Anda di halaman 1dari 16

CARA PENANGGULANGAN SERTA SANKSI YANG DIBERIKAN

BAGI PARA PELANGGAR LALU LINTAS PADA DAERAH KOTA


PONTIANAK

Dosen Pengampu: Heru Yudi Kurniawan,S.H., M.H.

PROPOSAL MPPH

Oleh :
Putri Rahmawati
NPM. 201710070

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PONTIANAK
2023

i
CARA PENANGGULANGAN SERTA SANKSI YANG DIBERIKAN
BAGI PARA PELANGGAR LALU LINTAS PADA DAERAH KOTA
PONTIANAK

PROPOSAL MPPH

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Hukum

Oleh :

Putri Rahmawati

NPM. 201710070

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap allah swt yang telah memberikan rahmat serta nikmat
nya kepada saya, yang membuat saya dapat menyelesaikan proposal MPPH ini
dengan berjudul “Cara Penaggulangan Serta Sanksi Yang Diberikan Bagi Para
Pelanggar Lalu Lintas Pada Daerah Kota Pontianak”

Proposal ini ditulis agar saya bisa melengkapi tugas pada mata kuliah
Metode Penelitian dan Penulisan Hukum di Universitas Muhammadiyah
Pontianak. Proposal ini juga memiliki manfaat untuk menambah pengetahuan
maupun wawasan kita tentang para pelanggar lalu lintas di kota Pontianak.

Saya mengucapkan banyak terima kasih terhadap dosen yang telah


mengajarkan saya cara dalam menulis proposal ini agar bisa mendapatkan nilai
yang terbaik. Saya tahu dalam membuat proposal ini saya masih banyak kurang
nya. Saya mengharapkan kritik serta saran dari semua pihak agar proposal yang
saya tulis bisa menjadi sempurna.

Terima kasih

Pontianak, 8 Januari 2023

Putri Rahmawati

ii
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

A. LATAR BELAKANG......................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2

C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................3

D. MANFAAT PENELITIAN..............................................................................3

E. KERANGKA TEORI.......................................................................................4

F. METODE PENELITIAN.................................................................................8

G. SISTEMATIKA PENULISAN......................................................................17

i
v
A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara hukum. Hukum Indonesia diundangkan untuk


mencapai keadilan, kepentingan, dan kepastian hukum, sehingga tercipta
kedamaian, kenyamanan, dan ketentraman dalam masyarakat. Sebagai negara
hukum, Indonesia tentu akan menjatuhkan hukuman1. Dalam KUHP yang
disusun oleh R. Soesilo, menetapkan pemidanaan berarti hakim memberikan
perasaan tidak enak (kesengsaraan) kepada orang yang melanggar hukum pidana
sebagai pemidanaan
Menurut Sudarto, pemidanaan berarti pemberian rasa sakit yang
disengaja kepada mereka yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Sementara itu,
Ruslan Saleh menjelaskan bahwa pemidanaan merupakan respon terhadap
kejahatan berupa penderitaan yang sengaja dijatuhkan oleh negara kepada
pelakunya2. Hukum pidana terdiri dari norma-norma yang berisi tindakan terkait
sanksi yang diperbolehkan dan diperbolehkan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hukum pidana adalah suatu
sistem normatif yang memutuskan apa yang harus dilakukan (dan bila perlu,
untuk dilakukan atau tidak dilakukan), dalam keadaan apa hukum dapat dipatuhi,
dan sanksi apa yang dapat dikenakan atas perilaku tersebut 3. Oleh karena itu,
keberadaan hukum pidana telah menjadi semacam aturan sosial, dan kejahatan
hanyalah semacam rasa sakit, atau hanya alat.

Ini berarti bahwa hukuman bukanlah, dan tidak bisa menjadi tujuan.
Bertujuan adalah kata yang dihukum, yang merupakan sinonim dari kata yang
dihukum. Konsep kejahatan yang diterapkan di Rusia sejak 1999 menganggap
hukuman sebagai pencegahan umum dan pencegahan khusus, menekankan
pencegahan khusus dan pendidikan ulang para penjahat4. Dalam Pasal 9 KUHP
1
Ahadi, Lalu M Alwin. (2022). Efektivitas Hukum dalam Perspektif Filsafat Hukum: Relasi
Urgensi Sosialisasi Terhadap Eksistensi Produk Hukum 5(1).
2
Akbar, Setiawan P dan Usman H. (1995). Metodologi penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
3
Askrari, Saif & Trianah Sofianj. (2020). Efektivitas Penegakkan hukum terhadap Corporal
Punishment di Sekolah 4 (2). https://jurnal.fh.unpad.ac.id
4
Aulia, Rahma. (2021). Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19
Melalui Peran Keluarga. Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam 12(2).
https://journal.iainkudus.ac.id/

5
Rusia tahun 1926 ditentukan bahwa tujuan pemidanaan adalah untuk melindungi
masyarakat, yaitu pencegahan khusus, pencegahan umum dan pendidikan ulang.
Pemerintah sudah membuat “Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu Lalu Lintas adalah gerak
kendaraan dan orang di ruang lalu lintas”. Lalu lintas sebagai proses jalan raya
tidak dapat diragukan lagi, karena memegang peranan yang begitu penting dan
sentral dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai kebutuhan masyarakat, ia
merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya5. Lalu lintas
menciptakan kerusakan dengan menggunakan jalan dengan baik dan mengambil
risiko saat pergi pada suatu tempat menuju ke tempat lainnya6. Oleh karena itu,
kita harus memperjuangkan hukum dan keadilan dalam kegiatan yang
berlangsung di sepanjang jalan raya.
Perbuatan yang dilakukan oleh setiap pengemudi maupun para pejalan
kaki yang telah melanggar perarturan dalam undang-undang disebut pelanggar
lalu lintas. Beberapa factor penyebab terjadi pelanggaran seperti, pengemudi dan
pengguna jalan tidak peduli dengan peraturan pemerintah, jalan dibangun dengan
buruk, dan rambu-rambu jalan membingungkan7. Dalam hal ini, undang-undang
yang mengatur masalah lalu lintas dan angkutan jalan harus dilaksanakan karena
memiliki tujuan yang sangat penting yaitu membawa ketentraman masyarakat
dalam bertransportasi.
Berdasarkan uraian di atas dan permasalahan yang sering terjadi sebagai
penulis sendiri, saya tertarik untuk melakukan penelitian dan penelitian ini guna
untuk menanggulanggi serta memberikan sanksi terhadap para pelanggarnya agar
daerah Pontianak para pengendara nya menjadi tertib dan aman.

5
Cahyaningsih, Diana Tantri. (2020). Mengurai Teori Effectiveness of Law Anthony Allot. Jurnal
Rechtsvinding Media Pembelajaran Hukum Nasional.
6
Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Djamal, M. (2015).
Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
7
Fakhriza, Muhammad & Susilo Handoyo. (2018). Efektivitas Hukum Terhadap Kepatuhan
Perusahaan dalam Kepersertaan. 4 (2). https://kalsel.bps.go.id/

6
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan yang diatas maka dapat ditemukan berbagai


permasalahannya yang sebagai berikut :
1. Bagaimana sanksi yang diberikan terhadap mereka para pengendara yang
telah melanggar lalu lintas di Kota Pontianak?
2. Bagaimana upaya penanggulangan tindakan pelanggaran lalu lintas di
Kota Pontianak?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas maka penulis dapat menarik


tujuan penulisan nya sebagai berikut :
1. Menganalisis dan mendeskripsikan sanksi yang diberikan terhadap mereka
para pengendara yang telah melanggar lalu lintas di Kota Pontianak
2. Menganalisis dan mendeskripsikan upaya penanggulangan tindakan
pelanggaran lalu lintas di Kota Pontianak.

D. MANFAAT PENELITIAN

a. Manfaat Teoretis

Manfaat penelitian secara kegunaan untuk pengembangan ilmu


pengetahuan yaitu memberikan berbagai kajian serta wawasan terhadap warga
dalam pengetahuan tentang sanksi yang akan mereka dapatkan dalam melanggar
lalu lintas serta memberikan cara untuk warga cara menanggulanggi kasus ini
agar kota Pontianak ini menjadi tertib dan aman supaya terhindar dari
kecelakaan lalu lintas.

7
b. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis, terbagi kedalam tiga fokus ranah efektivitas


manfaat paling terdampak, diantaranya.
a) Masyarakat

Sebagai contoh bagi para pengendara yang ada, agar selalu menaati
aturan tentang mengendarai kendaran di dalam berlalu lintas di jalan supaya
terhindar dari kecelakaan.
b) Pengadilan Negeri

Sebagai bentuk transfer gagasan dalam membantu pengadilan negeri


memberikan sanksi pidana terhadap pelanggar lalu lintas dan menciptakan
kefektivan yang memadai dalam tata kelola hukum berlalu lintas.
c) Polri

Sebagai sumbangan pemikiran dalam menciptakan efektivitas berlalu


lintas dan dalam menanggulangi masyarakat yang terus secara kontinu
melakukkan pelanggaran berlalu lintas.
d) Mahasiswa

Sebagai ranah penelitian yang kemudian melihat fenomenan hukum


pidana yang terjadi dan dijadikan hasil penulisan proposal yang hendak diajukan
ketahap berikutnya dengan berlandaskan masalah ketimpangan pelanggaran dan
efektivitas hukum yang memadai.

8
E. KERANGKA TEORI

a. Kesadaran Hukum

Kesadaran hukum adalah suatu pengertian abstrak tentang keselarasan


antara ketertiban yang dikehendaki dan perdamaian dalam diri manusia.
Kesadaran hukum sering dikaitkan dengan legalitas, legislatif, dan validitas
hukum. Kesadaran hukum adalah persepsi tentang nilai yang dimiliki orang
dalam kaitannya dengan hukum yang ada. Kesadaran hukum mengacu pada
menaati hukum, dan ciri khasnya adalah ketakutan akan sanksi karena mematuhi
hukum. Adapun “menaati hukum” tidak lepas dari mengetahui hukum,
mengetahui hukum adalah menaati hukum, tidak mengetahui hukum adalah
melanggar hukum8. Pemenuhan persyaratan atau persyaratan legalitas harus
diakui sebagai alasan dan erat kaitannya dengan legalitas. Beberapa literature
kepatuhan hukum yang disusun oleh berbagai ahli bersumber dari pengetahuan
hukum yang tidak dapat membedakan kesadaran hukum dengan kepatuhan
hukum. Pandangan lain tentang legalitas dan penegakan hukum hanyalah bagian
dari masalah kesadaran hukum yang lebih luas. Salah satu dari sekian banyak
konsep hukum diartikan sebagai suatu nilai yang mencerminkan masyarakat.
Nilai hukum erat kaitannya dengan kesadaran hukum.
b. Sanksi Pidana

Sanksi, atau teori kejahatan, adalah pertanyaan filosofis. Menegakkan


hukum serta perarturan sangat membutuhkan sumber daya untuk menegakkan
norma tersebut. Larangan membuang sampah sembarangan dan merokok di
tempat umum tidak efektif jika tidak disertai dengan sanksi (hukum). Penertiban
(hukuman) tetap mengikuti asas kelonggaran dan ketegasan, serta diimbangi
dengan berbagai pengecualian9. Selain itu, rezim pengobatan harus
dikembangkan untuk menangkal efek negatif dari hukuman. Menurut Undang-
undang, baik penggunaan sistem pidana maupun tuntutan pidana.
8
C.F.G Sunaryati Hartono. (2006). Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20.
Bandung: Penerbit Alumni.
9
Fauzi, Rahmad. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Anak
Sebagai Pengendara Sepeda Motor Di Wilayah Hukum Polres
Bukittinggi.PagaruyuangLawJurnal3 (2). https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/pagaruyuang

9
c. Pelanggaran Lalu Lintas
Pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan yang selalu dilakukan oleh
masyarakat karena kurangnya kesadaran diri mereka akan tata tertib berlalu
lintas dijalanan. pelanggaran ini harus kita laporkan kepada pihak yang berwajib
agar tidak akan terjadi lagi secara berkepanjangan, karena bisa berdampak
menuju kecelakaan10. Itu akan bisa membahayakan masyarakat lainnya padahal
mereka sudah patuh terhadap aturan, namun hanya karna segelintir orang yang
melanggar dampak ini menimbulkan untuk orang lainnya juga.
Pelanggaran lalu lintas yang di atur oleh UU No 22 Tahun 2009 :
1. Mengendarai kendaraan di atas trotoar yang seharusnya untuk pejalan
kaki hanya untuk menghindari dari kemacetan (pasal 284 di denda
sebesar Rp.500 ribu).
2. Tidak memakai helm yang sering beralasan dekat dengan rumah atau
tempat tujuan nya dekat (pasal 106 ayat 8 di denda sebesar Rp.250 ribu
atau di penjara paling lama 1 bulan ).
3. Menggunakan hp ketika berkendara, biasanya sering dilakukan oleh
anak-anak muda pada zaman sekarang dengan alasan ada hal penting
( pasal 106 denda Rp.750 ribu atau kurungan selama 3 bulan).
4. Melanggar rambu-rambu lalu lintas, banyak sekali masyarakat yang
sering melanggar lampu lintas dengan alasan ingin cepat sampai atau
biasa nya dengan alasan rambu nya belum merah masih kuning ( pasal
287 ayat 2 denda Rp.500 ribu atau kurungan paling lama 2 bulan).
5. Tidak memiliki sim atau stnk, biasa nya ini sering terjadi pada anak-anak
yang masih di bawah umur atau orang pada umumnya dengan beralasan
lupa membawa dompet ( pasal 288 ayat 1 denda Rp.250 ribu atau
hukuman kurungan 1 bulan)11.

10
Hukum Masyarakat. Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam 10(1).
https://ejurnal.radenintan.ac.id/
11
R. Soesilo. (1996). Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Politeia, Bogor.

10
d. Efektivitas Hukum

Kemampuan hukum yang diciptakan atau ditimbulkan dalam situasi yang


dikehendaki oleh penasihat hukum disebut Efektivitas Hukum. Suatu produk
hukum dikatakan sahih jika telah ditegakkan atau diberlakukan dalam praktek12.
Tujuan hukum adalah untuk mengatur atau membentuk tingkah laku anggota
masyarakat agar lebih efektif menjalankan fungsi hukum dengan membentuk
lembaga dan tata cara hukum untuk menentukan apa yang diperbolehkan atau
dilarang13. Sehingga masyarakat akan sangat patuh terhadap hukum yang sedang
berlaku dan tidak akan melanggarnya lagi.
e. Penanggulangan Tindak Pidana

Tindakan pencegahan (pelatihan), tindakan pencegahan (penyuluhan) dan


tindakan pencegahan (penegakan) dapat digunakan dalam para pengendara yang
melanggar lalu lintas terutama pada anak-anak yang masih dibawah umur14.
kebijakan non-kriminal digunakan untuk mengurangi kasus-kasus kecelakaan
lalu lintas, termasuk pelaporan yang penuh kasih, pelatihan, sosialisasi
masyarakat (kampanye keselamatan jalan, pembicaraan publik, kunjungan,
seminar dan diskusi), kegiatan program Gerakan Disiplin Lalu Lintas (polisi ke
kampus, manajemen lalu lintas) dan operasi khusus polisi15. Secara edukatif,
seperti keramahan polisi dengan anak, patroli keamanan sekolah bagi siswa,
pelatihan berkendara aman dan tindakan tegas polisi untuk menciptakan
kepastian hukum dalam pendidikan.

F. METODE PENELITIAN
12
Siregar, Nur Fitriani. (2020). Efektivitas Hukum. Jurnal Sekolah Tinggi Agama Islam Barunun
Raya
13
Sumaryanto,Totok. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Seni. Semarang: Unnes Press.
14
Usman, Atang Hermawan. (2014). Kesadaran Hukum Masyarakat dan Pemerintah Sebagai
Faktor Tegaknya Negara Hukum di Indonesia. Jurnal Wawasan Hukum 30(1).
15
Wahyudi, Fajar Sulistyo & Erly Pangestuti. (2021). Prosedur Penyelesaian Hukum Terhadap
Pelanggaran Lalu Lintas dalam KUHP. Jurnal Hukum - Yustitiabelen 7 (1). 321-Article%20Text-
692-1-10-20210731.pdf

11
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-
empiris yang merupakan jenis paling efektif di dalam penelitian. Jenis penelitian
yuridis-empiris tersebut membahas hukum yang berlangsung dalam kehidupan
masyarakat. Factor-faktor yang mempengaruhi hukum di dalam masyarakat
seperti : kondisi masyarakat, penegak hukum, kaidah hukum serta sarana dan
fasilitas penegak hukum.
Jenis penelitian yurudis-empiris bertujuan untuk mengetahui fakta yang
dibutuhkan dalam penyusunan proposal. Setelah data terkumpul, penulis dapat
melanjutkan mengidentifikasi masalah untuk menemukan penyelesaian dari
masalah tersebut.
Jenis penelitian yuridis-empiris dipilih oleh penulis agar penulis dapat
meneliti dan mengobservasi kejadian yang terjadi pada masyarakat. Observasi
dapat dilakukan dengan cara wawancara yang kemudian data tersebut dapat dikaji
dan menemukan kesimpulan mengenai permasalahan yang sedang di teliti.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer dapat berasal dari : 1) subjek penelitian, 2)
informan, 3) narasumber, sedangkan data sekunder dapat berasal dari dokumen
tertulis seperti putusan hakim, jurnal ilmiah, buku, majalah, surat kabar, undang-
undang dan berbagai undang-undang serta penulis. Referensi yang ada sangat
relevan dengan penelitian yang dilakukan saat meneliti proposal.
3. Cara Pengumpulan Data
Cara yang digunakan di dalam pengumpulan data penelitian ini dengan
mengeksplorasi dan mengidentifikasi kan kasus-kasus yang sedang terjadi dan
sedang ditangani oleh penegak hukum yang memegang kekuasaan dalam
pencegahannya maupun menindaki para kasus pelanggar lalu lintas. Dalam
penelitian ini penulis harus mengembangkan data-data nya dan mengkaji lebih
dalam apa yang telah menjadi permasalahan nya serta bagaimana cara mengatasi
masalah yang telah terjadi pada saat ini.
4. Analisis Data

12
Tahap berikutnya adalah tahap analisis data, analisis data yang telah di
peroleh akan dikembangkan untuk mendapatkan jawaban dari berbagai masalah
yang telah ada.
Dalam proposal ini mengunakan metode yang bersifat pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu, merupakan pendekatan yang dilakukan
dengan tujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran yang akurat tentang
mengenai fakta yang ada atau masalah yang sedang diselidiki.
Uraian tersebut dapat mencakup isi dan struktur, yaitu kegiatan penulis
untuk menemukan isi atau makna kaidah hukum, sebagai acuan untuk
memecahkan masalah hukum yang menjadi objek usulan yang diajukan.

