Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

“GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK”

Disusun oleh:

Kelompok 6 :

- Mutia Umar
- Putri Bunga Ajahar
- Nurma yunita
- Rauda Hi Idris

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE


TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur, memohon
pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari keburukan diri
dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul “Gangguan


kepribadian narsistik” ini dapat di selesaikan dengan baik. kami menyadari sepenuh hati bahwa
masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami dalam
pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk bagi kami agar
lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Ternate, November 2021


 

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Narsistik
B. Faktor risiko kepribadian narsistik
C. Penyebab kepribadian narsistik
D. Gejala kepribadian narsistik
E. Diagnosis kepribadian narsistik
F. Pengobatan kepribadian narsistik
G. Pencegahan kepribadian narsistik

Bab III Penutup

A. Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narcissistic personality disorder (NPD), Kondisi ini adalah sebuah gangguan mental. Orang
yang mengalaminya akan menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain.Bahkan, ia
memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji, dibanggakan, namun memiliki empati yang
rendah terhadap orang lain. Akan tetapi, dibalik rasa percaya diri yang begitu tinggi,
sebenarnya, narcissist memiliki kepribadian yang rapuh dan mudah runtuh hanya dengan
sedikit kritikan. Narcissist tidak suka jika diminta untuk mengubah sikap dan perilakunya,
sekalipun ia tahu bahwa apa yang dilakukannya telah menimbulkan masalah. Daripada
refleksi diri, narcissist lebih suka menyalahkan orang lain atas kesalahan yang diperbuatnya.

Selain itu, orang narsis juga tidak suka dikritik. Bahkan, narcissist juga tidak senang kepada
orang yang memiliki perbedaan pendapat dengannya. Oleh sebab itu, orang yang dekat
dengan narcissist sering kali mengikuti apa yang diinginkannya daripada harus berdebat.

B. Rumusan Masalah

Apa saja yang dimaksud dengan gangguan kepribadian narsistik?

C. Tujuan

Untuk mengetahui lebih jelas lagi tentang gangguan kepribadian narsistik


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NARSISTIK

Narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian dimana seseorang akan menganggap dirinya
sangat penting dan harus dikagumi. Pengertian akan kepribadian narsistik sendiri berasal dari
Yunani, ketika seseorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri
ketika tidak sengaja melihat dirinya pada kolam air.

Pengidap kepribadian narsistik biasanya merasa bahwa dirinya memiliki pencapaian yang luar
biasa dan lebih baik dari orang lain dan merasa bangga secara berlebihan pada dirinya. Hal
tersebut terjadi meskipun pencapaian yang dimiliki biasa saja. Pengidap narsistik juga biasanya
memiliki tingkat empati yang rendah kepada orang lain, dan menganggap dirinya memiliki
kepentingan yang lebih tinggi dari orang lain. Pengidap gangguan kepribadian narsistik memiliki
perasaan yang mudah tersinggung dan bisa dengan mudah merasakan depresi ketika mereka di
kritik oleh orang lain, meskipun mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

 
B. Faktor Risiko Kepribadian Narsistik

Umumnya, kepribadian narsistik mudah ditemukan pada awal usia dewasa seseorang. Namun
pada beberapa kasus, sebagian remaja yang baru mengalami pubertas juga akan memiliki sifat
narsisme. Hal tersebut belum tentu akan berlanjut sampai mereka dewasa karena beberapa faktor
juga memengaruhi kemunculan sikap narsisme. Berikut ini beberapa faktor risiko untuk
gangguan kepribadian narsistik, yaitu:

 Sikap orangtua yang meremehkan Si Kecil, mengejek rasa takut anak, serta kebutuhan Si
Kecil;

 Kurang pujian dan kasih sayang selama masa kanak-kanak;

 Pujian serta memanjakan secara berlebihan;

 Pola asuh atau pola didik orang tua yang tidak bisa diandalkan; dan

 Mempelajari perilaku manipulatif dari orangtua.

C. Penyebab Kepribadian Narsistik

Sebenarnya penyebab utama yang bisa menyebabkan gangguan kepribadian narsistik belum
diketahui. Seperti gangguan mental lainnya, penyebabnya sangat kompleks. Masa kanak-kanak
yang disfungsional bisa saja memiliki korelasi dengan gangguan kepribadian narsistik. Faktor
disfungsional tersebut bisa saja karena orangtua yang memanjakan anaknya terlalu berlebihan,
memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak, perlakuan kejam terhadap anak, ataupun anak
sering diabaikan oleh orangtua. Meskipun bisa jadi, tetapi terdapat faktor genetik yang
membentuk perilaku nasrsistik. Hal tersebut dikarenakan adanya hubungan antara otak dengan
perilaku serta kemampuan berpikir yang memainkan peran dalam perkembangan gangguan
kepribadian narsistik.

