Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha ESa,
atas rahmat dan karunianya modul Komunikasi Efektif dalam Pendampingan Sosial
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Modul ini disusun untuk memenuhi
kebutuhan Diklat Dasar Pendamping Sosial.
Mulia Jonie
B . RELEVANSI
Mata pelatihan komunikasi dalam pendampingan sosial
merupakan bagian dari materi modul Pelatihan Dasar Pendamping
Sosial. Secara umum modul ini ditujukan agar pendamping sosial
memahami bagaimana melakukan komunikasi secara efektif
sehingga dapat membangun relasi baik dengan penerima manfaat
ataupun stakeholder lainnya. Melakukan komunikasi merupakan
kegiatan yang tidak akan terlepas dari kegiatan pendampingan.
Pendamping sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan masyarakat
agar dapat menyampaikan pesan dan dapat dipahami masyarakat
sesuai dengan tujuan dari program yang dijalankan. Apabila
masyarakat ataupun stakeholder terkait tidak memahami apa yang
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Unit Laptop
2. LCD, projector
3. Modul
4. Kertas flipchart, spidol, Post- it
5. Bahan presentasi/ppt
6. Studi kasus
7. Sticky notes
F . METODE PEMBELAJARAN
1. Brainstorming
2. Ceramah singkat
3. Tanya jawab
4. Diskusi Kelompok
5. Refleksi
6. Presentasi
7. Simulasi
8. Studi kasus
9. Role Playing
Komunikasi Keterampilan
Pengantar
Efektif dalam komunikasi
(5’) Pendampingan efektif
Sosial (40’)
(180’)
40’
H . PROSES PEMBELAJARAN
1. Materi 1: Komunikasi efektif dalam pendampingan sosial
a. Indikator Keberhasilan
b. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Indikator Keberhasilan
b. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Fasilitator meminta peserta duduk berpasangan (peserta 1 dan 2)
2) Fasilitator mengajak peserta bermain (sesuai LK 1.3)
3) Fasilitator dan peserta melakukan debrief dan menyimpulkan
tentang keterampilan mendengar aktif dengan menggunakan ppt
12- 18
4) Fasilitator meminta peserta tetap bekerja berpasangan dan
melakukan observasi terhadap pasangannya
5) Fasilitator meminta masing- masing pasangan secara bergantian
untuk melakukan tehnik mendengar aktif
6) Fasilitator melakukan debrief tentang teknik mendengar aktif
7) Fasilitator menanyakan kepada peserta situasi krisis seperti apa
yang pernah/ sering dialami sebagai pendamping sosial
8) Fasilitator menjelaskan tentang teknik berkomunikasi di saat krisis
bagi pendamping sosial dengan menggunakan ppt 19
9) Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok dan meminta
masing-masing kelompok untuk melakukan role play di saat krisis
yang dialami
10) Fasilitator melakukan debrief
11) Fasilitator menjelaskan bahwa keterampilan menulis di media sosial
juga merupakan keterampilan komunikasi yang harus dimiliki oleh
pendamping sosial
12) Fasilitator menjelaskan tentang prinsip- prinsip menulis di media
sosial dengan menggunakan ppt 20
13) Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok:
Kelompok 1: twitter
Kelompok 2: Facebook
Kelompok 3: Instagram
a. Indikator Keberhasilan
b. Langkah-langkah Pembelajaran
A. DESKRIPSI SINGKAT
Pembahasan dalam Bab ini akan membantu peserta untuk memahami tentang
komunikasi yang efektif dalam pendampingan sosial dari sisi konseptual teoritis
secara umum. Pemahaman secara konspetual tentang komunikasi efektif akan
menjadi landasan bagi para pendamping sosial agar dapat menjalin hubungan
yang baik dengan penerima manfaat dan pihak terkait lainnya sehingga tujuan
dari pelayanan kesejahteraan sosial dapat tercapai. Setelah mempelajari bab
ini, peserta TOT diharapkan dapat menjelaskan tentang komunikasi efektif yang
meliputi; pengetian, proses komunikasi efektif, faktor- faktor yang dapat
mempengaruhi komunikasi efektif dan jenis-jenis komunikasi. Bab ini disajikan
secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi, dan
simulasi.
