Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Agama Surakarta
Di Surakarta
………………………
Yang selanjutnya disebut sebagai Para ……………….
Dengan hormat Penggugat mengajukan gugatan perkara Kewarisan berlawanan dengan :
………………………..
Yang selanjutnya disebut sebagai Para ……………………….
…………………….
Adapun alasan / dalil-dalil gugatan Penggugat sebagai berikut :
………………………..
1. Bahwa telah terjadi perkawinan antara …………….. dan ……………… dimana telah
menghasilkan 99 orang anak, masing-masing bernama :
…………………….
2. Bahwa Bapak ………………. telah meninggal dunia pada ……………. tanggal
……………… dan istrinya …………….. juga meninggal dunia pada ………………
tanggal …………………... ………………………….
3. Bahwa ………………………. ( almarhum ) dan ……………………… ( alamrhumah )
ketika meninggal dunia, meninggalkan ahli waris 99 orang anak :
Cucu Pewaris
4. Bahwa Penggugat selamanya yang mengasuh Ibunda Modjiati sampai dengan beliau
sakit lalu meninggal dunia di rumah Penggugat dan menerima amanat untuk meminta
Hak Waris milik orang tua kami Hariono.
Bahwa untuk melengkapi pengajuan gugatan ini saya sertakan foto kopi :
Fotokopi
6. Bahwa selama perkawinan antara Abdul Karim dengan Markamah tersebut telah
memeperoleh harta bersama berupa sebidang tanah seluas …………… m2. Kohir
(Petok D II, Persil No. …. D II ) tercatat atas nama …………………, surat pembayaran
PBB nomor ……………… tercatat atas nama …………………………, terletak di
…………………….. Kecamatan ………………….., …………………, dengan batas-
batas :
Sebelah Utara : tanah ………………………..
Sebelah Timur : jalan raya ………………..
Sebelah Selatan : tanah ……………………
Sebelah Barat : jalan ……………………….
Beserta bangunan rumah yang berdiri diatasnya yakni bangunan rumah gedung
ukuran kurang lebih …………… meter persegi. berdinding ………………. berlantai
tegel beratap genteng biasa,berlangit-langit eternit, kap kayu, kusen-kusen kayu,
terdiri dari enam ruang ( satu ruang tamu, empat ruang tidur, dan satu ruang dapur ),
satu kamar mandi beserta WC. air ledeng (PDAM), tanpa penerangan listrik, setempat
dikenal dengan alamat jalan ………………………………….
Bangunan rumah tersebut, pada tahun ………….. telah direhab oleh Tergugat,
sehingga keadaannya sekarang menjadi sebuah bangunan rumah gedung berukuran
………….. meter persegi. berdinding tembok, berlantai keramik, beratap genteng
press, berlangit-langit eternit, kap kayu, kusen-kusen kayu, terdiri dari enam ruang
( satu ruang tamu, empat ruang tidur, dan satu ruang dapur ), satu kamar mandi
beserta WC, air ledeng (PDAM), berpenerangan listrik, setempat dikenal dengan
alamat ………………………………..
7. Bahwa Tergugat sebagai …………… (………………….. ) sejak …………….. telah
menguasai seluruh barang peninggalan orang tuanya yang meliputi rumah dan
seluruh isinya. Dan selain rumah, terapat tanah yang sangat luas lalu dijual beberapa
kali tanpa memikirkan saudara-saudara yang lain.
8. Bahwa selama hidupnya, orang tua ……………………. dan ………………..
mempunyai harta bersama berupa tanah yang luas yang kini hanya tersisa sedikit
yang ada dalam penguasaan ……………… yakni rumah diatas tanah yang bernomor
di buku …………………. sebagai berikut, ……………… (………… ) ………. :
No ….. dengan luas …………….. = ………………
No ….. dengan luas …………… = ………………
No ……….. dengan luas …………. = ………………….
Masing-masing tertulis atas nama ……………. dengan pembayaran PBB Nomor
……………. atas nama ………………….. dengan nomor Persil dan bagian persil
sebagai berikut :
dengan batas-batas :
Sebelah Utara : ………………
Sebelah Timur : ……………………..
Sebelah Selatan : ………………………….
Sebelah Barat : ………………………………
Dimana selanjutnya ternyata Tergugat I berani memalsukan data ( melawan hukum )
dengan jalan membuat akte hibah tertanggal …………….. tanpa sepengetahuan ahli
waris yang lain, padahal pada tanggal tersebut ………………. dalam keadaan
………………./keadaan akal tidak sehat, sehingga akhirnya pada tanggal
……………………. timbul Sertifikat Hak Milik Nomor : ………. atas nama ……………..
dengan luas ……… meter persegi yang diterbitkan berdasarkan akte hibah Nomor :
……………… tanggal ………………… yang dibuat oleh Camat/Pejabat Pembuat Akta
Tanah Kecamatan ……………..bernama ………………….
