Pada hari ini Rabu, 12 Oktober 2021, bertempat di Hotel Harris
Bekasi, Jawa Barat, para peserta menyepakati hasil pertemuan dengan memperhatikan: 1. Arahan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dna Zoonotik (P2PTVZ) 2. Presentasi narasumber: Koordinator Kelompok Substansi Malaria Direktorat P2PTVZ tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Malaria Hermawan Susanto, S.Si, MKM tentang Sismal : Pencatatan dan Pelaporan Pemetaan Reseptifitas Malaria DR. Iqbal Elyazar tentang Pengenalan Aplikasi Quantum GIS untuk pemetaan vektor Malaria Andrey Prayoga tentang Pencatatan dan Pelaporan Menggunakan Silantor Rosa Nora Lia, M.epid Pemetaan vektor dengan aplikasi QGIS Karina Dian Lestari , S.Stat tentang Penggunaan Geopaparazi dan Aplikasi Quantum GIS untuk pemetaan penyakit Malaria. 3. Hasil diskusi dan masukan selama proses kegiatan Workshop Pemetaan Reseptifitas Malaria.
A. Menyimpulkan sebagai berikut:
1. Peserta sudah mengetahui metode pemetaan reseptifitas malaria. 2. Peserta memahami pencatatan dan pelaporan data vektor malaria menggunakan SISMAL dan Silantor 3. Peserta mampu melakukan analisis berdasarkan data yang sudah diolah menggunakan Aplikasi Quantum GIS 4. Keputusan intervensi pengendalian vektor diambil berdasarkan data dan informasi vektor (evidence based). 5. Data vektor hasil dari kegiatan Lintas Bidang/bagian dapat digunakan/ dimasukkan pada SISMAL dengan seijin dari Bidang tersebut 6. Puskesmas menggunakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dalam melakukan kegiatan surveilans vektor. Kegiatan ini bisa dilakukan secara terintegrasi dengan program lain. Dinas Kesehatan mengingatkan puskesmas untuk mengambil menu kegiatan tersebut. 7. Quantum GIS merupakan perangkat lunak (aplikasi) pemetaan yang mumpuni untuk mengolah data pemetaan. Perpaduan aplikasi pelacak posisi (Global Positioning System/GPS) dan QGIS mampu menyediakan data dan informasi pemetaan reseptifitas malaria. Peserta mengetahui cara menggunakan Aplikasi Quantum GIS untuk membuat peta reseptif malaria B. Rencana Tindak Lanjut 1. Dinas Kesehatan Provinsi mendorong Dinas kesehatan Kabupaten/ Kota dan Puskesmas untuk menggunakan Sistem Informasi Surveilans Malaria (SISMAL) untuk pencatatan dan pelaporan semua kegiatan surveilans vektor. 2. Dinas kesehatan provinsi dibantu Balai/Balai Besar Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (B/BTKLPP) mengajarkan cara membuat membuat peta reseptifitas dengan aplikasi Quantum GIS dan pelacak posisi (koordinat). 3. Dinas Kesehatan provinsi mendorong pembuatan peta reseptif bagi dinas kesehatan kabupaten dan Puskesmas 4. Peta wilayah reseptifitas di perbaharui (update) setiap 6 bulan kali per kabupaten/kota dan Puskesmas. 5. Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan penilaian eliminasi agar dilengkapi dengan peta wilayah reseptif per wilayah kerja Puskesmas.
Demikian Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut dibuat untuk
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Disepakati di : Bekasi, Jawa Barat Pada tanggal : 12 Oktober 2021