Anda di halaman 1dari 10

SALINAN

BUPATI MAMASA
PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN BUPATI MAMASA


NOMOR 4 TAHUN 2020

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MAMASA NOMOR 5 TAHUN 2017


TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA, PERANGKAT DESA,
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN STANDARISASI PERJALANAN
DINAS BAGI PEMERINTAH DESA SE KABUPATEN MAMASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMASA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 Peraturan


Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, perlu menyetarakan penghasilan tetap
Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Setiap
Desa di Kabupaten Mamasa sehingga Peraturan Bupati
Mamasa Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa
dan Standarisasi Perjalanan Dinas bagi Pemerintah Desa se
Kabupaten Mamasa diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Mamasa
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Mamasa Nomor 5
Tahun 2017 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa,
Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan
Standarisasi Perjalanan Dinas bagi Pemerintah Desa se
Kabupaten Mamasa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di
Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6410);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6321);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
8. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 220);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 6 Tahun 2019
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Mamasa
Tahun 2019 Nomor 6);
13. Peraturan Bupati Mamasa Nomor 37 Tahun 2019 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Mamasa Tahun
2019 Nomor 37).
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI MAMASA TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN BUPATI MAMASA NOMOR 5 TAHUN 2017
TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA,
PERANGKAT DESA, BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DAN STANDARISASI PERJALANAN DINAS BAGI
PEMERINTAH DESA SE KABUPATEN MAMASA DINAS BAGI
PEMERINTAH DESA SE KABUPATEN MAMASA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Mamasa Nomor


5 Tahun 2017 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa,
Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan
Standarisasi Perjalanan Dinas Bagi Pemerintah Desa Se
Kabupaten Mamasa (Berita Daerah Kabupaten Mamasa
Tahun 2017 Nomor 244), diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan dalam Pasal 1 angka 18, angka 19, angka 20,


angka 21 diubah dan ditambahkan 1 angka, sehingga
Pasal 1 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Provinsi adalah Provinsi Sulawesi Barat.
2. Daerah adalah Kabupaten Mamasa.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Mamasa.
4. Bupati adalah Bupati Mamasa.
5. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
8. Kepala Desa adalah pejabat pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya
disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
10. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban
Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
11. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa.
12. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut
RKPDesa, adalah penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya
disebut APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
14. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
15. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD,
adalah dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus.
16. Kelompok transfer adalah dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
17. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa
adalah Kepala Desa atau sebutan nama lain yang
karena jabatannya mempunyai kewenangan
menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan desa.
18. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa yang
selanjutnya disingkat PPKD adalah perangkat desa
yang melaksanakan pengelolaan keuangan desa
berdasarkan keputusan kepala desa yang
menguasakan sebagian kekuasaan PKPD.
19. Sekretaris Desa adalah perangkat desa yang
berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat
desa yang menjalankan tugas sebagai koordinator
PPKD.
20. Kepala Seksi, yang selanjutnya disebut kasi adalah
perangkat desa yang berkedudukan sebagai pelaksana
teknis yang menjalankan tugas PPKD.
21. Kepala Urusan, yang selanjutnya disebut kaur adalah
perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsure
staf sekretariat yang menjalankan tugas PPKD.
22. Rekening Kas Desa selanjutnya disebut RKD adalah
rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa
yang menampung seluruh penerimaan Desa dan
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran
Desa pada Bank yang ditetapkan.
23. Penerimaan Desa adalah Uang yang berasal dari
seluruh pendapatan desa yang masuk ke APBDesa
melalui rekening kas desa.
24. Pengeluaran Desa adalah Uang yang dikeluarkan dari
APBDesa melalui rekening kas desa.
25. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara
pendapatan desa dengan belanja desa.
26. Defisit Anggaran Desa adalah selisih kurang antara
pendapatan desa dengan belanja desa.
27. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya
disingkat SILPA adalah selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran.
28. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa.
29. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan
perundangundangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa.
30. DAU Tambahan adalah Dana Alokasi Umum
Tambahan yang dipergunakan untuk penyetaraan
penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa dan
Perangkat Desa.
1. Fjd
2. Ketentuan dalam Pasal 2 ditambahkan 3 ayat sehingga
Pasal 2 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 2

(1) Penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa


dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari
ADD.
(2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala
Desa dan perangkat Desa menggunakan
penghitungan sebagai berikut :
a. ADD yang berjumlah sampai dengan Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) digunakan
paling banyak 60% (enam puluh per seratus);
b. ADD yang berjumlah lebih dari Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus juta
rupiah) digunakan antara Rp. 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
50% (lima puluh per seratus);
c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp.
700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) sampai
dengan Rp. 900.000.000,00 (sembilan ratus juta
rupiah) digunakan antara Rp. 350.000.000,00 (tiga
ratus lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak 40% (empat puluh per seratus); dan
d. ADD yang berjumlah lebih dari Rp.900.000.000,00
(sembilan ratus juta rupiah) digunakan antara Rp.
360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak 30% (tiga
puluh per seratus).
(3) Pengalokasian batas minimal sampai dengan
maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi,
jumlah perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan,
dan letak geografis.
(4) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, Penghasilan tetap kepala Desa dan
perangkat Desa dianggarkan dalam APBDesa yang
bersumber dari DAU Tambahan.
(5) Pengalokasian besaran DAU Tambahan untuk
penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa
bagi setiap desa di Kabupaten Mamasa diatur dalam
Peraturan Bupati Mamasa tersendiri.

3. Ketentuan dalam Pasal 3 diubah sehingga Pasal 3


berbunyi sebagai berikut :
(1) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat (1) dalam hal terjadi kekosongan Kepala Desa
dan/atau Perangkat Desa, maka hak penghasilan
tetap tidak diberikan dan dipergunakan untuk belanja
lainnya.
(2) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat (4) dalam hal terjadi kekosongan Kepala Desa
dan/atau Perangkat Desa, maka hak penghasilan tetap
tidak diberikan dan dipergunakan hanya untuk
menambahkan penghasilan tetap Kepala Desa
dan/atau Perangkat Desa lainnya dan dikonsultasikan
kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Mamasa.

4. Ketentuan dalam Pasal 4 diubah sehingga Pasal 4


berbunyi sebagai berikut :

Pasal 4

Penetapan Besaran Penghasilan Tetap Kepala Desa dan


Perangkat Desa yang bersumber dari ADD dan DAU
Tambahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

5. Ketentuan dalam Pasal 5 ditambahkan 1 (satu) ayat


sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 5

(1) Tunjangan lainnya diberikan berdasarkan hak asal


usul yang melekat pada jabatan.
(2) Khusus Kepala Urusan Keuangan akan mendapatkan
tunjangan jabatan.

6. Ketentuan dalam Pasal 6 pada ayat (1) diubah dan


ditambahkan 2 ayat sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai
berikut :

Pasal 6

(1) Tunjangan kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat


Desa merupakan jaminan kesehatan yang diberikan
kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa melalui
program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan.
(2) Besaran tunjangan kesehatan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
(3) Tunjangan ketenagakerjaan bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa merupakan jaminan ketenagakerjaan
yang diberikan kepada Kepala Desa dan Perangkat
Desa melalui program yang dikelola oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial ketenagakerjaan.
(4) Besaran tunjangan ketenagakerjaan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Mamasa.

Ditetapkan di Mamasa
pada tanggal, 13 Maret 2020

BUPATI MAMASA,

ttd.

RAMLAN BADAWI

Diundangkan di Mamasa
pada tanggal, 13 Maret 2020

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAMASA,

ttd.

ARDIANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAMASA TAHUN 2020 NOMOR 4

Anda mungkin juga menyukai