B. URAIAN MATERI
c. Encoding
Pada tahapan ini pesan yang akan disampaikan, di konversikan atau
dirubah bentuknya dari pemikiran pengirim pesan ke bentuk yang dapat
dimengerti oleh penerima pesan. Kunci utama bagi pendamping sosial
untuk dapat melakukan proses encoding dengan baik adalah dengan
mengenal dan memahami dengan baik penerima manfaat ataupun
stakeholder lainnya. Pendamping sosial dapat melakukan assessment/
mencari informasi tentang penerima manfaat yang menjadi lokus
tugasnya.
d. Decoding
Setelah pesan terkirim, proses selanjutnya adalah terjadinya decoding. Si
penerima manfaat/ pihak terkait akan melanjutkan dengan proses
memeriksa, mnganalisa dan melakukan penafsiran berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dia miliki. Antara satu penerima
manfaat yang satu dengan yang lain akan berbeda dalam
menginterpretasikan pesan.
Atau dengan kata lain, komunikasi yang dilakukan oleh pendamping sosial
merupakan kegiatan penyampaian informasi atau mempengaruhi baik
masyarakat ataupun stakeholder sehingga tujuan dari program pelayanan
kesos dapat tercapai. Komunikasi yang efektif dalam pendampingan sosial
dapat terjadi apabila terjadi kesamaan makna antara pendamping sosial
(sebagai komunikator) dengan penerima manfaat/ stakeholder (sebagai
komunikan).
a. Hambatan semantik
b. Hambatan sosio-antro-pologis
Hambatan sosio-antro-pologis merupakan hambatan proses komunikasi
dalam konteks situasional (situational context). Artinya seorang
pendamping sosial harus memperhatikan betul situasi dan kondisi saat
melakukan komunikasi dengan penerima manfaat. Aspek budaya dan
status juga perlu dipertimbangkan oleh pendamping karena setiap budaya
menggunakan bahasa dan kebiasaan berkomunikasi yang berbeda- beda
sehingga pendamping sosial perlu memahami budaya dari si penerima
manfaat
c. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis adalah hambatan yang ditimbulkan dari alat/ mekanik
yang mempengaruhi kualitas komunikasi. Contohnya, penggunaan
komunikasi dengan handphone dan suara tidak terdengar, atau tulisan di
pamphlet yang tidak jelas sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik
d. Hambatan ekologis
Lingkungan sangat berpengaruh bagi lancarnya proses komunikasi,
lingkungan yang tidak mendukung akan memperburuk komunikasi.
Contohnya, ketika pendamping sosial melakukan penyuluhan/
memberikan informasi di tempat keramaian maka pendamping sosial
harus meningkatkan volume suara agar penerima manfaat dapat dengan
jelas mendengar pesan yang di sampaikan
G. UMPAN BALIK
Apabila saudara telah mampu menjawab pertanyaan diatas maka saudara telah
mampu menguasai bab ini. Apabila belum, saudara dapat melakukan pendalaman
kembali terhadap materi yang telah diuraikan
A. DESKRIPSI SINGKAT
B. URAIAN MATERI
1) Empati (Empathy)
2) Penerimaan (Acceptance)
Menerima kondisi penerima manfaat apa adanya merupakan salah satu hal
yang harus dimiliki oleh pendamping sosial. Oleh karena itu dalam
berkomunikasi ini menjadi bagian yang sangat penting dalam
menyampaikan pesan terkait dengan kualitas kepedulian mendalam
tentang kesejahteraan orang lain sesuai dengan harkat dan martabat yang
bersangkutan. Bagaimana cara mempersilahkan penerima manfaat untuk
duduk dengan cara baik pada saat bertemu, memberikan senyuman,
menyatakan siap membantu, dan lain- lainnya yang membuat mereka
menjadi merasa aman dan nyaman.
3) Kongruensi (Congruence)
4) Kekongkritan
C. RANGKUMAN
Bernyanyi Main HP
F. EVALUASI
Setelah mempelajari bab ini, pengalaman menarik apa yang anda peroleh dari
simulasi yang telah dilakukan? Bagaiman perasaan anda ketika melakukan
keterampilan komunikasi efektif? Sub pokok bahasan mana yang sulit anda
pahami?
A. DESKRIPSI
SINGKAT
Kemampuan berkomunikasi efektif merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan oleh pendamping sosial untuk membangun relasi sosial baik dengan
penerima manfaat atau stakeholder terkait lainnya. Dalam konteks pendampingan
sosial, relasi sosial merupakan hal yang penting agar pendamping sosial dapat
menjalankan program pelayanan kesejahteraan sosial dengan baik.
Pada bab ini peserta TOT diharapkan dapat membangun relasi sosial yang baik
dengan tetap menggunakan keterampilan berkomunikasi efektif yang telah
dipelajari di bab sebelumnya. Beberapa strategi komunikasi juga akan
diperkenalkan pada pokok bahasan ini sebagai keterampilan tambahan untuk
membangun relasi sosial. Bab ini disajikan secara interaktif melalui metode
ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi, dan role play.
B. URAIAN MATERI
Relasi sosial itu merupakan sesuatu yang bersifat dinamis, dimana hubungan
bisa berubah dari titik harmonis ke titik pemutusan hubungan. Komunikasi
memegang peran penting dalam membangun, mengembangkan dan menjaga
relasi. Titik penting dalam menjaga relasi yaitu ada pada pemahaman. Komunikasi
bisa membangun pemahaman, tapi bisa juga sebaliknya membangun
kesalahpahaman atau salah pengertian. Bila komunikasi mampu membangun
a. Pembentukan hubungan
Tahap ini disebut sebagai tahap perkenalan. Pada tahapan awal ini,
Keluarga Penerima Manfaat ataupun stakeholder yang bertindak sebagai
lawan bicara akan memanfaatkan alat indera untuk mempersepsi dan
membuat keputusan melanjutkan hubungan atau tidak dengan pendamping.
Maka dari itu, pada tahap awal pembentukan hubungan penampilan fisik
pendamping menjadi indikator dalam melihat terjadinya kontak. Pendamping
perlu memperhatikan penampilan, baik gaya bicara ataupun tata cara
berpakaian. Pemakaian atribut lengkap sebagai pendamping menjadi penting
pada tahap ini. Pendamping harus berupaya melekatkan karakteristik positif
dan menarik. Pada tahap ini, pendamping juga dapat melakukan pendekatan
dan pengenalan dirinya sebagai pendamping dengan berbagai sarana atau
media seperti; makan/ minum bersama, bermain, atau kegiatan sosial lainnya.
b. Peneguhan hubungan
Relasi sosial tidak bersifat statis tetapi selalu berubah. Untuk memelihara
dan memperteguh relasi diperlukan tindakan- tindakan tertentu, seperti
keakraban, control, respon yang tepat dan nada emosi yang tepat.
Pendamping dapat mengukuhkan hubungan dengan menunjukkan simpati dan
empati kepada KPM ataupun stakeholder. Jika hubungan telah terjalin dengan
c. Pemutusan hubungan
Ada banyak cara bagi pendamping sosial untuk dapat membangun relasi
baik dengan PM ataupun dengan pihak terkait lainnya, salah satunya yaitu dengan
meningkatkan cara berinteraksi dan berkomunikasi para pendamping sosial sesuai
dengan yang telah dipraktikkan pada bab sebelumnya. Dengan berinteraksi dan
berkomunikasi yang efektif, sesuai dengan tata cara yang telah dijelaskan di bab
sebelumnya, maka pendamping sosial secara otomatis dapat membentuk rasa
saling pengertian dan menumbuhkan persahabatan dengan target audience nya.
Selain keterampilan komunikasi yang telah dijelaskan, Pendamping Sosial dapat
membangun atau mempertahankan hubungan dengan cara: berempati,
membangun trust, menyadari perbedaan, mengekspresikan perasaan, menjadi
pendengar yang baik dan menghargai orang lain. Selain itu, untuk menjalin relasi
sosial, Pendamping Sosial dapat menggunakan formula NEW (Navigating, Easy and
Wording).
b. Penyederhanaan (Easy)
Segera setelah kita dapat membuat pemetaan dengan matrik R.A.C.I maka
komunikasi yang dikembangkan disederhanakan dengan tipikal orang yang
menjadi lawan bicara kita. Adapun tipe- tipe / gaya kepribadian lawan
komunikasi dapat menggunakan 4 kudran pada diagram A.P.E.S (Analitis,
Penggerak, Ekpresif dan Bersahabat.
a) Kepribadian Analitis
Berada pada kuadran ASK dan Task. Yang artinya: orang
berkepribadian analitis adalah mereka yang selalu berhati hati dan
meminta pendapat kepada orang lain namun masih berorientasi pada
pekerjaan.
Cara berkomunikasinya :
1) To the point, tidak perlu basa basi langsung mengarah pada target
yang telah diberikan
2) Paparkan tugas yang menjadi tanggungjawab kita secara lugas,
ringkas
3) Sampaikan pendapat bila ditanya, sampaikan pilihan/alternmatif
untuk pertimbangan pengambilan keputusan.
c) Kepribadian ekspresif
Tipe kepribadian ini adalah tipe yang berada pada kuadran TELL dan
People, yang artinya orang yang memiliki kepribadian ini adalah mereka
yang enerjik, inspirasi, suka bicara tentang pengalaman hidupnya, suka
berinovasi dan mendapatkan pujian.
Cara komunikasinya:
Cara komunikasinya:
C. RANGKUMAN
a. Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu satu dengan
yang lainnya dan saling mempengaruhi. Hubungan yang terjadi antara
pendamping sosial dengan pihak lain dalam jangka waktu lama akan
membentuk suatu pola, pola hubungan ini juga disebut sebagai pola relasi.
b. Dalam membangun relasi sosial, pendamping sosial dapat menggunakan
seni berkomunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal yaitu
komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi,
mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, dan kepekaan
H. UMPAN BALIK
Setelah mempelajari bab ini, apa hal menarik yang bisa ambil dari pembelajaran
ini? Sebutkan hal-hal lain yang bisa anda lakukan atau pernah anda lakukan untuk
membangun relasi sosial
Centers for Disease Control and Prevention. The Health Communicator’s Social
Media Toolkit. Office of the Associate Director for Communication
Alfi dan Saputro. 2018. Hambatan Komunikasi Pendamping Sosial. Surakarta: Al-
Balagh Jurnal Dakwah dan Komunikasi
Anggorowati, Noor. 2019. Modul Komunikasi dan Relasi Sosial Manajemen Sistem
Layanan Rujukan Terpadu. Jakarta: Pusdiklat Kesos
Watie, E. 2011. Komunikasi dan Media Sosial. The MESSENGER, Volume III, Nomor
1, Edisi Juli 2011
Dari tahun 2008 ia bertugas di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan
Sosial Regional I Sumatera dan memulai kariernya sebagai widyaiswara sejak tahun
2014. Di tahun 2015, ia berpindah tugas sebagai Widyaiswara di Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (Pusdiklat) Kementerian Sosial RI yang
bertempat di Jakarta. Beberapa Diklat dan TOT yang di fasilitasi yaitu; TOT dan
Diklat Family Development Session, Diklat Peksos dan Konselor Adiksi Napza, TOT
Manajemen Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), Diklat Pekerja Sosial yang
Menangani Perempuan Korban Tindak Kekerasan, Diklat Peksos yang menangani
anak korban tindak kekerasan, Diklat Peksos Pendamping Anak Berhadapan
dengan Hukum (ABH), Diklat Sistem Perlindungan Anak (SPA, UNICEF).
Dalam bidang kesejahteraan sosial dan advokasi sosial, di tahun 2015, Mujiastuti
juga mewakili Kementerian Sosial sebagai peserta Rountable Discussion with
ASEAN Sectoral Bodies di Manila, Filipina untuk mengadvokasi program- program
untuk pemenuhan hak- hak anak di tingkat ASEAN. Di tahun 2015 ia juga berhasil
lulus ujian International Certified Addiction Professional yang diselenggarakan oleh
Colombo Plan dan terpilih sebagai salah satu konselor adiksi yang telah
tersertifikasi secara internasional.
1. Power Point
b. Indikator Keberhasilan
INDIKATOR MATERI MEDIA / ALAT ESTIMASI
NO SUB MATERI POKOK METODE REFERENSI
KEBERHASILAN POKOK BANTU WAKTU
Peserta dapat: Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi
Menjelaskan Efektif dalam Efektif 1. Brainstorming 1. Infocus
1. komunikasi Pendampingan 2. Elemen dan Proses 2. Ceramah 2. Laptop 45
efektif dalam Sosial Komunikasi Efektif singkat 3. Whiteboard menit
pendampingan ceramah 4. Boardmarker
3. Tujuan komunikasi
sosial dengan 3. Tanya jawab 5. Bahan Ajar
efektif dalam
benar 6. Kertas
pendampingan sosial
Metaplan
4. Hambatan dalam 7. Kertas Flipchart
melakukan komunikasi
Efektif
50
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
2 Mempraktekka Keterampilan 1. Keterampilan 1. Ceramah 1. Infocus 180
n keterampilan Komunikasi mendengar aktif singkat 2. Laptop menit
komunikasi dalam 2. Keterampilan 2. Diksusi 3. Whiteboard
efektif dalam Pendampingan komunikasi di situasi kelompok 4. Boardmarker
pendampingan Sosial krisis 3. Role Play 5. Bahan Ajar
sosial dengan 3. Keterampilan menulis 6. Kertas flipchart
tepat di media sosial
4. Strategi komunikasi
efektif pendamping
sosial
3 Mensimulasika Strategi 1. Tahapan relasi sosial 1. Ceramah 1. Infocus 45 menit
n cara komunikasi 2. Strategi singkat 2. Laptop
membangun untuk membangun 2. Diskusi 3. Bahan Ajar
relasi sosial membangun relasi sosial 3. Membuat 4. PPT
dengan Relasi Sosial skenario.
komunikasi 4. Presentasi
yang tepat 5. Diskusi
6. Simulasi
270 menit
51
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
RENCANA PEMBELAJARAN
52
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
7. Kegiatan Belajar Mengajar
KEGIATAN
TAHAPAN MEDIA / ALOKASI
NO METODE
KEGIATAN FASILITATOR PESERTA ALAT BANTU WAKTU
1. Langkah 1: 1. Menyapa peserta Menjawab 1. Ceramah 1. Infocus
Pendahuluan 2. Mengenalkan diri; sapaan singkat 2. Laptop 5 menit
3. Menciptakan suasana kelas yang Memperhatikan 2. Tanya 3. Bahan
kondusif; Memperhatikan Jawab. Ajar
4. Menguraikan Tujuan Pembelajaran.
53
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
2. Langkah 2 1. Fasilitator melakukan 1. Memperhatikan 1. Infocus 40 menit
Penyajian brainstorming tentang apa yang 2. Menjawab 1. Ceramah 2. Laptop
Komunikasi Efektif pendamping lakukan dalam pertanyaaan singkat 3. Whiteboar
Dalam kegiatan pendampingan sosial 3. Menyampaikan 2. Tanya d
Pendampingan 2. Fasilitator menyimpulkan pendapatnya jawab 4. Boardmar
Sosial 3. Games ker
tentang pengertian
5. Flipchart
komunikasi dengan
6. Kertas
menggunakan ppt 5
metaplan
3. Fasilitator meminta peserta 7. Doubletap
untuk duduk berpasangan e
4. Fasilitator meminta peserta 8. Bahan ajar
untuk melakukan tanya jawab 9. Kertas
dengan pasangannya flipchart
berdasarkan lembar kerja yang
telah diberikan (LK 1.1)
5. Fasilitator dan peserta bersama-
sama menyimpulkan proses
komunikasi dan elemen dalam
komunikasi efektif dengan
menggunakan ppt 6
6. Fasilitator menanyakan kepada
peserta kenapa kita perlu
mempelajari komunikasi efektif
dalam pendampingan sosial?
7. Fasilitator meminta peserta
untuk melakukan aktivitas LK 1.2
dan mengidentifikasi hambatan-
hambatan yang mungkin terjadi
dalam berkomunikasi
8. Fasilitator dan peserta
menyimpulkan tentang
54
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
hambatan komunikasi dengan
menggunakan ppt 7-9
9. Fasilitator meminta peserta
untuk membentuk kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang dan
mendiskusikan hambatan-
hambatan komunikasi yang
mungkin terjadi ketika
melakukan pendampingan sosial
(LK 1.2)
10. Fasilitator meminta masing-
masing kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya
11. Fasilitator menyampaikan
kesimpulan hasil pembelajaran
tentang komunikasi efektif dalam
pendampingan sosial
55
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
3 Langkah 3: 1. Fasilitator meminta peserta 1. Memperhatikan 1. Ceramah 1. Infocus 180 menit
Penyajian: duduk berpasangan (peserta 1 2. Mengikuti singkat 2. Laptop
Keterampilan dan 2) instruksi 2. Tanya 3. Whiteboar
berkomunikasi 2. Fasilitator meminta peserta 1 3. Berdiksusi jawab d
efektif untuk tetap di dalam ruangan 4. Melakukan role 3. Diskusi Boardmark
Sedangkan peserta 2 keluar play 4. Role Play er
ruangan 5. Permainan 5. Games 5. Flipchart
3. Fasilitator meminta peserta yang 6. Kertas
di dalam ruangan untuk metaplan
7. Doubletap
menyiapkan satu cerita yang
e
akan diceritakan kepada peserta
8. Bahan ajar
2. Fasilitator membagikan 9. Kertas
lintingan kertas ke peserta 2 yang 4. flipchart
ada di luar ruangan dan meminta
peserta tersebut untuk
melakukan tindakan yang
tidak menyenangkan sesuai
dengan yang tertulis di lintingan
kertas (LK 1.3)
4. Fasilitator meminta peserta yang
ada di luar ruangan untuk
kembali di dalam ruangan dan
melakukan role play
5. Fasilitator dan peserta
melakukan debrief dan
menyimpulkan tentang
keterampilan mendengar aktif
dengan menggunakan ppt 12-18
56
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
6. Fasilitator meminta peserta tetap
bekerja berpasangan dan
melakukan observasi terhadap
pasangannya
7. Fasilitator meminta masing-
masing pasangan secara
bergantian untuk melakukan
tehnik mendengar aktif
8. Fasilitator melakukan debrief
tentang teknik mendengar aktif
9. Fasilitator melakukan debrief
tentang tehnik mendengar aktif
10. Fasilitator menanyakan kepada
peserta situasi krisis seperti apa
yang pernah/ sering dialami
sebagai pendamping sosial
11. Fasilitator menjelaskan tentang
tehnik berkomunikasi di saat
krisis bagi pendamping sosial
dengan ppt 19
12. Fasilitator membagi peserta
menjadi 4 kelompok dan
57
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
meminta masing-masing
kelompok untuk melakukan role
play di saat krisis yang dialami
13. Fasilitator melakukan debrief
14. Fasilitator menjelaskan bahwa
keterampilan menulis di media
sosial juga merupakan
keterampilan komunikasi yang
harus dimiliki oleh pendamping
sosial
15. Fasilitator menjelaskan tentang
prinsip-prinsip menulis di media
sosial ppt 20
16. Langkah 15: Fasilitator membagi
peserta menjadi 4 kelompok:
Kelompok 1: twitter
Kelompok 2: Facebook
Kelompok 3: Instagram
Kelompok 4: whatsapp
group
17. Fasilitator meminta masing-
masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil
58
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
karyanya dengan cara window
shopping
59
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
4 Langkah 4: 1. Fasilitator melakukan 1. Memperhatikan 1. Ceramah 1. Infocus 45 menit
Penyajian: 2. Membaca kasus singkat 2. Laptop
brainstorming
Komunikasi untuk 3. Mendiksusikan 2. Tanya 3. Whiteboard
membangun relasi dengan 4. Memaparkan jawab 4. Boardmark
sosial 5. Menanggapi 3. Diskusi er
menanyakan kepada peserta
6. Bertanya kelompok 5. Flipchart
“teknik komunikasi seperti apa 7. Mempresentasi 4. Presentasi 6. Kertas
kan. metaplan
yang biasa dilakukan dalam
7. Doubletape
menjalin hubungan dengan KPM/ 8. Bahan ajar
9. Kertas
stakeholder?
flipchart
2. Fasilitator menjelaskan tentang
komunikasi dalam tahapan relasi
sosial (PPT 23-24)
3. Fasilitator meminta peserta
untuk duduk berpasangan dan
mempraktekkan komunikasi pad
tahapan relasi sosial (LK 1.4)
4. Fasilitator menjelaskan PPT
tentang formula NEW dengan
menggunakan ppt25
5. Fasilitator membagi peserta
menjadi beberapa 5 kelompok
(LK 1.5)
6. Fasilitator meminta perwakilan
60
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
masing masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil
penugasan
7. Fasilitator meminta peserta lain
menanggapi hasil presentasi.
8. Fasilitator meminta peserta
untuk bertanya hal yang belum
jelas
9. Fasilitator meminta peserta untuk
membuat simpulan dari
pembelajaran yang telah
dilakukan
10. Fasilitator mengucapkan
terimakasih kepada peserta.
4 Langkah 4 1. Fasilitator mengulas kembali dengan 1. Berpendapat 1. Review 1. Infocus
Penutup menyampaikan kata kunci 2. Memperhatika 2. Refleksi 2. Laptop
Komunikasi dan Relasi Sosial n 3. Bahan Ajar
2. Menutup dengan ucapan salam. 3. Membalas
salam
61
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial
8. EVALUASI PEMBELAJARAN:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dalam pendampingan sosial?jelaskan dan beri contoh pelaksanaan di lapangan!
2. Jelaskan bagaimana cara teknik mendengar aktif!
3. Sebutkan cara-cara melakukan komunikasi pada situasi krisis! Jelaskan!
4. Apa saja strategi yang bisa dilakukan oleh pendamping sosial agar komunikasi efektif dapat berjalan?jelaskan!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan relasi sosial dan bagaimana cara membangun relasi sosial!
Jakarta, 2020
Widyaiswara Muda
62
MODUL 5 | Pelatihan Dasar Pendamping Sosial