Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERWATAN MATERNITAS

DENGAN ANTENATAL CARE

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG

Dosen pengajar: Emy Sutiyarsih, S.Kep., Ns., M.Kep

Pembimbing Klinik: Ni Wayan Hemi, Amd.Kep

Disusun oleh :

Ongky Christianto

11190021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA

MALANG

2021
A. Definisi
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Riskesdas,2013).

Periode antenatal atau kehamilan memiliki pengertian yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terahir. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dari bulan
keempat sampai 6 bulan, dan triwulan ke 3 dari bulan ketuju sampai 9 bulan
(Pelayanan kesehatan material dan neonatal (Doengoes, 2001).

Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja
bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar
tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat (Mochtar, 2010). Adapun tujuan
asuhan antenatal antara lain:

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan


tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan socialibu
dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan secara selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan nomal dengan pemberian
ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.

B. Klasifikasi
1. Klasifikasi kehamilan
1) Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a) Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b) Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c) Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu.
2) Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a) Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b) Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c) Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2007)
2. Perubahan Pada Ibu Hamil
1. Perubahan fisiologi pada Kehamilan

Perubahan ini terjadi karena:


 Perubahan fungsi endokrin maternal.
 Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.
 Kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.
Perubahan sistemik meliputi:
1. Sistem Reproduksi
a. Rahim atau Uterus
Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60
kali lebih cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami
hipertropi dan hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.
Tanda Hegar : Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan
lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat
saling sentuh.
Tanda Piskacek : Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim
bentuknya tidak sama.
Braxton Hicks : Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya
gangguan perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron
berubah konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.
b. Vagina
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan.
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna
pada umur 16 minggu.
d. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan
somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain:
payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam), glandula
mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol, belum
mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak
ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
2. SistemKardiovaskuler
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro -
plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.
Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu
yaitu:
a) Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah.
Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%.
Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
b) Sel Darah
Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih
meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal,
protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I
sedangkan fibrinogen meningkat.
Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara lain:
dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.
3. Sistem Respirasi
Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena
kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena
dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan
oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20-25 % dari biasanya.

4. Sistem Pencernaan
a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.
b. Produksi asam lambung menurun.
c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn).
d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.
e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
e. Mineral, kebutuhan meningkat .
f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.

5. Sistem Muskuloskeletal
a. Dalam kehamilan, gigi,, tulang dan persendian tubuh butuh lebih banyak
kalsium dan fosfor.
b. Postur tubuh berubah untuk mengimbangi perubahan pusat gaya berat.
c. Rahim terdorong kedepan, tubuh condong ke belakang dan pinggang lebih
melengkung (lordosis)
d. Kram pada otot tungkai dan kaki adalah masalah umum yang muncul,
kemungkinan karena metabolisme kalsium dan fosfor berubah.
e. Persendian tulang belakang lebih kendur sehingga lebih mudah tertarik,
akibatnya timbul nyeri punggung.
f. Panggul terdiri dari tulang-tulang yang menyatu sehingga berbentuk seperti
cincin.
g. Progesterone mendorong pengenduran jaringan ikat, ligament dan otot
termasuk pada tulang panggul.
h. Simfisis pubis mengendur pada akhir kehamilan, tulang-tulang kemaluan
bergeser sehingga timbul rasa nyeri bagian depan panggul terutama saat
berjalan.
i. Sendi sakro iliaka mengendur dan menjadi tidak stabil, akibatnya timbul
nyeri pinggang.
j. Tulang koksigis bergeser sedikit dan menyebabkan timbul nyeri saat duduk.
6. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan
turunnya kepala bayi pada hamil tua.
7. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.
8. Sistem endokrin
Kelenjar endokrin : kelenjar tanpa saluran dan merupakan hormone yang
dihasilkan langsung masuk keperedaran darah. Hormone ini akan
mempengaruhi kerja tubuh.

