Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN HIV/AIDS

TUGAS MATA KULIAH : MANAGEMEN HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
KELAS: II C DIII KEBIDANAN

ANGGOTA:

1. MAIMUN DJIMADI 751540119080


2. MERLANDY PAKAYA 751540119081
3. MEYISI PUTRI TONGKA 751540119082
4. MIMIN YASIN 751540119083

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


PRODI JURUSAN DIII KEBIDANAN
T.A 2019/2020
Bidan : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.. perekanalkan
nama saya bidan ..... tujuan saya berdiri disini yaitu akan menyampai
penyuluhan tentang HIV/AIDS agar nantinya ibu-ibu paham apa itu
HIV/AIDS dan penanggulangannya. sebelumnya saya meminta waktu ibu- ibu
sekitar 20 menit yang terdiri dari 5 menit pembukaan, 10 menit penyampaian
materi, 10 menit evaluasi dan 5 menit penutup. apakah ibu ibu bersedia?

ibu- ibu : Bersedia ses..

Bidan : Baik terimakasi atas waktu yang telah di berikan. langsung saja
kemateri.. Disini apakah ibu-ibu ada yang tau apa itu HIV/AIDS?

ibu-ibu : belum ses

Bidan : ya jadi HIV merupakan singkatan dari human immunodeficiency


virus yaitu virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. sedangkan
AIDS adalah singkatan dari Aquired Immunodeficiency Syndrome. Syndrom
atau kumpulan gejala dan tanda penyakit akibat ketidakmampuan system
pertahanan tubuh yang diperoleh atau didapat. apakah ibu-ibu sudah paham?

ibu-ibu : iya ses

Bidan : Selanjutnya Epidemiologi HIV/AIDS yaitu Sejak kasus HIV


pertama kali ditemukan di Bali pada tahun 1987 ,jumlah kasusnya terus
meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan kasus HIV baru pada tahun
1987 sampai dengan 1998 masih di bawah 100 kasus. Selanjutnya, kasus HIV
baru terus meningkat menjadi di atas I 00 kasus sejak tahun 1999. Kemudian
Faktor resiko penularan HIV/AIDS 1). Melalui hubungan seksual yang tidak
terlindung dengan seseorang yang mengidap HIV. 2). Melalui transfusi darah
dan transplantasi organ tercemar oleh HIV. 3). Melalui jarum suntik atau alat
tusuk lainya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV. 4). Penularan
ibu hamil yang terinfeksi kepada anak yang dikandungnya. kemudian ibu-ibu
disini juga ada dampak HIV/AIDS. apa saja itu? dampak yang sering dialami
ODHA baik secara fisik maaupun psikologis yaitu : Stress, Penurunan berat
badan, Kecemasan, Gangguan kulit, Frustasi, Bingung, Kehilangan ingatan,
Penurunan gairah bekerja, Perasaan takut,Perasaan bersalah, Depresi. Ada
juga dampak terhadap keluarga yaitu: Keluarga mau tidak mau akan
menanggung beban keuangan yang cukup berat seandainnya ada anggota
keluarga yang terinveksi HIV, apalagi yang terinfeksi adalah suami atau
anggota keluarga lainnya sebagai pencari nafkah (dampak ekonomi pada
AIDS). Keluarga akan dibebani biaya pengobatan yang mahal untuk membeli
obat dan untuk biaya perawatan penderita. Penguncilan, perceraian, dan
berbagai bentuk konflik rumah tangga lainnya. dan selanjutnya dampak
terhadap komunitas yaitu : Dampak HIV terhadap komunitas anak sekolah,
Dampak HIV terhadap LSL, Dampak HIV terhadap komunitas pekerja,
Dampak terhadap organisasi . Apakah ibu-ibu paham?

Ibu-ibu : iya ses..

Bidan : Baik saya lanjut Gender dan HIV. Perempuan adalah kelompok
yang rentan terinfeksi HIV/AIDS karena secara biologis, mereka lebih mudah
tertular penyakit-penyakit melalui hubungan seksual dibanding laki-laki.
Perempuan memiliki permukaan (mukosa) alat kelamin yang lebih luas
sehingga cairan sperma mudah terpapar ketika hubungan seksual. Selain itu,
sperma yang terinfeksi HIV mempunyai konsentrasi virus yang lebih tinggi
dibanding konsentrasi HIV pada cairan vagina. Kemudian ibu- ibu ada juga
faktor penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak . Faktor ibu yaitu : Faktor yang
paling utama mempengaruhi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi adalah
kadar HIV (viral load) didarah ibu pada saat menjelang ataupun saat
persalinan dan kadar HIV di air susu ibu ketika ibu menyusui bayinya.
Selanjutnya Faktor bayi yaitu Bayi yang lahir prematur dan memiliki berat
badan lahir rendah diduga lebih rentanuntuk tertular HIV dikarenakan sistem
organ tubuh bayi tersebut belum berkembang baik, sepertin sistem kulit dan
mukosa. dan kemudian Fakor tindakan obstetrik yaitu: Sebagian besar
penularan HIV dari ibu ke bayi terjadi pada saat persalinan, karena saat
perasalinan tekanan pada plasenta meningkat yang bisa menyebabkan
terjadinya koneksi antara darah ibu dan darah bayi. Paham ibu-ibu?
Ibu-ibu : iya ses