G. SISTEMATIKA PENULISAN
Guna untuk memudahkan dalam memahami isi dari proposal yang dibuat
oleh penulis, berikut ini disajikan sistematika penulisan yang ada didalam
proposal, yang didalamnya terdapat beberapa bab. Adapun masing-masing bab
tersebut adalah:
Bagian Awal
Pada bagian dari proposal ini terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
judul/cover, cover proposal dalam, kata pengantar dan daftar isi.
Bab I Pendahuluan
Terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penelitian, kerangka teoritis dan kerrang konsep,
metode penelitian dan terakhir sistem penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Inti dari ini adalah untuk memberikan penjelasan, yang ada pada
hakekatnya hanyalah sebuah definisi, tetapi juga harus menjadi titik tolak teori
dalam sebuah proposal dalam tinjauan Pustaka ini.

Bab III Hasil Dan Pembahasan

13
Pada bagian ini, kami menjelaskan hasil dan pembahasan yang menjadi
rumusan masalah dalam proposal, dengan menggunakan berbagai metode analisis
yang dipilih untuk menjawab proposal yang dibuat.
Bab IV Penutup
Bab ini berisi tentang pernyataan singkat dari hasil dan pembahasan yang
dibuat selama studi proposal dan menawarkan saran tentang bagaimana
menghadapinya agar tidak terjadi lagi.
Bagian Akhir
Pada bagian akhir proposal ini penulis memberikan bagian yang dapat
dilihat, yaitu bagian daftar Pustaka.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahadi, Lalu M Alwin. (2022). Efektivitas Hukum dalam Perspektif Filsafat


Hukum: Relasi Urgensi Sosialisasi Terhadap Eksistensi Produk
Hukum 5(1).
Akbar, Setiawan P dan Usman H. (1995). Metodologi penelitian Sosial.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Askrari, Saif & Trianah Sofianj. (2020). Efektivitas Penegakkan hukum


terhadap Corporal Punishment di Sekolah 4 (2).
https://jurnal.fh.unpad.ac.id

Aulia, Rahma. (2021). Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat di


Masa Pandemi Covid-19 Melalui Peran Keluarga. Jurnal
Pemikiran Hukum dan Hukum Islam 12(2).
https://journal.iainkudus.ac.id/

Cahyaningsih, Diana Tantri. (2020). Mengurai Teori Effectiveness of Law


Anthony Allot. Jurnal Rechtsvinding Media Pembelajaran
Hukum Nasional.

C.F.G Sunaryati Hartono. (2006). Penelitian Hukum di Indonesia pada


Akhir Abad ke-20. Bandung: Penerbit Alumni.

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Alfabeta. Djamal, M. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Fauzi, Rahmad. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Lalu
Lintas Oleh Anak Sebagai Pengendara Sepeda Motor Di Wilayah
Hukum Polres Bukittinggi.PagaruyuangLawJurnal3 (2).
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/pagaruyuang

15
Hukum Masyarakat. Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam 10(1).
https://ejurnal.radenintan.ac.id/

R. Soesilo. (1996). Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) serta


Komentar- Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Politeia,
Bogor.

Siregar, Nur Fitriani. (2020). Efektivitas Hukum. Jurnal Sekolah Tinggi


Agama Islam Barunun Raya
Sumaryanto,Totok. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Penelitian Pendidikan Seni. Semarang: Unnes Press.

Usman, Atang Hermawan. (2014). Kesadaran Hukum Masyarakat dan


Pemerintah Sebagai Faktor Tegaknya Negara Hukum di Indonesia.
Jurnal Wawasan Hukum 30(1).

Wahyudi, Fajar Sulistyo & Erly Pangestuti. (2021). Prosedur Penyelesaian


Hukum Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas dalam KUHP. Jurnal
Hukum - Yustitiabelen 7 (1). 321-Article%20Text-692-1-10-
20210731.pdf

Fakhriza, Muhammad & Susilo Handoyo. (2018). Efektivitas Hukum


Terhadap Kepatuhan Perusahaan dalam Kepersertaan. 4 (2).
https://kalsel.bps.go.id/

16

Anda mungkin juga menyukai