 
D. Gejala Kepribadian Narsistik

Kepribadian narsistik masuk dalam kategori gangguan kepribadian (antisosisal dan pembatasan
diri) karena pada umumnya pengidap gangguan kepribadian ini memiliki perilaku yang dramatis
dan emosional. Berikut ini gejala dari gangguan kepribadian narsistik, yaitu:

 Percaya bahwa dirinya lebih baik dari orang lain;



 Khayalan tentang kekuasaan, kesuksesan, dan daya tarik;

 Melebih-lebihkan prestasi atau bakat;

 Mengharapkan pujian konstan dan kekaguman;

 Percaya bahwa diri sendiri istimewa dan berperilaku sebagai seseorang yang istimewa;

 Gagal untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain;

 Mengharapkan orang lain untuk menyetujui ide dan rencana yang dibuatnya;

 Mengambil keuntungan dari orang lain;

 Mengekspresikan sebuah bentuk penghinaan terhadap orang-orang yang dianggap
inferior (rendah);

 Menjadi iri terhadap orang lain;

 Percaya bahwa orang lain iri terhadap diri sendiri;

 Kesulitan menjaga hubungan yang sehat;

 Menetapkan tujuan yang tidak realistis;

 Mudah terluka dan mengalami penolakan;

 Memiliki harga diri yang rapuh; dan

 Menampilkan diri sebagai orang yang keras kepala dan tidak emosional.

Namun di balik semua perilaku ini, terletak harga diri yang rapuh. Umumnya, Seseorang dengan
kepribadian narsistik memiliki kesulitan untuk menerima kritik. Ia memiliki kecenderungan
untuk menyembunyikan rasa malu dan rasa “terhina”. Setelahnya, ia bisa jadi bereaksi dengan
kemarahan, penghinaan, serta berbagai cara untuk meremehkan orang lain, sehingga membuat
dirinya terlihat lebih baik. 

 
E. Diagnosis Kepribadian Narsistik

Untuk mendiagnosis pasien dengan gangguan kepribadian seperti ini biasanya dokter akan
menanyakan riwayat yang dialami oleh pasien, pola asuh keluarganya, serta hubungan pasien
dengan keluarga maupun lingkungannya. Para dokter juga bisa menggunakan suatu kuesioner
Personality Inventory Narcissistic, yang berisi daftar 40 pertanyaan yang mengukur hal-hal yang
mengarahkan ke narsis, seperti berapa seseorang membutuhkan perhatian atau seberapa banyak
seseorang haus akan kekuasaan.

 
F. Pengobatan Kepribadian Narsistik

Pengobatan terhadap gangguan kepribadian narsistik bisa dilakukan dengan terapi, seperti
mengunjungi psikologis atau terapi di rumah dengan melibatkan anggota keluarga. Metode terapi
yang bisanya digunakan adalah psikoterapi. Psikoterapi bertujuan untuk membangun harga diri
dan juga membimbing pengidapnya agar punya harapan yang realistis.
Para narsistik juga bisa rutin melakukan aktivitas, seperti yoga dan meditasi untuk mengurangi
gangguan ini dan selalu berkomunikasi dengan keluarga dan orang terdekat. Dengan sikap
konsisten dan dukungan orang sekitar, tentu saja gangguan kepribadian ini bisa diatasi asalkan
dijalani dengan sikap konsisten.

Pada anak-anak, disarankan agar orang tua jangan berlebihan dalam memberikan pujian. Akan
lebih baik jika pujian diberikan sewajarnya saja. Sedangkan untuk orangtua yang kurang
memerhatikan buah hatinya, perlu juga meningkatkan perhatian agar Si Kecil memiliki
kepribadian yang dapat diandalkan di masa depan.

G. Pencegahan Kepribadian Narsistik

Sebenarnya tidak ada pencegahan khusus yang bisa dilakukan agar gejala kepribadian narsistik
tidak muncul. Ini karena penyebab utamanya sendiri masih belum diketahui. Terapi yang
dilakukan bersama dengan keluarga juga seharusnya bisa membantu keluarga untuk mempelajari
cara sehat untuk berkomunikasi, mengurangi tekanan emosional, dan menjaga keharmonisan
antar anggota keluarga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Narcissistic personality disorder atau gangguan kepribadian narsistik adalah suatu gangguan
kejiwaan yang tergolong langka. Laki-laki lebih rentan untuk mengalami gangguan ini
dibandingkan wanita. NPD adalah kondisi yang sering kali muncul pada masa remaja atau di
usia muda.
DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Annisa. 2021. “Narcissistic Personality Disorder (Narsistik)”


https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/narsistik/, Diakses pada 24
November 2021 pukul 12.05 Wit

Aprilia,Fitrina.2019. “Gangguan kpribadian Narsistik”


https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-kepribadian-narsistik

Diakses pada 24 November 2021 pukul 12.28 Wit

Anda mungkin juga menyukai