a. Ovarium dan Plasenta

- Ovarium adalah sumber estrogen dan progesterone pada wanita yang


tidak hamil.
- Saat konsepsi, korpus luteum dibawah pengaruh hCG berubah jadi
korpus luteum gravidarum yang menghasilkan estrogen dan
progesterone.
- hCG dibentuk oleh villi korealis, hCG adalah hormone khas kehamilan
sehingga dipakai untuk tes kehamilan. hCG mulai ada pada hari ke-9
setelah konsepsi dan terus meningkat sampai hari ke-60 lalu turun.
- Saat usia kehamilan 12 minggu, plasenta berfungsi penuh memproduksi
estrogen dan progesterone sehingga fungsi korpus luteum gravidarum
terhenti.
- Plasenta : menghasilkan kuman placenta lactogen (hPL), berfungsi
mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan glukosa.
b. Kelenjar tiroid

- Pada ibu hamil meningkat ukurannya.


- Bukti terbaru (Rodin,dkk 1989) : saat tidak kekurangan iodium
pertumbuhan gondok tidak mungkin terjadi.
- Peningkatan estrogen menyebabkan hati memproduksi lebih banyak
thyroxin yang mengikat globulin, karena kadarnya tinggi thyroxin
terhambat oleh plasma sehingga tidak dapat mengikat thyroxin bebas,
akibatnya kadar thyroxin bebas turun.
- Sebagai mekanisme umpan balik maka kelenjar tiroid terangsang
memproduksi thyroxin bebas agar kembali ke tingkat biasa. Hal ini
fisiologis shg tidak bisa disebut Hipertiroidisme.

c. Kelenjar paratiroid.

- Terletak pada sisi kelenjar tiroid.


- Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium
dalam darah.
- Selama kehamilan, kelenjar paratiroid meningkat ukurannya. Terutama
minggu ke-15 s/d mggu ke-30, ketika kebutuhan kalsium janin lebih
besar.

d. Kelenjar pituari/hipofisis

- Terletak didasar tengkorak dalam fosa hipofise


- Terdiri dari lobus anterior dan posterior.
Lobus Anterior:

- Mengalami sedikit pembesaran dalam kehamilan.


- Hormone adrenolotikotropik, merangsang peningkatan melnosit
sehingga timbul pigmentasi pada abdomen, mammae dan wajah.
- Pembentukan prolaktin meningkat namun terhambat oleh estrogen.
- FSH ditekan oleh hCG sehingga ovulasi terhenti.
- Hormone somatropik berfunsi untuk pertumbuhan tubuh tetap ada tetapi
jumlahnya menurun.

Lobus Posterior :

- Hormone oksitosin meningkat selama hamil. Hormone ini menstimulasi


kontraksi otot uterus sehingga timbul kontraksi Braxton Hicks mulai
umur kehamilan 12 minggu. Hormone ini belum efektif sampai saat
keseimbangan estrogen dan progesterone berubah saat awal persalinan.

e. Pancreas

- Merupakan tempat produksi insulin.


- Selama hamil, sel-sel pulau langerhans memproduksi lebih banyak
insulin untuk pemenuhan kebutuhan tubuh yang meningkat. Tapi karena
keterbatasan kemampuan penyimpanan glikogen, tubuh wanita hamil
kurang mampu mengatasi jumlah glikogen yang lebih banyak sehingga
sebagian dari mereka mengeluarkannya dalam urine.
- Bagi ibu hamil dengan diabetes, ini butuh pengawasan.

f. Kelenjar adrenal

- Terletak di kutub atas ginjal


- Ukurannya meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikal yang
memproduksi hormone kortikosteron yang berfungsi mengatur jumlah
ion natrium dan kalium dalam darah.
- Progesterone merangsang ekskresi sodium dan clorida yang meningkat,
maka hormone aldosteron yang dihasilkan kelenjar adrenal akan
memperkokoh penyerapan sodium agar kadarnya seimbang.
9. Sistem persarafan
- Tidak terdapat perubahan yang besar selama hamil.
- Saat kepala janin bergerak ke panggul dan menekan tulang panggul,
kepala bayi dapat menekan saraf sciatic yaitu saraf pengatur gerakan dan
rasa nyeri pada tungkai kaki.
- Ini menyebabkan timbul rasa geli seperti digelitik, lemah dan nyeri pada
salah satu/kedua kaki. Keluhan ini disebut nyeri saraf sciatic.

2. Perubahan psikologi pada kehamilan


a. Perubahan psikologis kehamilan trimester pertama adalah:
1) Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
2) Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
3) Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil
4) Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libidoturun
5) Khawatir kehilangan bentuk tubuh
6) Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga
7) Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.

b. Perubahan psikologis kehamilan trimester kedua adalah:


1) Ibu sudah mulai merasa sehat
2) Mulai bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di
luar dirinya
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban
6) Libido dan gairah seks meningkat
7) Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan orang lain.
9) Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan
peran barunya
c. Perubahan psikologi pada trimester ketiga
1) Rasa tidak nyaman kembali timbul
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
3) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
4) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal
5) Semakin ingin menyudahi kehamilannya
6) Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
7) Merasa kehilangan perhatian
8) Tidak sabaran dan resah
9) Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
10) Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
11) Libido menurun

3. Kebutuhan Ibu Hamil


Tidak semua ibu hamil dan keluarga mnedapatkan pendidikan dan
konseling memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang kehamilan dan
upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehan dan berkualitas. Kunjungan
antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan
informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarga termasuk rencana
persalinan (dimana, penolong, dana, pendamping, dan sebagainya) dan cara
merawat bayi. Beberapa informasi penting adalah sebagai berikut.
a. Nutrisi
1) Kalori
Jumlah kalori yang di perlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya
adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat
memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara
rinci dan bahasa yang dimengerti oleh ibu hamil maupun keluarga. Jumlah
kalori berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah pertambahan berat badan
sebaiknya tidak melebihi 10 – 12 kg selama hamil.
2) Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram perhari.
Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-
kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein
dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema.
3) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram perhari. Kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi perkembangan otot dan
rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan
kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi
atau osteomalasia pada ibu.
4) Zat besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil yang memerlukan kecukupan
oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen
melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga
konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu
hamildengan jumlah 30mg/hari terutama setelah trimester kedua. Bila tidak
ditemukan anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat. Zat besi yang
diberikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferrous
sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi.

3. Etiologi

Penyebab kehamilan yaitu merupakan suatu proses pada coitus (persetubuhan) air
mani terpencar ke dalam ujung atas dari vagina sebanyak ± 3 cc yang didalamnya
terkandung spermatozoa (sel-sel mani) sebanyak ± 100-120 juta setiap cc. Jika pada
saat ini terjadi ovulasi, maka fertilasi berlangsung. Jika tidak terjadi ovulasi maka
kehamilan tidak akan terjadi. Maka jelas bahwa koitus saat masa ovulasi yang dapat
menghasilkan kehamilan.Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi,
sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selam 1-3
hari.Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dari persenyawaan antara sel telur(ovum)
dan sel mani (spermatozoa) yang disebut zygote.

4. Pathway
Trimester I

Konsepsi

fertilitas

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pd
Ibu

Perubahan Perubahan
psikologis fisiologis
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis

Krisis Kurang
S. Endokrin S. S. S. respirasi Situasional pengetahuan
cardiovasku Muskuloske
ler letal
Inotropik Desakan Uterus Proses adaptasi Defisit
ke Daifragma Pengetahuan
Aldosteron BB Janin
meningkat Meningkat
hiperpegminta Persiapan
si Ekspansi Paru anggota baru
Retensi H₂O Postur Tubuh tidak maksimal dlm keluarga
dan Na⁺ Berubah
Gangguan
Citra Tubuh Pola nafas tidak
efektif Ansietas
Vol. plasma Lordosis
meningkat Berlebihan

Perub. Cardiac TD
Output meningkat

Risiko perfusi Sakit kepala Nyeri Akut


perifer tidak
efektif
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologi

Kesiapan
Pembesaran Persalinan
Sistem Endokrin
Uterus

Kurang
Retensi H₂O pengetahuan
Perub. Skelet dan Na⁺
Menekan paru
dan Persendian
Defisit
Pengetahuan
Perub. Pusat Ekspansi Paru Urine output Vasokontriks
gravitasi tubuh menurun menurun, i pembuluh
vol plasma darah Ansietas
meningkat,
Menekan Sekitar Pola Napas tekanan
saraf Tidak Efektif hidrostatik TD
menurun meningkat

Pelepasan
mediator nyeri
Gangguan Hipertfentrik
(prostagladin
Eliminasi Urin el
dan histamine)

Penurunan
Nyeri Akut Cardiac
Output
5. Manifestasi Klinis

Tanda tidak pasti pada kehamilan


a) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
b) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya
kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
c) Letih,sakit kepala
d) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu
pada wanita hamil pertama.
e) Perubahan pada mamae
f) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-
organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan. Tekanan uterus
pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
g) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulai hormone
estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke
pelvic .

Tanda pasti kehamilan


1) Terdengar DJJ
DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan
stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi,
sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
2) Adanya gerakan janin pada palpasi
3) Teraba bagian janin pada palpasi
4) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG, adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
Data mungkin pada kehamilan
a) Pembesaran uterus
(1) Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi
nyata pada minggu ke 7-8.
(2) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
(3) Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus, bayi menjauh kemumudian ke
posisi semula.
(4) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi
selama hamil dan tidak terasa sakit.
b) Perubahan warna kulit
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi, punggung
hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini
disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone). Striae
gravidarum; regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur. Hcg (Human
Chronic Gonadotropin) meningkat.
6. Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang
1. Pemeriksaan rontgen dilakukan setelah bulan ke VI, karena sebelumnya rangka
janin belum tampak.Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
diperlukan tanda pasti hamil,letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas
dengan palpasi,mencari sebab dari hidraamnion dan untuk menentukan
kelainan anak.
2. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
3) Mengetahui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
3. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah (Hb, Gol darah, glukosa, VDRL)
2) Urine (tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
3) Pemeriksaan swab (lendir vagina dan serviks)

7. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika tidak
melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi
yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria

Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat kecelakaan


(kendaraan, keracunan, kebakaran)

8. Pentalaksanaan

Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling sedikitnya 4 kali


kunjungan pada periode antenatal :

a. 1 kali kunjungan pada trimester I (sebelum 14 minggu)


b. 1 kali kunjungan pada trimester II (14 – 28minggu)
c. 2 kali kunjungan pada trimester III ( 28 - 36 minggu dan sesudah minggu 36)

Kunjungan Waktu Infomasi penting


Trimester I Sebelum 14 a) Membangun hubungan saling percaya
minggu antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
b) Mendeteksi masalah dan menanganinya
c) Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatus, anemia kekurangan zat
besi, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan
d) Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e) Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat, dsb.)
Trimester II 14 – f) Sama seperti di atas , ditambah
28minggu kewaspadaan khusus mengenai pre-
eklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
pre-eklamsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
proteinuria)
Trimester III 28 - 36 g) Sama seperti di atas, ditambah palpasi
minggu abdominal untuk mengetahui apakah
kehamilan ganda
Trimester IV sesudah h) Sama seperti di atas, ditambah deteksi
minggu 36 letak bayi tidak normal, atau kondisi lain
yang memerlukan kelahiran di rumah sakit

Untuk memberikan pelayanan kepada Ibu hamil  yang harus dilakukan oleh bidan atau
tenaga kesehatan, standar pelayanan antenatal ini yang dikenal dengan 10 T yang
sudah direkomendasikan oleh dinas kesehatan RI sejak tahun 2009. Pelayanan
atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


2. Pemeriksaan Tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan aTas)
4. Pemeriksaan Tinggi fundus uteri (puncak rahim)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (bimbingan konseling), termasuk juga Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini Dwi, N, 2015, Antenatal Care http://www.scribd.com/ . (Diakses pada 6 November
2016)

Fahmi Mohammad, A, 2015. Maternity Nursing https://www.scribd.com/doc/298089641/LP-


ANC . (Diakses pada 6 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai