Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS SECARA


MANUAL DAN TERKOMPUTERISASI DI FASYANKES

TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH MANAJEMEN REKAM MEDIS

Dosen pengampu
Marta Simanjuntak , SST. MIK., M.K.M

Dibuat Oleh Kelas 2C


Kelompok 4:

1. Anggun Prakarti : 2113462073


2. Febriyani Telaumbanua : 2113462081
3. Muhammad Muawiq Billah : 2113462084
4. Nurpida Simare mare : 2113462085
5. Rahmat Jaini Hasibuan : 2113462090
6. Ribka Tasya Rosma Sinaga : 2113462093
7. Sri Meitiara Angelani Ginting : 2113462097

PRODI DIII – PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TA : 2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Salawat dan salam tak lupa pula kami sanjungkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah menyertai kita sampai saat ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN REKAM
MEDIS Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (APIKES).

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini. kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 04 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 2
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1 Rekam Medis Elektronik ........................................................................................................... 3
A. Komponen HER ……………………………………………………………………………3
B. Kelebihan …………………………………………………………………………………...3
C. Kekurangan ………………………………………………………………………………....4
2.2 Rekam Medis Manual ................................................................................................................ 4
A. Rekam Medis Manual Sebagai Alat Bukti …………………………………………………4
B. Kelebihan …………………………………………………………………………………...5
C. Kekurangan ………………………………………………………………………………....5
2.3 Perbedaan Media Rekam Medis Elektronik Dengan Rekam Medis Manual .............................. 6
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 9
3.2 Saran ………………………………………………………………………………………….…9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….…10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rekam medik pada abad ke-19 bermula sebagai catatan lab bagi pasien tertentu. Rekam medik
tersebut dimaksudkan untuk mengingat hasil pengamatan, menginformasikan pihak lain, memberi
instruksi kepada siswa, memperoleh pengetahuan, memantau penampilan, dan memberi alasan
pembenaran bagi tindakan intervensi.

Pada perkembangannya dalam menghasilkan outcome peningkatan kualitas kesehatan pasien,


rekam medik kini beralih fungsi lebih dari sekedar catatan lab bagi pasien terutama terkait perannya
sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan
pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien. Rekam medik
dituntut mampu membentuk basis-data historik pasien yang mantap, disamping menunjang
komunikasi antar-provider kesehatan baik itu dokter, perawat, farmasis, maupun tenaga kesehatan
lainnya.

Konsekuensi alih fungsi rekam medik tersebut diatas, menuntut pengembangan rekam medic
menjadi sistem informasi strategis yang berawal dari pemantapan rekam medik sebagai inti dari sistem
data klinis (clinical data sistem). Tujuannya sendiri untuk mengumpulkan, menganalisis, menyimpan
dan melacak kembali data yang diperlukan dalam penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi
pelayanan kesehatan kepada pasien.

Sementara itu rekam medik kertas (manual) yang memiliki berbagai kelemahan, salah satunya
terkait kekurang efisiensinya dalam praktik sehari-hari dinilai sudah kurang mampu untuk menjawab
tuntutan fungsi rekam medik tersebut diatas. Secara pragmatis, rekam medik kertas mengondisikan
sulit terpenuhinya syarat pertama, data dapat ditemukan apabila dibutuhkan. Kedua, data yang telah
ditemukan dapat dibaca dan diinterpretasikan. Ketiga, data dapat diupdate dengan hasil baru secara
konsisten dengan kebutuhan untuk mengaksesnya kembali bagi saat diperlukan. Di lain pihak, rekam
medik kertas (manual) juga dinilai sebagai salah satu upaya pelayanan kesehatan yang kurang ramah
lingkungan.

Rekam medik elektronik yang merupakan bagian dari Eletronic Health Record (EHR) telah
banyak digunakan di berbagai rumah sakit di berbagai belahan dunia untuk menggantikan atau
melengkapi rekam medik berbentuk kertas. Dalam implementasinya penggunaan tekhnologi ini
memerlukan kesiapan petugas kesehatan termasuk perawat dan juga kesiapan pasien ketika
berhadapan dengan teknologi sistem informasi ini. Di Indonesia, perubahan rekam medik kertas ke
rekam medik elektronik belum banyak dilakukan, tertinggal jauh dari Amerika yang telah memulai
sejak tahun 1999, Inggris sejak tahun 2000, dan New Zeland sejak tahun 2002.

Rekam Medik elektronik memiliki berbagai kelebihan, pertama dapat meminimalkan human
eror, karena rekam medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik. Kedua,
dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan kesehatan.
Ketiga, rekam medik elektronik dapat melakukan pengambilan data sinyal biologis secara otomatis.
Keempat, dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan data pasien dan memperoleh saran utuk
penanganan pasien. Kelima, dengan rekam medik elektronik data rutin dapat langsung diperoleh
(dalam bentuk siap olah ) dari basis data rekam medik. Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan
pada waktu pemeriksaan pasien dan dimasukkan dalam rekam medic.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Apakah tujuan, manfaat dan kekurangan dari rekam media manual dan elektronik?
2) Apa sajakah Perbedaan rekam media manual dan elektronik?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:

1) Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Majemen Informasi Kesehatan.
2) Agar mahasiswa mengetahui tentang manfaat dan kekurangan rekam media manual dan
elektronik.
3) Agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaan rekam media manual dan elektronik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rekam Medis Elektronik

Rekam Kesehatan Elektronik atau Electronic Health Record sering disingkat EHR. EHR
merupakan kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan
dengannya. Pada awalnya rekam kesehatan di Indonesia masih dikenal dengan istilah rekam medis
yang sampai saat inipun sebagian rumah sakit di Indonesia masih menggunakan istilah yang sama.
Rekam medis yang memuat informasi evaluasi keadaan fisik dan riwayat penyakit pasien amat penting
dalam perencanaan dan koordinasi pelayanan pasien, bagi evaluasi lanjut serta menjamin kontinuitas
pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu kelengkapan, keakuratan dan ketepatan waktu pengisian
harus diupayakan dalam organisasi kesehatan karena amat penting bagi kelayakan tindakan pelayanan
dan rujukan.

EHR bukanlah sistem informasi yang dapat dibeli dan diinstall seperti paket word-processing
atau sistem informasi pembayaran dan laboratorium yang secara langsung dapat dihubungkan dengan
sistem informasi lain dan alat yang sesuai dalam lingkungan tertentu.

A. Komponen HER

Menurut Johan Harlan, komponen fungsional EHR, meliputi:


 Data pasien terintegrasi
 Dukungan keputusan klinik
 Pemasukan perintah klinikus
 Akses terhadap sumber pengetahuan
 Dukungan komunikasi terpadu

B. Kelebihan:

 Memungkinkan akses informasi secara cepat dan mudah.


 Memungkinkan adanya copy cadangan(duplikat) informasi yang dapat diambil bila yang asli
hilang atau rusak.
 Memproses transaksi dalam jumlah besar dan sulit secara cepat.
 Memungkinkan siap mengakses seara cepet untuk beragam sumber professional.
 Memungkinkan mengakses secara lebih canggih dan dapat melihat rancang yang sesuai
dengan kehendak(customization).

C. Kekurangan:

 Kurang definisi yang jelas.


 Sulit memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam.
 Kurangnya standarisasi.
 Adanya potensi ancaman terhadap provasi dan sekuritas Biaya (Hatta, 2008).
 Sangat tergantung pada teknologi informasi ( soft ware dan hard ware ).
 Membutuhkan operator yang dapat mengoperasikan computer.
 Sangat tergantung listrik, karena kalau listrik mati pelayanan terganggu.
 Biaya awal tinggi.
 Bahaya jika terkena virus computer.

2.2. REKAM MEDIS MANUAL

Rekam medis manual merupakan kumpulan hal-hal penting dari fakta tentang riwayat
kesehatan pasien, termasuk data yang dicatat adalah penyakit terdahulu dan sekarang, dan tindakannya
yang ditulis oleh profesi kesehatan yang merawat pasien tersebut. Rekam medis harus berisi data yang
cukup untuk identifikasi pasien, mendukung diagnosis atau sebab kedatangan pasien ke rumah sakit,
melakukan tindakan serta mendokumentasikan hasil tindakan tersebut dengan akurat.

A. Rekam Medis Manual Sebagai Alat Bukti

Dalam hukum pidana, kesalahan/ kelalaian seseorang diukur dengan apakah pelaku
tindak pidana itu mampu bertanggung jawab, yaitu bila tindakannya itu ditentukan oleh 3 (tiga) faktor.
Yaitu :

1) Keadaan batin pelaku tindak pidana tersebut.


2) Adanya hubungan batin antara pelaku tindak pidana tersebut dengan perbuatan yang
dilakukannya, yang dapat berupa :
a. kesengajaan ( dolus )
b. kealpaan/kelalaian.
3). Tidak adanya alasan pemaaf.

Apabila hal tersebut dikaitkan dengan pembuktian tentang ada tidaknya ke 3 faktor tersebut
pada pelaku tindak pidana, maka pelaku tindak pidana baru dapat dijatuhi pidana bila perbuatannya itu
dapat dibuktikan dengan alat-alat bukti menurut undang-undang, yaitu yang disebutkan oleh pasal 184
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP , Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 ).
Alat bukti yang sah menurut undang-undang diatur dalam Pasal 184 terdiri dari :
 keterangan saksi
 keterangan ahli
 surat
 petunjuk dan
 keterangan terdakwa.

B. Kelebihan:

 Tidak tergantung dari listrik.


 Operasional mudah.
 Tidak memerlukan tenaga yang dapat mengoperasikan komputer.

C. Kelemahan:

 Memerlukan tempat yang luas jika pasien banyak.


 Memerlukan proses pencarian, pengurutan, penyisiran, dan akses yang cukup lama.
 Memerlukan beberapa orang untuk mengakses.
 Resiko terhadap rayap, kutu buku, kebakaran, banjir dan lain-lain.
 Banyak kertas yang menumpuk.
2.3 PERBEDAAN MEDIA REKAM MEDIS ELEKTRONIK DENGAN REKAM MEDIS
MANUAL

Perbedaan Elektronik Manual


PENGERTIAN System rekam medis yang Kumpulan rekaman kegiatan
menggunakan elektronik pelayanan kesehatan yang
berdasarkan lembaran diberikan kepada pasien dari
kertas/BRM awal hingga akhir pada sarana
pelayanan kesehatan.
BENTUK Elektronik Kertas-kertas/formulir rekam
medis
KEGUNAAN I. I. Utama 1. Administrasi
1. Bagi pasien 2. Legal/Hukum
2. Bagi Provider 3. Financial
3. Manajemen pelayanan 4. Riset
pasien 5. Education
4. Penunjang pelayanan 6. Dokumentasi
pasien
5. Pembayaran dan
Penggantian biaya
II. II. Sekunder
1. Edukasi
2. Peraturan
3. Riset
4. Pengambilan Kebijakan
5. Industri
ASPEK HUKUM 1. Tidak ada payung hokum Sudah terdapat payung hokum
yang jelas yang jelas yaitu Permenkes
2. Tidak ada keabsahan dalam No.749a tahun 1989
data autentik/ttd petugas
yang berwenang
SUMBER DAYA MANUSIA 1. Lebih efisien karena SDM a. SDM yang dibutuhkan
yang dibutuhkan lebih disesuaikan dengan
sedikit dan terdapat perhitungan pola
beberapa kegiatan yang ketenagaan yang biasanya
ditiadakan cukup banyak terutama
2. Yang diperlukan yaitu pada petugas yang
petugas dengan jenis menangani distribusi rekam
pekerjaan pendaftaran, medis.
kodefikasi, verifikasi, b. Yang diperlukan yaitu
Pelaporan, Administrasi petugas RM dengan jenis
Umum pekerjaan pendaftaran,
3. Kualifikasi yang Distribusi RM, Assembling,
dibutuhkan adalah: coding, filling, pelaporan,
minimal D3 RM, Menguasi Administrasi umum
computer dan IPTEK c. Kualifikasi pendidikan: D3
RM, SLTA plus, SLTA

