DISUSUN OLEH :
FAKULTAS HUKUM
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “sejarah pertumbuhan dan perkembangan
hukum islam”.Makalah ini berisikan tentang sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum
islam atau yang lebih khususnya membahas pergerakan hukum Islam khususnya dalam
pertumbuhan dan perkembangan hukum tersebut. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua, Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini..Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
I.1.LatarBelakang Masalah................................................................................................... 4
I.2.Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
I.3. Tujuan ……...................................................................................................................... …5
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
II.1. Penegakkan Hukum Lingkungan ditinjau dari sisi Perdata berdasarkan Undang
Undang No. 32 Tahun 2009 ..........................................................................................6
II.2. Ganti Rugi..............................................................................................................7
II.3 Tanggung Jawab Mutlak........................................................................................7
II.4 Daluwarsa Unttuk Pengajuan Gugatan ...................................................................8
II.5. Hak Masyarakat Dan Organisasi Masyarakat Hidup Untuk Mengajukan
Gugatan......................................................................................................................8
BAB III
PENUTUP........................................................................................................................ 10
III.1.Kesimpulan................................................................................................................10
III.2. Saran........................................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
lingkungan kota, sebagai contoh banyak daerah-daerah dengan gencar mencanangkan
umat Bersih para pejabatnya sendiri turun tangan membersihkan sampah di pinggir
jalan bersama masyarakat dan berkampanye agar masyarakat hidu bersih dan menjaga
kelestarian lingkungan, namun masyarakat dan pelaku usaha masih tetap saja
membuang sampah dan limbahnya di sembarangan tempat, akhirnya menyebabkan banjir
dan kerusakan lingkungan di beberapa wilayah. Persoalan lingkungan bukan merupakan
persoalan domestic semata, tetapi telah menjadi persoalan global, hal ini terjadi karena
konteks lingkungan, antara sumber atau penyebab dan akibat yang ditimbulkan tidak bisa
dilokalisasi dengan damarkasi tertentu.2 Tindakan pembuangan sampah dan limbah secara
sembarang oleh masyarakat dan pelaku usaha kita tersebut dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dan keseriusan Instansi terkait dalam
menangani aktivitas masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAAN
6
tindakan tertentu guna menjamin tidak akan terjadinya atau terulangnya dampak negatif
terhadap lingkungan hidup. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi
dan/atau mengenai tindakan tertentu guna menjamin tidak akan terjadinya atau terulangnya
dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam penyelesaian sengketa lingkungan
hidup di luar pengadilan, dapat digunakan jasa pihak ketiga, baik yang tidak memiliki
kewenangan mengambil keputusan maupun yang memiliki kewenangan mengambil
keputusan, untuk membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup. Pemerintah dan/atau
masyarakat dapat membentuk lembaga penyedia jasa pelayanan penyelesaian sengketa
lingkungan hidup yang bersifat bebas dan tidak berpihak.
a. Ganti Rugi
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang usaha dan kegiatannya menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, yang menggunakan bahan
berbahaya dan beracun, dan/atau menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun,
bertanggung jawab secara mutlak atas kerugian yang ditimbulkan, dengan kewajiban
membayar ganti rugi secara langsung dan seketika pada saat terjadinya pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dapat
dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi jika yang bersangkutan dapat
membuktikan bahwa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup disebabkan oleh:
7
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dalam hal terjadi kerugian
yang disebabkan oleh pihak ketiga, pihak ketiga bertanggung jawab membayar
ganti rugi
8
telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya.Tata cara pengajuan
gugatan dalam masalah lingkungan hidup oleh orang, masyarakat,dan/atau organisasi
lingkungan hidup mengacu pada Hukum Acara Perdata yang berlaku.
Penerapan hukum perdata dalam permasalahan yang berkaitan dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, pada esensialnya tampak dalam 3 (tiga) fungsi, yaitu:
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Pengertian Penegakan Hukum adalah
proses dilakukanya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara
nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan- hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ditinjau dari subyeknya yang luas dan dapat pula
diartikan sebagai upaya penegakan hukum itu melibatkan semua subyek hukum dalam
setiap hubungan hukum. Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut
subyeknya, yaitu dari segi hukumnya dalam pengertian mencakup makna luas dan
sempit, Tujuan utama penegakan hukum lingkungan keperdataan yaitu untuk lebih
memberikan perlindungan hukum terhadap "lingkungan"maupun terhadap "si korban" yang
menderita kerugian sebagai akibat kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan.
B. SARAN
Kami sadar masih banyak kekurangan yang kami miliki,baik dalam tulisan maupun
bahasa yang saya sajikan,oleh karna itu mohon diberikan berikan saran agar kami bisa
membuat makalah lebih baik lagi,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua,dan menjadi wawasan kita dalam memahami paragraph.
10