113121014
5. Juandi Suhastra 113121020
6. Lulu’ Mumtazah 113121027
7. M. Ikhsan Ova Sofyandi 113121029
A. Pengertian patologi dan patofisiologi

-patologi
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dan bagaimana suatu
penyakit terjadi. Ilmu patologi bahkan disebut sebagai ilmu kedokteran
yang paling mendasar. Dalam dunia medis, patologi berperan untuk
membantu dokter mendiagnosis berbagai penyakit

-patofisiologi
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gangguan fungsi-
fungsi mekanis, fisik dan biokimia, baik disebabkan oleh suatu
penyakit, gejala atau kondisi abnormal yang tidak layak disebut
sebagai suatu penyakit.
B. Pengertian
inflamasi/respon
radang
Inflamasi merupakan respons
protektif setempat yang
ditimbulkan oleh cedera atau
kerusakan jaringan, yang
berfungsi menghancurkan,
mengurangi, atau mengurung
(sekuestrasi) baik agen
pencedera maupun jaringan
yang cedera itu .
C.Tanda tanda
peradangan

yaitu kemerahan (rubor), panas (kalor), bengkak (tumor),


nyeri (dolor), dan hilangnya fungsi (function laesa) 
D. Mekanisme radang
-radang akut
Radang akut adalah respon yang cepat dan
segera terhadap cedera yang didesain untuk
mengirimkan leukosit ke daerah cedera.

-radang kronis
Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang
berdurasi panjang (berminggu-minggu hingga bertahun-
tahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi
aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan.
E. Mediator kimia peradangan

Bahan kimia yang berasal dari plasma maupun jaringan


merupakan rantai penting antara terjadinya jejas dengan
fenomena radang. Meskipun beberapa cedera langsung
merusak endotelium pembuluh darah yang
menimbulkan kebocoran protein dan cairan di daerah
cedera, pada banyak kasus cedera mencetuskan
pembentukan dan/atau pengeluaran zat-zat kimia di
dalam tubuh. Banyak jenis cedera yang dapat
mengaktifkan mediator endogen yang sama, yang dapat
menerangkan sifat stereotip dari respon peradangan
terhadap berbagai macam rangsang.
1. . Amina vasoaktif
“Amina vasoaktif yang paling penting adalah histamin. Sejumlah besar
histamin disimpan dalam granula sel jaringan penyambung yang disebut
sel mast. Histamin tersebar luas dalam tubuh. Histamin juga terdapat
dalam sel basofil dan trombosit. Histamin yang tersimpan merupakan
histamin yang tidak aktif dan baru menampilkan efek vaskularnya bila
dilepaskan. Stimulus yang dapat menyebabkan dilepaskannya histamin
adalah jejas fisik (misal trauma atau panas), reaksi imunologi (meliputi
pengikatan antibodi IgE terhadap reseptor Fc pada sel mast), fragment
komplemen C3a dan C5a (disebut anafilaktosin), protein derivat
leukosit yang melepaskan histamin, neuropeptida (misal, substansi P),
dan sitokin tertentu”
2. Protease plasma

Berbagai macam fenomena dalam respon radang diperantarai


oleh tiga faktor plasma yang saling berkaitan yaitu sistem
kinin, pembekuan, dan komplemen. Seluruh proses
dihubungkan oleh aktivasi awal oleh faktor Hageman (disebut
juga faktor XII dalam sistem koagulasi intrinsik). Faktor XII
adalah suatu protein yang disintesis oleh hati yang bersirkulasi
dalam bentuk inaktif hingga bertemu kolagen, membrana
basalis, atau trombosit teraktivasi di lokasi jejas endotelium. “”
Thanks.

Anda mungkin juga menyukai