Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN

1 RIAU
DINAS KESEHATAN
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Gedung C2 lt . 2 dan 3 Dompak Laut Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau
E-mail : mail@dinkesprovkepri.org Website : www.dinkesprovkepri.org

KERANGKA ACUAN (Term Of Reference)


WORKSHOP TATALAKSANA MALARIA DAN PENGEMBANGAN
STANDAR PROSEDUR TATALAKSANA KASUS MALARIA UNTUK
DOKTER UMUM, INTERNIS, DOKTER ANAK, KEBIDANAN, DAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI FASILITAS KESEHATAN
(PUSKESMAS DAN RS)

I. PENDAHULUAN

1. Dasar Hukum Tugas Fungsi / Kebijakan


a. Undang-undang nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular.
b. Peraturan pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular
c. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang pedoman
penyusunan dan penerapan Standar pelayanan Minimal.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang
Eliminasi malaria di Indonesia
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560 tahun 1989 tentang jenis
Penyakit Tertentu yang dapat menimbulkan wabah, tata cara
penyampaian laporannya dan tata cara penanggulangannya.

II. GAMBARAN UMUM


Penyakit Malaria saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan data yang di
dapat, seluruh Kabupaten/Kota telah melaporkan adanya kasus malaria.
Berdasarkan KEPMENKES RI Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang
Eliminasi Malaria dan percepatan pencapaian MDGs, maka berbagai upaya telah
dilakukan Dinas Kesehatan Prov. Kepulauan Riau untuk pemberantasan malaria,
mulai dari penemuan kasus, pemeriksaan laboratorium, pengobatan dan
pengendalian vektor. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
293/MENKES/SKII Tahun 2009 Tentang Eliminasi Malaria, bahwa target
eliminasi malaria di wilayah Sumatera yaitu tahun 2025. Untuk mencapai hal
tersebut maka berbagai upaya telah dilakukan untuk pengendalian malaria, mulai
dari penemuan kasus, pemeriksaan laboratorium, pengobatan dan pengendalian
vektor. Adapun yang menjadi indikator prioritas program pengendalian malaria
adalah sebagai berikut :
a) RPJMN 2020-2024
 Jumlah Kab/Kota yang eliminasi malaria
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN
2 RIAU
DINAS KESEHATAN
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Gedung C2 lt . 2 dan 3 Dompak Laut Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau
E-mail : mail@dinkesprovkepri.org Website : www.dinkesprovkepri.org

b) Renstra Kemenkes
 Jumlah Kab/Kota dengan API <1 per 1000 penduduk
c) Program Prioritas Janji Presiden
 Pertahun : Jumlah Kab/Kota yang mencapai eliminasi malaria
 Pertriwulan : % kasus malaria yang dikonfirmasi (100%)
% kasus malaria yang diobati sesuai standar
/ ACT (95%)
Indikator pencapaian program pemberantasan malaria yang ditetapkan
Kementerian Kesehatan RI adalah nilai API (Annual Paracite Incidence) yaitu
jumlah kasus positif malaria dengan konfirmasi laboratorium per 1000 penduduk.
Dari 7 Kab/Kota yang ada di Kepulauan Riau, 3 Kab/Kota diantaranya telah
mendapatkan sertifikat eliminasi malaria yaitu Kota Tanjungpinang, Kota Batam
dan Kabupaten Tanjung Balai Karimun. Ada 4 Kabupaten yang belum mencapai
eliminasi yaitu Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna dan
Kabupaten Anambas. Diharapkan dengan peningkatan kegiatan pengendalian,
target eliminasi malaria tahun 2025 di Provinsi Kepulauan Riau dapat tercapai.

Peta Endemisitas Malaria Prov. Kepulauan Riau Tahun 2020

Berdasarkan peta di atas dapat diketahui pada tahun 2020, hampir seluruh
Kab/Kota sudah mencapai API <1. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan kegiatan
penemuan kasus dan pelaporan yang baik. Kegiatan pengendalian vektor malaria telah
mampu menurunkan jumlah kasus malaria di beberapa Kab/Kota terutama distribusi
kelambu berinsektisida dan kegiatan larvaciding. Selain itu, pengobatan sesuai standar
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN
3 RIAU
DINAS KESEHATAN
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Gedung C2 lt . 2 dan 3 Dompak Laut Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau
E-mail : mail@dinkesprovkepri.org Website : www.dinkesprovkepri.org

(ACT) telah dilakukan di Puskesmas dan Rumah Sakit sehingga angka kesakitan dan
kematian akibat malaria dapat diturunkan.

