Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAHASA INDONESIA

Dibuat Oleh :

Ilham Ramadhan

1910012111070

IH/2B

Dosen Pengampu :

Dr. Yetty Morelent, M.Hum

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNGHATTA
2020/2021
1. Dampak Hukum Bagi Pelanggaran Lalu Lintas Dikaitkan Dengan Budaya Dan
Karakter Sipelaku
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Tujuan Penelitian

1.1. Latar Belakang Penelitian


Salah satu dari banyak aspek yang diatur oleh hukum di negara ini yaitu mengenai lalu lintas
dan angkutan jalan, yang selanjutnya disingkat LLAJ. Sistem lalu lintas dan angkutan jalan
memiliki peran strategis sebagai sarana memperlancar arus transportasi barang dan jasa.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 menimbang bahwa “Lalu lintas dan
angkutan jalan harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,
kesejahteraan, ketertiban berlalu lintasdan angkutan jalan dalam rangka mendukung
pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah”.
Penyelenggaraan LLAJ yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tersebut disebutkan dalamPasal 1 Angka 1 Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 bahwa “LLAJ adalah satu kesatuan system yang terdiri atas Lalu
Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya”. Terkait dengan
LLAJ sebagai satu kesatuan sistem ,maka pengelolaan di bidang LLAJ merupakan pengelolaan
yang bersifat koordinasi dan integrasi yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa
instansi terkait.
Saat ini, banyak sekali dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum,
mulai dari yang ringan hingga yang berat. Pelanggaran yang kerap kali terjadi salah satunya
adalah tentang pelanggaran LLAJ ini. Penegakan hukum berupa penindakan terhadap
pelanggaran LLAJ diatur dalam Pasal 264 sampai dengan Pasal 272 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009. Sedangkan sanksi berupa ketentuan pidana bagi pelanggaran lalu lintasnya diatur
dalam Pasal 272 sampai dengan Pasal 317. Penindakan pelanggaran ini dilakukan dalam bentuk
pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan yang dilakukan oleh Petugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia (selanjutnyad isingkat Petugas Polri) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (selanjutnya disingkat PPNS LLAJ).
Penegakan hukum dalam penindakan pelanggaran LLAJ diperiksa menurut acara
pemeriksaan cepat dan dapat dikenai pidana denda berdasarkan penetapan pengadilan.
Penindakan pelanggaran di jalan dilakukan dengan menerbitkan Surat Tilang bagi pelanggar
LLAJ.
Seperti yang telah disebutkan bahwa Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 merupakan
Undang-Undang yang mengatur tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Namun di lapangan,
Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tersebut ternyata tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
Terlepas dari kurangnya sosialisasi dari pihak Kepolisian terkait maupun rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang peraturan lalu lintas dan angkutan jalan, serta adanya sikap kurang tanggap
dari sebagian masyarakat terhadap himbauan kepolisian untuk disiplin dalam berlalu lintas.
Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Dampak
Hukum Bagi Pelanggaran Lalu Lintas Dikaitkan Dengan Budaya Dan Karakter Sipelaku”.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh sanksi tilang
bagi pelanggar terhadap kedisiplinan dalam berlalu lintas masyarakat di kelurahan Aia Pacah.

a. Menganalisis penegakan hukum terhadap anak yang melanggar Undang Undang Lalu Lintas.
b. Menganalisis faktor yang menghambat penegakan hukum terhadap anak yang melanggar
Undang-Undang Lalu Lintas.

2. Jika Saudara sudah melakukan kegiatan HIMA berupa “Penyuluhan Kesadaran


Hukum Perdata bagi Masyarakat Aia Pacah, pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 2019
di Aula Kantor Lurah Aia Pacah yang diikuti oleh 30 orang pemuda, 10 pemuka
masyarakat, 5 orang Bundo Kandung, dan 5 orang pegawai kelurahan Aia Pacah,
maka buatlah bahagian laporan kegiatan berupa:
2.1. Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan (bobot 20)
2.2. Kesimpulan dan Saran (bobot 20)

2.1. Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan (bobot 20)


PENYULUHAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan kesadaran hukum perdata
Masalah : Kurangnya kesadaran hukum perdata
Sasaran : Masyarakat Aia Pacah
Hari : Sabtu
Tanggal : 29 Juni 2019
Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Aula kantor lurah aia pacah
Diikuti oleh : 50 Masyarakat Aia Pacah

SUSUNAN ACARA

HARI / TANGGAL WAKTU (WIB) MATERI


SABTU / 29 Juni 2019 10.00 - 10.10 PEMBUKAAN
10.10 – 10.25 PEMBACAAN DO’A
10.25 – 10.45 KATA SAMBUTAN
10.45 – 10.55 PEMBUKAAN ACARA INTI
10.55 – 11.55 PENYULUHAN KESADARAN HUKUM PERDATA
11.55 – 12.05 PENUTUPAN
2.2. Kesimpulan dan Saran (bobot 20)
 Kesimpulan
Kegiatan Penyuluhan ini Memberi Pemahaman kepada Masyarakat aia pacah yang
masih belum mengerti dengan jelas masalah hukum terutama di bidang hukum
Perdata. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat Aia Pacah kedepannya
bisa ikut serta dalam penyelesaian masalah Hukum Perdata. Jika Masyarakat Aia
Pacah mengetahui tentang hukum perdata, itu dapat mempermudahkan dalam
penerapan hukum dimasyarakat.

 Saran
Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran dan menambah pengetahuan
dibidang hukum perdata dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai