Anda di halaman 1dari 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV. TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA

Studi Kualitatif Naratif

Vincentia Firsta Riani

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketergantungan smartphone terhadap


produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara Yogyakarta. Responden dalam
penelitian ini adalah pekerja yang berusia antara 20-40 tahun dan memiliki smartphone. Jumlah
responden adalah 3 orang pekerja laki-laki. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan
metode wawancara semi terstruktur. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis tematik. Validitas dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan triangulasi sumber
dan triangulasi penelitiyang mengungkapkan bahwa kurang adanya keterbukaan sehingga
muncul manipulasi dalam pengambilan data. Hasil penelitian ini adalah ketiga subjek yang
memiliki ketergantungan pada smartphone masuk dalam kategori narasi progresi yaitu
ketergantungan pada smartphone sebagai penunjang pekerjaan menjadi lebih produktif .

Kata kunci : ketergantungan, smartphone, produktivitas kerja, pekerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE DESCRIPTION OF SMARTPHONE DEPENDENCE ON WORK


PRODUCTIVITY OF EMPLOYEE IN
CV.TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA
Narrative Qualitative Study
Vincentia Firsta Riani
ABSTRACT
This study is aimed to find the smartphone dependence toward work productivity of
Yogyakarta CV.Traveline Citra Nusantara employees. Respondents for this study were
employees aged between 20-40 years old and smartphone users. There were three male
respondents. The data were obtained by using semi-structured interview method. The data were
analyzed using thematic analysis. The validity of the research used source and researchers
triangulation. The validity revealed that a lack of openness that emerged in the manipulation
of data retrieval. The results of this study revealed that the three subjects who are dependent
smartphone belong to narrative progression that reliance on a smartphone as supporting the
work becomes more productive.
Keywords : dependence, smartphone, work produktivity, employee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV.TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh :
Vincentia Firsta Riani
NIM : 099114006

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV. TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh :
Vincentia Firsta Riani
NIM : 099114006

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Always be yourself and never be anyone else even if they


look better than you.”

“To get a success, your courage must be greater than your


fear.”

“If You Don’t Fight For what You Want, Don’t Cry For
What You Lost.”

“Just Trust Me, I Have Better For You.”


(Jesus)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karya ini secara khusus kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus....

Bapak dan Ibuk tersayang....

Dek Rary dan Dek Danan....

Semua saudara, keluarga besar dan teman-teman yang


mendukungku....

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma...

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

GAMBARAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA
CV. TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA

Studi Kualitatif Naratif

Vincentia Firsta Riani

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketergantungan smartphone


terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara
Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini adalah pekerja yang berusia antara 20-
40 tahun dan memiliki smartphone. Jumlah responden adalah 3 orang pekerja laki-
laki. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode wawancara semi
terstruktur. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis
tematik. Validitas dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan triangulasi
sumber dan triangulasi penelitiyang mengungkapkan bahwa kurang adanya
keterbukaan sehingga muncul manipulasi dalam pengambilan data. Hasil penelitian
ini adalah ketiga subjek yang memiliki ketergantungan pada smartphone masuk
dalam kategori narasi progresi yaitu ketergantungan pada smartphone sebagai
penunjang pekerjaan menjadi lebih produktif .

Kata kunci : ketergantungan, smartphone, produktivitas kerja, pekerja

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE DESCRIPTION OF SMARTPHONE DEPENDENCE ON WORK


PRODUCTIVITY OF EMPLOYEE IN
CV.TRAVELINE CITRA NUSANTARA YOGYAKARTA
Narrative Qualitative Study
Vincentia Firsta Riani
ABSTRACT
This study is aimed to find the smartphone dependence toward work productivity
of Yogyakarta CV.Traveline Citra Nusantara employees. Respondents for this
study were employees aged between 20-40 years old and smartphone users. There
were three male respondents. The data were obtained by using semi-structured
interview method. The data were analyzed using thematic analysis. The validity of
the research used source and researchers triangulation. The validity revealed that a
lack of openness that emerged in the manipulation of data retrieval. The results of
this study revealed that the three subjects who are dependent smartphone belong to
narrative progression that reliance on a smartphone as supporting the work becomes
more productive.
Keywords : dependence, smartphone, work produktivity, employee

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena penyertaan dan tuntunanNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Gambaran

Ketergantungan Smartphone Terhadap Produktivitas Kerja Pada Pekerja CV.

Traveline Citra Nusantara Yogyakarta”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan banyak

pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. DR. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi dan dosen

pembimbing akademik. Terimakasih atas kesediaan bapak dalam mendampingi

saya khususnya untuk masalah akademik dan membantu dalam administrasi

akedemik.

2. P. Eddy Suhartanto, M.Si selaku kepala program studi. Terimakasih atas

bantuannya dalam kelancaran proses pembuatan skripsi ini.

3. Drs. H. Wahyudi, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi. Terimakasih untuk

waktu, tenaga dan berbagai pemikiran yang membantu dalam pengerjaan

skripsi ini.

4. R. Landung Eko., M.Psi dan T.M Raditya Hernawa, M.Psi selaku dosen penguji

dua dan penguji tiga. Terimakasih atas bimbingannya untuk membantu

mengarahkan dan menyelesaikan skripsi ini.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Dosen-dosen di Fakultas Psikologi yang telah memberikan wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai dunia manusia yang mengagumkan kepada sayaselama

proses perkuliahan.

6. Karyawan sekretariat Fakultas Psikologi: Mas Muji, Mas Doni, Mas Gandung,

Bu Nanik, Pak Gik,yang sudah berkenan membantu saya dan memfasilitasi

berbagai keperluan selama proses perkuliahan serta pada saat skripsi ini

berjalan.

7. Bapak, Ibu, Dek Rary, Dek Danan yang selalu mendukung, memberi semangat

dan memberi doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Om Budi, Bulek Upik, Dek Rio, Tante Ririn, Om Nonot dan semua keluarga

besar yang selalu mendukung dan mendoakan.

9. Teman-teman KMPKS (Keluarga Mahasiswa Mahasiswi Pelajar Katholik

Sumatra bagian Selatan), Pipit, Via, Risa, Domas, Ayu Ken, Titin, Sinta dan

Robertus Adi Hermawan Pradipta. Makasih ya sudah mendukung penuh.

10. Teman – teman seperjuangan bimbingan Pak Wahyudi , Julius, Karlina , Ayu,

Angel, Mery, Naris, Deu, Togar dan teman – teman yang lain dimana kita saling

berbagi informasi untuk bimbingan dan mensupport satu dengan yang lain.

11. Teman-teman Psikologi kelas A 2009. Kalian yang menghiasi masa kuliahku

dengan berbagai warna yang tak mungkin dilupakan.

12. Informan yang luar biasa yang menjadi penolong dalam memberikan data

kepada peneliti : NN, MN, JJ

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13. Orang-orang yang mungkin saya lupa atau tidak sempat saya sebutkan.

Terimakasih atas bantuannya baik itu langsung maupun tidak langsung

sehingga saya dapat mengerjakan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dalam penelitian ini, baik dari segi metode maupun pelaporan

penelitian. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukkan yang membangun

demi perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi

banyak orang dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita semua.

Yogyakarta,

Penulis,

Vincentia Firsta Riani

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...............................ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................vi

ABSTRAK .........................................................................................................vii

ABSTRACK ........................................................................................................ viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... .. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. .... xix

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9

A. Smartphone ................................................................................ 9

B. Ketergantungan .......................................................................... 10

C. Produktivitas Kerja ..................................................................... 14

D. Gambaran Ketergantungan pada Smartphone ............................. 19

E. Faktor-Faktor Ketergantungan Pada Smartphone ...................... 21

F. Kerangka Pemikiran ................................................................... 26

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 27

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 27

B. Definisi Operasional.................................................................... 28

C. Subjek Penelitian ....................................................................... 28

D. Fokus Penelitian ........................................................................ 30

E. Metode Pengambilan Data .......................................................... 30

F. Prosedur Analisis Data ............................................................... 31

G. Validitas Penelitian .................................................................... 33

1. Kredibilitas .......................................................................... 33

2. Dependabilitas ..................................................................... 34

3. Konfirmabilitas .................................................................... 35

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 38

A. Pelaksanaan penelitian ............................................................... 38

1. Proses Penelitian ................................................................... 38

B. Profil Responden ........................................................................ 39

C. Hasil Penelitian .......................................................................... 40


xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Narasi ................................................................................... 40

a. Narasi Subjek NN .......................................................... 40

1) Pemilihan Smartphone (awal) .................................. 40

2) Penggunaan Smartphone (tengah) ............................ 42

3) Management Penggunaan Smartphone (akhir)......... 46

b. Narasi Subjek MN ........................................................ 47

1) Pemilihan Smartphone (awal) .................................. 47

2) Penggunaan Smartphone (tengah) ............................ 48

3) Management Penggunaan Smartphone (akhir)......... 52

c. Narasi Subjek JJ .............................................................. 54

1) Pemilihan Smartphone (awal) .................................. 54

2) Penggunaan Smartphone (tengah) ............................ 54

3) Management Penggunaan Smartphone (akhir)......... 58

2. Struktur Narasi ..................................................................... 60

a. Subjek NN .................................................................... 60

b. Subjek MN .................................................................... 62

c. Subjek JJ ....................................................................... 64

3. Interpretasi Data .................................................................. 66

a. Kognitif ........................................................................ 66

1) Subjek NN ............................................................... 66

2) Subjek MN................................................................ 67

3) Subjek JJ .................................................................. 68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Afektif .......................................................................... 69

1) Subjek NN ............................................................... 69

2) Subjek MN................................................................ 69

3) Subjek JJ .................................................................. 70

c. Psikomotorik ................................................................ 70

1) Subjek NN ............................................................... 70

2) Subjek MN................................................................ 71

3) Subjek JJ .................................................................. 71

D. Pembahasan ................................................................................ 73

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 79

A. Kesimpulan ................................................................................ 79

B. Saran ........................................................................................... 79

1. Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................... 79

2. Bagi Pengguna Smartphone .................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81

LAMPIRAN ....................................................................................................... 85

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Data Responden Penelitian ........................................................... 39

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Bagan 1. Struktur Perusahaan .......................................................................... 17

Bagan 2. Bagan Kerangka Pemikiran............................................................... 26

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Verbatim Responden Pertama ..................................................... 86

Lampiran 2. Verbatim Responden Kedua ....................................................... 92

Lampiran 3. Verbatim Responden Ketiga ....................................................... 99

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan 1 .................................................................... 106

Lampiran 5. Daftar Pertanyaan 2 ..................................................................... 107

Lampiran 6. Informed Concent ....................................................................... 109

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan berperan

dalam kehidupan (Johson,1981, dalam Supratiknya, 1995). Manusia sebagai

makhluk sosial tidak lepas dari orang lain sehingga memerlukan komunikasi

sebagai penghubung antar manusia yang dapat membantu memenuhi kebutuhan

pribadinya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan face to

face, kemudian berkembang dengan diciptakannya telepon sebagai sarana

komunikasi jarak jauh. Adanya telepon cukup membantu manusia

berkomunikasi. Seiring berjalannya waktu, sarana komunikasi makin

dikembangkan untuk menunjang aktivitas sehingga muncul produk berupa

handphone yang bisa digunakan untuk berkomunikasi baik dengan percakapan

maupun sms dan dapat dibawa kemana saja.

Data terbaru dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)

menunjukkan bahwa jumlah pelanggan handphone di Indonesia per tahun 2011

telah mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011, naik 60 juta

pelanggan dibanding tahun 2010. Angka ini mendekati jumlah penduduk

Indonesia yang berjumlah 258 juta penduduk pada Desember 2010.ATSI juga

mengatakan bahwa dari 240 juta pelanggan seluler yang ada, pelanggan prabayar

mempunyai porsi paling besar yaitu sekitar 95%, hal ini tidak berbeda dengan

pada tahun 2010. Jumlah SMS yang terkirim pada tahun 2011 juga mencapai

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260 miliar SMS dan jumlah transaksi data mencapai 27 ribu terrabyte. Pelanggan

broadband pun berkembang dengan pesat mencapai 70 juta pelanggan pada

tahun 2011 dengan pertumbuhan lebih dari 100% dibanding tahun 2010

(Nugraha, 2011).

Persaingan yang semakin ketat karena perkembangan jaman, menuntut

seseorang untuk dapat melakukan segala aktivitas dengan cepat dan maksimal.

Untuk menunjangnya, maka sarana komunikasi pun dikembangkan fitur

handphone semakin kompleks dan tidak hanya sebatas telepon dan sms namun

juga dapat menunjang kebutuhan lainnya seperti akses informasi secara cepat

melalui online, sosial media, aplikasi yang menunjang pekerjaan dan bahkan

game sebagai hiburan. Handphone dengan fitur yang kompleks tersebut dikenal

dengan smartphone.

Smartphone sudah ada sejak tahun 1993 (European Journal of Scientific

Research, Vol. 98 No 2 March, 2013). Smartphone adalah telepon genggam yang

memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat

menambahkan atau mengubah aplikasi sesuai dengan keinginannya.

Smarthphonejuga dapat diartikan sebagai telepon genggam yang menyerupai

komputer mini yang memiliki kapasitas sama dengan sebuah telepon

(Shiraisihietal, 2010).

Berbagai fitur dan aplikasi yang ada di dalamsmartphone semakin

membuat para pengguna lebih mudah untuk mengakses apapun yang diinginkan.

Berbagai aplikasi di dalamnya seperti permainan (games), penyimpan informasi,

pembuat daftar pekerjaan atau perencanaan kerja, reminder (pengingat waktu)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau appointment, alat perhitungan (kalkulator), pengiriman atau penerimaan e-

mail, integrasi ke peralatan lain seperti PDA, MP3, chatting dan browsing

internet serta video. Smartphone menggabungkan banyak fungsi ke dalam satu

perangkat. Keunggulan inilah yang membuat banyak orang menjadi semakin

tergantung dengan smartphone, bahkan orang lebih memilih untuk ketinggalan

dompet dibandingkan ketinggalan ponsel smartphone (Zulaeha, 2011).

Fitur-fitur smartphone dan harganya yang terjangkau membuat orang

semakin berminat memilih smartphone. Hal ini terbukti dari data

penjualan smartphone di Indonesia. Pada tahun 2014, Indonesia menempati

urutan kelima seluruh dunia sebagai negara pengguna smartphonedengan

pengguna aktif yaitu sebanyak 47 juta pengguna atau sekitar 14% dari seluruh

total pengguna ponsel (Heriyanto, 2014). Di Asia Tenggara sendiri, data terbaru

GfK menyatakan nilai penjualan smartphone di negara Asia Tenggara pada

bulan Agustus 2014 sebanyak 120 juta smartphone dan phablet. Jumlah ini

mengalami peningkatan sebesar 44 persen setiap tahunnya.Pada tahun 2014 nilai

penjualan mencapai $16,4 miliar (sekitar Rp 198 Triliun), meningkat 33 persen

dari tahun sebelumnya. Negara Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina,

Indonesia, Vietnam, dan Kamboja menjadi penggerak utama dari pertumbuhan

smartphone di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memimpin sebagai negara

dengan pertumbuhan penjualan paling tinggi hingga 70%, disusul Vietnam 56%,

dan Thailand 44%. Sementara dalam segi valuasi, Vietnam berada di posisi

puncak dengan pertumbuhan valuasi hingga 52%, Indonesia 32%, dan Thailand

31% (Erlangga, 2014).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Fitur-fitur dalam smarthpone mampu menunjang berbagai aktivitas

sehari-hari seseorang misalnya berjualan online (menunjang pekerjaan),

berkomunikasi dalam media sosial, akses informasi, untuk hiburan dengan

berbagai games yang disediakan dan bahkan untuk gaya hidup. Prayudi (2014)

meneliti mengenai penggunaan smarthpone di kalangan remaja bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan gaya hidup. Kebutuhan akan informasi dalam dunia

global telah mendorong para siswa-siswi untuk menggunakannya, serta gaya

hidup pada masyarat modern telah menjadi faktor yang kedua.

Fitur-fitur yang menyenangkan mampu membuat seseorang lebih sering

dan lebih lama berinteraksi dengan orang lain melalui smarthpone. Temuan

Locket senada dengan hasil studi serupa yang dilaporkan oleh ABC News pada

akhir Mei 2013. Laporan Internet Trends Kleiner Perkins Caufield & Byers's

tersebut bahkan menyebutkan angka yang tinggi, yaitu pengguna rata-rata

mengecek ponselnya 150 kali dalam sehari. Jika diakumulasi, dalam satu

minggu rata-rata orang bisa menggunakan smartphonenya lebih dari 1.050 kali.

(kompas.com). Hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak

positifnya yaitu meningkatkan rasa percaya diri, lebih memudahkan komunikasi,

dan memperoleh banyakteman, sedangkan dampak negatifnya adalah pelajar

menjadi ketergantungan, terjadinya kesenjangan interaksi, dan terciptanya

hubungan yang palsu (Prayudi, 2014).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CV. Travelline Nusantara merupakan agen perusahaan yang bergerak

dibidang pelayanan jasa travelling yang memiliki 7 orang karyawan. 7 orang

karyawan ini sebagai tim utama dalam mengelola dan menjalankan perusahaan

travelline ini. Pada waktu-waktu tertentu ketika membutuhkan tenaga kerja

lebih, perusahaan ini mencari tenaga kerja freelance untuk membantu. Untuk

memperoleh pelanggan, dilakukan dengan berbagai cara yaitu membuat

proposal dalam bentuk print outlalu mengirimkan ke perusahaan atau ke tempat-

tempat yang kerap mengadakan tour, men’shareke media sosial seperti

instagram, path atau media sosial lainnya, mengirimkan melalui email dan

berbagai cara lainnya. Pemasaran untuk mencari pelanggan tersebut, lebih sering

menggunakan smartphone karena lebih praktis dan efektif. Penggunaan

smartphone tentu tidak dibatasi karena dalam perusahaan ini mencari dan

melayani pelanggan dilakukan kapan saja bahkan diluar jam kerja.

Dalam hal ini, yang menjadi masalah adalah ketika penggunaan

smartphone tidak menentu atau tidak dibatasi akan berakibat pada

ketergantungan. Ketergantungan terhadap smartphone merupakan sikap tidak

bisa lepas dari smartphone. Hal ini dipicu karena terlalu sering menggunakan

smartphone dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Menurut sebuah survei

yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Pew Research Center, 46% dari seluruh

orang dewasa Amerika sekarang memiliki smartphone. Dalam sebuah penelitian

terhadap 1.600 manajer dan profesional, Leslie Perlow, PhD, profesor bidang

Kepemimpinan di Harvard Business School, menemukan bahwa 70% orang

mengatakan mereka memeriksa smartphone mereka setelah bangun tidur, 56%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memeriksa telepon mereka satu jam sebelum tidur, 48% selalu memeriksa

telepon walau akhir pekan, termasuk hari Jumat dan Sabtu malam, 51%

responden selalu mengecek smartphone selama liburan dan 44% mengatakan

akan mengalami "banyak kecemasan" jika mereka kehilangan telepon dan tidak

bisa menemukan penggantinya selama seminggu(www.android-indonesia.com).

Terdapat 2 dampak negatif penggunaan smartphone berlebihan yaitu

bagi kesehatan fisik dan kesehatan psikis. Pada kesehatan fisik akan terjadi

gangguan pada penglihatan (mata kering, sakit kepala, pandangan kabur,

gangguan pendengaran dan kelainan postur tubuh), yang dalam dunia

kedokteran disebut Computer Vision Syndrom (CVS) yang diakibatkan terlalu

sering malihat layar komputer termasuk smartphone. Sedangkan dampak negatif

bagi kesehatan psikis yaitu menimbulkan kecanduan dan mengurangi

produktivitas kerja (Kompasiana.com).

Produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari

kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap yang demikian akan

mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus

mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu

mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan (Sutrisno, 2009). Apabila seorang

karyawan merasa tidak mampu membuat hari ini lebih baik dari kemarin maka

yang muncul adalah apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya sebagai

beban sehingga dapat menimbulkan stres dan produktivitas semakin menurun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Produktivitas kerja pada CV. Traveline Nusantara dilihat dari seberapa

besar hasil para pekerja memperoleh pelanggan dengan memanfaatkan

smartphone yang mereka miliki sebagai sarana komunikasi. Dengan

penggunaan smartphone yang tidak menentu waktunya apakah justru semakin

membuat hasil kerja menjadi lebih produktif atau muncul ketergantungan. Hal

ini sesuai dengan yang dikatakan pada paragraf sebelumnya bahwa penggunaan

smartphone yang terlalu sering akan menjadi kebiasaan dan cenderung

menimbulkan ketergantungan. Untuk itu, peneliti tertarik untuk mengulas

ketergantungan smartphone terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV.

Traveline Citra Nusantara di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran

ketergantungan smartphone terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV.

Traveline Citra NusantaraYogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketergantungan smartphone

terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ditinjau dari segi manfaat teoretik, hasil penelitian ini dapat menjadi

sumbangan informasi berkaitan dengan ketergantungan smartphone terhadap

produktivitas kerja. Dari segi manfaat praktis, pekerja atau karyawan mendapat

gambaran bahwa adanya pengaruh ketergantungan smartphonepada

produktivitas kerja. Selain itu, dengan adanya penelitian ini, dapat dijadikan

contoh bahwa penggunaan smartphone yang lebih efektif dapat mendukung

peningkatan produktivitas kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Smartphone

Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk

masyarakat luas, dimana pengguna dapat menambahkan atau mengubah aplikasi

sesuai dengan keinginannya. Smartphone juga dapat diartikan sebagai telepon

genggam yang menyerupai komputer mini yang memiliki kapasitas sama dengan

sebuah telepon (Shiraisihietal, 2010). Menurut Marselius Sampe Tondok yang

dipublikasikan dalam Harian Surabaya Post pada tanggal 24 Maret 2013,

smartphone merupakan perangkat ponsel yang dapat digunakan untuk

berkomunikasi dasar (sms dan telepon), juga dapat bekerja layaknya sebuah

komputer mini. Dengan fungsi PDA (personal digital assistant), smartphone

memiliki fungsi tambahan diantaranya mengirimkan email, mengakses web,

memutar musik, atau bermain games.

Smartphone adalah ponsel yang didalamnya dilengkapi dengan berbagai

aplikasi dan juga dapat digunakan untuk mengakses internet. Smartphone

menyediakan beberapa layanan antara lain: suara digital, pesan teks, email,web

browsing, kamera video, pemutar lagu MP3, melihat video dan juga melakukan

panggilan video (video call). Selain fungsi tersebut, smartphone juga dapat

menjalankan berbagai aplikasi, mengubah pikiran ponsel menjadi layaknya

komputer. Untuk saat ini, belum ada definisi standar mengenai smartphone,

namun bagaimana sebuah ponsel disebut smartphone dapat dilihat dari: sistem

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

operasinya, software, akses internet, qwerty keyboard atau layar sentuh, juga

pesan dalam bentuk email (Pcmag.com).

Menurut kamus Mac milland, definisi smartphone adalah“a mobile

phone that also works as a small computer, allowing you to store information

and write letters and reports”, yang artinya ponsel yang bekerja seperti

komputer kecil, yang memungkinkan seseorang dapat memberikan dan

memperoleh informasi serta menulis surat dan laporan.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkanyaitu sebuah ponsel

yang memiliki sistem operasi seperti komputer mini yang memungkinkan

seseorang mendapatkan dan memberikan informasi, dilengkapi fitur-fitur PDA

(personal digital assistant) yang dapat mengirimkan email dan mengakses

websertamemiliki fitur tambahan seperti suara digital, pesan teks, games,

kamera video, pemutar lagu MP3, melihat video dan juga melakukan panggilan

video (video call).

B. Ketergantungan

Ketergantungan atau yang diistilahkan dengan kecanduan dapat terjadi

dalam penggunaan smartphone. Kecanduan didefinisikan sebagai aktivitas atau

substansi yang dilakukan berulang-ulang dan dapat menimbulkan dampak

negatif. Contoh kecanduan bisa bermacam-macam. Bisa ditimbulkan akibat zat

atau aktivitas tertentu seperti judi, overspending, shoplifting, dan aktivitas

seksual (Hovart, 1989).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ketergantungan didefinisikan

sebagai 1) keadaan seseorang yang belum dapat memikul tanggung jawabnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

sendiri; 2) perihal hubungan sosial seseorang yang tergantung kepada orang lain

atau masyarakat; 3) hal (perbuatan) tergantung. Berdasarkan definisi tersebut

yang berkaitan dengan penelitian ini, ketergantungan dapat didefinisikan sebagai

perbuatan atau aktivitas manusia yang tergantung pada smartphone, artinya tidak

dapat lepas dari smartphone.

Istilah ‘ketergantungan’ lebih sering digunakan di dalam percakapan

sehari-hari dibandingkan dengan kata ‘kecanduan’. Kata ketergantungan (dalam

bahasa Inggris sebagai kata ‘dependence’) dianggap lebih sesuai untuk

menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami dependensi terhadap zat-

zat adiktif (Soetjipto, tt). Menurut Oulasvirta et al (2012), kebiasan

menggunakan smartphone merupakan ‘jalan’ munculnya ketergantungan

terhadap smartphone.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa ketergantungan adalah

suatu kondisi seseorang tidak dapat lepas dari sesuatu atau benda.

Ketergantungan terhadap smartphone dapat didefinisikan sebagai kondisi

seseorang tidak dapat lepas dari smartphone yang akhirnya dapat memicu

munculnya ketergantungan.

Ketergantungan terhadap smartphone dapat terjadi karena terlalu sering

menggunakannya. Hal ini bisa berlaku dari tahap pembiasaan menggunakan

hingga ketergantungan. Menurut Suller (1996), seseorang dinyatakan telah

kecanduan/ketergantungan terhadap suatu stimulus jika:

1) Sampai melalaikan hal-hal yang penting karena stimulus tersebut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2) Hubungan dengan orang-orang terdekatnya terganggu karena stimulus

tersebut

3) Orang-orang yang dekat dengannya mengeluh, tergganggu, kecewa dan

merasa diabaikan karena stimulus tersebut

4) Marah, tersinggung, dan tidak suka jika perilakunya tersebut dikritik

5) Merahasiakan dan menutup-nutupi perilakunya tersebut

6) Berusaha untuk berhenti tapi tidak mampu

Stimulus yang terdapat dalam smartphone adalah banyaknya aplikasi

yang dapat memberikan kepuasan dan kesenangan terhadap penggunanya

misalnya internet, sosial media, chat, email dan sebagainya yang dapat

dilakukan dimanapun dan kapanpun. Hal ini juga menjadi salah satu alasan

seseorang dapat mengalami ketergantungan pada smartphone.

Salah satu aplikasi yang menarik dalam smartphone adalah internet.

Internet mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain dalam tanpa

mengenal waktu dan jarak. Aplikasi yang ada di dalam smartphone inilah yang

juga dapat membuat seseorang mengalami ketergantungansmartphone. Kriteria-

kriteria yang menunjukkan perilaku-perilaku ketergantungan terhadap internet

dikemukakan oleh Young (1996 dan 1999), yaitu:

1) Merasa keasyikan dengan internet

2) Perlu waktu tambahan dalam mencapai kepuasan sewaktu menggunakan

internet

3) Tidak mampu mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan

internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

4) Merasa gelisah, murung, depresi, atau lekas marah ketika berusaha

mengurangi dan menghentikan penggunaan internet

5) Mengakses internet lebih lama dari yang diharapkan

6) Kehilangan orang-orang terdekat, pekerjaan, kesempatan pendidikan,

atau karir gara-gara penggunaan internet

7) Membohongi keluarga, terapis atau orang-orang terdekat untuk

menyembunyikan keterlibatan lebih jauh dengan internet

8) Menggunakan internet sebagai jalan keluar mengatasi masalah atau

menghilangkan perasaan seperti keadaan tidak berdaya, rasa bersalah,

kegelisahan atau depresi.

Berbagai bentuk perilaku diatas dapat juga menyebabkan ketergantungan

terhadap smartphone karena memiliki stimulus yang hampir sama. Dapat

disimpulkan bahwa ketergantungan terhadap smartphone ditandai dengan

keasyikan dengan smartphone; memerlukan waktu tambahan untuk mencapai

kepuasan menggunakan smartphone; tidak mampu mengontrol, penggunaan

smartphone, muncul perasaan cemas, gelisah, mengakses smartphone lebih lama

dari dari waktu yang ditetapkan dan hubungan sosial dengan lingkungan dan

orang-orang terdekat mengalami masalah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

C. Produktivitas Kerja

Produktivitas merupakan perbandingan antara output dengan input

perusahaan,industri dan ekonomi secara keseluruhan. Produktivitas kerja

menurut Hasibuan(2007) adalah perbandingan antara output dengan input, di

mana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaan yang

lebih baik. Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000) produktivitas adalah

hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem

produktif. Dalam setiap usaha baik usaha perorangan, usaha segolongan warga

negara maupun masyarakat selalu ada kecenderungan untuk meningkatkan

produktivitas karyawan meskipun terdapat motivasi pendorong peningkatan

produktivitas kerja berbeda-beda antar perusahaan.Siagian (1993) mengatakan

bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang

sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan

output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat di ketahui bahwa produktivitas

kerja merupakan perbandingan antara output dan input, dimana output yang

dihasilkan harus memiliki nilai kerja yang lebih baik hasil kerja yang diperoleh

dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disediakan untuk

mencapai tujuan.

Simanjuntak (1985) mengatakan bahwa karyawan dinyatakan memiliki

produktivitas kerja apabila dapat menghasilkan kerja lebih dari hasil kerja yang

telah dicapai sebelumnya. Sebaliknya karyawan yang memiliki produktivitas

yang rendah apabila hasil kerja yang diperolehnya menurun, atau lebih kecil atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

sedikit dari hasil kerja yang telah dicapai sebelumnya. Produktivitas pada

dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa

kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus

lebih baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih

baik dari yang diperoleh hari ini.

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan

produktivitas kerja memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping

itu peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat melalui cara kerja yang

digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja yang diperoleh. Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas kerja

terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga unsur

tersebut adalah unsur-unsur semangat kerja, cara kerja, dan hasil kerja.

Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental para pegawai

dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukan oleh

adanya kemauan dalam melaksanakan tugas dan mendorong dirinya untuk

bekerja secara lebih baik dan lebih produktif. Sehingga apabila kondisi yang

demikian dapat dijaga dan dikembangkan terus menerus, peningkatan

produktivitas kerja akan dapat tercapai.

Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah cara kerja atau metode kerja.

Cara atau metode kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat

dilihat melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien.

Unsur ketiga dari produktivitas kerja adalah hasil kerja. Hasil kerja merupakan

hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

kerja yang diperoleh oleh pegawai merupakan prestasi kerja pegawai dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja ini dapat dilihat dari jumlah atau

frekuensi di atas standar yang ditetapkan. Hal ini menandakan bahwa karyawan

tersebut produktif didalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya.

Produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat digolongkan pada dua

kelompok, yaitu pertama, menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan

meliputi tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan

kemampuan fisik karyawan. Kedua, Sarana pendukung, yaitu lingkungan kerja

(meliputi produksi, sarana dan peralatan produksi, tingkat keselamatan, dan

kesejahteraan kerja) dan kesejahteraan karyawan (Payaman J. Simanjutak,

1985).

CV. Traveline Citra Nusantara adalah sebuah agen perusahaan yang

menawarkan jasa pelayanan dibidang travelling. Kantor pusat CV. Traveline

Citra Nusantara berada di Klebengan Yogyakarta dan memiliki cabang dikota

Medan dan kompleks pasar Terban Yogyakarta. Agen perusahaan ini didirikan

karena adanya image masyarakat yang memandang bahwa biaya untuk

mengadakan perjalanan wisata membutuhkan pengeluaran yang sangat besar.

Oleh karena itu, agen perusahaan ini menawarkan sarana dan prasarana

travelling dengan harga yang lebih terjangkau. Sektor yang disediakan dalam

perusahaan ini antara lain tiket pesawat, reservasi tiket kereta api, reservasi hotel,

paket tour, paket MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition) dan

rental mobil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

CV. Traveline Citra Nusantara memiliki sebuah tim yang terdiri dari 7

orang untuk menangani berbagai proyek yang akan dilaksanakan. Akan tetapi

dalam proses pelaksanaan kerja, agen CV. Traveling Citra Nusantara

membutuhkan lebih banyak tim kerja. Cara yang digunakan yaitu dengan

meminta bantuan kepada freelance untuk menjalankan proyek tersebut. Agen

perusahaan ini memiliki struktur dalam pembagian kinerja, yaitu:

DIREKTUR UTAMA

Sekretaris dan Keuangan

PIMPINAN DIVISI

HUMAS&
MARKETING
PENGEMBANGAN

DIVISI TOUR & VIP & REGULAR DIVISI TICKETING


TRAVEL(Supervisor) TRANSPORT(Supervisor) &RESERVASI

CV. Traveline Citra Nusantara menjalankan kinerja sesuai dengan visi misi

yang dimiliki yaitu menjadi mitra perjalanan terbaik, memberikan kemudahan

untuk mendapatkan paket perjalanan, wisata, transportasi dengan harga yang lebih

terjangkau. Agen perusahaan ini juga mengubah pandangan masyarakat bahwa

dengan hadirnya CV. Travelline Citra Nusantara, tidak semua perjalanan wisata

menghabiskan banyak biaya dan agen perusahaan ini menawarkan paket wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas pelayanan dan kenyamanan

yang prima.

Target utama CV. Traveline Citra Nusantara yaitu memperkenalkan

pelayanan jasa travelling kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan dengan cara

melakukan sharing kegiatan yang dilakukan oleh agen travelling lewat sosial media

seperti facebook, path, twitter, instagram. Selain itu, tim travelling juga membuat

website perusahaan dan mengiklankan diinternet baik disosial media ataupun

dimesin pencari google. Didalam website tersebut juga ditampilkan daftar paket-

paket wisata yang ditawarkan termasuk biaya asuransi, pilihan untuk menginap

dihotel tertentu dan paket perjalananan yang akan dituju. Penawaran-penawaran

yang diminta oleh pelanggan nantinya akan dimasukkan dalam proposal yang akan

diupdate dan dikirim melalui email.

Dalam setiap perusahaan juga memiliki target jumlah proyek. CV.

Travelline Citra Nusantara memiliki target minimal satu proyek dalam satu minggu.

Sasaran utama yang dituju oleh agen travelling adalah study tour untuk anak-anak

pelajar, paket wisata city tour untuk perusahaan-perusahaan dan perkantoran baik

perusahaan swasta maupun pemerintah dan paket wisata untuk keluarga atau

pribadi. Akan tetapi, karena kebutuhan wisata bukan merupakan kebutuhan utama

dalam suatu institusi perkantoran ataupun lembaga pendidikan, target tersebut

belum tentu terpenuhi. Biasanya bulan yang sepi pelanggan yaitu bulan puasa,

masa-masa ujian sekolah, akhir tahun untuk perusahaan karena melakukan proses

tutup buku. Namun, dalam bulan-bulan (libur sekolah, sebelum bulan puasa dan

liburan awal tahun) tertentu CV. Traveling Citra Nusantara, akan mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

banyak proyek pelanggan lebih dari satu. Selain itu, pelanggan dari CV. Travelline

Citra Nusantara yang tidak dapat diprediksi waktunya adalah wisata keluarga,

wisata anak muda baik itu backpaker atau turis mancanegara.

Untuk mencapai target perusahaan tersebut, CV. Travelline Citra Nusantara

menggunakan smartphone sebagai sarana untuk komunikasi dengan pelanggan,

untuk marketing melalui media sosial dan untuk mempermudah komunikasi dengan

sesama tim kerja. Dari semua penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa

produktivitas kerja kemampuan pekerja memanfaatkan sarana (smartphone) secara

lebih efektif atau menggunakan sesuai dengan tugas utama yang berkaitan dengan

pekerjaan sehingga mampu memperoleh output (hasil) yang maksimal.

D. Gambaran Ketergantungan Smartphone pada Pekerja Terhadap

Produktivitas Kerja

Kerap dilihat orang yang tidak pernah lepas dari gadget atau

smartphonenya, ketika makan, ngobrol, bahkan saat mengendarai kendaraan

bermotor. Rata-rata pemakaian smartphone sudah di atas 6 jam sehari merupakan

satu tolok ukur bahwa gadget sudah menjadi bagian hidup seseorang dimana

kemungkinan orang tersebut menjadi ketergantungan sangat tinggi. Waktu

sebanyak itu menurut survey justru lebih banyak dihabiskan untuk chat, meng-

update status, berbalas twit dan media sosial lainnya, lalu setelah itu waktu

dipergunakan untuk mengambil foto dan kemudian disebarkan lagi melalui media

sosial. Ternyata hanya sebagian kecil waktu saja yang dipergunakan untuk cek

email, browsing mencari informasi dan untuk bekerja (Ruangpublik.com, 28 April

2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Penemuan yang tertulis dalam jurnal Modeling habitual and addictive

smartphone behavior - The role of smartphone usage types, emotional intelligence,

social stress, self-regulation, age, and gender mengatakan bahwa hubungan antara

penggunaan kompulsif dan technostress menunjukkan bahwa ketergantungan yang

berlebihan pada smartphone dapat menyebabkan pengguna smartphone menjadi

stres dan menjadi pengguna smartphone yang kompulsif. Karena smartphone

manjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan bahkan tanpa smartphone,

pengguna menjadi frustasi yang akhirnya bisa berdampak pada hubungan sosialnya

dan adanya tekanan psikologis (James & Drennan, 2005).

Yuwanto (dalam dedi dan zainal), mengatakan bahwa terdapat beberapa

dampak negatif penggunaan smartphone. Dampak negatif tersebut antara lain

pertama, orang menjadi lebih konsumtif. Menggunakan smartphone membuat

pengeluaran (biaya) menjadi lebih banyak. Kedua, dari sisi psikologis, individu

akan cenderung merasa tidak nyaman bahkan merasa gelisah ketika tidak

menggunakan atau membawa telepon genggam. Ketiga, dari segi fisik, clebih

mudah mengalami gangguan atau pola tidur yang berubah. Keempat, relasi sosial

akan berkurang. Kelima, akademis/pekerjaan akan terganggu karena berkurangnya

waktu (lebih banyak mengoperasikan smartphone) sehingga menjadi tidak

produktif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erna Noviani (2015) menunjukkan

bahwa smartphone memiliki dampak negatif yaitu kurang memperhatikan dan tidak

fokus dikelas, cenderung membuka media yang memiliki konten-konten negatif,

adanya kehilangan motivasi dalam belajar, dan adanya cyber bullying.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Jurnal Hubungan antara Academic Stress dengan Smartphone Addiction

pada Mahasiswa Pengguna Smartphone mengungkapkan bahwa adanya hubungan

yang signifikan. Dalam arti, academic stress yang merupakan sumber stressor yang

menuntut mahasiswa lebih efektif pada bidang akademik dan dalam penggunaan

fasilitas belajar. Salah satu fasilitas belajar yang aktif digunakan pada saat ini yaitu

smartphone. Ketika mahasiswa menggunakan smartphone sebagai coping stress

dikarenakan stres akademik yang sedang dialaminya, akan dapat menimbulkan

penggunakan smartphone secara berlebihan dan tidak terkontrol. Hal ini akan

menyebabkan terjadinya smartphone addiction. Individu yang melampiaskan stres

dalam penggunaan smartphone biasanya juga aktif dalam aplikasi sosial media

yang digunakan sebagai tempat untuk curhat ataupun posting yang terdapat pada

akun pribadi tersebut atau bermain game online.

E. Faktor-Faktor Ketergantungan Smartphone

Menurut Mowen (2000), ada tujuh kepribadian yang mempengaruhi

ketergantungan kecanduan terhadap ponsel, termasuk smartphone yaitu

agreeability, extraversion, kebutuhan untuk gairah, ketidakstabilan emosional,

neurotisisme, materialisme, dan kesadaran.

1. Agreeability

Agreeability adalah kebutuhan seseorang untuk mendapatkan perhatian dari

orang lain demi kesejahteraan yang mereka inginkan. Penelitian yang dilakukan

oleh Phillips et al. (2006) menjelaskan bahwa agreebility sangat berhubungan

dengan penggunaan ponsel ketika bermain game. Dalam penelitian ini dengan

menggunakan sampel yang terdiri dari 112 orang dewasa, ditemukan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

mereka yang memiliki agreeableness rendah lebih cenderung untuk bermain

game di ponsel dibandingkan dengan mereka yang memiliki agreeableness

tinggi. Hal ini dikarenakan mereka memiliki egois yang tinggi, mementingkan

diri sendiri, anti sosial dan lebih sering menyalahgunakan ponsel yang mereka

miliki (Costa dan McCrae, 1992)

2. Extraversion

Extraversion berkaitan dengan kecenderungan individu untuk keluar dan

masuk ke situasi sosial. Extraverts adalah tipe orang yang lebih terbuka terhadap

dunia sosial, impulsif, selalu mendambakan interaksi sosial. Bianchi dan Philips

(2005) mendapatkan hasil survei dari 195 orang bahwa mereka yang memiliki

extraversion yang tinggi cenderung terlalu sering menggunakan ponsel yang

mereka miliki. Hal ini juga didukung oleh penelitian Andreassen et al. (2013)

yang menemukan bahwa dari 128 sampel, siswa yang extraverted lebih mungkin

kecanduan ponsel daripada yang kurang extraverted.

3. Need for arousal

Seseorang membutuhkan gairah untuk meningkatkan rangsangan dan

kegembiraan. Penelitian Zuckerman (1979) menunjukkan bahwa sensasi yang

dialami hampir sama dengan kebutuhan untuk gairah, terkait dengan berbagai

perilaku yang menyerupai kecenderungan adiktif seperti penggunaan narkoba.

Dimensi penting dari Zuckerman yang berkaitan dengan sensasi adalah

kerentanan terhadap kebosanan. Banyak penggunaan ponsel digunakan untuk

mencegah kebosanan. Penelitian Leung (2008) menunjukkan bahwa sebagian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

besar remaja dan dewasa muda kecanduan terhadap ponsel untuk mencari

sensasi dan mengatasi kebosanan.

4. Emotional instability

Ketidakstabilan emosi disebbakan oleh murung dan perilaku

temperamental. Perilaku neurotik juga ditandai dengan kemurungan, kecemasan,

dan mengkhawatirkan. Neurotis yang sangat emosional dan menunjukkan

tanggapan emosional yang kuat terhadap berbagai rangsangan. Bianchi dan

Phillips (2005) mencatat bahwa neurotisisme terkait dengan sejumlah perilaku

yang berlebihan dan kecanduan narkoba. Orang neurotik atau emosional yang

tidak stabil dapat menggunakan ponsel mereka sebagai alat untuk mengatasi

stres dan kecemasan. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa

stress/kecemasan terkait dengan masalah penggunaan ponsel (Beranuy, Oberst,

Carbonell, & Chamarro, 2009; Ha, Chin, Taman, Ryu, & Yu, 2008; Jenaro,

Flores, Gomez-Vela, Gonzalez-Gil, & Caballo, 2007; Reid & Reid, 2007).

Sebuah survei dari 196 mahasiswa menemukan bahwa stres kronis dan stabilitas

emosional yang rendah secara signifikan berhubungan dengan penggunaan

ponsel (Augner & Hacker, 2012)

5. Materialisme

Materialisme dipahami sebagai suatu nilai individu terhadap harta duniawi

dan pentingnya harta bendanya dalam kehidupan sehari-hari (Belk, 1985).

Menurut Mowen (2000), perlu mengumpulkan dan memiliki benda-benda

material. Mengingat peran sentral ponsel dalam kehidupan sosial mahasiswa dan

pemuda dewasa, ponsel merupakan simbol status penting untuk orang dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

muda (Roberts & Pirog, 2012). Konsumen yang materialistik menempatkan nilai

ya ng lebih besar pada produk yang dikonsumsi di depan umum untuk

menciptakan identitas sosial (Wu & Sukoco, 2010).

6. Concientiousness

Aspek yang paling penting untuk melatih pengendalian diri adalah kemauan

untuk memantaudan melacak perilaku seseorang (Baumeister, 2002). Individu

dapat memonitor perilaku mereka dan terorganisir dengan baik dan efisien dalam

melaksanakan tugas. Disiplin diri adalah karakteristik penting dari orang yang

sadar diri (Costa & McCrae, 1992). Sebuah survei dari 112 orang berusia antara

18-59 menemukan bahwa orang yang kurang menyadari dirinya menghabiskan

lebih banyak waktu mengirim pesan teks daripada yang memiliki kesadaran diri

yang tinggi. Kesadaran diri berbanding terbalik dengan impulsif (Mowen, 2000;

Rocas, Sagiv, Schwartz, & Knafo, 2002). Bagi mereka yang tidak memiliki

kemampuan untuk tetap fokus pada tugas, ponsel semakin banyak digunakan

untuk meredakan kecenderungan impulsif dari orang yang memiliki kesadaran

diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Duha Agusta (2016) menemukan adanya Faktor-Faktor Resiko Kecanduan

Menggunakan Smartphone pada remaja di SMK 1 Kalasan. Faktor-faktor tersebut

yaitu :

1. Faktor internal.

Faktor yang menggambarkan karaketeristik individu dan paling

mempengaruhi individu dalam kecanduan smartphone. Faktor internal ini

mengandung tiga aspek-aspek penyebab yaitu aspek kontrol diri yang

rendah, sifat sensation seeking yang tinggi dan self esteem yang rendah.

Faktor internal pada penelitian ini merupakan faktor yang paling beresiko

menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap smartphone.

2. Faktor situasional penyebab kecanduan smartphone adalah faktor yang

menggambarkan tentang situasi psikologis individu. Hal yang ditekankan

disini adalah siswa akan merasa nyaman secara psikologis apabila mereka

menggunakan smartphone. Faktor situasional pada penelitian faktor

beresiko kedua menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap

smartphone.

3. Faktor eksternal penyebab kecanduan smartphone adalah faktor yang

mempengaruhi individu dalam hal membeli smartphone. Pada faktor ini

dijelaskan tentang bagaimana siswa menjadi kecanduan karena besarnya

pengaruh media dalam memasarkan smartphone dan fasilitas yang

disediakan. Faktor eksternal pada penelitian ini faktor yang beresiko ketiga

menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap smartphone.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

4. Faktor sosial penyebab kecanduan smartphone adalah faktor yang

menggambarkan tentang kebutuhan interaksi sosial siswa. Faktor sosial ini

menjelaskan pola interaksi sosial yang mempengaruhi individu menjadi

kecanduan terhadap smartphone. Faktor sosial pada penelitian ini faktor

yang beresiko keempat menyebabkan individu menjadi kecanduan terhadap

smartphone.

F. Kerangka Pemikiran

Pekerja

Smartphone Ketergantungan

Dilengkapi fitur-fitur
menarik antara lainfitur-
fitur personal digital
assistantyang dapat Produktivitas
mengirimkan email dan Pekerja
mengakses web,suara
digital, pesan teks (SMS),
games, kamera video,
pemutar lagu MP3, melihat
video dan juga melakukan
panggilan video (video
call).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul ketergantungan smartphone terhadap

produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara Yogyakarta

ini termasuk penelitian kualitatif. Karena tujuan dalam penelitian ini dicapai

dengan cara mengeksplor secara mendalam berkaitan dengan perasaan dan

pemaknaan subjek terhadap situasi yang mereka hadapi.

Menurut Moleong (2009), kualitatif merupakan penelitian yang

berusaha memahami fenomena yang dialami oleh subjek dalam konteks

alami kompleks. Fenomena yang diamati meliputi persepsi, motivasi,

perilaku, dan lain-lain. Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami dan

menginterpretasi sesuatu dibalik data yang nampak dan bagaimana manusia

itu memaknai peristiwa yang dihadapi (Poerwandari,2005)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode studi naratif. Narasi mencerminkan pendekatan kualitatif untuk

mempelajari ketahanan dan perkembangan diri seseorang. Selain itu, narasi

juga untuk mengidentifikasi mekanisme yang mendorong penyesuaian

adaptif pada ketidakmampuan atau situasi sulit (Dunn dalam Dunn et a.,

2009). Melalui narasi ini, peneliti diharapkan mampu untuk memahami

subjek dan dunianya.

B. Definisi Operasional

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

1. Smartphone adalah ponsel yang memiliki kelebihan dari ponsel yang

biasanya dimana didalamnya terdapat sistem operasi seperti komputer

mini yang dapat digunakan seseorang untuk mendapatkan dan

memberikan informasi yang dilengkapi fitur-fitur PDA (personal digital

assistant) yang dapat mengirimkan email dan mengakses

websertamemiliki fitur tambahan seperti suara digital, pesan teks,

games, kamera video, pemutar lagu MP3, melihat video dan juga

melakukan panggilan video (video call).

2. Ketergantungan adalah suatu kondisi seseorang tidak dapat lepas dari

sesuatu atau benda. Ketergantungan terhadap smartphone dapat

didefinisikan sebagai kondisi seseorang tidak dapat lepas dari

smartphone.

3. Produktivitas Kerja adalah perbandingan antara output dan input,

dimana output yang dihasilkan harus memiliki nilai kerja yang lebih

baik yang diperoleh dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang

telah disediakan pleh perusahaan untuk mencapai tujuan secara

maksimal.

C. Subjek Penelitian

Peneliti menggunakan metode purposive sampling untuk

menetapkan subjek penelitian. menurut Arikunto (2010), purposive

sampling dilakukan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini

dilakukan karena beberapa pertimbangan. Peneliti memilih metode ini

sesuai dengan pendapat Moleong (2007) yaitu peneliti sebelumnya telah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

menentukan karakteristik subjek penelitian terlebih dahulu untuk suatu

tujuan yang telah ditetapkan. Peneliti menetapkan beberapa karakter dalam

pemilihan subjek, yaitu:

1. Subjek dalam penelitian ini adalah pekerja CV. Traveline Citra

Nusantara Yogyakarta. CV. Traveline Citra Nusantara adalah agen yang

secara khusus menawarkan jasa transportasi untuk travelling ke berbagai

tempat sesuai dengan permintaan para pelanggan. Pemilihan perusahaan

ini dimaksudkan karena peran dalam berkomunikasi menggunakan

smartphone lebih diutamakan terutama ketika mencari atau melayani

pelanggan yang akan memakai jasa travelling pada agen ini. Selain itu,

pemilihan tempat kota Yogyakarta sebagai tempat penulis melakukan

penelitian dikarenakan lokasi lebih dekat dan lebih terjangkau.

2. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang memiliki

smartphoneterdiri dari NN (pimpinan), MN (anggota dalam bidang

marketing) dan JJ (anggota dalam bidang marketing dan pemandu

wisata). Hal ini dikarenakan supaya peneliti dapat menggali data secara

lebih mendalam dari masing-masing subjek. Selain itu, 3 subjek tersebut

yang bersedia penuh untuk memberikan data penelitian ini.

3. Subjek berusia 20-40 tahun. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

Santrock (1995) dimana masa dewasa awal tugas perkembangan yang

dilakukan adalah melakukan suatu pekerjaan (bekerja).

4. Subjek bersedia untuk membagikan pengalaman dalam penelitian

D. Fokus Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Penelitian ini berfokus pada gambaran ketergantungan smartphone

terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV. Traveline Citra Nusantara

Yogyakarta. Penggunaan smartphone yang terlalu berlebihan oleh pekerja

dapat menimbulkan ketergantungan terhadap smartphone sehingga dapat

mengganggu produktivitas kerja.

E. Metode Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan

teknik wawancara semi terstruktur. Teknik wawancara semi terstruktur

merupakan gabungan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur. Dalam teknik wawancara ini, peneliti telah memiliki daftar

pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian sebagai pedoman

wawancara. Pada wawancara dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga

bentruk struktur wawancara yaitu pemilihan smartphone (awal),

penggunaan smartphone (tengah), management penggunaan smartphone

(akhir) (Smith,2009). Selain itu, pedoman wawancara juga dibagi menjadi

3 dimensi psikologi yaitu kognitif (untuk mengetahui alasan penggunaan

smartphone), afektif (mengetahui reaksi saat menggunakan smartphone)

dan psikomotorik (untuk mengetahui perilaku dalam menggunakan

smartphone). Dengan pedoman wawancara tersebut peneliti dapat

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan serta fleksibel dalam menggali

berbagai informasi lebih lanjut dan mendalam dengan tetap berpedoman

pada daftar pertanyaan yang telah dibuat. Peneliti menggunakan teknik ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

karena dengan adanya pedoman wawancara maka penelitia tetap berfokus

pada tujuan penelitian yang menjadi pokok pembahasan.

F. Prosedur Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis narasi. Narasi

secara khusus digunakan untuk memahami ketidakberaturan yang ditemui

sehari-hari. Setiap individu dapat menghadapi berbagai ketidakberaturan

dalam rutinitas sehari-sehari yang dapat menimbulkan masalah misalnya

masalah pribadi, finansial, kesehatan, hubungan dengan orang lain, dan

sebagainya. Penelitian ini akan membahas mengenai gambaran

ketergantungan smartphone terhadap produktivitas kerja pada pekerja CV.

Traveline Citra Nusantara Yogyakarta.

Gergen dan Gergen (dalam Smith, 2009) mengidentifikasi 3 (tiga)

struktur analisis dalam narasi, yaitu:

1. Progresi, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung

suatu usaha ke arah tujuan. Subjek penelitian menyampaikan narasi

dengan menggambarkan kehidupan sebagai suatu rangkaian tantangan

yang mengandung kesempatan untuk maju

2. Regresi, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung

bahwa sesuatu tidak diharapkan akan terjadi. Subjek penelitian

menggambarkan kehidupan sebagai rangkaian dari kesengsaraan

3. Stabil, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung

bahwa sesuatu yang dialami hanya merupakan perubahan kecil. Subjek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

penelitian lebih cenderung menggambarkan peristiwa-peristiwa yang

dialami dengan istilah biasa-biasa saja.

Dalam menganalisis uraian narasi yang disampaikan oleh subjek

penelitian akan melalui 2 (dua) fase, yaitu:

1. Fase deskriptif

Pada fase ini peneliti membaca uraian narasi sehingga menjadi

familiar dengan struktur dan isinya. Analisis yang dapat dilakukan oleh

peneliti adalah menyoroti isu-isu penting dalam narasi yang telah

disampaikan oleh subjek penelitian, mengidentifikasi keterkaitan naratif

yang menghubungkan berbagai bagian yang berbeda. Analisis yang

dapat dilakukan adalah mencermati sub-alur dalam narasi dan

memperhatikan berbagai keterkaitan sesuai dengan permasalahan yang

diambil. Peneliti kemudian membuat ringkasan dengan menyoroti ciri-

ciri tertentu yang dirasa menarik bagi peneliti sesuai dengan topik

penelitian. Ringkasan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh

gagasan mengenai isu-isu utama yang muncul. Melalui proses

pembacaan secara mendetail, peneliti dapat mengembangkan kerangka

coding yang dapat diterapkan dalam berbagai narasi. Kerangka coding

dibuat untuk menangkap makna menyeluruh dari berbagai narasi yang

ada, serta beragam isu khusus yang muncul pada masing-masing narasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

2. Fase interpretatif

Pada tahap ini peneliti kemudian mengaitkan narasi dengan literatur

teoritis yang sebelumnya telah ditentukan sehingga dapat digunakan

untuk menginterpretasi kisah yang telah disampaikan oleh subjek

penelitian. Pada fase ini peneliti dapat mengarahkan pada pelabelan suatu

uraian sebagai jenis tertentu yang menggambarkan isi teoritisnya. Dalam

pembacaan narasi, perhatian utama tertuju pada bagaimana subjek

penelitian mendeskripsikan berbagai krisis dalam kehidupan mereka,

bagaimana subjek menghadapi permasalahan dan mendapatkan sumber

dukungan serta membuat arah kisah kepada pendengar, yaitu peneliti

sendiri. Kemudian peneliti memeriksa masing-masing kisah atas elemen-

elemen naratif tertentu, bagaimana elemen-elemen narasi tersebut saling

terkait, isu-isu apa yang ditekankan dan perumpamaan-perumpamaan

yang digunakan.

G. Validitas Penelitian

1. Kredibilitas (kepercayaan)

Istilah kredibilitas digunakan dalam penelitian kualitatif untuk

menggantikan istilah validitas dalam penelitian kuantitatif. Kredibilitas

dalam penelitian kuantitatif yang dimaksudkan adalah menyangkut kualitas

penelitian kualitatif yang telah dilakukan. Kredibilitas penelitian kualitatif

dilihat dari keberhasilan peneliti dalam mencapai maksud penelitian yaitu

mengeksplorasi masalah, mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial,

atau pola interaksi. Penelitian yang telah dilakukan dapat menunjukkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

deskripsi mendalam mengenai aspek-aspek terkait dan interaksi dari berbagai

aspek. Penelitian yang dilakukan juga menjamin bahwa subjek penelitian

diidentifikasikan dan dideskripsikan secara akurat (Poerwandari, 2005).

Validitas penelitian kualitatif dilihat dari orientasi dan upaya peneliti

melalui penelitian yang dilakukan, mendalami dunia empiris, dengan

menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan analisis data

(Sarantakos dalam Poerwandari, 2005). Dalam penelitian ini, validitas yang

digunakan adalah validitas argumentatif, yakni hasil dan kesimpulan

penelitian dapat dipahami secara rasional serta dapat dibuktikan dengan

melihat kembali ke data mentah. Validitas lain yang digunakan adalah

validitas ekologis, yakni menunjuk pada sejauhmana penelitian yang

dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang diteliti, sehingga justru

kondisi apa adanya dan kehidupan sehari-hari menjadi fokus penting dalam

penelitian ini.

2. Dependabilitas (kebergantungan)

Istilah dependabilitas digunakan dalam penelitian kualitatif untuk

menggantikan istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Hal-hal yang

dianggap penting dalam menentukan dependabilitas antara lain: (1)

koherensi, yaitu metode yang dipilih memang mencapai tujuan yang

diinginkan, (2) keterbukaan, yakni sejauhmana peneliti membuka diri dengan

memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai tujuan, (3)

diskursus, yakni sejauhmana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan

temuan dan analisisnya dengan orang lain. Melalui konstruk dependabilitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

peneliti memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi

menyangkut fenomena yang diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai

hasil dari pemahaman yang lebih mendalam mengenai setting yang diteliti

(Poerwandari, 2005).

3. Konfirmabilitas

Konsep mengenai konfirmabilitas dalam penelitian kualitatif ini

digunakan untuk menggantikan konsep objektivitas dalam penelitian

kuantitatif. Objektivitas dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai

sesuatu yang muncul dari hubungan subjek-subjek yang berinteraksi.

Objektivitas dalam penelitian kualitatif dilihat dalam kerangka kesamaan

pandangan atau analisis terhadap objek atau topik yang diteliti. Dalam hal ini

objektivitas ditampilkan melalui sejauhmana diperoleh kesetujuan diantara

peneliti-peneliti mengenai aspek yang dibahas (Poerwandari, 2005).

Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.

Triangulasi yaitu suatu cara untuk mendapatkan data yang benar-benar

absah/valid dengan cara memanfaatkan sesuatu di luar data itu sendiri (Bachtiar,

2010). Triangulasi ada berbagai macam yaitu:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dengan mengecek ulang derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.

Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara;

membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang

ada.

2. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan

perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang

sahih melalui observasi peneliti perlu mengadakan pengamatan tidak hanya

satu kali pengamatan saja

3. Triangulasi teori

Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau

dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian pengumpulan data dan

analisis data yang lebih lengkap, dengan demikian akan dapat memberikan

hasil yang lebih komprehensif.

4. Triangulasi peneliti

Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam

mengadakan observasi atau wawancara. Karena masing-masing peneliti

mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu

fenomena maka hasil pengamatan dapat berbeda dalam mengamati

fenomena yang sama. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan

dua atau lebih pengamat/pewawancara akan dapat memperoleh data yang

lebih absah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

5. Triangulasi metode

Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan data atau mencek

keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan

menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

data yang sama. Pelaksanaannya dapat juga dengan cara cek dan recek

(Bachtiar, 2010).

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan dengan cara triangulasi

sumber dimana keabsahan data dilihat dengan cara membandingkan apa yang

dikatakan secara pribadi dengan secara umum dan triangulasi peneliti dimana

peneliti meminta bantuan orang lain untuk mengamati subjek dalam penelitian

ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Proses Penelitian

a. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan panduan

wawancara yang telah disusun yang nantinya digunakan sebagai acuan

untuk mewawancarai informan. Pembuatan panduan atau pedoman

wawancara dimaksudkan supaya peneliti tidak melupakan hal-hal

penting dan relevan yang ditanyakan saat wawancara berlangsung.

b. Peneliti membuat kesepakatan atau perjanjian berkaitan dengan tempat

dan waktu untuk melangsungkan wawancara.

c. Setelah melakukan kesepakatan atau perjanjian, peneliti dan informan

langsung menjalankan proses wawancara. Dalam penelitian ini,

wawancara ketiga informan dilakukan di rumah pemilik CV. Traveline

Nusantara .

d. Setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan verbatim atau

transkrip wawancara. Kemudian peneliti menentukan tema dari setiap

jawabannya.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

B. Profil Responden

DATA RESPONDEN PENELITIAN

Tabel 4.1

Responden Responden Responden JJ

NN MN

Usia 24 tahun 25 tahun 25 tahun

Suku Jawa Jawa Jawa

Tempat, Yogyakarta, Jakarta, 18 Yogyakarta, 11 April

tanggal lahir 25 Mei 1991 Februari 1990 1990

Agama Islam Islam Islam

Jabatan/Job Pimpinan Marketing Transportasi/Pemandu

Tour Wisata/Sopir

Alamat Klebengan, Jln. Gabus no Jln. Kantil no 6

CT 8, Blok E 34 Manukan, Baciro, Yogyakarta

no. 11 Yogyakarta

Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

C. Hasil Penelitian

1. Narasi

a. Narasi Subjek NN

1. Pemilihan smartphone(awal)

Subjek NN merupakan seorang karyawan yang bekerja di

bidang pelayanan travel. Sarana komunikasi menjadi pilihan yang

penting untuk menjangkau semua calon konsumen dimanapun berada.

Oleh karena itu, fitur yang menunjang dalam sarana komunikasi

menjadi alasan penting bagi subjek untuk memilih ponsel jenis

smartphone yang dapat menunjang pekerjaannya. Seperti yang

dikemukakan dalam wawancaranya berikut,

Pakai smartphone soalnya....pakai smartphone itu soalnya


kita bisa tahu dunia lebih luas dan aksesnya lebih mudah. Kita
agak gampang tinggal browsing, googling, searching, apalagi
ada sosmed juga. Terus mereka juga rata-rata punya
smartphone...mereka juga punya aplikasi sosmed gitu kan (10)

Selain pemilihan yang diambilnya yang berkaitan dengan

pekerjaan, smartphone juga bukan merupakan barang langka karena

saat ini sudah banyak orang yang memakainya termasuk konsumen

dan teman-teman subjek. Hal ini memungkinkan subjek lebih mudah

untuk berkomunikasi sehingga subjek menyesuaikan penggunaan

smartphone dengan fitur-fitur yang sama dengan lawan

komunikasinya. Hal ini dikemukakan dalam wawancaranya seperti

berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Ho oh...jadi sebetulnya kayak apa ya..yang make smrtphone


itu njamur gitu lho, yang satu punya entar sekitarnya ikut
punya semuanya gitu lho (12)

Salah satu smartphone yang saat ini berkembang adalah tipe

android. Android lebih banyak menyediakan aplikasi baik media

sosial maupun hiburan seperti game-game. Banyaknya aplikasi yang

disediakan dalam smartphone dapat menunjang pekerjaan subjek.

Selain pekerjaan juga menjadi hiburan buat subjek. Hal ini seperti

dalam wawancara subjek berikut,

Saat ini smartphone buat kerjaan adalah...terus buat hiburan


juga ada (14)

Selain untuk komunikasi pribadi, media sosial juga digunakan

subjek untuk menunjang pekerjaan. Dalam hal ini, aplikasi yang

digunakan subjek untuk pekerjaan hanya instagram.

Kalau pekerjaan itu ada instagram. Instagram itu untuk media


iklan, terus kita tahu referensi-referensi dari instagram itu.
Yang masih sering dipakai itu aja.(20)

Aplikasi yang ditawarkan smartphone memang sangat

menarik. Hal ini membuat pengguna smartphone dapat mencoba

aplikasi-aplikasi yang ditawarkan. Selain itu, teman-teman yang

memakai aplikasi juga mempengaruhi subjek menggunakan aplikasi

yang sama. Namun, aplikasi yang tidak berkembang juga membuat

subjek jenuh sehingga tidak menggunakannya lagi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Eeee....pasti penasaran yaa...ada aplikasi baru itu pasti ada


penasaran. Pertamanya nyoba dulu ni..make..terus nanti
kalau temen-temen banyak yang make terus keterusan, tapi
kalau aplikasinya ga pernah berkembang, gitu-gitu terus
lama-lama jenuh. Kayak sekarang, ada beberapa aplikasi
yang saya udah mulai jenuh. (16)

Perkembangan aplikasi tidak selalu diikuti oleh subjek.

Terkadang banyak aplikasi yang ditawarkan, namun subjek belum

tertarik dengan setiap aplikasi baru yang ditawarkan oleh smartphone.

Eeeee.....ada sih, lihat beberapa aplikasi-aplikasi baru gitu,


tapi belum tertarik.(28)

2. Penggunaan Smartphone (tengah)

Dari berbagai macam aplikasi yang ada, subjek menggunakan

beberapa saja yaitu path, facebook, twitter, instagram.

Aplikasi sosmed ada path, facebook, twitter, instagram, udah


itu aja. Kalau sosmednya itu aja. (18)

Dari sekian banyak aplikasi sosial media yang sering

digunakan, instagram merupakan media sosial yang paling sering

diakses.

Untuk smartphone eee....yang sering tak buka itu sampai


sekarang nomer satu instagram, yang kedua facebook terakhir
path. Twitter jarang banget. (24)

Aplikasi yang ditawarkan smartphone cukup membuat subjek

tertarik. Namun, subjek tetap membatasi pemakaian smartphone yaitu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

berkisar 5-6 jam per hari. Dalam pemakaiannya pun subjek tidak

berlarut-larut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan dalam

wawancara berikut ini,

Kebetulan ga begitu tergila-gila sama smartphone, paling


totalnya itu 5-6 jam tapi ga terus-terusan. Jadi buka sebentar
terus taruh lagi..buka sebentar taruh lagi. Cuma gitu doang.
(22)

Menurut subjek, tidak setiap aplikasi dapat digunakan baik

untuk komunikasi pribadi maupun dalam hal pekerjaan. Subjek

berpendapat bahwa instagram merupakan media sosial yang paling

tepat digunakan karena banyak fitur seperti gambar-gambar yang

selalu baru. Berbeda dengan aplikasi path yang menurutnya

membosankan sehingga sangat jarang dibuka, bahkan hanya sekali

dalam 3 hari.

Soalnya kayak path aja. Itu sekarang saya bisa mbuka 3 hari
sekali. Jadi udah mulai jenuh sama sosmed yang gitu-gituuuu
terus udah mulai jenuh. Kecuali kalau instagram ya. Kalau
instagram itu gambarnya selalu ada yang baru terus. Dia
udah pas, untuk kerjaan juga pas (32)

Dalam pemakaian smartphone, subjek tidak merasa ada

perubahan mood secara berlebihan ketika mengalami halangan seperti

ketika baterai habis.

Eeee...rasanya ya kalau batre habis ee... ya udah deh. Ya udah


entar lagi bukanyanya. Jadi ga terlalu gitu banget....ga
ngerubah mood kalau batre sama paket habis (34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Selain aplikasi, pulsa juga menunjang pemakaian smartphone.

Ketika pulsa tidak mencukupi apalagi habis maka fungsi smartphone

tidak akan berjalan dengan semestinya. Hal inimembuat subjek

merasa sangat kebingungan. Bagi subjek, pulsa dan quota sangat

penting karena jika tidak ada maka subjek tidak dapat melakukan apa-

apa.

Kalau pulsanya habis ya tergantung duitnya..kalau ga ada ya


sedih. Hahaha. Kalau ada pasti langsung dibeli. Ya..pasti
kalau ada quota habis gitu ada rasa kayak bingung gitu. Ga
ada wifi lah. Jadi tetep kebingungan kalau ga ada pulsa.
Pengen cepet-cepet cari pulsa. (baris 38) Kalau ga ada ya
mati gaya. (36)

Bagi subjek, pulsa untuk smartphone lebih penting

dibandingkan lainnya termasuk kebutuhan pokok misalnya makan.

Menurut subjek, pulsa maupun quota sangat penting untuk menunjang

pekerjaan, sedangkan untuk makan, subjek dapat meminta tolong

temannya.

Lebih milih pulsa smartphone dulu. Kalau makan ssih ee saya


entar dulu gapapa. Tapi kalau kerjaan itu saya butuh
smartphone itu saya selalu butuh untuk update kerjaan itu.
Kalau engga yang serius sih saya bisa minta tolong temen
anterin makan kan bisa.(42-44)

Smartphone bukan menjadi batasan bagi subjek untuk

bersosialisasi langsung dengan teman-temannya. Menurutnya,

bertemu langsung untuk berkomunikasi lebih disukainya

dibandingkan dengan menggunakan smartphone. Selain jarak yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

cukup dekat dengan teman-temannya yang berada dalam satu kota,

subjek dan teman-temannya kurang menyukai chat karena enggan

mengetik tulisan, tidak ada nada bicaranya yang membuat mereka

sering salah paham. Kalaupun harus menghubungi menggunakan

smartphone, subjek lebih suka menggunakan voice note(merekam

suara) dibandingkan chat.

Kalau untuk bersosialisasi lebih enak ketemu langsung.


Tergantung jarak sih mba, kebetulan temen-temen akrab kan
satu kota, jadi enak ketemu langsung. Kebetulan saya dan
temen-temen itu jarang suka chat, jadi lebih milih voice note
ketimbangchat. Soalnya kalau lewat chat atau sosmed itu
penulisan kalimat itu kendalanya banyak, ada kesalahan
penulisan, nada bicaranya ga ada, terus kadang sering salah
paham gitu. (46)

Smartphone juga menyediakan hiburan seperti game yang

dapat diakses subjek. Meskipun subjek lebih suka keluar bersama-

sama temannya, namun subjek dapat menyesuaikan kondisi teman-

teman ketika ingin bertemu. Jika tidak ada teman-temannya yang

dapat diajak keluar saat waktu senggangnya maka subjek dapat

bermain game yang biasanya selama 1 jam tanpa terputus.

Itu juga kondisional sih sebetulnya. Kalau temen-temen ada


yang bisa saya ajak pergi, saya ajak main, ya saya pergi. Tapi
kalau engga ya saya main game. Kalau misalnya bener-bener
ga ada pekerjaan, yaa sejam ada lah main game itu, sejam ga
putus-putus. Eeeee...kadang-kadang. Lihat kesibukan
juga.(50)

3. Management penggunaan Smartphone (akhir)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Saat menggunakan smartphone untuk kepentingan pribadi,

subjek juga harus dapat memprioritaskan pekerjaannya. Jika memang

ada waktu luang dan pekerjaan sudah dikerjakannya maka subjek

dapat memakai smartphone untuk keperluan pribadi. Menurutnya,

kondisi yang menjadi tuntutan perusahaan tersebut tetap dirasakannya

nyaman dan tidak terkesan membatasinya karena jika dilarang akses

smartphone maka justru membuat subjek tidak nyaman dan tidak

fokus sehingga menggunakan smartphone secara sembunyi-

sembunyi.

Jadi kalau di kantor, pas lagi ada kerjaan itu ga boleh disambi
main handphone. Tapi kalau memang lagi kosong, di kantor
boleh mengoperasikan smartphone. Nyaman sih, soalnya
kalau dibuat ga boleh main smartphone pas di kantor gitu
malah nyolong-nyolong (55-57)

Menurutnya, meskipun ada larangan penggunaan smartphone

saat jam kerja atau sebelum selesai pekerjaan, subjek masih bisa fokus

terhadap pekerjaannya. Akan tetapi, ketika memang ada sesuatu yang

sangat penting berkaitan dengan pekerjaan, subjek akan kembali

memperhatikan smartphonenya.

Eeee....kalau smartphone bunyi ni, jadi istilahnya sama aja


kayak pas kerja ada telepon gitu. Ya ga begitu mengganggu
Eeee...liat pekerjaannya sih. Biar pekerjaannya cepet selesai,
smartphonenya diabaikan dulu. Kan kalau smartphone itu
muncul notifikasi, jadi lihat juga tingkat prioritas gitu. Jadi
kalau urgent banget ya ditanggepin. Terus dilihat lagi kalau
ga terlalu penting ya kerjaan dulu.(59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Subjek mengatakan bahwa dalam pemakaian smartphone,

subjek tidak pernah mengalamai gangguan konsentrasi. Akan tetapi,

tidak menutup kemungkinan ketika smartphone berbunyi atau ada

pemberitahuan informasi dari smartphone, subjek akan merasa

teralihkan.

Engga pernah mbak. Eee..teralihkan sih iya, tapi kalau


menggangu sih engga.(65)

b. Narasi Subjek MN

1. Pemilihan Smartphone (awal)

Bagi subjek MN, memilih menggunakan smartphone

berdasarkan beberapa alasan yaitu aplikasi yang ditawarkan banyak

dan dapat mendukung pekerjaan. Selain itu, smartphone juga dapat

digunakan subjek untuk lebih mudah berkomunikasi dengan individu

satu dan yang lainnya seperti melalui group chatting atau sosial media

lainnya.

Pertama karena dia... emmm... smartphone itu bentuk android


ya mbak?Pertama karena aplikasinya banyak.. untuk sosial
media juga berguna sekali.. khususnya komunikasi individu
atau antar kelompok mereka bisa lewat group juga. Dan..
alhamdulilah bisnis sekarang juga bisa berjalan dengan
smartphone itu makai aplikasi-aplikasi sosial media mapun
chatting (13-16)

2. Penggunaan Smartphone (tengah)

Dari berbagai macam aplikasi yang banyak ditawarkan oleh

smartphone, subjek juga memiliki ketertarikan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

menggunakannya seperti aplikasi sosial media yaitu Line, twitter,

instagram, facebook.

emm.. pilih salah satu atau...yang paling sering itu Line.. yang
kedua itu bbm, trus whatt’s up.. trus kalo buat sosial media
sendiri itu twitter, instagram, abis tu terakhir facebook. Itu
yang keseringan dalam pemakaian.yang lebih sering
chattingan line.. kalo sosial media lebih sering instagram..
(18-20-22-24)

Subjek menggunakan smartphone dalam sehari

menghabiskan waktu 15 jam. Akan tetapi, dalam penggunaannya

tidak kontinyu atau tidak berkelanjutan. Ketika mengakses berbagai

aplikasi di smartphone, subjek lebih banyak menghabiskan waktu

untuk mengakses instagram. Karena subjek lebih menyukai aktivitas

seperti menshare foto dan juga melihat-lihat foto.

waduh... sehari? sehari? Sehari sekiranya sih 15 jam.. tapi


gak continue.. lebih sering instagram sih.. he’e.. aku
nge’share-ngeshare foto.. ngliat-ngliat foto juga
diisntagram itu.. kalo chattingnya ya Line paling
sering..(26-28-31-33)

Smartphone menawarkan berbagai macam aplikasi, seperti

aplikasi yang digunakan untuk media sosial maupun aplikasi hiburan

(game). Pemilihan aplikasi didasarkan oleh kenyamanan masing-

masing penggunanya. Dalam hal ini, subjek memiliki kenyamanan

untuk menggunakan aplikasi instagram. Karena menurut subjek cara

menggunakan aplikasi instagram sangat mudah dan lebih menarik

dibandingkan aplikasi lainnya. Hal tersebut dikatakan pada

wawancara berikut ini,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

kalo diinstagram sendiri dia simple sih.. tool-tool’s nya


simpel mulai dari cara ngeshare, bisa nglike foto langsung,
bisa comment juga.. apa lagi untuk istilahnya discover foto-
foto oranglag.. gitu.. misalnya kita penasaran sama foto-foto
artis siapa gitu..dengan mudah tinggal search namanya aja
trus nanti tinggal keluar fotonya.. gitu..(35)

Subjek menggunakan aplikasi yang ditawarkan oleh

smartphone berdasarkan fungsinya. Selain itu, penggunaan aplikasi

juga berkaitan dengan kenyamanan subjek. Berkaitan dengan hal

tersebut, subjek lebih memilih mnenggunakan aplikasi Iine

dibandingkan be talk atau we chat. Hal ini tampak pada hasil

wawancara berikut,

aplikasi-aplikasi yang baru..aku ngliat gunanya dulu..he’em..


sebut saja kayak we chatt, be talk.. kan lebih dulu line dari
pada mereka.. aku tergantung kenyamanannya aja sih sama
fungsinya.. trus aku keseringan diline.. trus aktivitas
kebanyakan di line kalo untuk chatting ya.. memilihnya lebih
milih line gitu.. daripada be talk atau we chatt iya.. dari
fungsinya.. kenyamanan juga lagi-lagi.. hahaha (37-39)

Pulsa merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk

menunjang pemakaian smartphone. Berkaitan dengan hal tersebut,

subjek mengalami perubahan perasaan ketika pulsa smartphone habis.

Subjek merasa kebingungan terlebih ketika tidak menemukan akses

wifi. Hal ini diungkapkan pada wawancara berikut ini,

bener-bener bete! Kalo abisnya cepet.. ah.. bener-bener bukan


kecewa ya.. tapi lebih ke.. apa yaa.. kayaa..bingunglah bisa
dibilang.. apalagi kalo gak nemu wifi.. itu badmood sekali..
hahaha.. (45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Bagi subjek, membeli pulsa smartphone manjadi lebih penting

dibandingkan dengan membeli makan. Karena dengan adanya pulsa

smartphone, subjek dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dan dapat

berkomunikasi dengan teman-temannya. Subjek juga mengatakan

bahwa makan dapat disiapkan bersama dengan teman-temannya.

aku lebih milih beli pulsa smartphone dulu.. kalo gak ada
pulsa smartphone gak bisa makan aku.. hahahah.. kalo beli
pulsa smartphone kan bisa nelpon temen-temen,, kalo beli
makanan bisa siapin bareng temen-temen.. (47)

Menurut subjek, untuk berkomunikasi dengan teman-

temannya dapat dilakukan dengan fleksibel. Artinya, ketika jarak

untuk berkomunikasi sangat jauh dan sulit untuk dijangkau, subjek

melakukan komunikasi dengan menggunakan smartphone. Akan

tetapi, ketika jarak dapat dijangkau atau sangat dekat, subjek lebih

memilih untuk bertatap muka secara langsung. Meskipun demikian,

subjek tetap lebih sering memilih berkomunikasi via smartphone.

kalo aku sih situasional sih mbak.. kalo memang tempatnya


jauh gitu atau gak bisa dijangkau waktu ya lewat smartphone..
nanti kalo bisa dijangkau.. yaa..katakanlah dari sini trus
tetanggaku ada dideket sini ya aku samperin aja.. kan skalian
silaturahmi.. smartphone..(49)

Subjek lebih memilih hiburan dengan keluar rumah

dibandingkan menggunakan hiburan yang ada pada smartphonennya.

Meskipun didalam smarrphone sudah tersedia berbagai macam

koleksi musik yang dapat didengarkan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

oh.. kalo hiburan lebih enak keluar.. kalo smartphone sekedar


denger musik itu juga jarang sekali.. biarpun banyak musik
dihandphone tapi gak terlalu banyak denger musik.. (53)

Tidak semua aplikasi game yang ditawarkan oleh

smartphone membuat subjek tertarik. Subjek lebih memilih

berdasarkan apa yang disukai dan sangat nyaman untuk dimainkan.

untuk games,, aku bener-bener yarg aku srekk gitu.. kalo ga


srek abis itu langsung tak hapus.. tak delete..(55)

Subjek lebih memilih untuk mencari hiburan diluar rumah dari

pada bermain game dismartphone, seperti nongkrong dan jalan-jalan

bersama dengan teman-temannya.

paling seminggu lah bosen-bosennya.. setelah itu di delete..


tapi untuk yang bener-bener hiburan itu enak diluar.. entah
nongkrong.. entah yaa kayak gini jalan-jalan sama temen-
temen.(57)

Menurutnya, dengan menggunakan smartphone hubungan

sosial lebih dapat terbangun sekalipun sebagai pengguna smartphone

yang sangat aktif. Untuk bersosialisasi pun, tanpa harus melalui

smartphone dapat dilakukan dengan baik. Hal ini, sesuai dengan yang

dikatakan oleh subjek berikut,

kalo menurutku ya.. selagi itu gak mendewa-dewakan


smartphone sih bisa mbak.. maksudnya dalam arti biarpun
pengguna smartphone aktif gitu yaa.. tapi diluar itu kalo masih
bisa bersosialisasi secara langsung gitu tanpa smartphone
pun masih bisa..(59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Subjek mengatakan bahwa komunikasi dengan teman-

temannya lancar. Akan tetapi, subjek mengatakan bahwa tidak dapat

memastikan lebih lancar menggunakan smartphone atau tidak. Karena

menurut subjek, berkomunikasi dengan menggunakan smartphone

lebih dapat membangun feel. Selain itu, komunikasi akan menjadi

lebih baik jika face to face terutama ketika sedang menghadapi

masalah. Smartphone hanya sekedar alat untuk pemberitahuan dan

pengingat saja. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkannya berikut,

lancar.. aku enggak bilang lebih lancar pake smartphone


atau enggak.. tapi lebih.. seakan-akan lebih terbangun lagi..
lebih ada feelnya gitu.. itupun kalo ada masalah atau
apapun yang diomongin panjang kan itu harus bener2
ketemu.. gak mungkin lewat smartphone.. smartphone hanya
sekdar info..sekedar pemberitahuan.. sekedar istilahnya alat
lah gitu.. pengingat aja..(61-63)

3. Management Penggunaan Smartphone (akhir)

Berkaitan dengan penggunaan smartphone disaat kerja, tidak

ada larangan untuk mengakses smartphone. Jika ada waktu luang,

subjek dapat mengakses smartphone miliknya. Yang paling penting,

selama penggunaan smartphone tidak mengganggu pekerjaan, tidak

akan menjadi masalah.

kebetulan dikantor aku bebas.. hehehe.. maksudnya aku lagi


gak dikantor gitu..beberapa bulan ini..tapi skalinya dikantor
sih kalo ada waktu buat liat smartphone ya silahkan.. enggak..
bebas kok.. selama gak mengganggu kewajibannya dulu.. (65-
67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Penggunaan smartphone pada waktu jam kerja dapat

dilakukan ketika ada hal-hal penting yang berkaitan dengan pekerjaan.

kalo lagi kerja.. tergantung dulu..ini kerjaanku butuh liat


smartphone atau enggak..kalo memang enggak, ya tak
enggak’in bener-bener.. biasanya sih..enggak sih. maksudnya
kerja dulu..kalo ada yg bener-bener penting baru dibuka.. (69)

Disaat sibuk dengan pekerjaannya subjek tidak pernah merasa

terganggu apabila smartphone berbunyi karena subjek terbiasa dengan

hal tersebut. Akan tetapi, subjek tetap mengecek smartphone untuk

melihat apakah ada informasi penting atau tidak.

he’em..enggak sih? kalo sudah sering denger..istilahnya kalo


udah sering nglakuin kerjaan seperti itu yaa..kerja sambil hp
disamping gitu udah sering..kalo bunyipun aku liat notifikasi
dulu trus gak terlalu segera dibalas gitu..aku lanjutin aja..(81)

Subjek tidak pernah merasa bahwa konsentrasi kerjanya

terganggu dengan bunyi smartphone. Akan tetapi subjek lebih merasa

terganggu dengan bunyi-bunyian yang berasal dari luar, seperti lagu-

lagu yang subjek tidak sukai.

enggak.. kecuali kalo lagu-lagu yang gak aku suka bisa


ganggu.. enggak.. kalo misalnya bunyi lagu diluar smartphone
gitu.. enggak.. (83-85)

c. Narasi Subjek JJ

1. Pemilihan Smartphone (awal)

Subjek merupakan pekerja yang bekerja di bidang pelayanan

travel. Subjek menggunakan smartphone sekitar 3-4 tahun lamanya.

Penggunaan smartphone menjadi sangat penting untuk menunjang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

lancarnya komunikasi dengan sesama anggota karyawan, calon

konsumen maupun dengan teman-temannya.

Udah lama mbak.. semenjak awal smartphone ada itu saya


sudah make.. Sekitar 3-4 tahun udah pakenya..Karena untuk
mobilitas saya dibidang usaha saya.. pertama itu.. yang kedua
untuk berkomunikasi juga sama temen-temen saya.. karena
kebanyakan pakai sosial media ya..(8-14)

2. Penggunaan Smartphone (tengah)

Smartphone banyak menawarkan berbagai macam aplikasi-

aplikasi yang dapat menarik penggunanya. Dalam hal ini, subjek

memilih untuk menggunakan aplikasi what’s up, line, instagram dan

google map.

Aplikasi..paling yang wajib itu whatt’s up..Line, instagram


sama mungkin google map saya juga pake.. (16-18)

Aplikasi google map adalah aplikasi yang paling sering

digunakan oleh subjek ketika bekerja. Aplikasi ini digunakan subjek

untuk mengakses pencarian lokasi ketika bepergian

Google map.. untuk..untuk searching kendaraan-kendaraan..


gitu.. jadi saya sering pake gogle map untuk lokasi GPS-GPS
untuk kendaraan-kendaraan saya.. (20)

Aplikasi yang digunakan subjek untuk berkomunikasi dengan

pelanggan atau teman-teman yaitu menggunakan what’s up. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh subjek berikut,

Paling whatt’s up..Untuk komunikasi dengan pelanggan.. Ya..


dengan pelanggan..dengan temen-temen.. (22)

Subjek menghabiskan waktu untuk mengakses smartphone

setiap harinya berkisar 3-5 jam. Setiap mengakses membutuhkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

waktu 15-30 menit. Akan tetapi, ketika malam hari subjek dapat

menghabiskan waktu sekitar 1 jam yaitu untuk membaca artikel

diinternet, searching dan membaca berita.

Sehari...gak pasti.. paling minimal kalo sempat melihat


smartphone ya liat.. Pemakaian sehari itu mungkin bisa 3-5
jam ya..kalo diakumulasi semuanya.. Iya..kalo saya pas lagi
nyari mobil atau kendaraan pasti agak lama..sekitar 15 menit..
biasanya saya rata-rata sekali liat HP 15 menit’an..15-30
menit..kalo malem bisa lebih lama lagi..Malem..1 jam
mungkin..dipake untuk searching, saya baca-baca berita
diinternet juga.. (28-32-34-36)

Salah satu aplikasi yang ditawarkan dalam smartphone adalah

aplikasi hiburan seperti game. Dalam hal ini, subjek tidak

menggunakan aplikasi tersebut karena jarang bermain game. Subjek

lebih nyaman bermain game dengan menggunakan komputer.

Jarang.. Jarang..saya jarang maen game..kalo maen game


pake komputer..(39)

Smartphone menawarkan berbagai macam aplikasi yang dapat

digunakan. Namun, subjek tidak tertarik untuk menambahkan

aplikasi-aplikasi baru tersebut karena menurut subjek tidak penting.

Jarang mbak..saya jarang pengen nambah kalo gak sesuai


saya pengen gunain gitu.. umpamanya ada aplikasi..malah
menuh-menuhin HP gitu mbak..(41)

Menurut subjek, pulsa dan baterai smartphone sangat penting

untuk berkomunikasi dengan para customernya. Sebisa mungkin

subjek akan mengantisipasi supaya pulsa dan baterai tetap terjaga

karena berkaitan dengan pendapatannya dan subjek akan merasa

kebingungan jika pulsa dan baterai habis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Kalo pulsa itu harus tetep diisi..kalo paket mungkin agak


nunggu gak papa..kalo batre..kalo batre itu kalo bisa jangan
sampe habis mbak..untuk berhubungan dengan customer..
Harus cepat cari colokan..pusinglah pkoknya. Iya.. pusing
karena berhubungan dengan uang gitu.. (49)

Menurut subjek, membeli makan dan membeli pulsa

smartphone adalah pilihan yang sulit untuk dilakukan karena

keduanya sangat penting.

Nah..itu pilihan yang sulit juga ya.. beli makan dulu


mbak..Emm..makan dulu mbak.. iyak..makan dulu..(55)

Untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara personal,

subjek memilih untuk bertemu langsung. Sedangkan untuk

berkomunikasi dengan komunitas, subjek memilih untuk melalui

smartphone karena komunikasi menjadi tidak efektif ketika bertemu

langsung. Hal ini dikarenakan setiap orang sibuk dengan

smartphonennya masing-masing atau asyik dengan kepentingannya

sendiri.

Smartphone mbak sukanya.. Karena kalo dismartphone itu


ada group..jadi bisa ketemu langsung.. tapi kalo ketemu
langsung itu..kadang kalo mau ketemu langsung mereka juga
pegang HP..Iya..mungkin kalo langsung itu penyampaiannya
lebih masuk gitu..ngobrol untuk orang banyak..tapi kalo untuk
personal saya lebih milih pake smartphone.. kalo untuk
kumpul rame-rame enak group mbak.. Ya..tergantung
untuk..saya kepentingannya orang banyak atau personal..kalo
personal saya ketemu langsungatau lewat telpon..tapi kalo
orang banyak gitu..kadang kita ngobrol tapi mereka malah
ngobrol sendiri.. kalo digroup yang penting kita masuk’in,
dibaca atau enggak terserah.. (63-65-67)

Smartphone menyediakan sarana hiburan seperti game atau

bacaan-bacaan yang menghibur. Kesempatan ini digunakan oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

subjek ketika mengalami jenuh atau bosan. Meskipun mencari hiburan

dengan keluar rumah, akan tetapi subjek tetap menggunakan

smartphonenya.

Emm..suka dengerin lagu samaa...paling baca-baca berita


diinternet..Yaa..kadang keluar itu kalo..nanti ujung-ujungnya
juga saya cari kopi trus pegang HP..(69)

Menurut subjek, smartphone adalah alat komunikasi yang

sangat penting untuk sarana berkomunikasi terutama pada

pekerjaannya. Melalui smartphone subjek dapat berkomunikasi

dengan pelanggan atau calon pelanggan yang akan menggunakan jasa

pelayanan travel miliknya.

Yang pasti..saya lebih sering pake HP terutama untuk


kerjaan..jadi saya harus selalu pegang HP.. standby
gitu..Yaa..saya harus pegang..kalo saya pribadi memang
harus pegang..pertama ya untuk orderan iitu kadang
datengnya kapan aja..(73-75)

Untuk berinteraksi bersama dengan teman-temannya, subjek

lebih memilih bertemu langsung meskipun ketika bertemu masing-

masing memiliki kesibukan sendiri-sendiri.

Enggak..lebih ketemu langsung..Ya..kalo saya..tapi kadang


kita ketemu langsung itu pada pegang HP.. jarang gitu lho
mbak..kita ngobrol..(77-78)

Subjek menilai bahwa mengakses smartphone dimanapun dan

kapanpun merupakan tuntutan pekerjaan yang harus dilakukan.

Begitu juga dengan teman-temannya yang memiliki pekerjaan dengan

latar belakang yang sama. Oleh karena itu, tidak menjadi persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

ketika berkumpul dengan teman-teman subjek ataupun teman-

temannya tetap mengakses smartphone yang dimiliki.

Paling ya..ya paling..eee...kita coba tuk kasih tau..karena


pegang HP kebanyakan temen-temen saya rental juga..jadi
mereka pegang HP pasti untuk kerjaan juga..(80)

3. Management Penggunaan Smartphone (akhir)

Subjek menggunakan smartphonenya ketika ada waktu luang.

Karena dibidang pekerjaannya sebagai agen pelayan jasa travel,

subjek juga ikut membantu menjadi sopir untuk menghantarkan para

pelanggan.

Emmm...saya ada kerjaan pas gak bisa megang HP kalo lagi


nyetir.. cuman kalo pas waktunya istirahat pasti HP
ditarok..Jarang.. Jarang.. kerjaan saya yang didunia
rental..saya sering nyetir mbak..kalo sering nyetir kan pegang
HP susah..kalo lagi bener-bener kerja gitu saya jarang
megang HP.. tapi kalo longgar sering..(82-86)

Ketika jam istirahat, subjek memilih untuk menyegarkan

kembali pikirannya dengan berkumpul bersama dengan teman-

temannya seperti makan, minum kopi.

Keluar sama temen-temen.. Iya..he’em.. kalo lagi jam istirahat


saya lebih milih untuk refresh otak..cari kopi..cari makan..
kerjaan ditinggal dulu sementara..HP juga..eee..kerjaan saya
pasti ada di HP semua.(91)

Dikantor tempat subjek bekerja tidak ada batasan atau

peraturan berkaitan dengan penggunaan smartphone. Smartphone

dapat digunakan disaat jam kerja selama tidak pernah mengganggu

pekerjaan.

Enggak..bebas..selama gak mengganggu pekerjaan bebas..


(93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Subjek merasa terganggu ketika smartphone berbunyi. Untuk

mengantisipasi hal ini, subjek menghilangkan nada pada smartphone.

Kalaupun harus melihat smartphone, subjek melihat dahulu

pemberitahuan yang ada pada smartphone apakah berkaitan dengan

pekerjaan atau tidak.

Terganggu mbak..tapi kalo kerjaan banyak langsung disilent


dulu mbak.. biar gak menggangu dulu..kita selesein ini
dlu..paling kita liat HP liat dulu bersangkutan dengan kerjaan
enggak..HP itu bunyi..kalo bersangkutan dengan kerjaan
kita..ada orderan dari customer ya kita gerak cepat..tapi kalo
Cuma sekedar media sosial yang bunyi ya kita diemin.. (95)

2. Struktur Narasi

a. Subjek NN

NN adalah karyawan yang bekerja di bidang pelayanan travel. Untuk

menjangkau konsumen secara luas dengan waktu yang efektif diperlukan

komunikasi jarak jauh dan mendukung sehingga meskipun tidak bertemu

langsung dengan konsumen, pekerjaan tetap dapat dijalankan dengan baik

tanpa adanya miskomunikasi. Untuk itu, subjek memilih smartphonesebagai

sarana untuk berkomunikasi. Pemilihan smartphone dilakukan karena adanya

beberapa pertimbangan yaitu mudah mengakses informasi dunia secara luas

dengan browsing, googling, searching. Adanya media sosial juga

mendukung segala aktivitas subjek baik untuk kepentingan pribadi maupun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

pekerjaan. Alasan lain pemakaian smartphone karena alat komunikasi

tersebut sudah merakyat (banyak yang memiliki) dan dapat digunakan

sebagai hiburan. .

Dari berbagai macam aplikasi, subjek lebih banyak menggunakan

path, facebook, twitter, daninstagram (aplikasi yang paling sering

digunakan). Alasan menggunakan instagram karena fitur seperti gambar-

gambar selalu ada yang baru sehingga tidak membosankan. Instagram juga

sering digunakan untuk media iklan sehingga mengetahui banyak referensi.

Smartphone menawarkan banyak aplikasi yang menarik yang bisa

diakses dengan batas waktu. Hal ini membuat pengguna smartphone dapat

mencoba aplikasi tanpa berbayar. Subjek pun sering mencoba aplikasi yang

baru, namun aplikasi yang tidak berkembang/ter-upgrade membuat subjek

jenuh sehingga tidak menggunakannya lagi. Hal ini membuat subjek tidak

selalu mencoba aplikasi baru yang ditawarkan, namun jika teman-temannya

sudah mencoba terlebih dahulu maka subjek baru mau mencobanya.

Smartphone menjadi barang yang sangat penting bagi subjek. Akan

tetapi, subjek tetap membatasi pemakaiannya yaitu berkisar 5-6 jam per hari.

Dalam pemakaiannya pun subjek tidak intens mengoperasikannya. Subjek

merasa bahwa smartphone sangat penting dan dapat mempengaruhi mood.

Mood akan berubah ketika terjadi sesuatu dengan smartphone-nya seperti

baterai atau quota habis. Jika quota habis maka aplikasi dalam smartphone

tidak dapat diakses. Subjek merasa bingung, terlebih jika tidak ada wifi yang

bisa digunakan sehingga subjek buru-buru ingin membeli pulsa untuk quota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Bagi subjek, pulsa quota untuk smartphone lebih penting

dibandingkan lainnya termasuk kebutuhan pokok misalnya makan. Hal

tersebut karena pulsa quota dapat menunjang pekerjaan, sedangkan untuk

makan, subjek dapat meminta tolong temannya.

Meskipun smartphone menjadi barang penting untuk subjek, namun

tidak membatasi sosialisasi langsung dengan teman-temannya karena

bertemu langsung dan komunikasi lebih disukainya dibandingkan

menggunakan smartphone. Alasannya karena subjek dan teman-temannya

kurang menyukai chat karena kesulitan mengetik tulisan, tidak ada nada

bicaranya yang membuat mereka sering salah paham. Ketika kondisi

menuntutnya menggunakan smartphone, subjek lebih suka menggunakan

voice note(rekaman suara) dibandingkan chat.

Smartphone digunakan untuk kepentingan pribadi dan pekerjaan.

Oleh karena itu, subjek dituntut harus dapat memprioritaskan pekerjaan pada

saat jam kerja. Pihak kantor memberikan kebebasan untuk menggunakan

smartphone untuk kepentingan pribadi selama pekerjaan telah diselesaikan

dan tidak mengganggu hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Kondisi

tersebut membuat subjek merasa nyaman karena jika penggunaan

smartphone sangat dibatasi justru membuat subjek tidak nyaman dan tidak

fokus bekerja. Kondisi fleksibel penggunaan smartphone saat jam kerja

membuat subjek bisa fokus terhadap pekerjaannya. Subjek dapat merespon

smartphone dengan cepat jika kondisi mendesak, namun juga dapat

mengabaikan jika pekerjaan dirasa lebih penting dan diprioritaskan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Penggunaan smartphone di tempat kerja tidak mengganggu konsentrasi

subjek, hanya merasa teralihkan sejenak jika smartphone berbunyi.

b. Subjek MN

MN menggunakan smartphone dengan pertimbangan dapat

mendukung pekerjaan dan sebagai alat yang memudahkan komunikasi

dengan orang lain secara langsung atau melalui aplikasi-aplikasi seperti

chatting atau media sosial. Aplikasi media sosial yang sering digunakan

antara lain Line, twitter, instagram, facebook. Diantara media tersebut,

instagram lebih banyak diakses karena subjek lebih menyukai share, melihat

foto dan cara menggunakan instagram sangat mudah, lebih menarik

dibandingkan aplikasi lainnya. Untuk berkomunikasi melalui smartphone,

subjek lebih nyaman menggunakan aplikasi Line dibandingkan be talk atau

we chat karena Line mempunyai banyak tawaran yang menarik seperti

emoticon yang lebih bervariasi, layanan Line seperti favorite dan sebagainya

sehingga fungsinya lebih banyak Line dibandingkan be talk atau we chat.

Selainaplikasi, pendukung utama smartphone adalah pulsa untuk

paket data smartphone dan baterai. Perubahan perasaan dan kebingungan

dialami subjek ketika pulsa paket data smartphone habis, terlebih jika tidak

menemukan wifi untuk akses internet. Begitu pentingnya kedua hal tersebut,

kebutuhan pokok seperti makan pun dapat diabaikan. Alasannya adalah

smartphone dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan yang dapat

mencukupi kebutuhan sehari-hari, juga dapat berkomunikasi dengan teman-

temannya jika subjek memerlukan bantuan seperti makan atau lainnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Smartphone dapat menjangkau komunikasi dengan siapa saja dan

dimana saja, termasuk komunikasi antara subjek dengan teman-temannya

sehingga sosialisasi tetap dapat dibangun. Hal inilah yang membuat subjek

lebih sering berkomunikasi dengan smartphone. Akan tetapi, hal ini dapat

dapat dilakukan dengan fleksibel. Artinya, tidak selalu menggunakan

smartphone kecuali lokasinya sangat jauh atau jika waktu mendesak dan

sedang sibuk. Namun, jika jarak dapat dijangkau, subjek memilih untuk

bertemu langsung dan berkumpul bersama teman-temannya karena

komunikasi akan menjadi lebih baik jika face to face terutama ketika sedang

menghadapi masalah. Smartphone hanya sekedar alat untuk pemberitahuan

dan pengingat saja.

Smartphone tidak hanya keperluan untuk berkommunikasi, namun

juga ada hiburan seperti game-game dan musik. Untuk menarik minat para

penggunanya, media hiburan tersebut banyak di-update. Hal ini tidak

mempengaruhi subjek, karena lebih memilih hiburan dengan keluar rumah

(ketemu teman-teman) dibandingkan menggunakan hiburan yang ada pada

smartphonenya.

Pembagian waktu ketika mengakses smartphone antara pekerjaan dan

keperluan pribadi adalah hal yang sangat penting.. Ditempat kerja tidak ada

larangan untuk mengakses smartphone, yang paling penting adalah

penggunaan smartphone untuk pribadi tidak mengganggu pekerjaan. Subjek

menggunakan smartphonerata-rata selama 15 jam per harinya. Selain untuk

mendukung pekerjaan, smartphone juga digunakan untuk kepentingan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

pribadinya sehingga harus dapat menentukan prioritas dalam menggunakan

smartphone. Artinya, jika tidak mendesak atau tidak penting subjek tidak

segera merespon hanya melihat notifikasi dan merespon jika pekerjaan sudah

selesai. Akan tetapi, jika sangat penting subjek akan langsung merespon.

c. Subjek JJ

Pekerjaan di bidang travel menuntut subjek dapat berkomunikasi baik

termasuk cepat tanggap dengan konsumen dan calon konsumen. Hal ini yang

menjadi alasan subjek memilih menggunakan smartphone. Komunikasi

dengan sesama anggota karyawan dan teman-temannya juga dapat direspon

dengan cepat karena jangkauannya luas. Aplikasi yang banyak ditawarkan

juga membuat subjek memilih smartphone, antara lain WhatsApp,Line,

instagram dan google map. Google map merupakan aplikasi yang sering

digunakan untuk mengakses pencarian lokasi, sedangkan WhatsApp

merupakan aplikasi yang sering digunakan untuk berkomunikasi, karena

aplikasi tersebut sangat familiar sehingga banyak digunakan teman-teman

dan relasi kantor.

Waktu yang dibutuhkan subjek untuk mengakses smartphone setiap

harinya rata-rata 3-5 jam dengan per akses membutuhkan waktu 15-30 menit.

Akan tetapi, ketika malam hari subjek dapat menghabiskan waktu sekitar 1

jam yaitu untuk membaca artikel di internet, searching dan membaca berita.

Terkadang subjek bermain game atau membaca bacaan-bacaan yang

menghibur jika sedang jenuh atau bosan. Untuk bermain game, subjek lebih

banyak menggunakan komputer.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Pulsa untuk paket data dan baterai merupakan salah satu hal penting

yang berkaitan dengan pemakaian smartphone, karena melancarkan

komunikasi dengan pelanggan sehingga subjek sangat mengutamakan pulsa

dan antisipasi smartphone agar tidak habis baterai. Meski penting, jika

dihadapkan dengan kebutuhan primer seperti makan, subjek tetap memilih

memenuhi kebutuhan pokoknya dibanding smartphone.

Smartphone dapat menjangkau interaksi sosial tanpa batas, namun

subjek lebih menyukai bertemu langsung ketika bertemu dengan temannya.

Berbeda dengan komunitas, subjek memilih untuk melalui smartphone

karena komunikasi menjadi tidak efektif ketika bertemu langsung karena

maisng-masing orang umumnya lebih memilih sibuk mengakses

smartphonennya dibandingkan fokus komunikasi dengan tatap muka.

Penggunaan smartphone di kantor tidak dibatasi/dilarang.

Smartphone dapat digunakan di saat jam kerja selama tidak mengganggu

pekerjaan. Di saat kerja, subjek memilih mode silent (tidak memberikan

suara) untuk smartphone-nya karena jika dibunyikan membuat subjek sering

terganggu dan pecah konsentrasi kerjanya. Terkadang saat jam kerja subjek

hanya melihat notifikasi apakah ada pemberitahuan yang penting yang harus

segera direpon, kalau tidak maka subjek memilih melanjutkan pekerjaannya.

3. Interpretasi Data

a. Koginitif

1) Subjek NN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Subjek memiliki beberapa alasan yang positif dalam memilih

sarana komunikasi berupa smartphone yaitu untuk menunjang pekerjaan,

menjangkau informasi lebih luas mengenai informasi di berbagai tempat

tanpa harus berkunjung ke tempat-tempat tersebut yang didukung oleh

aplikasi dalam smartphone. Dengan cara browsing, googling, searching

maka subjek dapat mengetahu tentang dunia secara luas, dan

menggunakan sosial media untuk berinteraksi secara aktif mengenai

berbagai informasi yang berkembang.

Selain itu, pemilihan smartphone juga dipengaruhi oleh teman-

teman subjek. Smartphone yang dianggap sudah menjamur menuntut

subjek juga menggunakannya agar masing-masing dapat berkomunikasi

dengan mudah dan cepat karena didukung aplikasi-aplikasi yang sama.

Subjek juga mampu memilih berbagai aplikasi dalam smartphone,

misalnya sosial media yang banyak ditawarkan. Subjek hanya memilih

path, facebook, twitter, instagram sebagai aplikasi yang digunakan, dan

yang paling sering adalah instagram karena dapat menunjang pekerjaan

subjek.

Penggunaan smartphone di saat jam kerja tidak dilarang namun

harus memprioritaskan pekerjaan. Jika pekerjaan sudah selesai maka tidak

ada larangan bagi subjek untuk menggunakan smartphone yang berkaitan

dengan kepentingan pribadi. Namun saat kerja tidak menutup

kemungkinan subjek dihubungi klien, anggota keluarga atau teman. Dalam

kondisi ini subjek tidak selalu menanggapi dengan cepat komunikasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

melalui smartphone tersebut, dilihat dari skala prioritasnya. Jika hanya

teman atau keluarga yang hanya menanyakan kabar maka subjek dapat

menundanya sedangkan jika klien/calon klien maka subjek dapat

meresponnya dengan cepat.

2) Subjek MN

Dizaman modern ini, segala sesuatu dapat dilakukan serba cepat dan

mudah. Salah satunya dengan kehadiran smartphone. Alasan inilah yang

menjadi dasar subjek menggunakan smartphone yaitu sebagai faktor

pendukung pekerjaan dan alat komunikasi dengan teman-temannya.

Smartphone menjadi alat komunikasi yang dapat menghubungan subjek

ke pelanggan dengan menggunakan media sosial atau aplikasi yang

ditawarkan oleh smartphone tersebut. Salah satu media sosial yang

digunakan yaitu instagram, line, facebook dan twitter.

Berkaitan dengan penggunaan smartphone pada jam kerja, kantor

dimana subjek bekerja tidak memberikan batasan penggunaan smartphone

karena smartphone juga sangat penting untuk berhubungan dengan

pelanggan atau sesama anggota kerja. Akan tetapi, tetap ada sedikit

peringatan bahwa smartphone tidak mengganggu pekerjaan kecuali ada

suatu hal yang sangat penting.

3) Subjek JJ

Alasan subjek menggunakan smartphone adalah sebagai pendukung

komunikasi terutama untuk pekerjaannya. Komunikasi diperlancar dengan

menggunakan aplikasi-aplikasi smartphone yang ada didalamnya, seperti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

instagram, whatts’up dan GPS (petunjuk jalan). Selain untuk sarana

komunikasi, smartphone juga digunakan untuk membaca artikel atau

berita yang ada di internet.

Dapat memprioritaskan sesuatu adalah hal sangat penting. Hal ini

juga berkaitan dengan penggunaan smartphone pada jam kerja. Kantor

dimana subjek bekerja tidak memberikan batasan penggunaan

smartphone. Akan tetapi, para pegawai tetap diharuskan untuk dapat

memprioritaskan pekerjaan terlebih dahulu.

b. Afektif

1) Subjek NN

Aplikasi dalam smartphone merupakan hal yang menarik terutama

media sosial. Media sosial yang sering dipakai adalah path, facebook,

twitter, instagram. Dari keempat tersebut yang paling sering dipakai hanya

instagram dan facebook. Subjek memilih instagram karena gambar selalu

ada yang baru serta tepat untuk pekerjaan. Baterai dan quota merupakan

hal yang penting dalam penggunaan smartphone karena tanpa keduanya

smartphone tidak dapat digunakan. Karena pentingnya keduanya maka

ketika salah satu tidak ada misal baterai habis atau quota habis hal tersebut

membuat subjek kebingungan dan ada keinginan untuk segera

membelinya.

2) Subjek MN

Smartphone menawarkan berbagai aplikasi media sosial yang dapat

digunakan untuk bersosialisasi, komunikasi dan untuk mendapatkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

hiburan. Akan tetapi, untuk sarana hiburan subjek lebih memilih untuk

menghabisakan waktu diluar rumah seperti kumpul bersama teman-teman,

nongkrong,dll. Hal ini dikarenakan subjek mudah sekali bosan dengan

media hiburan yang ditawarkan. Selain itu, smartphone juga

membutuhkan pulsa dan baterai supaya tetap dapat digunakan. Dalam hal

ini, subjek sebisa mungkin menjaga supaya baterai dan pulsa tidak habis

secara riba-tiba. Subjek akan merasa kesal, kecewa dan bad mood jika hal

tersebut terjadi.

3) Subjek JJ

Banyak aplikasi yang ditawarkan pada smartphone untuk menarik para

penggunanya. Salah satunya media sosial. Dalam hal ini, subjek hanya

menggunakan beberapa saja karena subjek tidak begitu dan hanya

menggunakan aplikasi yang menurutnya nyaman untuk digunakan. Selain

itu, untuk menunjang smartphone supaya dapat digunakan, membutuhkan

pulsa, quota dan baterai. Sebisa mungkin subjek mengantisipasi supaya

tidak kehabisan ketiga hal tersebut. Karena subjek akan merasa

kebingungan dan pusing, terlebih ketika tidak ada wifi dan colokan.

c. Psikomotorik

1) Subjek NN

Pentingnya smartphone bagi subjek membuat subjek harus dapat

memprioritaskan kebutuhan. Dalam hal ini subjek lebih memilih

mendahulukan untuk memenuhi kebutuhan smartphone terutama quota

dibanding kebutuhan pokok lain misalnya makan. Hal ini karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

smartphone penting untuk pekerjaannya, sedangkan untuk kebutuhan lain

subjek masih dapat meminta tolong teman.

Smartphone tidak hanya digunakan subjek untuk kepentingan

pekerjaan namun juga untuk sosialisasi dan hiburan. Meskipun sosialisasi

dapat dilakukan menggunakan smartphone namun subjek memilih

bertemu langsung. Hal ini karena subjek masih kesulitan untuk memahami

ekspresi dan mengetik jika harus chatmenggunakan smartphone yang

menyebabkan salah paham. Namun subjek juga tidak selalu memaksakan

untuk bertemu langsung jika kondisi tidak memungkinkan dan subjek

dapat menggunakan voice note. Sosialisasi atau berkumpul dengan teman-

temannya juga tidak setiap hari dilakukan mengingat masing-masing

kesibukan, sehingga subjek menghibur diri dengan bermain game dalam

smartphone.

2) Subjek MN

Subjek lebih mengutamakan pulsa atau quota dibandingkan dengan

membeli makan. Karena menurut subjek, tidak ada pulsa smartphone

berarti tidak bisa makan. Artinya, hasil dari pekerjaan yang dijalankannya

adalah sumber untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (makan). Selain itu,

dengan adanya smartphone dapat membangun hubungan sosial menjadi

lebih baik. Sekalipun sebagai pengguna smartphone aktif, ketika bisa

mengontrol diri pun tetap bisa bersosialisasi dengan baik. Berkaitan

dengan hal tersebut, untuk bersosialisasi dengan teman-teman, subjek

lebih memilih untuk bertemu langsung, ngobrol bareng. Karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

smartphone hanya sebagai alat yang digunakan untuk mendapatkan

informasi dan pemberitahuan saja.

3) Subjek JJ

Berkaitan dengan hubungan sosial, subjek lebih mengutamakan

untuk bertemu langsung dengan teman-temannya tertutama untuk

pertemuan personal. Akan tetapi, untuk komunikasi dengan orang banyak

atau group (komunitas), subjek lebih memilih menggunakan

smartphonekarena komunikasi menjadi tidak efektif ketika bertemu.

Ketidak efektifan ini tampak ketika berdiskusi bersama tetapi setiap orang

sibuk dengan smartphonen-nya sendiri atau ngobrol satu dengan yang

lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

D. Pembahasan

Saat ini penggunaan smartphone bukanlah hal yang asing. Smartphone

mampu memenuhi kebutuhan seseorang dalam hal komunikasi dan hiburan,

bahkan dalam menunjang pekerjaan. Subjek NN, MN dan JJ pun menggunakan

smartphone karena dapat digunakan untuk berbagai fungsi terutama untuk

menunjang pekerjaan selain untuk media sosial (sosialisasi/interaksi) dan

hiburan seperti game. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan

Marselius Sampe Tondok yang dipublikasikan dalam Harian Surabaya Post

pada tanggal 24 Maret 2013, smartphone merupakan perangkat ponsel yang

dapat digunakan untuk berkomunikasi dasar (sms dan telepon), juga dapat

bekerja layaknya sebuah komputer mini. Dengan fungsi PDA (personal digital

assistant), smartphone memiliki fungsi tambahan diantaranya mengirimkan

email, mengakses web, memutar musik, atau bermain games.

Banyaknya aplikasi yang ditawarkan dan terjangkaunya smartphone

sesuai kantong maka smartphone menjadi pilihan. Hal ini membuat para

pengguna smartphone merasa ditunjang oleh smartphone baik

berinteraksi/bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja dan bahkan hiburan.

Seperti yang dialami ketiga subjek dalam penelitian ini yang sering

menggunakan smartphone terutama untuk menunjang pekerjaan. Hal ini

menyebabkan pengguna tanpa sadar akan lebih sering berinteraksi dengan

smartphone. Interaksi yang semakin sering dengan smartphone dapat

menyebabkan ketergantungan. Hal ini terjadi pada subjek NN mengatakan

bahwa pemakaian smartphone hanya beberapa jam saja, akan tetapi teman dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

NN mengatakan bahwa NN menggunakan smartphone bisa sampai tertidur

ketika main game dimalam hari bahkan sampai lupa waktu. Hal ini terungkap

ketika peneliti menguji kembali keabsahan data dengan menggunakan

triangulasi sumber. Bukti tersebut terungkap ketika subjek NN mengatakan

“kalau misalnya bener-bener gak ada pekerjaan, ya sejam adalah maen game

gak putus-putus (52)”.

Hal diatas juga sesuai seperti yang dikemukakan oleh Oulasvirta et al

(2012) bahwa kebiasan menggunakan smartphone merupakan ‘jalan’

munculnya ketergantungan terhadap smartphone. Ketergantungan merupakan

suatu aktivitas atau substansi yang dilakukan berulang-ulang dan dapat

menimbulkan dampak negatif (Hovart, 1989). Definisi juga tercantum dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia yang peneliti rangkum bahwa ketergantungan

sebagai perbuatan atau aktivitas manusia yang dalam penelitian ini yaitu

tergantung pada smartphone, artinya tidak dapat lepas dari smartphone. Dari

penjelasan tersebut, ketergantungan terhadap smartphone dapat membawa

perubahan ke arah positif maupun negatif bagi penggunanya.

Young (1996 dan 1999) mengatakan bahwa terdapat beberapa

kriteria perilaku yang menunjukkan ketergantungan smartphone yaitu tidak

mampu mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan internet. Hal

tersebut sesuai dengan yang dialami oleh subjek NN yang tidak dapat

mengontrol waktu penggunakan smartphone untuk bermain game pada malam

hari. selain itu, Young juga mengatakan bahwa adanya perasaan gelisah,

murung, depresi, atau lekas marah ketika berusaha mengurangi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

menghentikan penggunaan internet. Hal ini sesuai dengan yang dialami ketiga

subjek ketika kehabisan kuota, baterai, dan pulsa.

Menurut Mowen (2000), ketergantungan terhadap smartphone juga

dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu Agreeability, Extraversion, need for

arousal¸emotional instability, materialism, dan concientiousness. Dari keenam

faktor tersebut, subjek dalam penelitian ini seluruhnya dipengaruhi oleh faktor

Agreeability,yaitu kebutuhan seseorang untuk mendapatkan perhatian dari

orang lain demi kesejahteraan yang mereka inginkan. Perhatian yang dimaksud

adalah perhatian dari orang-orang yang menjadi klien atau calon klien, jika

perhatian terpenuhi maka sesuai harapan dari perusahaan sehingga dapat

memberikan kesejahteraan bagi pengguna smartphone sebagai pekerja

misalnya melalui gaji, bonus dan sebagainya. Selain itu, faktor kepribadian

extraversion, dimana subjek dalam penelitian ini memiliki keinginan untuk

berelasi dengan lingkungan sosial disekitarnya melalui smartphone. Faktor

kepribadian Materialisme juga berhubungan dengan subjek karena menurut

subjek, memiliki smartphone sudah menjadi hal yang menjamur. Dalam arti,

sudah trend dikalangan sosial dan semua orang memilikinya. Faktor emotional

instability berkaitan dengan perasaan subjek seperti merasa kebingungan,

cemas, panik, mati gaya, ketika smartphone tidak dapat digunakan karena

kendala seperti kehabisan pulsa, baterai dan kuota habis.

Selain faktor kepribadian, terdapat faktor lain yang diungkapkan oleh

Duha Agusta(2016) yaitu Faktor-Faktor Resiko Kecanduan Menggunakan

Smartphone. Faktor-faktor tesebut antara lain faktor internal, faktor


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

situasional, faktor eksternal dan faktor sosial. Dalam hal ini, ketiga subjek

tergolong kedalam faktor eksternal dimana menggunakan smartphone selain

untuk pekerjaan dikarenakan smartphone sudah menjamur dan banyak yang

menggunakan. Jadi, dengan memiliki smartphone menjadi lebih mudah

komunikasi dan menjalin interaksi dengan lingkungan sosial (faktor sosial).

Penggunaan smartphone juga membuat subjek menjadi nyaman sehingga

ketika baterai dan pulsa smartphone habis, subjek mengalami kebingungan,

panik, cemas, gelisah dan badmood (faktor situasional). situasional dan sosial.

Ketiga subjek memanfaatkan smartphone sebagai sarana dalam bidang

pemasaran (marketing) supaya bisa mendapatkan pelanggan. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui media iklan, posting

di media sosial seperti instagram, facebook, line, path. Selain itu, subjek JJ

menggunakan smartphone sebagai alat untuk mencari lokasi dengan

menggunakan aplikasi GPS yang akan didatangi oleh pelanggan tour. Hal ini

sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Siagian (1993) yang mengatakan

bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang

sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan

output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal

Hasibuan(2007) mengatakan bahwa produktivitas kerja adalah

perbandingan antara output dengan input, di mana output-nya

harusmempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaan yang lebih baik. Hal ini

sesuai dengan pernnyataan subjek JJ dimana penggunaan smartphone tidak

dapat lepas begitu saja. Artinya, subjek menggunakan smartphone selama 15


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

jam lebih dalam sehari dengan tujuan untuk harus standby karena untuk siap

siaga melayani pelanggan. Subjek juga menuturkan bahwa menjalankan

pekerjaan dibidang pelayanan jasa travelling harus siap dengan resikonya yaitu

siap siaga ketika pelanggan datang kapan saja dan dimana saja (tidak hanya

pada saat jam kerja).

Seperti yang dialami oleh ketiga subjek dalam penelitian ini yang

menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang cukup lama yaitu antara 5-

15 jam. Waktu tersebut kebanyakan digunakan untuk menunjang pekerjaan,

komunikasi dengan klien maupun calon klien. Memprioritaskan smartphone

sebagai sarana utama penunjang pekerjaan. Selain itu, ketiga subjek juga lebih

suka untuk bertemu langsung dengan teman-teman jika bersosialisasi. Aplikasi

lain yaitu media sosial dan game untuk kepentingan pribadi jarang dilakukan.

Jika dilihat dari waktu dan penggunaannya maka terlihat ada ketergantungan

terhadap smartphone yang menunjang produktivitas pekerja.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua triangulasi untuk

menguji keabsahan data. Triangulasi kedua yang digunakan yaitu trianggulasi

peneliti. Hal ini terlihat ketika peneliti dibantu oleh peneliti lain ketika

menanyakan beberapa pertanyaan wawancara dan menemukan sebuah ungkapan

lain dari subjek JJ yang mengatakan bahwa ternyata JJ selain gemar bermain

game di komputer juga memiliki hobi bermain game dari smartphone yang

dimilikinya, bahkan sampai memiliki banyak koleksi game. Hal ini tampak

dalam wawancara berikut, “jarang.. saya jarang maen game.. kalo maen game

pake komputer (39)”


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Dari semua konsep dan teori yang digunakan, penelitian ini ketika

menggali data masih belum menampakkan kondisi kerja pada karyawan

berkaitan dengan penggunaan smartphone sehingga data yang diperoleh

berkaitan dengan output pada produktivitas kerja belum terlihat maksimal dan

alat yang digunakan untuk menggali data masih tumpul (tidak tajam). Oleh

karena itu, harus diakui bahwa dalam penelitian ini kurang menampakkan hasil

yang mendalam sesuai dengan tujuan awal penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga subjek yang memiliki

ketergantungan pada smartphone masuk dalam kategori narasi progresi. Hal

tersebut dikarenakan ketergantungan yang dimiliki oleh subjek memiliki

dampak positif. Dalam arti, penggunaan smartphone yang cukup lama

digunakan untuk menunjang pekerjaan sehingga lebih produktif dalam

bekerja. Selain itu, dengan menggunakan smartphone, hubungan sosial

dengan teman-teman atau lingkungan sosial lebih efektif dan lebih bisa

terbangun dengan lebih baik.

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

- Topik dalam penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa

adanya kaitan antara teknologi yang berkembang semakin canggih

dari waktu ke waktu dengan kehidupan sosial dan hubungan sosial.

- Untuk peneliti selanjutnya akan lebih baik jika mengulas lebih dalam

lagi tentang ketergantungan smartphone melalui sisi dampak positif

maupun negative.

- Dalam penelitian ini, peneliti kurang memperhatikan indikator-

indikator yang berkaitan dengan input dan output pada pekerjaan

yang berhubungan dengan produktivitas kerja. Oleh karena itu,

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

diharapkan untuk peneliti selanjutnya supaya lebih detail

memperhatikan indikator tersebut.

2. Bagi pengguna smartphone

Dizaman yang modern ini, perkembangan teknologi akan berkembang

begitu cepat termasuk smartphone. Aplikasi dan fitur-fitur didalamnya

pun akan semakin dibuat semenarik mungkin supaya dapat menarik

minat para penggunanya. Dalam hal ini, dibutuhkan pengendalian diri

yang kuat dan kepandaian untuk mengatur waktu supaya tidak

ketergantungan pada smartphone.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Duha. (2016). Faktor-Faktor Resiko Kecanduan Menggunakan Smartphone


Pada Siswa Di Smk Negeri 1 Kalasan Yogyakarta. E-Journal Bimbingan dan
Konseling Edisi 3 Tahun ke-5. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (EdisiRevisi).


Jakarta : Rineka Cipta

Bachri, S. Bachtiar. (2010). Menyakinkan Validasi Data Melalui Triangulasi Pada


Penelitian Kualitatif.. E-Jurnal Teknologi Pendidikan,Vol. 10 No. 1, April 2010
(46-62). Surabaya: Unesa.

Drennan & James. (2005). Modeling habitual and addictive smartphone behavior - The
role of smartphone usage types, emotional intelligence, social stress, self-
regulation, age, and gender. Computer In Human Behaviour Volume 45, April
2015, pages 411-
420.(http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0747563214007626)
Available online 19 January 2015.

Dunn, D. S., Uswatte, G., & Elliott, T. R. (2009). Happiness, resilience, andpositive
growth following physical disability: Issues for understanding,119 research,
and therapeutic intervention. Oxford Handbook of PositivePsychology, 2(62),
651-664.

Definisi Ketergantungan Smartphone. (http://kbbi.web.id/) diakses pada tanggal 30


agustus 2014.

Definisi Smartphone. (http://www.macmillandictionary.com/dictionary/british/


smartphone) diakses 3 Mei 2015.

Erlangga. (2014). GfK: Pertumbuhan Penjualan Smartphone Di Indonesia Tertinggi Di


Kawasan Asia Tenggara. (https://dailysocial.net/post/gfk-pertumbuhan-
smartphone-indonesia-tertinggi-asia-tenggara)

Handoko, Hani. (2000). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Produktivitas


Kerja Pegawai. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 11 No. 02 Oktober 2011 Issn
1693-7619.

Harian Surabaya Post. (2014). Penggunaan Smartphone Pada Anak : Be Smart Parent.
(http://repository.ubaya.ac.id/3477/1/Penggunaan%20smartphone.pdf)Diakses
Pada Tanggal 24 Februari 2014.

Hasibuan, (2007). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja


Pegawai. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 11 No. 02 Oktober 2011 Issn 1693-
7619.

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Heriyanto. (2014). Indonesia Masuk 5 Besar Negara Pengguna Smartphone.


(http://inet.detik.com/read/2014/02/03/171002/2485920/317/indonesia-masuk-
5-besar-negara-pengguna-smartphone) Diakses 15 April 2015.

Hovart, T. Arthur. (1989). Hubungan Antara Kecanduan Game Online Dengan


Ketrampilan Sosial Pada Remaja. Skripsi. Universitas Indonesia

Indonesia, Android. (2013). Fakta-Fakta Tentang Kecanduan Smartphone.


(http://www.android-indonesia.com/trend-market/item/462-fakta-fakta-
tentang-kecanduan-smartphone) diakses pada tanggal 12 September 2013
20:00.

Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : Penerbit PT


Remaja Rosdakarya.

Mowen’s. (2000). I Need My Smartphone: A Hierarchical Model Of PersonalityAnd


Cell-Phone Addiction. Personality and Individual Differences 79 (2015) 13–19.

Noviana, Erna. (2015). Peran Wali Kelas Dalam Menghadapi Pengaruh Negatif
Smartphone Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 15
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Sunan Kalijaga

Nugraha, F. (2012).Jumlah Pelanggan Seluler di Indonesia Hampir Mendekati Jumlah


Penduduk Indonesia. (http://teknojurnal.com/jumlah-pelanggan-seluler-di-
indonesia-hampir-mendekati-jumlah-penduduk-indonesia).

Oulasvirta, Antti. Rattenbury, Tye . Ma, Lingyi. Raita, Eeva. (2012). Habits Make
Smartphone Use More Pervasive. Springer-Verlag London Limited 2011,
16:105–114. Received: 22 September 2010 / Accepted: 10 May 2011 /
Published online: 16 June 2011.

Permatasari, D. (2013). “Hubungan ketergantungan smartphone dengan insomnia


pada mahasiswa”. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Prayudi, S. (2014). Fenomena Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar (Studi


Kasus Di SMP Islam Athirah I Makassar).
(http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10322)

Poerwandari, K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian PerilakuManusia.


Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran danPendidikan Psikologi
(LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Putri, Amalia Virnanda. (2013). Dampak Negatif Penggunaan Smartphone 26


November. diakses pada tanggal 16 februari dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

http://www.kompasiana.com/amaliavirnandaputri/dampak-negatif-
penggunaan-smartphone_552a156b6ea8342e74552d30

Rahadi, Dedi Riyanto,. Zainal. (2015). Perilaku Pengguna Smartphone di Kalangan


Kota Palembang. Palembang : Pascasarjana Universitas Bina Dharma.

Santrock, John W. (1995). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup(Edisi


Kelima). Alih bahasa oleh Achmad Chusairi dan juda Damanik. Jakarta:
Erlangga.

Sarwar, Muhammad., Soomro, Tariq Rahim. (2013). Impact of Smartphone’s on


Society. Vol. 98 No 2. pp.216-226.
(http://www.europeanjournalofscientificresearch.com).

Shiraisihietal. (2010). Perbedaan Tajam Penglihatan Antara Pengguna TeleponPintar


Dengan Yang Tidak Menggunakan Telepon Pintar Pada Siswa SMA St.Thomas
1 Medan. Skripsi. Universitas Sumatra Utara.

Siagian, S. (1993). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan
Produktivitas Kerja Karyawan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Surakarta.
Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Simanjuntak, P. J. (1983). Produktivitas kerja: Pengertian dan ruang lingkupnya.


LP3ES. Jakarta.

Smith, A Jonathan. (2009). Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soetjipto, Helly P. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Volume


32, No. 2, 74-91 ISSN: 0215-8884
(jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7072/5524)

SulIer, J. 1996. Computer and Cyberspace Addiction. http://www.rider.edu/index.


html. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Volume 32,
No. 2, 74-91 ISSN: 0215-8884 (jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7072/5524)

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi (Tinjauan


Psikologis).Yogyakarta:Kanisius
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana
www.kompas.com.Seberapa Sering Ponsel Ditengok Dalam Sehari.
(http://tekno.kompas.com/duniaoppo/read/2013/10/10/1022047/Seberapa.Serin
g.Ponsel.Ditengok.dalam.Sehari). Diakses tanggal 23April 2015.

Young. (1996 dan 1999). Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet.
Volume 32, No. 2, 74-91 ISSN: 0215-8884
(jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7072/5524)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Zulaeha. (2011). Preferensi Terhadap Merk Pada Konsumen Dalam Pembelian


Smartphone (Penelitian Terhadap Konsumen pengguna Apple iphone, RIM
Blackberry, dan Smartphone Berbasis google Android). Skripsi. Universitas
Indonesia. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318232-S-
Yodsa%20Rienaldo.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

RESPONDEN I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

No
Verbatim NN (informan 1) Interpretasi
baris Tema
1 Sebelumnya terima kasih untuk mas NN
yang sudah bersedia untuk membantu
menyelesaikan penelitian saya. Jadi ini
nanti mas tinggal menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang saya berikan.
2 Ya..
3 Masnya pakai smartphone?
4 Pakai..
5 Udah berapa lama?
6 Sejak 2009..
7 2009?
8 Iya 2009...Lupa mbak.. Subjek menggunakan smartphone Pemakaian smartphone
9 Kenapa kok pakai smartphone? sejak tahun 2009
10 Pakai smartphone soalnya....pakai
smartphone itu soalnya kita bisa tahu
dunia lebih luas dan aksesnya lebih Subjek menggunakan smartphone - - Motivasi awal
mudah. Kita agak gampang tinggal dengan alasan dapat mengetahui memiliki smartphone
browsing, googling, searching, apalagi dunia lebih luas, mudah mengakses- - extraversion
ada sosmed juga. Terus mereka juga segala sesuatu dan banyak yang
rata-rata punya smartphone...mereka menggunakan.
juga punya aplikasi sosmed gitu kan..
11 Jadi ngelihat karena ada yang punya terus
ikutan punya, gitu ya?
12 Ho oh...jadi sebetulnya kayak apa
ya..yang make smrtphone itu njamur Subjek menggunakan smartphone - Alasan menggunakan
gitu lho, yang satu punya entar karena banyak yang menggunakan smartphone
sekitarnya ikut punya semuanya gitu -materialisme
lho.. -Faktor eksternal
13 Terus kalau masnya sendiri smartphone
untuk apa?
14 Saat ini smartphone buat kerjaan Subjek menggunakan smartphone
adalah...terus buat hiburan juga ada.. untuk kepentingan pekerjaannya Fungsi smartphone
15 Kan sekarang aplikasi semakin dan hiburan untuk responden
berkembang, jaman semakin
berkembang juga, banyak juga aplikasi
yang ditawarkan. Masnya tertarik engga
dengan aplikasi-aplikasi itu?
16 Eeee....pasti penasaran yaa...ada Subjek merasa tertarik dengan
aplikasi baru itu pasti ada penasaran. aplikasiyang ditawarkan Ketertarikan responden
Pertamanya nyoba dulu ni..make..terus smartphonme trutama yang menarik pada aplikasi
nanti kalau temen-temen banyak yang dan tidak membosankan dan akan smartphone
make terus keterusan, tapi kalau menggunakan ketikan teman-teman
aplikasinya ga pernah berkembang, lain juga menggunakan
gitu-gitu terus lama-lama jenuh. Kayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

sekarang, ada beberapa aplikasi yang


17 saya udah mulai jenuh..
Terus sekarang yang dimiliki masnya apa
18 aja? Subjek menggunakan aplikasi
Aplikasi sosmed ada path, facebook, sosial media seperti path, facebook Aplikasi smartphone
twitter, instagram, udah itu aja. Kalau dan instagram yang digunakan
19 sosmednya itu aja.. responden
Masnya tadi kan bilangnya kalau
sekarang lebih pada pekerjaan, lalu
20 aplikasi yang digunakan apa aja? Aplikasi penunjang pekerjaan yaitu Instagram sebagai
Kalau pekerjaan itu ada instagram. instagram yang digunakan sebagai aplikasi penunjang
Instagram itu untuk media iklan, terus media iklan dan mencari referensi pekerjaan
kita tahu referensi-referensi dari baru
instagram itu. Yang masih sering
21 dipakai itu aja..
Terus seharian rata-rata berapa jam
22 makainya? Subjek menggunakan smartphone Waktu pemakaian
Kebetulan ga begitu tergila-gila sama menghabiskan waktu lima sampai smartphone
smartphone, paling totalnya itu 5-6 jam enak jam dalam sehari
tapi ga terus-terusan. Jadi buka
sebentar terus taruh lagi..buka sebentar
23 taruh lagi. Cuma gitu doang..
Terus kalau misalnya pas make
24 smartphone itu mbuka apa aja? Aplikasi yang sering dibuka oleh Aplikasi smartphone
Untuk smartphone eee....yang sering subjek yaitu instagram, facebook yang sering dibuka
tak buka itu sampai sekarang nomer dan path
satu instagram, yang kedua facebook
25 terakhir path. Twitter jarang banget..
26 Berarti 3 tadi yang paling sering?
27 Iya..
Lalu kan sekarang tren banget aplikasi
smartphone. Banyak yang baru, tertarik
28 enggak masnya? Subjek mengetahui aplikasi- Ketidaktertarikan
Eeeee.....ada sih, lihat beberapa aplikasi baru yang ditawarkan dan responden pada aplikasi
aplikasi-aplikasi baru gitu, tapi belum tidak tertarik baru
29 tertarik..
30 Belum tertarik?
31 Iya..
32 Kenapa kok ga tertarik mas? Subjek tidak merasa tertarik pada Kebosanan terhadap
Soalnya kayak path aja. Itu sekarang aplikasi baru karena mudah bosan aplikasi yang tidak
saya bsa mbuka 3 hari sekali. Jadi udah seperti path dan akan cenderung update
mulai jenuh sama sosmed yang gitu- tertarik dengan aplikasi yang lebih
gituuuu terus udah mulai jenuh. berkembang (ter-update) seperti
Kecuali kalau instagram ya. Kalau instagram
instagram itu gambarnya selalu ada
yang baru terus. Dia udah pas, untuk
33 kerjaan juga pas..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Oo gitu...lalu kalau misalnya smartphone


milik mas baterainya habis, gimana
34 perasaannya? Subjek merasa mood tidak -Perasaan responden
Eeee...rasanya ya kalau batre habis ee... mengalami perubahan secara ketika smartphone tidak
ya udah deh. Ya udah entar lagi berlebihan ketika batre dan pulsa dapat digunakan
bukanyanya. Jadi ga terlalu gitu habis. -faktor situasional
banget....ga ngerubah mood kalau batre
35 sama paket habis..
Terus kalau misalnya pulsanya yang
36 habis? Ketika pulsa habis subjek akan
Kalau pulsanya habis ya tergantung langsung membeli pulsa jika
duitnya..kalau ga ada ya sedih. Hahaha. mempunyai uang yang cukup
Kalau adapasti langsung dibeli..
37 Apa bingung atau gimana maksudku
38 Ya..pasti kalau ada quota habis gitu ada Subjek merasa kebingungan ketika
rasa kayak bingung gitu. Ga ada wifi kuota dan baterai habis. Terlebih -Perasaan bingung
lah. Jadi tetep kebingungan kalau ga ketika tidak menemukan wifi responden ketika quota
ada pulsa. Pengen cepet-cepet cari habis
pulsa. -emotional instability
39 Itu pun kalau ada wifi ya? Terus kalau ga
ada?
40 Kalau ga ada ya mati gaya.. Subjek akan merasa mati gaya
ketika tidak menemukan wifi -Sikap mati gaya
41 Lalu kalau mas disuruh mengutamakan -emotional instability
atau memilih, lebih milih pulsa dulu atau
beli makan?
42 Lebih milih pulsa smartphone dulu.. Subjek lebih memilih membeli
pulsa smartphone daripada membeli Pemilihan hal yang
makan diprioritaskan
43 Kenapa kok lebih milih itu dulu?
44 Kalau makan sih ee saya entar dulu Subjek menuturkan bahwa untuk
gapapa. Tapi kalau kerjaan itu saya membeli makan dapat ditunda atau Pulsa smartphone
butuh smartphone itu saya selalu butuh meminta tolong teman untuk sebagai hal yang
untuk update kerjaan itu. Kalau engga diantarkan, sedangkan pulsa diprioritaskan
yang serius sih saya bisa minta tolong smartphone lebih diutamakan
temen anterin makan kan bisa.. karena berkaitan dengan pekerjaan
yang selalu update

45 Lalu ketika bersosialisasi dengan teman-


teman, masnya sendiri lebih milih
menggunakan smartphone atau
//bersosialisasi langsung?
46 Kalau untuk bersosialisasi lebih enak Menurut subjek, bersosialisai lebih
ketemu langsung. Tergantung jarak sih efektif ketika bertemu langsung jika Pandangan subjek
mba, kebetulan temen-temen akrab kan jarak dapat dijangkau. Jika harus terhadap keefektifan
satu kota, jadi enak ketemu langsung. menggunakan smartphone, subjek sosialisai
Kebetulan saya dan temen-temen itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

jarang suka chat, jadi lebih milih voice memilih menggunakan voice not
note ketimbang chat.. dari pada chat
47 Kenapa? Kan sekarang kalau smartphone
itu lebih enak, lebih canggih gitu
Soalnya kalau lewat chat atau sosmed
48 itupenulisan kalimat itu kendalanya
banyak, ada kesalahan penulisan, nada Menurut subjek, sosialisasi Penilaian subjek
bicaranya ga ada, terus kadang sering menggunakan chat atau sosial terhadap keefektifan
salah paham gitu.. media memiliki banyak kendala sosialisasi
Terus sekarang kalau berkaitan dengan dan bisa terjadi salah paham
49 hiburan banyaakk banget tawaran game-
game yang semakin canggih, makin seru
gitu. Apalagi kalau aku denger dari
temen-temen cowok. Lalu kalau mas
sendiri, lebih enak main game atau main
smartphone gitu, atau lebih seru keluar
ketempat temen-temen atau ke tempat
hiburan gitu?
Itu juga kondisional sih sebetulnya.
50 Kalau temen-temen ada yang bisa saya
ajak pergi, saya ajak main, ya saya Subjek lebih memilih untuk pergi Pilihan subjek terhadap
pergi. Tapi kalau engga ya saya main bersama dengan teman-teman sesuatu hal
game.. dibandingan bermain game
Lalu kalau main game itu bisa
51 menghabiskan waktu berapa lama?
Kalau misalnya bener-bener ga ada
52 pekerjaan, yaa sejam ada lah main
game itu, sejam ga putus-putus.. Subjek bermain game dapat -Waktu yang digunakan
Sering berarti ya mas? menghabiskan waktu satu jam bermain game
tanpa berhenti ketika tidak ada
Eeeee...kadang-kadang. Lihat pekerjaan
53 kesibukan juga..
Subjek tidak terlalu sering bermain
Lalu kalau di kantor itu ada peraturan game dan menyesuaikan dengan
54 untuk tidak menggunakan hape saat jam kesibukan
kerja atau tidak?
Jadi kalau di kantor, pas lagi ada
55 kerjaan itu ga boleh disambi main
handphone. Tapi kalau memang lagi Peraturan dikantor menetapkan
kosong, di kantor boleh bahwa tidak boleh menggunakan Peraturan penggunaan
mengoperasikan smartphone.. smartphone ketika bekerja dan smartphone
Apakah masnya nyaman dengan hanya boleh diakses ketika ada
56 peraturan itu? waktu luang
Nyaman sih, soalnya kalau dibuat ga
57 boleh main smartphone pas di kantor
gitu malah nyolong-nyolong.. Subjek merasa nyaman dengan
peraturan kantor menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

smartphone karena ketika peraturan Kenyamanan responden


terlalu ketat, akan banyak yang berkaitan dengan aturan
Apalagi kan kalau misalnya mencuri-curi kesempatan yang ditetapkan
58 smartphonennya bunyi terus gitu, itu kan mengakses smartphone
bisa seperti mengganggu konsentrasi.
Eeee....kalau smartphone bunyi ni, jadi
59 istilahnya sama aja kayak pas kerja ada
telepon gitu. Ya ga begitu mengganggu.. Subjek tidak merasa terganggu
Tapi kalau bukan dari telepon, tapi dari ketika smartphone berbunyi saat
sosmed gitu, apakah terpengaruh untuk jam kerja
60 membuka atau ‘ah..nanti dulu’?
Eeee...liat pekerjaannya sih. Biar
pekerjaannya cepet selesai,
61 smartphonenya diabaikan dulu. Kan
kalau smartphone itu muncul notifikasi, Subjek lebih memilih
jadi lihat juga tingkat prioritas gitu. menyelesaikan pekerjaannya
Jadi kalau urgent banget ya terlebih dahulu jika smartphone
ditanggepin. Terus dilihat lagi kalau ga berbunyi tetapi tidak ada
terlalu penting ya kerjaan dulu.. kepentingan yang berkaitan dengan Prioritas terhadap hal
Ooo...jadi melihat kepentingan ya mas? pekerjaan yang lebih penting
Apakah memang ga mengganggu
62 konsentrasi?
Engga pernah mbak..

63
Ga pernah? Sedikitpun ga pernahkah? Subjek tidak merasa terganggu
Eee..teralihkan sih iya, tapi kalau dengan bunyi smartphone disaat
64 menggangu sih engga.. kerja Subjek merasa tidak
65 terganggu
Subjek hanya merasa teralihkan
dengan bunyi smartphone saat jam
kerja Subjek merasa
teralihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

RESPONDEN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

No Interpretasi Tema
Verbatim MN (informan 2)
baris
1 Sebelumnya terimakasih banyak
ya mas, karena sudah mau bersedia
2 untuk membantu aku..
3 iya.. sama-sama mbak...
4 Sudah mau diwawancarai untuk
keperluan tugas akhir ini.. jdi ini
nanti aku mau memberikan
pertanyaan-pertanyaan trus nanti
masnya tinggal menjawab aja.
5 oh ya mbak.. siap!
6 Mas pake smartphone?
7 he’em.. make mbak..
8 Udah lama?
9 udaaahhh 4 tahunan..
10 4 tahunan?
11 he’em..4 tahunan.. sejak SMA Subjek menggunakan
kelas 2 smartphone sejak SMA kelas
2
12 Kenapa kok pake smartphone ?
13 Pertama karena dia... emmm...
smartphone itu bentuk android ya
mbak?
14 Bisa mas... bisa berbentuk android
atau blackberry gitu..
15 Bisa..
16 pertama karena aplikasinya Subjek menggunakan
banyak.. untuk sosial media juga smartphone karena memiliki
berguna sekali.. khususnya aplikasi yang sangat banyak, -Motivasi awal
komunikasi individu atau antar dapat digunakan sebagai menggunakan smartphone
kelompok mereka bisa lewat komunikasi antar individu - extraversion
group juga. Dan.. alhamdulilah ataupun kelompok dan untuk - faktor eksternal
bisnis sekarang juga bisa penunjang pekerjaan -faktor sosial
berjalan dengan smartphone itu
makai aplikasi-aplikasi sosial
media mapun chatting
17 Kan banyak aplikasi-aplikasinya
ya mas.. trus yang biasanya
diakses itu aplikasinya apa aja
mas?
18 emm.. pilih salah satu atau...
19 Terserah.. apapun yang mas pake..
20 yang paling sering itu Line.. Aplikasi yang sering Aplikasi smartphone yang
21 He’em.. digunakan oleh subjek yaitu digunakan
22 yang kedua itu bbm, trus whatt’s Line, bbm, whatt’s up,
up.. trus kalo buat sosial media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

sendiri itu twitter, instagram, abis instagram, facebook dan


tu terakhir facebook. Itu yang twitter
keseringan dalam pemakaian.
Yang lebih sering?
23 yang lebih sering chattingan
24 line.. kalo sosial media lebih
sering instagram.. Aplikasi yang paling sering
Trus, kira-kira berapa jam digunakan yaitu line dan
25 makenya mas? instagram
waduh... sehari?
26 He’em.. sehari.. Penggunaan waktu
27 sehari? Sehari sekiranya sih 15 pemakaian smartphone
28 jam.. Subjek menggunakan
15 jam? smartphone dapat
29 tapi gak continue.. menghabiskan waktu 15 jam
Kok bisa sampe 15 jam gitu dalam sehari
30 biasanya dipake untuk apa.. yang
lebih sering gitu..
lebih sering instagram sih..
31 Istagram? Aktivitas yang dilakukan
32 he’e.. aku nge’share-ngeshare Subjek lebih banyak responden
33 foto.. ngliat-ngliat foto juga mengakses instagram yaitu
diisntagram itu.. kalo chattingnya menshare foto atau lihat foto
ya Line paling sering.. dan chatting menggunakan
Oh gitu.. kalo make instagram gitu line
nyamannya gimana?
34 kalo diinstagram sendiri dia
simple sih.. tool-tool’s nya simpel
35 mulai dari cara ngeshare, bisa Kenyamanan menggunakan
nglike foto langsung, bisa aplikasi yang dipilih
comment juga.. apa lagi untuk Subjek merasa nyaman responden
istilahnya discover foto-foto menggunakan instagram
oranglag.. gitu.. misalnya kita karena aplikasinya
penasaran sama foto-foto artis sederhana, menarik dan
siapa gitu..dengan mudah tinggal mudah digunakan
search namanya aja trus nanti
tinggal keluar fotonya.. gitu..
Oh gitu.. trus gini mas, kan
sekarang teknologi semakin
berkembang, zaman makin
36 modern trus banyak aplikasi-
aplikasi yang baru.. trus masnya
sering make?
aplikasi-aplikasi yang baru..aku
ngliat gunanya dulu..
Oh liat gunanya dulu.. Pemilihan aplikasi
37 berdasarkan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

he’em.. sebut saja kayak we chatt, Subjek menggunakan


38 be talk.. kan lebih dulu line dari aplikasi berdasarkan
39 pada mereka.. aku tergantung kegunaannya
kenyamanannya aja sih sama
fungsinya.. trus aku keseringan
diline.. trus aktivitas kebanyakan
di line kalo untuk chatting ya..
memilihnya lebih milih line gitu..
daripada be talk atau we chatt
Emm.. berarti liat dari fungsinya
yaa..
iya.. dari fungsinya..
40 kenyamanan juga lagi-lagi..
hahaha Pemilihan aplikasi
41 Kembali ke kenyamanan juga ya.. berdasarkan fungsi dan
he’e... Selain berdasarkan fungsi, kenyamanan
Kalo misalnya smartphone kan subjek juga mengutamakan
42 harus diisi pulsa tuh.. tiap bulan kenyamannya
43 atau mungkin kalo masnya make
44 15 jam sehari gitu kan lebih cepet
habis.. kalo misalnya habis gitu..
rasanya gimana ?
bener-bener bete! Kalo abisnya
cepet.. ah.. bener-bener bukan
kecewa ya.. tapi lebih ke.. apa Perasaan bingung yang
45 yaa.. kayaa..bingunglah bisa dialami subjek
dibilang.. apalagi kalo gak nemu Subjek merasa kebingungan Emotional instability
wifi.. itu badmood sekali.. dan mood akan menjadi Faktor situasional
hahaha.. buruk ketika pulsa habis dan
Trus, kalo mas diminta untuk tidak menemukan wifi
memilih gitu.. kalo kehabisan
pulsa smartphone.. lebih milih beli
46 pulsa atau beli makan dulu?
aku lebih milih beli pulsa
smartphone dulu.. kalo gak ada
pulsa smartphone gak bisa protitas terhadap suatu hal
47 makan aku.. hahahah.. kalo beli yang penting
pulsa smartphone kan bisa Subjek lebih memilih
nelpon temen-temen,, kalo beli membeli pulsa smartphone
makanan bisa siapin bareng karena hal tersebut berkaitan
temen-temen.. dengan pekerjaan
Trus, kalo misalnya mau
bersosialisasi atau interaksi gitu..
kan ada yang make group-group
48 gitu di smartphone.. nah enaknya
gimana ? ketemu langsung atau
lebih enak pake smartphone?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

kalo aku sih situasional sih


mbak.. kalo memang tempatnya
jauh gitu atau gak bisa dijangkau Cara responden berinteraksi
49 waktu ya lewat smartphone.. dengan teman-temannya
nanti kalo bisa dijangkau.. Untuk bersosialiasi, subjek
yaa..katakanlah dari sini trus menyesuaikan situasi. Jika
tetanggaku ada dideket sini ya jarak dapat dijangkau subjek
aku samperin aja.. kan skalian memilih bertemu langsung
silaturahmi..
Tapi lebih seringnya?
smartphone..

50 Trus kalo misalnya butuh hiburan


51 gitu.. lebih enak internetan pake Tetapi subjek lebih sering
smartphone atau keluar gitu? berkomunikasi via
52 oh.. kalo hiburan lebih enak smartphone
keluar.. kalo smartphone sekedar
denger musik itu juga jarang Cara yang disukai responden
53 sekali.. biarpun banyak musik berkaitan dengan hiburan
dihandphone tapi gak terlalu Subjek memilih keluar
banyak denger musik.. rumah untuk mencari
Kan banyak mas, hiburan kayak hiburan/refreshing
game..
untuk games,, aku bener-bener
54 yang aku srekk gitu.. kalo ga srek
abis itu langsung tak hapus.. tak
55 delete..
Kalo misalnya ada games yang Subjek lebih menyukai
srekk gitu, bisa ngabisin sampe bermain game yang benar-
berapa jam mainnya? benar disukainya
56 paling seminggu lah bosen-
bosennya.. setelah itu di delete..
tapi untuk yang bener-bener
57 hiburan itu enak diluar.. entah
nongkrong.. entah yaa kayak gini Subjek merasa bosan dengan
jalan-jalan sama temen-temen. game-game hiburan yang
Trus, kalo make smartphone ditawarkan smartphone dan
sendiri lebih bisa membangun memilih menghabiskan
hubungan sosial gak sih? waktu refreshing diluar
kalo menurutku ya.. selagi itu gak rumah
58 mendewa-dewakan smartphone
sih bisa mbak.. maksudnya dalam
arti biarpun pengguna Pandangan subjek terhadap
59 smartphone aktif gitu yaa.. tapi pengguna aktif smartphone
diluar itu kalo masih bisa Menurut subjek pengguna
bersosialisasi secara langsung smartphone aktif pun dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

gitu tanpa smartphone pun masih membangun hubungan sosial


bisa.. menjadi lebih baik
Trus interaksinya sama temen-
temen?
lancar..
60 Lancar? Lebih lancar pake
smartphone atau enggak?
61 aku enggak bilang lebih lancar
62 pake smartphone atau enggak..
tapi lebih.. seakan-akan lebih Pandangan subjek mengenai
63 terbangun lagi.. lebih ada feelnya penggunaan smartphone
gitu.. itupun kalo ada masalah
atau apapun yang diomongin Subjek mengatakan bahwa
panjang kan itu harus bener2 dengan adanya smartphone
ketemu.. gak mungkin lewat hungan interaksi dengan
smartphone.. smartphone hanya teman-teman menjadi lancar
sekdar info..sekedar dan lebih terbangun.
pemberitahuan.. sekedar
istilahnya alat lah gitu..
pengingat aja..
Kalo pas dikantor gitu? Boleh pake
smartphone?
kebetulan dikantor aku bebas..
64 hehehe
Peraturan penggunaan
65 Bebas? smartphone
maksudnya aku lagi gak dikantor
gitu..beberapa bulan ini..tapi Peraturan dikantor tidak
66 skalinya dikantor sih kalo ada menetapkan aturan
67 waktu buat liat smartphone ya pemakaian smartphone
silahkan..
Ooo..berarti kalo pas lagi kerja
gitu juga gak sering liat
smartphone?
68 kalo lagi kerja.. tergantung
dulu..ini kerjaanku butuh liat
smartphone atau enggak..kalo Prioritas terhadap hal yang
69 memang enggak, ya tak lebih penting
enggak’in bener-bener..
Tapi biasanya gimana? Penggunaan smartphone
biasanya sih..enggak sih.. pada jam kerja dapat
Enggak? dilakukan ketika
70 maksudnya kerja dulu..kalo ada membutuhkan smartphone
71 yg bener-bener penting baru
72 dibuka..
73 Trus, dikantor ada larangan pake
smartphone?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

enggak.. bebas kok.. selama gak Subjek akan membuka


74 mengganggu kewajibannya smartphone pada jam kerja
dulu.. ketika ada hal penting
75 Trus, kalo misalnya pas kerja gitu
mas.. smartphonenya bunyi..
he’em.. Smartphone bebas digunakan
76 Trus, mas kan harus fokus sama pada jam kerja asalkan tidak
kerjaan..apalagi kalo kerjaannya mengganggu pekerjaan
77 banyak gitu..ganggu gak?
78 enggak sih?
Enggak?
kalo sudah sering
79 denger..istilahnya kalo udah Responden merasa tidak
80 sering nglakuin kerjaan seperti terganggu dengan
81 itu yaa..kerja sambil hp smartphone yang berbunyi
disamping gitu udah sering..kalo Subjek tidak merasa
bunyipun aku liat notifikasi dulu terganggu dengan bunyi
trus gak terlalu segera dibalas smartphonennya dan akan
gitu..aku lanjutin aja.. menyelesaikan pekerjaan
Berarti gak pernah mengganggu terlebih dahulu
konsentrasi?
enggak.. kecuali kalo lagu-lagu
82 yang gak aku suka bisa ganggu..
Smartphone bunyi lagu? Responden terganggu dengan
83 enggak.. kalo misalnya bunyi hal-hal diluar smartphone
lagu diluar smartphone gitu..
84 Oh.. Subjek hanya merasa
85 Tapi kalo pemakaian HP gtu? terganggu dengan bunyi
enggak.. lagu-lagu diluar yang bukan
86 berasal dari smartphonnya
87
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

RESPONDEN III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

No Interpretasi Tema
Verbatim JJ (informan 3)
Baris
1 Sebelumnya trimakasih karena
mas sudah mau bersedia untuk
membantu saya menyelesaikan
saya.. jadi begini, nanti ada
pertanyaan-pertanyaan trus mas
tinggal menjawab saja..
2 Iya..
3 Sesuai dengan apa yang saya
tanyakan..
4 Ya..
5 Mas pake smartphone?
6 Pake..
7 Udah lama makenya mas?
8 Udah lama mbak.. semenjak Subjek menggunakan Awal penggunaan smartphone
awal smartphone ada itu saya smartphone sejak
sudah make.. smartphone sudah mulai
9 Sejak kapan? dimunculkan yaitu sekitar 3
10 Sekitar 3-4 tahun udah pakenya.. sampai 4 tahun
11 3-4 tahun?
12 Iya..
13 Kenapa kok pake smartphone?
14 Karena untuk mobilitas saya Subjek menggunakan Motivasi awal penggunaan
dibidang usaha saya.. pertama smartphone karena untuk smartphone
itu.. yang kedua untuk sarana pekerjaan dan Extraversion
berkomunikasi juga sama temen- komunikasi Materialisme
temen saya.. karena kebanyakan Faktor sosial
pakai sosial media ya..
15 Trus kan sekarang banyak
aplikasinya ya.. macem-acem juga
aplikasinya.. trus biasanya apa aja
aplikasi yang dipake?
16 Aplikasi..paling yang wajib itu Subjek menggunakan Aplikasi yang digunakan oleh
whatt’s up.. aplikasi whatt’s up sebagai responden
17 He’em.. aplikasi yang wajib
18 Line, instagram sama mungkin digunakan, line, instagram
google map saya juga pake.. dan google map
19 Kalo yang paling sering?
20 Google map.. untuk..untuk
searching kendaraan-
kendaraan.. gitu.. jadi saya
sering pake gogle map untuk
lokasi GPS-GPS untuk
kendaraan-kendaraan saya..
21 Kalo yang lainnya?
22 Paling whatt’s up..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

23 Biasanya dipake untuk apa?


24 Untuk komunikasi dengan Aplikasi whatt’s up yang Kegunaan aplikasi
pelanggan.. digunakan untuk
25 Hanya dengan pelanggan? komunikasi dengan
26 Ya.. dengan pelanggan..dengan pelanggan dan teman-
temen-temen.. teman
27 Trus, sehari berapa jam kira-kira
make smartphone?
28 Sehari...gak pasti.. paling
minimal kalo sempat melihat
smartphone ya liat..
29 Kalo dikira-kira?
30 Dalam sekali liat atau...
31 Eee..pemakaian sehari?
32 Pemakaian sehari itu mungkin Subjek menghabiskan Waktu yang dihabiskan untuk
bisa 3-5 jam ya..kalo waktu menggunakan menggunakan smartphone
diakumulasi semuanya.. smartphone yaitu 3-5 jam
dalam sehari
33 Semuanya 3-5 jam?
34 Iya..kalo saya pas lagi nyari Sekali mengakses Aktivitas yang dilakukan
mobil atau kendaraan pasti agak smartphone mnghabiskan responden ketika
lama..sekitar 15 menit.. biasanya waktu 15 menit dan menggunakan smartphone
saya rata-rata sekali liat HP 15 digunakan untuk mencari
menit’an..15-30 menit..kalo mobil
malem bisa lebih lama lagi..
35 Berapa jam?
36 Malem..1 jam mungkin..dipake Subjek mengakses
untuk searching, saya baca-baca smartphone dimalam hari
berita diinternet juga.. yaitu digunakan untuk
Kalo untuk main game searching dan membaca
enggak? berita diinternet
37
38
39 Jarang..
Jarang?
Jarang..saya jarang maen
40 game..kalo maen game pake
komputer..
Trus kalo sekarang kan makin
modern, makin berkembang dan
segala macemlah..trus aplikasinya
juga banyak bangetgitu ya..nah,
41 mas tertarik untuk nambah Subjek jarang tertarik Ketidak tertarikan responden
aplikasi gak? menggunakan aplikasi baru terhadap aplikasi
Jarang mbak..saya jarang jika tidak sesuai dengan
pengen nambah kalo gak sesuai fungsinya karena hanya
saya pengen gunain gitu..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

42 umpamanya ada aplikasi..malah memenuhi memori di


43 menuh-menuhin HP gitu mbak.. smartphone
Ohh gitu..
Aplikasi-aplikasi yang kurang
jelas itu.. jadi saya aplikasinya
udah..paten itu smartphone yang
44 ini yang Leumia sama android
itu isinya gak beda jauh..sama..
Trus kalo misalnya kehabisan
45 pulsa gitu..atau kalo ada alesan
46 smartphonennya batrenya habis..
47 Ya..
48 atau paketnya habis gitu..
49 ya.. Perasaan responden ketika
gimana perasaannya? Subjek menuturkan jika smartphone tidak dapat
Kalo pulsa itu harus tetep pulsa smartphone harus digunakan
diisi..kalo paket mungkin agak wajib diisi dan sebisa
nunggu gak papa..kalo mungkin tidak smapai
batre..kalo batre itu kalo bisa kehabisan baterai
50 jangan sampe habis mbak..untuk
51 berhubungan dengan customer.. Emotional instability
Trus gimana perasaannya? Subjek merasa pusing dan Faktor situasional
52 Harus cepat cari harus segera mencari
53 colokan..pusinglah pkoknya.. colokan listrik karena
Pusing? berhubungan dengan
54 Iya.. pusing karena penghasilannya
berhubungan dengan uang gitu..
Oh gitu.. trus kalo masnya disuruh
55 memilih mending beli pulsa Kesulitan responden untuk
smartphone atau beli makan dulu? Subjek merasa kesulitan memprioritaskan suatu hal
56 Nah..itu pilihan yang sulit juga untuk memilih antara pulsa
57 ya.. beli makan dulu mbak.. smartphone dan makan,
58 Beli makan dulu? walaupun akhirnya memilih
Iya.. haha membeli makan
Ini kalo posisi milih lho..misalnya
pulsanya habis atau paketnya
59 habis trus udah laper gitu..
gimana?
60 Emm..makan dulu mbak..
iyak..makan dulu..
Trus kalo berinteraksi sama
temen-temen gitu, lebih enak
61 langsung atau lebih memilih lewat Responden llebih suka
smartphone? Subjek lebih menyukai berinteraksi menggunakan
Smartphone mbak sukanya.. interaksi dengan teman- smartphone dari pada bertemu
teman menggunakan langsung
smartphone yaitu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

menggunakan group
62 komunitas
63 Pandangan keefektifan
Kenapa? Subjek mengatakan bahwa komunikasi menggunakan
Karena kalo dismartphone itu jika bertemu langsung pada smartphone
ada group..jadi bisa ketemu akhirnya semua sibuk
langsung.. tapi kalo ketemu dengan smartphonnya
langsung itu..kadang kalo mau masing masing
64 ketemu langsung mereka juga
65 pegang HP..
Pegang HP? Subjek mengatakan bahwa
Iya..mungkin kalo langsung itu lebih efektif menggunakan
penyampaiannya lebih masuk smartphone jika harus
gitu..ngobrol untuk orang berdiskusi dengan banyak
banyak..tapi kalo untuk personal orang dan akan bertemu
saya lebih milih pake langsung jika hanya
66 smartphone.. kalo untuk kumpul berbicara secara personal
rame-rame enak group mbak..
67 Tapi seringnya memang lewat
smartphone?
Ya..tergantung untuk..saya
kepentingannya orang banyak
atau personal..kalo personal saya
ketemu langsungatau lewat
telpon..tapi kalo orang banyak
gitu..kadang kita ngobrol tapi
mereka malah ngobrol sendiri..
kalo digroup yang penting kita
68 masuk’in, dibaca atau enggak
terserah..
Emm gitu.. trus kalo misalnya
mas jenuh sama kerjaan gitu lebih
suka mainan smartphone..buka-
69 buka apa gitu..atau pergi keluar Cara responden untuk
rumah? Suubjek mencari hiburan mendapatkan hiburan ketika
Emm..suka dengerin lagu dengan cara mendengarkan jenuh
70 samaa...paling baca-baca berita lagu dan membaca berita-
diinternet.. berita diinternet
71 Itu kalo jenuh..berarti lebih Pandangan subjek ketika
seneng gitu aja? Subjek menuturkan bahwa mencari hiburan diluar rumah
Yaa..kadang keluar itu jika keluar rumah pun pada
72 kalo..nanti ujung-ujungnya juga akhirnya mengakses
saya cari kopi trus pegang HP.. smartphone juga
73 Ooo..kumpul sama-sama temen- Kesiapan responden untuk
temen gitu? Subjek mengatakan bahwa selalu standby berkaitan
Yang pasti..saya lebih sering dirinya harus selalu stand dengan pekerjaan
pake HP terutama untuk by menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

74 kerjaan..jadi saya harus selalu smartphone karena


pegang HP.. standby gitu.. berhubungan dengan
75 Berarti kumpul gitu tetep pegang pekerjaan yang tidak
HP masing-masing.. menentu datangnya
Yaa..saya harus pegang..kalo
saya pribadi memang harus Pendapat responden tentang
pegang..pertama ya untuk keevektifan penggunaan
76 orderan iitu kadang datengnya smartphone
kapan aja..

Lalu kalo menurut masnya apakah


dengan menggunakan smartphone
77 kedekatan dengan temen-temen Cara responden untuk
78 lebih jadi akrab, lebih intim Subjek merasa kedekatan memberitahu teman-
begitu? dengan teman-temannya temannya agar tak
Enggak..lebih ketemu langsung.. lebih efektif jika bertemu menggunakan smartphone
Lebih ketemu langsung ya? langsung walaupun pada ketika berkumpul
Ya..kalo saya..tapi kadang kita akhirnya sibuk dengan
ketemu langsung itu pada smartphonennya masing-
79 pegang HP.. jarang gitu lho masing ketika bertemu
mbak..kita ngobrol..

80 Lha kalo ketemu langsung gitu, Pandangan subjek terhadap


kan pegang HP ya masing- Subjek mencoba cara mengatasi masalah
masing..itu gimana menurut mas? memberitahu jika semua
Paling ya..ya paling..eee...kita teman-temannya terlalu
coba tuk kasih tau..karena sibuk dengan
pegang HP kebanyakan temen- smartphonennya meskipun
temen saya rental juga..jadi akhirnya memaklumi
mereka pegang HP pasti untuk karena berkitan dengan
81 kerjaan juga.. pekerjaan

Lalu, kalo misalnya pegang HP


lalu kumpul-kumpul juga..trus
gimana caranya bagi..misalnya
pas kerja,,taoi disisi lain
82 membutuhkan hiburan gitu..
masnya gimana membagi Subjek tidak dapat Penggunaan smartphone
waktunya? menggunakan smartphone ketika bekerja
Emmm...saya ada kerjaan pas ketika bekerja karena
gak bisa megang HP kalo lagi subjek menjadi sopir
83 nyetir.. cuman kalo pas pelanggannya sendiri
waktunya istirahat pasti HP
ditarok..
84
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

86 Berarti gak tentu yaa waktunya..


Lalu, kalo waktu kerja gitu sering
mengakses aplikasi-aplikasi?
Jarang..
Jarang?
Jarang.. kerjaan saya yang
didunia rental..saya sering nyetir
87 mbak..kalo sering nyetir kan
pegang HP susah..kalo lagi
bener-bener kerja gitu saya
88 jarang megang HP.. tapi kalo
89 longgar sering.. Subjek menghabiskan
90 Trus kalo jam istirahat keluar waktu istirahat dengan
sama temen-temen atau cari keluar bersama teman-
91 hburan pake smartphone? temannya daripada mencari
Keluar sama temen-temen.. hiburan dengan aplikasi Cara responden untuk
Kenapa? Kan tadi masnya bilang yang ada pada mendapatkan hiburan
kalo seneng dengerin lagu segala smartphonennya
macem..
Iya..he’em.. kalo lagi jam
92 istirahat saya lebih milih untuk
refresh otak..cari kopi..cari
makan.. kerjaan ditinggal dulu
93 sementara..HP juga..eee..kerjaan
saya pasti ada di HP semua.. Subjek mendapatkan
94 Ohh gitu..trus kalo dikantor gitu kebebasan mengakses
ada aturan gak boleh pegang HP smartphone dikantornya
gak?
95 Enggak..bebas..selama gak Kebebasan responden ketika
mengganggu pekerjaan bebas.. Subjek merasa terganggu menggunakan smartphone
Lalu kalo pekerjaan banyak dengan bunyi dikantor
banget, HP nya bunyi terus smartphonennya dan lebih
gimana? Terganggu gak? memilih untuk
Terganggu mbak..tapi kalo menyelesaikan
kerjaan banyak langsung disilent pekerjaannya terlebih
dulu mbak.. biar gak menggangu dahulu
dulu..kita selesein ini dlu..paling
kita liat HP liat dulu Responden merasa terganggu
bersangkutan dengan kerjaan ketika smartphone berbunyi
enggak..HP itu bunyi..kalo pada saat jam kerja
bersangkutan dengan kerjaan
kita..ada orderan dari customer
ya kita gerak cepat..tapi kalo
Cuma sekedar media sosial yang
bunyi ya kita diemin..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

DAFTAR PERTANYAAN 1 :

1. Sejak kapan Anda menggunakan smartphone?


2. Apa alasan Anda menggunakan smartphone?
3. Aplikasi apa saja yang sering Anda akses? Mengapa?
4. Rata-rata berapa jam Anda mengakses aplikasi dalam smartphone?
5. Apakah Anda sering menambah aplikasi jika aplikasi tersebut sedang tren? Misalnya
instagram, path dan sebagainya?
6. Apa yang Anda rasakan jika Anda tidak bisa menggunakan smartphone karena alasan
tertentu misalnya pulsa internet habis atau baterai habis?
7. Jika diminta memilih, lebih suka membeli pulsa untuk smartphone atau untuk makan?
8. Anda lebih sering bersosialisi dengan menggunakan smartphone atau bertemu langsung?
Mengapa?
9. Jika Anda memiliki uang terbatas, Anda lebih memilih menggunakannya untuk membeli
makan atau pulsa smartphone, sedangkan Anda belum makan dan pulsa smartphone habis?
10. Saat Anda membutuhkan hiburan, Anda lebih memilih mengakses smartphone atau
melakukan kegiatan di luar rumah?
11. Apakah Anda merasa smartphone dapat membangun hubungan sosial Anda?
12. Bagaimana Anda membagi waktu antara kesenangan menggunakan smartphone dengan
pekerjaan utama Anda?
13. Apakah Anda sering mengakses smartphone di tengah-tengah pekerjaan Anda?
14. Pada jam istirahat, Anda lebih suka keluar makan bersama teman-teman atau
menghabiskan waktu mengakses smartphone?
15. Apakah ada peraturan di kantor Anda yang melarang menggunakan smartphone di jam
kerja?
16. Anda nyaman dengan peraturan tersebut dan menganggapnya tidak mengganggu privasi
Anda?
17. Apakah Anda akan merasa bingung di tengah-tengah jam kerja ketika smartphone Anda
sering berbunyi?
18. Apa yang Anda lakukan jika hal tersebut terjadi?
19. Apakah hal seperti di atas mengganggu konsentrasi pekerjaan Anda sehingga pekerjaan
Anda tidak terselesaikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

DAFTAR PERTANYAAN 2

No Dimensi Tujuan Pertanyaan


1 Kognitif Untuk mengetahui 1. Sejak kapan Anda menggunakan
alasan penggunaan smartphone?

smartphone 2. Apa alasan Anda menggunakan


smartphone?
3. Aplikasi apa saja yang sering Anda
akses? Mengapa?
4. Rata-rata berapa jam Anda
mengakses aplikasi dalam
smartphone?
2 Afektif Untuk mengetahui 1. Apa yang Anda rasakan jika Anda
reaksi saat tidak bisa menggunakan

menggunakan smartphone karena alasan tertentu


misalnya pulsa internet habis atau
smartphone
baterai habis?
2. Saat Anda membutuhkan hiburan,
Anda lebih memilih mengakses
smartphone atau melakukan
kegiatan di luar rumah?
3. Apakah Anda merasa smartphone
dapat membangun hubungan sosial
Anda?
4. Anda nyaman dengan peraturan
tersebut dan menganggapnya tidak
mengganggu privasi Anda?
5. Apakah Anda akan merasa
bingung di tengah-tengah jam
kerja ketika smartphone Anda
sering berbunyi?

3 Psikomotorik Untuk mengetahui 1. Apakah Anda sering menambah


perilaku dalam aplikasi jika aplikasi tersebut

menggunakan sedang tren? Misalnya instagram,


path dan sebagainya?
smartphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

2. Jika diminta memilih, lebih suka


membeli pulsa untuk smartphone
atau untuk makan?
3. Anda lebih sering bersosialisi
dengan menggunakan smartphone
atau bertemu langsung? Mengapa?
4. Jika Anda memiliki uang terbatas,
Anda lebih memilih
menggunakannya untuk membeli
makan atau pulsa smartphone,
sedangkan Anda belum makan dan
pulsa smartphone habis?
5. Bagaimana Anda membagi waktu
antara kesenangan menggunakan
smartphone dengan pekerjaan
utama Anda?
6. Apakah Anda sering mengakses
smartphone di tengah-tengah
pekerjaan Anda?
7. Pada jam istirahat, Anda lebih suka
keluar makan bersama teman-
teman atau menghabiskan waktu
mengakses smartphone?
8. Apakah ada peraturan di kantor
Anda yang melarang menggunakan
smartphone di jam kerja?
9. Apa yang Anda lakukan jika tidak
dapat mengakses smartphone hal
tersebut terjadi?
10. Apakah hal seperti di atas
mengganggu konsentrasi pekerjaan
Anda sehingga pekerjaan Anda
tidak terselesaikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

INFORMED CONCENT

Pada kesempatan ini, saya mahasiswa psikologi yang akan menyelesaiakan tugas akhir
memohon bantuan dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi partisipan dalam
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana anda meresponi berbagai
informasi yang ada di jejaring sosial Facebook. beberapa informasi ini dibuat unutk membantu
anda memutuskan apakah anda bersedia atau tidak.
Anda terpilih dalam penelitian ini karena anda memiliki akun jejaring sosial Facebook.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda
menjawab pertanyaan beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman anda. Anda mungkin
perlu mengingat – ingat kembali pengalaman – pengalaman terdahulu sehingga anda mungkin
akan mengalami emosi atau perasaan tidak enak. Oleh karena itu, anda berhak memutuskan
untuk mundur dalam penelitian ini.hasil wawancara nanti akan direkam dengan digital
recorder. Wawancara dapat dilakuakn kapanpun saar anda merasa nyaman untuk bercerita.
Dalam prosesnya, wawancara dapat berlangsung antara 30 -45 menit. Namun, peneliti sangat
fleksibel terhadap kesediaan waktu anda.
Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin, peneliti tidak akan membagikan hasil
pengumpulan data kepada siapapuan kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan
dirahasiakan dengan menggunakan inisial. Anda berhak untuk mempertanyakan hal – hal yang
berkaitan dengan penelitia ini sebelum berpartisipasi.
Keuntungan yang anda peroleh dalam penelitian ini adalah anda dapat merefleksikan
kembali pengalaman anda selama anda menggunakan jejaring sosial Facebook. partisipasi
anda juga akan memiliki peran penting dalam memberikan sumbangsih bagi ilmu psikologi
sosial.
Anda secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
tanda tangan anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini namun tidak mengikat keberadaaan anda untuk tetap menjadi subyek penelitian
hingga penelitian berakhir.

Partisipan peneliti Peneliti

Vincentia Firsta Riani

Anda mungkin juga menyukai