Dimana dengan akal-akalan Tergugat II telah menyerahkan hak atas tanah milik
……………. dan ………………kepada Tergugat I lewat notaris di ………………,
padahal jelas-jelas tanah tersebut milik ahli waris yang mana secara sepihak ahli
waris yang lain yang berhak dikesampingkan (tanpa persetujuan ahli waris yang lain).
Padahal pada saat itu …………….. (ayah Penggugat) masih hidup dan satu kota
……………… dengan Tergugat II. Jadi jelas-jelas perlakuan Tergugat I dan Tergugat
II ingin menguasai sendiri obyek sengketa tersebut secara melawan huk
Adapun duduk ceritanya sebagai berikut :
Setelah ……………. kedua-duanya meninggal dunia berikut orang tua Penggugat
kedua-duanya meninggal dunia, obyek sengketa tanah dan rumah tersebut tetap
dikuasai oleh Tergugat I dan II.
Bahwa Penggugat telah berusaha meminta bagian harta waris milik/hak ayah
Penggugat secara/dengan jalan musyawarah kekeluargaan ternyata Tergugat
bersikukuh pada pendiriannya bahwa tanah tersebut telah dihibahkan oleh
saudaranya ………….. / ayah Penggugat untuk tetap dikuasai pribadi padahal ayah
Penggugat tidak pernah menghibahkan harta warisan tersebut kepada Terugat I dan
Tergugat II.
Maka obyek Gugatan dalam perkara ini hanya terhadap harta benda yang tersia,
karena tanah yang selebihnya (luas kurang lebih …………. m2 ) telah dijual oleh
Tergugat I dan Tergugat II kepada ……………… agar Gugatan Penggugat dalam
perkara ini tidak menyangkut sengketa Hak Milik dan agar penyelesaian perkara ini
dapat dilaksanakan secepatnya.
10. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II yang menjual tanah warisan sekuas
……. m2 tersebut secara melawan hukum, maka hasil penjualan atas tanah tersebut
harus diperhitungkan sebagai bagian hak waris dari harta warisan tersebut, yang
harga permeternya sekarang ini sebesar Rp. ………….,- ……… m2 x ………………,-
= ……………………,- ( ……………………… rupuah ).
11. Menurut ketentuan hukum Islam harta warisan pewaris tersebut harus dibagi-bagikan
kepada seluruh ahli warisnya, sehingga bagian masing-masing ahli waris sebagai
berikut :
a. ………………….
b. ………………….
c. ……………………….
d. ……………………………..
12. Bahwa oleh karena almarhum Hariono telah meninggal dunia maka hak warisnya
tersebut menjadi hak ahli waris penggantinya yakni Penggugat dan Turut Tergugat II
13. Bahwa Penggugat mendengar berita dari para tetangga Tergugat I bahwa harta yang
menjadi obyek sengketa tersebut akan dipindahtangankan kepada orang lain. Oleh
karena itu Penggugat memohon agar Bapak Ketua Pengadilan Agama
………………… segera meletakkan Sita Jaminan atas obyek perkara tersebut guna
memnjamin agar gugatan Penggugat nantinya tidak sia-sia.
14. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tersebut didasarkan pada bukti-bukti yang
kuat dan pasti maka Pengugat mohon agar putusan atas perkara ini dapat dijalankan
lebih dahulu meskipun ada upaya hukum Banding atatu Kasasi.
15. Bahwa oleh karena pihak Tergugat I terbukti menguasai harta benda yang menjadi
obyek sengketa tersebut secara melawan hukum, maka seluruh biaya yang timbul
akibat perkara ini harus dibebankan kepada Tergugat I
Berdasarkan alasan/dalil-dalil sebagaimana diuraikan diatas, maka Penggugat mohon
agar Bapak Ketua Pengadilan Agama Denpasar segera memanggil pihak-pihak dalam
perkara ini dan selanjutnya memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya
berbunyi sebagai berikut :
…………….
Demikian gugatan kami agar segera dapat disidangkan dan atas perhatiannya saya
haturkan terima kasih.
Hormat kami,
Penggugat,
……………….
5. Buatlah jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat
gugatan)
Jawab :
6. Buatlah replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban
yang telah disampaikan oleh tergugat)
Jawab :
7. Buatlah duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan
oleh penggugat dalam repliknya)
Jawab :
9. Buatlah resume secara serentak yang diajukan oleh kedua belah pihak!
Jawab :