METHODE/SYSTEM 1. Penomoran sistem unit 1. Penomoran sesuai


PENGELOLAAN RM 2. Online data tampa kertas kebijakan rumah sakit
yang menghasilkan: 2. Menggunakan
3. Input: Pendaftaran, kertas/formulir rekam
4. Proses: Pelayanan medis yang harus di kelola:
kesehatan, Kodefikasi, Assembling, coding,
Verifikasi data Indexing, Filling,
5. Output: Informasi kepada Pengolahan data dan
pasien. Profider, statistic.
Manajemen, Asuransi
instansi lain(DEPKES)
MATERIAL 1. Ruangan tidak perlu terlalu 1. Ada ruangan :
besar cukup untuk a. Pengelolaan BRM
verifikasi dat, kodefikasi, b. Pengolahan Rekam
pelaporan dan tidak Medis: Assembling,
diperlukan ruangan khusus coding, indexing,
penyimpanan RM pelaporan.
2. Tidak diperlukan lemari 2. Ada lemari Roll Opec
untuk penyimpanan berkas 3. Perangkat computer hanya
rekam medis untuk kebutuhan
3. Tersedianya beberapa unit pengetikan yang perlu
computer sesuai dengan diketik saja
kebutuhannya
MONEY/KEUANGAN I. Penghematan dalam 1. Penghematan?
1. Tenaga (SDM) 2. Besar pengeluaran dalam :
2. Kertas/Formulir biaya penggajian karyawan,
3. Waktu pelayanan penggunaan kertas-
II. Besar pengeluaran kertas/formulir-formulir
1. Pengadaan kebutuhan rekam medis.
computer karena
dalam setiap
pelayanan bahkan
ruangan dokter
prektek dan
keperawatan harus
ada.
2. Pelatihan yang harus
di lakukan terhadap
ternaga-tenaga yang
terlibat di dalam
pengisian rekam
medis
BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamnesa, penentuan fisik laboratorium diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
2. Tujuan rekam medik adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
rekam medis yang baik dan benar, tidak mungkin tertib administrasi rumah sakit akan berhasil
sebagaimana yang diharapkan.
3. Rekam medis elektronik adalah setiap catatan, pernyataan, maupun interpretasi yang dibuat
oleh dokter atau petugas kesehatan lain dalam rangka diagnosis dan penanganan pasien yang
dimasukkan dan disimpan dalam bentuk penyimpanan elektronik (digital) melalui sistem
komputer.
4. Rekam medis manual merupakan kumpulan hal-hal penting dari fakta tentang riwayat
kesehatan pasien, termasuk data yang dicatat adalah penyakit terdahulu dan sekarang, dan
tindakannya yang ditulis oleh profesi kesehatan yang merawat pasien tersebut. Rekam medis
harus berisi data yang cukup untuk identifikasi pasien, mendukung diagnosis atau sebab
kedatangan pasien ke rumah sakit, melakukan tindakan serta mendokumentasikan hasil
tindakan tersebut dengan akurat.

3.2 SARAN

Agar dalam membuat atau merancang suatu sistem informasi rumah sakit khususnya rekam
medis elektronik dan manual memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut,
seperti analisis sumber daya manusia yang ada di rumah sakit, serta komponen lain yang ikut terlibat.
Dan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis elektronik memperhatikan aspek hukum rekam medis
elekronik seperti kerahasiaan rekam medis elektronik, serta kegunaan rekam medis elektronik sebagai
alat bukti sehingga dilakukan usaha-usaha untuk memelihara dan menjaga rekam medis elektronik,
baik secara sistem maupun fisik komputerisasinya.
DAFTAR PUSAKA

http://yendi-anestesi.blogspot.com/2011/04/rekam-medis-elektronik.html
http://lawofpardomuan.blogspot.com/2010/10/rekam-medik.html
http://eprints.unika.ac.id/1055/1/05.93.0133_Hutama_Yonathan.pdf
http://stikes5utomo.blogspot.com/2012/12/definisi-dan-isi-rekam-medis_10.html
http://eprints.unika.ac.id/1055/1/05.93.0133_Hutama_Yonathan.pdf
http://simkes.fk.ugm.ac.id/tag/rekam-medis-elektronik/
http://sabanailalangliar.blogspot.com/2012/05/rekammedik-elektronik-bab-i-pendahuluan.html
http://khoirulanam31.blogspot.com/2009/06/rekam-medis-sebagai-alat-bukti.html

Anda mungkin juga menyukai