Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

PERTEMUAN WORKSHOP PEMETAAN RESEPTIFITAS MALARIA


HOTEL HARRIS BEKASI, 10 – 13 OKTOBER 2021

Pada hari ini Rabu, 12 Oktober 2021, bertempat di Hotel Harris


Bekasi, Jawa Barat, para peserta menyepakati hasil pertemuan
dengan memperhatikan:
1. Arahan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular
Vektor dna Zoonotik (P2PTVZ)
2. Presentasi narasumber:
 Koordinator Kelompok Substansi Malaria Direktorat
P2PTVZ tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian
Malaria
 Hermawan Susanto, S.Si, MKM tentang Sismal :
Pencatatan dan Pelaporan Pemetaan Reseptifitas Malaria
 DR. Iqbal Elyazar tentang Pengenalan Aplikasi Quantum
GIS untuk pemetaan vektor Malaria
 Andrey Prayoga tentang Pencatatan dan Pelaporan
Menggunakan Silantor
 Rosa Nora Lia, M.epid Pemetaan vektor dengan aplikasi
QGIS
 Karina Dian Lestari , S.Stat tentang Penggunaan
Geopaparazi dan Aplikasi Quantum GIS untuk pemetaan
penyakit Malaria.
3. Hasil diskusi dan masukan selama proses kegiatan Workshop
Pemetaan Reseptifitas Malaria.

A. Menyimpulkan sebagai berikut:


1. Peserta sudah mengetahui metode pemetaan reseptifitas
malaria.
2. Peserta memahami pencatatan dan pelaporan data vektor
malaria menggunakan SISMAL dan Silantor
3. Peserta mampu melakukan analisis berdasarkan data yang
sudah diolah menggunakan Aplikasi Quantum GIS
4. Keputusan intervensi pengendalian vektor diambil berdasarkan
data dan informasi vektor (evidence based).
5. Data vektor hasil dari kegiatan Lintas Bidang/bagian dapat
digunakan/ dimasukkan pada SISMAL dengan seijin dari Bidang
tersebut
6. Puskesmas menggunakan dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) dalam melakukan kegiatan surveilans vektor.
Kegiatan ini bisa dilakukan secara terintegrasi dengan program
lain. Dinas Kesehatan mengingatkan puskesmas untuk
mengambil menu kegiatan tersebut.
7. Quantum GIS merupakan perangkat lunak (aplikasi) pemetaan
yang mumpuni untuk mengolah data pemetaan. Perpaduan
aplikasi pelacak posisi (Global Positioning System/GPS) dan
QGIS mampu menyediakan data dan informasi pemetaan
reseptifitas malaria. Peserta mengetahui cara menggunakan
Aplikasi Quantum GIS untuk membuat peta reseptif malaria
B. Rencana Tindak Lanjut
1. Dinas Kesehatan Provinsi mendorong Dinas kesehatan
Kabupaten/ Kota dan Puskesmas untuk menggunakan Sistem
Informasi Surveilans Malaria (SISMAL) untuk pencatatan dan
pelaporan semua kegiatan surveilans vektor.
2. Dinas kesehatan provinsi dibantu Balai/Balai Besar
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (B/BTKLPP)
mengajarkan cara membuat membuat peta reseptifitas dengan
aplikasi Quantum GIS dan pelacak posisi (koordinat).
3. Dinas Kesehatan provinsi mendorong pembuatan peta
reseptif bagi dinas kesehatan kabupaten dan Puskesmas
4. Peta wilayah reseptifitas di perbaharui (update) setiap 6
bulan kali per kabupaten/kota dan Puskesmas.
5. Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan penilaian
eliminasi agar dilengkapi dengan peta wilayah reseptif per
wilayah kerja Puskesmas.

Demikian Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut dibuat untuk


dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Disepakati di : Bekasi, Jawa Barat
Pada tanggal : 12 Oktober 2021

Peserta Pertemuan
(Daftar terlampir)

Anda mungkin juga menyukai