Indikator suspek yang dikonfirmasi laboratorium adalah persentase suspek


malaria yang dilakukan konfirmasi laboratorium baik menggunakan mikroskop maupun
Rapid Diagnostic Test (RDT) dari semua suspek yang ditemukan. Target yang
diharapkan adalah 100% yaitu persentase suspek malaria yang dilakukan konfirmasi
laboratorium baik menggunakan mikroskop maupun Rapid Diagnostic Test (RDT) dari
semua suspek yang ditemukan. Dari tahun 2010-2020 pemeriksaan sediaan darah
terus meningkat. Pada tahun 2020 semua kasus malaria dikonfirmasi dengan
mikroskopis dan RDT (100%).

Indikator pengobatan malaria adalah proporsi penderita positif yang diobati


dengan ACT dibandingkan dengan jumlah penderita positif. Angka ini digunakan untuk
melihat kualitas pengobatan kasus malaria apakah sesuai dengan standar nasional
atau tidak.

Target penggunaan ACT ini adalah 95%. ACT merupakan obat yang efektif
untuk membunuh parasit malaria, sementara obat malaria lama yang masih beredar
yaitu klorokuin telah resisten. Penggunaan ACT yang harus berdasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya
resistensi. Persentase penderita malaria positif yang diobati ACT pada tahun 2020
adalah sebesar 100%. Untuk lebih meningkatkan koordinasi antara tenaga medis di
Kabupaten/Kota dalam pengobatan malaria, terutama kaitannya dengan berbagai
kebijakan pengobatan malaria terbaru maka perlu dilakukan pertemuan pembentukan
Pokja tetalaksana malaria bagi tenaga medis (dokter) yang bertanggung jawab dalam
pengobatan malaria di Kab/kota.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terlaksananya Pertemuan Workshop Tatalaksana Malaria Dan
Pengembangan Standar Prosedur Tatalaksana Kasus Malaria Untuk
Dokter Umum, Internis, Dokter Anak, Kebidanan, Dan Tenaga Kesehatan
Lainnya Di Fasilitas Kesehatan (Puskesmas Dan RS) Kabupaten Bintan
dengan terjadwal

B. Tujuan Khusus
1. Memberikan pembekalan, sharing pengetahuan dan keterampilan
tatalaksana malaria bagi dokter RSUD dan fasyankes di Kab/Kota
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN
4 RIAU
DINAS KESEHATAN
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Gedung C2 lt . 2 dan 3 Dompak Laut Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau
E-mail : mail@dinkesprovkepri.org Website : www.dinkesprovkepri.org

2. Meningkatkan ketepatan pengobatan kasus malaria positif yang diobati


sesuai standar

IV. METODE PELAKSANAAN


1. Metode Pelaksanaan
Dilaksanakan melalui paparan dan tanya jawab
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pertemuan dilaksanakan pada :
 Tanggal 25 November 2021 : Registrasi
 Taggal 26 November 2021 : Pembukaan, Paparan dan Diskusi

V. INDIKATOR KELUARAN
1. Dipahaminya tatalaksana standar pengobatan malaria
2. Dipahaminya metode diagnosis malaria.

VI. WAKTU DAN TEMPAT


1. Waktu
Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 25 s/d 27 November 2021
2. Tempat
Pertemuan dilaksanakan di Hotel Comforta Tanjungpinang

VII. RINCIAN BIAYA


Biaya penyelenggaraan dibebankan pada anggaran Global Fund Komponen
Malaria Dinkes Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021.

VIII. LAPORAN
Kegiatan ini dilaporkan paling lama 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan pertemuan
ini berlangsung.

IX. PENANGGUNG JAWAB


Tanggung jawab pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Program Malaria berada pada
Koordinator Pelaksana dan Pelaksana Program.

Plt. KASI P2M DINAS KESEHATAN


PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Provincial Project Officer
Kepala Sekretariat
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN
5 RIAU
DINAS KESEHATAN
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Gedung C2 lt . 2 dan 3 Dompak Laut Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau
E-mail : mail@dinkesprovkepri.org Website : www.dinkesprovkepri.org

dr. Raja Dina Iswanty


NIP. 19760828 200604 2 026

Anda mungkin juga menyukai