Disusun oleh :
Ongky Christianto
11190021
MALANG
2021
A. Definisi
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Riskesdas,2013).
Periode antenatal atau kehamilan memiliki pengertian yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terahir. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dari bulan
keempat sampai 6 bulan, dan triwulan ke 3 dari bulan ketuju sampai 9 bulan
(Pelayanan kesehatan material dan neonatal (Doengoes, 2001).
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja
bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar
tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat (Mochtar, 2010). Adapun tujuan
asuhan antenatal antara lain:
B. Klasifikasi
1. Klasifikasi kehamilan
1) Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a) Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b) Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c) Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu.
2) Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a) Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b) Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c) Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2007)
2. Perubahan Pada Ibu Hamil
1. Perubahan fisiologi pada Kehamilan
4. Sistem Pencernaan
a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.
b. Produksi asam lambung menurun.
c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn).
d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.
e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
e. Mineral, kebutuhan meningkat .
f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.
5. Sistem Muskuloskeletal
a. Dalam kehamilan, gigi,, tulang dan persendian tubuh butuh lebih banyak
kalsium dan fosfor.
b. Postur tubuh berubah untuk mengimbangi perubahan pusat gaya berat.
c. Rahim terdorong kedepan, tubuh condong ke belakang dan pinggang lebih
melengkung (lordosis)
d. Kram pada otot tungkai dan kaki adalah masalah umum yang muncul,
kemungkinan karena metabolisme kalsium dan fosfor berubah.
e. Persendian tulang belakang lebih kendur sehingga lebih mudah tertarik,
akibatnya timbul nyeri punggung.
f. Panggul terdiri dari tulang-tulang yang menyatu sehingga berbentuk seperti
cincin.
g. Progesterone mendorong pengenduran jaringan ikat, ligament dan otot
termasuk pada tulang panggul.
h. Simfisis pubis mengendur pada akhir kehamilan, tulang-tulang kemaluan
bergeser sehingga timbul rasa nyeri bagian depan panggul terutama saat
berjalan.
i. Sendi sakro iliaka mengendur dan menjadi tidak stabil, akibatnya timbul
nyeri pinggang.
j. Tulang koksigis bergeser sedikit dan menyebabkan timbul nyeri saat duduk.
6. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan
turunnya kepala bayi pada hamil tua.
7. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.
8. Sistem endokrin
Kelenjar endokrin : kelenjar tanpa saluran dan merupakan hormone yang
dihasilkan langsung masuk keperedaran darah. Hormone ini akan
mempengaruhi kerja tubuh.
c. Kelenjar paratiroid.
d. Kelenjar pituari/hipofisis
Lobus Posterior :
e. Pancreas
f. Kelenjar adrenal
3. Etiologi
Penyebab kehamilan yaitu merupakan suatu proses pada coitus (persetubuhan) air
mani terpencar ke dalam ujung atas dari vagina sebanyak ± 3 cc yang didalamnya
terkandung spermatozoa (sel-sel mani) sebanyak ± 100-120 juta setiap cc. Jika pada
saat ini terjadi ovulasi, maka fertilasi berlangsung. Jika tidak terjadi ovulasi maka
kehamilan tidak akan terjadi. Maka jelas bahwa koitus saat masa ovulasi yang dapat
menghasilkan kehamilan.Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi,
sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selam 1-3
hari.Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dari persenyawaan antara sel telur(ovum)
dan sel mani (spermatozoa) yang disebut zygote.
4. Pathway
Trimester I
Konsepsi
fertilitas
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pd
Ibu
Perubahan Perubahan
psikologis fisiologis
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis
Krisis Kurang
S. Endokrin S. S. S. respirasi Situasional pengetahuan
cardiovasku Muskuloske
ler letal
Inotropik Desakan Uterus Proses adaptasi Defisit
ke Daifragma Pengetahuan
Aldosteron BB Janin
meningkat Meningkat
hiperpegminta Persiapan
si Ekspansi Paru anggota baru
Retensi H₂O Postur Tubuh tidak maksimal dlm keluarga
dan Na⁺ Berubah
Gangguan
Citra Tubuh Pola nafas tidak
efektif Ansietas
Vol. plasma Lordosis
meningkat Berlebihan
Perub. Cardiac TD
Output meningkat
TRIMESTER III
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologi
Kesiapan
Pembesaran Persalinan
Sistem Endokrin
Uterus
Kurang
Retensi H₂O pengetahuan
Perub. Skelet dan Na⁺
Menekan paru
dan Persendian
Defisit
Pengetahuan
Perub. Pusat Ekspansi Paru Urine output Vasokontriks
gravitasi tubuh menurun menurun, i pembuluh
vol plasma darah Ansietas
meningkat,
Menekan Sekitar Pola Napas tekanan
saraf Tidak Efektif hidrostatik TD
menurun meningkat
Pelepasan
mediator nyeri
Gangguan Hipertfentrik
(prostagladin
Eliminasi Urin el
dan histamine)
Penurunan
Nyeri Akut Cardiac
Output
5. Manifestasi Klinis
7. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika tidak
melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi
yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
8. Pentalaksanaan
Untuk memberikan pelayanan kepada Ibu hamil yang harus dilakukan oleh bidan atau
tenaga kesehatan, standar pelayanan antenatal ini yang dikenal dengan 10 T yang
sudah direkomendasikan oleh dinas kesehatan RI sejak tahun 2009. Pelayanan
atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut :