Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

Diva Albert Christiawan (11190010)


Dwi Frans Diki H ( 11190011)
Febri Arisya Putra ( 11190012)
Filomena Grace R ( 11190014)
Ongky Christianto ( 11190021)

Judul Jurnal : Ketergantungan Alprazolam Pada Lanjut Usia Dengan Insomnia dan Deperesi

Masalah-Masalah Pada Lansia :

1. Setelah mengkonsumsi alpazolam 4 mg/hari pada malam hari, tidur tidak nyenyak
(sering terbangun, mimpi buruk), mood menjadi lebih mudah marah dan tersinggung,
sering menangis bila memikirkan kondisinya, mudah lupa sulit berkonsentrasi ,
merasa malas dan cepat lelah.
2. Jika sedang tidak mengkonsumsi alprazolam karena kehabisan obat , tubuhnya
menjadi berkeringat dingin, rasa sangat gelisah, sensitif, dan ada keinginan kuat untuk
mencari obat tersebut.
3. Kadang- Kadang mengkonsumsi wine sebanyak setengah gelas wine agar membantu
bisa tidur dan lebih tenang namun tidak merasa lebih baik. Sejak 3 bulan lalu jari-jari
tangannya gemetar (tremor), merasa pesimis dengan kondisinya, beberapa kali
berpikir ingin mengakhiri hidup.

Tindakan atau Treatment :

1. Terapi farmakologi yang diberikan adalah antidepresan citalopram


2. Terapi nonfarmakologi yang diberikan adalah Rational Emotion Behaviour Therapy/
REBT

Solusinya :

1. Memberikan terapi farmakologi yang diberikan adalah antidepresan citalopram yang


awalnya diberikan 10 mg/hari pada malam hari dan dosis alprazolam diturunkan
secara perlahan menjadi 3,5 mg/hari pada malam hari.
2. Memberikan terapi nonfarmakologi yang diberikan adalah Rational Emotion
Behaviour Therapy/ REBT yang terdiri dari 8 sesi terapi individual yang diberikan
setiap minggu (30-45 menit). Intervensi REBT diberikan untuk memperbaiki dan
mengubah persepsi, sikap, dan perilaku lansia yang semula irasional dan negatif
menjadi rasional dan logis terhadap permasalahan yang dihadapinya, perasaan putus
asa, pesimis, merasa diri kesepian, ide bunuh diri, insomnia dan ketergantungan
alprazolam.

Anda mungkin juga menyukai