Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERMENKES NO 66 TAHUN 2016 DAN PP NO 88 TAHUN 2019

Dosen Pengampu : Zulham Andi Ritonga, SKM., MKM

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Ardila Putri (2113462074)
2. Febriyani Telaumbanua (2113462081)
3. Nur Pida Simaremare (2113462085)
4. Rahmat Jaini Hasibuan (2113462090)
5. Ressy Anggreni LumbanToruan (2113462091)
6. Roni Abdi Bayu Harefa (2113462094)
7. Sanri Delima Manalu (2113462096)

PROGAM STUDI DIPLOMAT PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kasih sayang-Nya dan memberikan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul “PERMENKES NO 66
TAHUN 2016 DAN PP NO 88 TAHUN 2019”. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah tentang ulasan mengenai Bronkus ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas semester ganjil mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh mengenai Permenkes No 66 Tahun 2016
dan PP No 88 Tahun 2019 dalam sarana pelayanan kesehatan dan pendidikan dan lainnya
kepada pembaca.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun secara lisan,
khususnya kepada Dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat Bapak Zulham Andi
Ritonga, SKM., MKM agar penulis bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya, khususnya
memahami tentang Permenkes No 66 Tahun 2016 dan PP No 88 Tahun 2019.

Medan, 27 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Permenkes No. 66 Tahun 2016 ......................................................................... 3
2.2 Permenkes Pp No 88 Tahun 2019 ..................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau KKS adalah suatu sistem program
yangdibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja
dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.

Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor


kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal
yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh
penyakit yang diderita karyawan tanpa sepengetahuan pengawas(K3), seharusnya
pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar
mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan
dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karea kesehatan
merupakan keadaan atau situasi sehat sescorang baik jasmani maupun rohani
sedangkan keselamatan kerja suatuKeadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan
pada saat bekerja baik itudalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses
pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja
dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana
yang terjamin keselamatamya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi
kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat,antara lain:
keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

1
Indonesia hingga saat ini masih memiliki tingkat keselamatan kega yangrendah
jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang telah sadar betapa penting regulasi
dan peraturan tentang K3 ini untuk diterapkan. Kesadaran akan hal ini masih sangat
rendah baik itu mulai dari pekerja hingga perusahaan ataupemilik usaha. Regulasi ini
sangat penting untuk dilaksanakan dan dipatuhi dalamdunia kerja karena dapat
mendatangkan manfaat yang positif untuk meningkatkanproduktivitas pekerja dan
mampu meningkatkan probality usia kerja karyawandari suatu perusahaan menjadi
lebih panjang.

2
BAB II
PEMBASAHAN

2.1 PERMENKES NO. 66 TAHUN 2016

Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. Permenkes No.66 Tahun
2016 memuat panduan yang sangat komprehensif dalam penerapan Sistem Manajemen
K3 di rumah sakit. Regulasi ini diwajibkan kepada rumah sakit yaitu yang
melaksanakan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan gawat darurat.
Permenkes No.66 Tahun 2016 memuat panduan yang sangat komprehensif dalam
penerapan Sistem Manajemen K3 di rumah sakit. Regulasi ini diwajibkan kepada
rumah sakit yaitu yang melaksanakan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan gawat
darurat. Regulasi ini tidak hanya fokus kepada pasien (patient safety) tapi juga ke
seluruh manusia yang ada di rumah sakit seperti sumber daya manusia rumah sakit
(pekerja) serta pengunjung. Permenkes 66 Tahun 2016 berfokus pada penerapan yang 8
rencana K3RS yang meliputi:
 manajemen risiko K3RS;
 keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
 pelayanan Kesehatan Kerja;
 pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
 pencegahan dan pengendalian kebakaran;
 pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
 pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan
 kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.

Bagi praktis keselamatan dan kesehatan kerja, Permenkes 66 Tahun 2016 bisa
menjadi sebuah peluang baru mengingat bahwa setiap rumah sakit harus memiliki
unit kerja fungsional K3RS dan harus dipimpin oleh orang yang memiliki kualifikasi
di bidang K3 sebagaimana disebut dalam Pasal 26 ayat (1) :

3
“Pimpinan unit kerja fungsional K3RS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 harus
tenaga kesehatan dengan kualifikasi paling rendah S1 bidang keselamatan dan
Kesehatan Kerja, atau tenaga kesehatan lain dengan kualifikasi paling rendah S1 yang
memiliki kompetensi di bidang K3RS."

Prinsip Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Terdapat 3 (tiga) hal utama yang menjadi prinsip dasar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) yang perlu untuk diperhatikan yaitu :
1. Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2. Status Kesehatan Pekerja
3. Pengkajian Bahaya Potensial Lingkungan kerja

Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Upaya K3 merupakan sebuah usaha penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja ecara sehat
tanpabmembahayakan dirinya maupun masyarakat sekelilingnya agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi
dibawah ini :
a) Kapasitas KerjaKapasitas kerja merupakan kemampuan fisik dan mental
seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan beban tertentu secara optimal,
dimana kapasitas kerja seseorang dipengaruhi oleh kesehatan umum dan status
giz1 pekerja,pendidikan dan pelatihan. perlu diketahui bahwa tingkat kesehatan
dan kemampuan seseorang pekerja merupakan modal awal utuk melaksanakan
sebuah pekerjaan.
b) Beban Kerja Beban kerja meliputi beban kerja fisik dan mental yang dirasakan
oleh pekerja dalam melakukan pekerjaannya. beban kerja yang tidak sesuai
dengan kemampuan pekerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang juga
dapat berpengaruh terhadap perilaku dan hasil kerjanya.
c) Lingkungan Kerja Lingkungan Pekerja adalah lingkungan di tempat kerja dan
lingkungan pekerja sebagai individu atau lingkungan di luar tempat kerja.
Pengertian yang lain dari lingkungan kerja adalah faktor-faktor di lingkungan
tempat kerja tersebut yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pekerja.

Faktor-faktor tersebut antara lain :

4
 Faktor fisika (Kebisingan, getaran, suhu, dsb),
 Faktor Kimia (semua bahan kimia yang dipakai dalam proses kerja)
 Faktor Biologi (Bakteri, virus, mikrobiologi lainnya)
 Faktor Faal ergonomi
 Faktor Psikososial (Stres kerja)

2.2 PERMENKES PP NO 88 TAHUN 2019

PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja adalah aturan pelaksanaan UU 36


tahun 2009 tentang Kesehatan. Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk
melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, letak pekerja bekerja, atau yang sering dimasuki pekerja untuk keperluan suatu
usaha dan terdapat sumber bahaya sesuai dcngan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja ditetapkan Presiden Joko Widodo
pada tanggal 26 Desember 2019 di Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 88 tahun
2019 tentang Kesehatan Kerja diundangkan oleh Menkumham Yasonna H. Laoly
pada tanggal 26 Desember 2019 di Jakarta.
Agar setiap orang mengetahuinya PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
ditempatkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 251.
Penjelasan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
ditempatkan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6444.
Pertimbangan Peraturan Pemerintah Nomor 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
adalah:
a) bahwa kesehatan pekerja sebagai bagian dari kesehatan masyarakat perlu
mendapat perhatian dan pelindungan agar pekerja sehat dan produktif
sehingga mendukung pembangunan bangsa;
b) bahwa dalam rangka memberikan pelindungan bagi pekerja agar sehat,
selamat, dan produktif perlu dilakukan upaya kesehatan kerja yang merupakan
bagian dari keselamatan dan kesehatan kerja secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan;

5
c) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b. serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 164 ayat (5) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan
Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Keria;

6
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari serangakaian pembahasan yang telah penulis paparkan dalam Karya ilmiah ini
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

 Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan,
karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan,
tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dankesehatan kerja yang
didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut mengarah
pada interaksi pekerja dengan mesin atauperalatan yang digunakan, interaksi
pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin dan
lingkungan kerja.
 Secara istilah-istilah kesehatan dan keselamatan kerja meliputi beberapa hal
sebagai berikut: accident, unsafe condition, near miss, hazard, safety,unsafe act,
risk, incident.
 Terdapat 3 (tiga) hal utama yang menjadi prinsip dasarKesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang perlu untukdiperhatikan yaitu :
1. Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2. Status Kesehatan Pekerja
3. Pengkajian Bahaya Potensial Lingkungan kerja.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/presentation/411419389/Permenkes-No-66-tahun-2016-1
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/114482/permenkes-no-66-tahun-2016
https://persi.or.id/regulasi-persi/permenkes/
https://www.jogloabang.com/kesehatan/pp-88-2019-kesehatan-kerja

Anda mungkin juga menyukai