HIDROSEFALUS
OLEH :
NIM : 201901011
2021
PEMBAHASAN
1. Definisi
2. Etiologi
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi (NANDA,
NIC-NOC, 2012) adalah:
Hidrocephalus ini bisa terjadi karena konginetal (sejak lahir), infeksi (meningitis,
pneumonia, TBC), pendarahan di kepala dan faktor bawaan (stenosis aquaductus
sylvii) sehingga menyebabkan adanya obstruksi pada system ventrikuler atau pada
ruangan subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan
2
ventrikuler mengkerut dan merobek garis ependymal. White mater dibawahnya akan
mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat
pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah mengalami
pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi itu dapat
merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga selektif tergantung pada
kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency.
Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk
mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia
tidak akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan. Stenosis aquaductal
(Penyakit keluarga / keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada
ventrikel laterasl dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu
penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma
dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel
IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar
ruang dibawah tentorium. Klien dengan tipe hidrosephalus diatas akan mengalami
pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara
disproporsional.
4. Klasifikasi
Menurut waktu pembentukan hidrosefalus pada anak di bedakan menjadi dua, yaitu :
3
5. Manifestasi klinis
a. TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak II
b. Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak
c. Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh
d. Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba tegang dan
mengkilat dengan perebaran vena di kulit kepala
e. Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar
f. Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan hitam-hitamnya,
kelopak mata tertarik ke atas)
g. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang suborbita
h. Sklera mata tampak di atas iris
i. Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak jarang terdapat
j. Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis berupa gangguan
kesadaran motorik atau kejang-kejang, kadang-kadang gangguan pusat vital.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Skan temografi komputer (CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi ventrikel dan
membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya (neoplasma,
kista, malformasi konginetal atau perdarahan intra kranial)
b. Fungsi ventrikel kadang digunakan untuk mengukur tekanan intra kranial,
mengambil cairan serebrospinal untuk kultur (aturan ditentukan untuk
pengulangan pengaliran).
c. EEG: untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik
d. Transluminasi: untuk mengetahui adanya kelainan dalam kepala
e. MRI (Magnetik Resonance Imaging): memberi informasi mengenai struktur otak
tanpa kena radiasi
4
7. Penatalaksanaan
Penanganan hidrocefalus masuk pada katagori ”live saving and live sustaining”
yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan dengan
tindakan bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan
kematian sehingga prinsip pengobatan hidrocefalus harus dipenuhi yakni:
1) Drainase ventrikule-peritoneal
2) Drainase Lombo-Peritoneal
3) Drainase ventrikulo-Pleural
4) Drainase ventrikule-Uretrostomi
5) Drainase ke dalam anterium mastoid
8. Komplikasi
a. Peningkatan TIK
b. Kerusakan otak
c. Infeksi: septisemia, infeksi luka nefritis, meningitis, ventrikulitis, abses otak
d. Emboli otak
e. Obstruksi vena kava superior
f. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
g. Fisik dan intelegent kurang dari normal, gangguan penglihatan
h. Kematian
5
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Anamnesa
c. Riwayat Penyakit / keluhan utama : Muntah, gelisah, nyeri kepala, lelah apatis,
penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.
f. Pengkajian persistem
4) B4 ( Bladder ) : Oliguria
6
1) Peningkatan systole tekanan darah
2) Penurunan nadi/bradikardia
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatn diharapkan rasa nyeri akan berkurang
/hilang
Kriteria hasil:
3) Tampak rileks
Intervensi
7
3. Ajarkan untuk menggunakan teknik nonfarmakologi
4. Observasi isyarat non verbal dan ketidaknyamanan terutama jikat tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
6. Jelaskan pada orang tua bahwa anak dapat menangis lebih keras bila mereka ada
tetapi kehadiran mereka itu penting untuk meningkatakan kepercayaan
Rasional
8
Intervensi
Rasional
Kriteria hasil: Tidak terjadi penurunan berat badan sebesar 10% dari berat awal,
tidak adanya mual-muntah.
Intervensi
9
Rasional
1. Mulut yang tidak bersih dapat mempengaruhi rasa makanan dan meninbulkan mual
2. Makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat mengurangi beban saluran pencernaan.
Saluran pencernaan ini dapat mengalami gangguan akibat hidrocefalus
3. Agar asupan nutrisi dan kalori klien adeakuat
4. Menimbang berat badan saat baru bangun dan setelah berkemih untuk mengetahui
berat badan mula-mula sebelum mendapatkan nutrient
5. Konsultasi ini dilakukan agar klien mendapatkan nutrisi sesuai indikasi dan
kebutuhan kalorin
10
DAFTAR PUSTAKA
Mc Closky & Bulechek. (2002). Nursing Intervention Classification (NIC). United States of
America:Mosby.
11