Bidan : baik ibu-ibu. selanjutnya Infeksi opportunistik pada penderita


HIV/AIDS yaitu suatu infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang
biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang normal, tetapi dapat menyebakan penyakit pada orang dengan
sistem kekbalan tubuh yang buruk. kemudian ibu-ibu disini juga ada program
penaggulangan HIV. apa saja itu? yaitu ada Voluntary Counseling and testing
(VCT), Provider-initiated HIV Testing and Counselling (PITC, Care Support
And Treatment (CST), Harm Reduction, Program Pencegahan HIV-AIDS
melalui Transmisi Seksual (PMTS), Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
Anaknya (PPIA). Kemudian Masalah stigma legal dan efek terhadap pasien
HIV/AIDS ini adalah adalah suatu ancaman, sifat atau karakteristik bahwa
masyarakat menerima ketidaknyamanan yang sangat tinggi. Mendapat
ancaman membuat seseorang menerima stigmatisasi. Stigmastisasi adalah
tindakan memvonis seseorang sebagai buruk moral. nah di sini juga ada bentu-
bentuk stigma yaitu: Pemberian nama atau sebutan, Menunjuk, Membuat
bahan tertawaan, Memfitnah, Isolasi, Penolakan, Memisahkan diri, Tidak mau
berbagi alat/perlengkapan dengan ODHA, Penyiksaan, Gangguan usikan,
Kekerasan , Mengkambing hitamkan, Sindiran/ejekan/olok-olokan, Memberi
label, Menyalahkan, Mempermalukan. jadi apakah ibu-ibu sudah mengerti?

Ibu-ibu : iya ses..

Bidan : Selanjutnya Pemberdayaan ODHA melalui social


Enterpreneurship. nah Community development ini adalah suatu proses yang
menyangkut usaha masyarakat dengan pihak lain (diluar sistem sosialnya)
untuk menjadikan sistem masyarakat sebagai suatu pola dan tatanan
kehidupan yang lebih baik, mengembangkan dan meningkatkan kemandirian
dan kepedulian masyarakat dalam sebagai langkah meningkatkan daya
inisiatif, pelayanan masyarakat dan sebagainya. Kemudian Tatalaksana social
enterpreunership pada ODHA yang pertama yaitu ada tahap persiapan : 1).
bersama kader kesehatan/ tokoh masyarakat/masyarakat peduli ODHA,
lakukan survey mawas diri unrtuk mendapatkan informasi awal tentang
keberadaan ODHA yang meliputi keterampilan/keahlian yang telah dimiliki
ODHA sebelumnya, sumber-sumber yang dapat digunakan untuk membantu
ODHA. 2). mengundang ODHA untuk musyawarah tentang rencana program
pemberdayaan melalui social enterpreunership (dapat gunakan prinsip
musyawarah masyarakat desa/MMD) 3.) menguraikan maksud dan tujuan
program 4). pengenalan kebutuhan dan keterampilan ODHA melalui curah
pendapat 5). perumusan dan penentuan masalah/kebutuhan ODHA untuk
mengembangkan social enterpreunership 6). menyusun rencana kerja dalam
rangka pembinaan program pemberdayaan melalui social enterpreunership 7).
membentuk kelompok kerja.kemudian Tahap transformasi kemampuan yaitu :
1). Melaksanakan rencana kerja yang telah disusun untuk memulai program
pemberdayaan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan yang
sesuai dengan kebutuhan ODHA. 2). Melakukan pembinaan ODHA dengan
memberikan dukungan informasi, sosial, dan teknikal. 3).Mengembangkan
jejaring kerja untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk dana,
keterampilan/pengetahuan,pemasaran hasil usaha. Kemudian Tahap
peningkatan kemampuan intelektual, keterampilan, dan inovatif untuk mandiri
yaitu: 1). Memberikan kesempatan ODHA untuk mengimplemetasikan
pelatihan keterampilan yang telah diperoleh. 2). Memberikan kesempatan
ODHA untuk mengembangkan kreasi/ide usaha yang akan dikembangkan. 3).
Melanjutkan pembinaan dalam upaya pengawasan terhadap keberhasilan
ODHA. 4). Melibatkan ODHA dalam mempromosikan keberhasilan program
pemberdayaan pada ODHA yang lain. Apakah ibu-ibu paham?

Ibu-ibu : iya ses..

Bidan : baik karna ibu-ibu sudah paham jadi saya akan mengevaluasi
sedikit materi yang telah saya sampaikan tadi. apakah ibu-ibu sudah siap?

Ibu-ibu : Iya ses..


Bidan : Baik.. Apakah ada yang bisa mengulangi tentang pengertian
HIV/AIDS?

Ibu rina : saya ses.. jadi HIV itu singkatan dari human immunodeficiency
virus yaitu virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. sedangkan
AIDS singkatan dari Aquired Immunodeficiency Syndrome.

Bidan : baik Sekali.. Makasi bu rina.. apa ada lagi yang bisa mengulagi
faktor resiko penularan HIV/AIDS?

ibu siska : saya ses.. . Faktor resiko penularan HIV/AIDS yaitu pertama
Melalui hubungan seksual yang tidak terlindung dengan seseorang yang
mengidap HIV, kedua Melalui transfusi darah dan transplantasi organ
tercemar oleh HIV,ketiga Melalui jarum suntik atau alat tusuk lainya
(akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV, ke empat Penularan ibu
hamil yang terinfeksi kepada anak yang dikandungnya.

Bidan : baik.. terimakasi banyak ibu... selanjutnya ada yang bisa


mengulangi Tatalaksana social enterpreunership pada ODHA pada bagian
tahap persiapan? satu saja di jelaskan! ada yang bisa?

Ibu rika : saya ses... jadi pada Tatalaksana social enterpreunership pada
ODHA pada bagian tahap persiapan salah satunya yaitu bersama kader
kesehatan/ tokoh masyarakat/masyarakat peduli ODHA, lakukan survey
mawas diri unrtuk mendapatkan informasi awal tentang keberadaan ODHA
yang meliputi keterampilan/keahlian yang telah dimiliki ODHA sebelumnya,
sumber-sumber yang dapat digunakan untuk membantu ODHA .

Bidan : bagus sekali ibu.. terimakasi... Baik karna ibu-ibu sudah paham
maka penyuluhan ini saya tutup. terimakasi ibu-ibu sudah meluangkan
waktunya. saya bidan ... memohon maaf jika ada salah kata
wassalamualaikum warahmatullahi wabrakatu...

Ibu-ibu : iya ses.. sama- sama. wa’alaikumsalam warahmatullahi


wabarakatu.
DAFTAR PUSTAKA

Administrator.2010. pencegahan dan penatalaksanaan infeksi HIV


(AIDS) pada kehamilan. http://www.mkb-online.org
Angeningsih, dkk. 2018. Kemitraan Pemerintah dan Lembaga Swadaya
Masyarakat bandungwangi dalam Penaggulangan HIV/AIDS
.Jurnal Pemerintah Daerah dan Desa Indonesia (JPD2I). 1.(2)
Anggina dkk, Yani. 2018. Ananalisis Faktor yang Mempengaruhi
Penanggulangan HIV/AIDS di Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman. Vol 8(2) hal 385-
393. Padang
Dalimoenthe. 2011. Perempuan Dalam Cengkraman HIV/AIDS: Kajian
Sosiologi Feminis Perempuan Ibu Rumah Tangga. Jurnal
Komunitas. Volume 5 Nomor 1. Jakarta
Departemen kesehatan 2003, buku pedoman nasional perawatan dukungan
dan pengobatan bagi ODHA.
Family Health internasional.2003. HIV/AIDS Care And Treatment.
Family health international and impact.arlington

Family health international. 2007. Nursing care of patiens with


HIV/AIDS.
Indah Dewanti, Maharani. 2010. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan
Formal Terhadap Penerimaan Program Provider Initiated
Testing And Counseling (PITC). Surakarta.
Nasronudin . konseling, dukungan, perawatan dan pengobatan ODHA.
Airlangga university press, surabaya, 2007.
RS Dr. Hasan Sadikin, Buku panduan : dukungan, perawatan dan
pengobatan : komprensif HIV – AIDS, Bandung, 2010.
Wahyu, dkk. 2012. Konsep Diri dan Masalah yng Dialami Orang
Terinfeksi HIV. Jurnal Ilmiah Konseling. 1.(1)
Yati, Ida. 2010. AIDS pada ibu hamil. http://www.docstoc.com/does.

Anda mungkin juga menyukai