Anda di halaman 1dari 9

SUPERVISI

A. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap

pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.

B. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi keperawatan adalah :

1. Mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan

2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan

3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan

mengerti terhadap peran, fungsi dan tugas sebagai staf dan pelaksana asuhan

keperawatan.

4. Memberikan layanan dan kendala bantuan kepada staf dan pelaksana

keperawatan apabila mereka menghadapi kendala dalam tugasnya.

5. Mengembangkan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan.

C. Prinsip Supervisi

Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :36

1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi

2. Kegiatan direncanakan secara matang.

3. Bersifat educative, supportive dan informal.

4. Membina perasaan aman pada staf pelaksana keperawatan.

5. Memberikan kerja sama yang demokratik antara ketua tim dan staf pelaksana
keperawatan.

6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.

7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing.

8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan.

9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan.

D. Manfaat Supervisi

Supervisi yang dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat, diantaranya

sebagai berikut :

1. Dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja. Peningkatan efektivitas kerja

ini erat hubungannya dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan “bawahan”,

serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara “atasan”

dan “bawahan”.

2. Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja ini

erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan “bawahan” dan

karena itu, pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan sarana) yang sia-sia dapat dicegah.

E. Langkah Supervisi

1. Pra Supervisi

a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

b. Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau isntrumen yang telah

disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi

permasalahan.

d. Pelaksanaan supervisi meliputi klarifikasi masalah dan melakukan tanya jawab

3. Pasca-Supervisi

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi

b. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi

c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.


SKENARIO ROLEPLAY SUPERVISI

Sesi 1 (KATIM KE KARU)

Katim menghadap karu untuk meminta izin melakukan supervisi

Ka. Tim : Selamat pagi bu.

Ka. Ru : Ya, selamat pagi, ada apa suster Z ? Silahkan masuk…silahkan duduk..

Ka. Tim : Terima kasih bu...

ibu saya ingin meminta ijin untuk melakukan supervisi tentang pemeriksaan

tanda-tanda vital pada suster M…

Ka. Ru : kenapa suster Z ingin mensupervisi perawat M?

Ka. Tim : begini bu, sesuai rencana kerja bulanan, saya akan mengadakan supervisi, yang

bertujuan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana saya, kebetulan bulan

lalu hasil evaluasi kepatuhan terhadap SOP , masih ada perawat yang belum

mencapai 100 % untuk kepatuhannya.

Ka. Ru : Kalau begitu, mohon disiapkan proposal dan SOPnya ya..?

Ka. Tim : baik ibu, ini saya sudah bawa proposal dan SOP nya,,,(sambil menyerahkan

draft SOP dan Proposalnya, kepada karu)

Ka. Ru :Coba saya lihat dulu,.... kapan supervisinya akan dilaksanakan?

Ka.Tim : rencananya bulan ini bu untuk semua perawat yang berada dalam tim saya.

Ka Ru : Apa perawat yang akan disupervisinya sudah diberitahukan ?

Ka. Tim : Setelah dapat ijin dari ibu, saya akan menemui perawat yang akan di supervisi,

untuk menginformasikan perihal pelaksanaan supervisi sekaligus kontrak waktu

dengan perawatnya. .

Ka. Ru : Baik kalau begitu silahkan untuk melakukan supervisi, setelah selesai saya minta

laporannya.
Ka. Tim : Iya, terima kasih bu … saya permisi dulu….assalamu’alaikum ibu

Ka. Ru : waalaikumsalam…..

Prolog supervisi

Sesi 2 (KATIM BILANG KE PP)

Ka. Tim menentukan perawat dan tujuan yang akan disupevisi.

Ka. Tim : suster M..lagi sibuk?

PP : tidak bu?

Ka. Tim : Kalau tidak sibuk bisa ke ruangan saya sebentar, ada hal yang ingin saya

bicarakan..

PP : baik bu

Ka. Tim dan perawat M menuju ruangan ka.tim

Ka. Tim : Silahkan duduk suster M

PP : Terima kasih, bu

Ka. Tim : suster M .dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit..khususnya di ruang

perawatan penyakit dalam ..saya selaku ka. Tim akan melakukan supervisi

terhadap suster M

PP : begitu bu? maaf sebelumnya kenapa saya yang dilakukan supervisi bu?

Ka. Tim : suster M tidak perlu khawatir karena akan ada beberapa perawat yang akan saya

supervisi..kebetulan suster M orang pertama yang akan saya supervisi untuk

tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital dan rencananya kegiatan supervisi ini

akan saya lakukan besok sesuai jadwal suntikan pasien, Bagaimana suster M?

PP : saya siap, tapi saya mau tanya kenapa saya disupervisi dengan tindakan

pemeriksaan tanda-tanda vital?

Ka. Tim : begini suster..? untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya di ruang

perawatan penyakit dalam, dari hasil evaluasi bulan yang lalu untuk pemeriksaan
tanda-tanda vital, ada hal yang belum suster M capai secara 100% menurut SOP,

sedangkan untuk mutu pelayanan keperawatan itu harus tercapai 100%.

PP : kalau memang itu kebijakan dari RS dan ruangan untuk meningkatkan mutu

pelayanan,saya siap bu

Ka. Tim : Baik kalau suster M siap, suster M boleh kembali ke ruangan untuk kembali

bekerja. Besok jangan lupa untuk kontrak dengan pasiennya dan disiapkan alat-

alat pemeriksaan tanda-tanda vitalnya..bila besok sudah siap alat-alatnya, suster

M dapat menemui saya kembali supaya kita dapat mulai melakukan supervisi.

PP : Baik teh..saya permisi dulu.

PP meninggalkan ruangan ka. Tim menuju ruang tindakan untuk mempersiapkan alat-alat

tindakan pemberian obat suntik melalui intravena dan melakukan kontrak dengan pasien.

Ka.Tim mempersiapkan SOP pemberian obat suntik melalui intavena.

Hari berikutnya….. Dikamar pasien…

PP : Selamat pagi bu/pak…. saya perawat M, nanti saya akan melakukan pemeriksaan

tanda-tanda vital untuk Ny……jam 12.00. mungkin saat pemberian obat saya

bersama suster Z…. bagaimana ibu tidak keberatan???

Ny… : Siang …. iya, iya boleh suster…

PP : Baik, saya sekarang akan menyiapkan dulu obatnya ya bu….

Ny…. (Tersenyum mengagguk.. )

Sesi 3 (PP menemui katim bahwa alat & pasien udah siap)

Pukul 11.55 wib PP M menemui ka.tim

PP : Selamat siang bu

Ka. Tim : siang..silahkan duduk..bagaimana sudah siap alat-alatnya?


PP : sudah saya siapkan bu

Ka. Tim : Baik..mari kita sama-sama periksa alat-alatnya..

PP : mari bu,,,

Ka. Tim : Ok..alat-alatnya sudah lengkap..mari kita ke pasien

Sesi 4 (saat nya tindakan)

Ka. Tim dan PP menuju ke kamar pasien. Ka. Tim menyapa pasien dan keluarganya.

Ka. Tim : Selamat siang pak/bu..bagaimana kabarnya hari ini? sesuai dengan kontrak yang

tadi telah disepakati hari ini akan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

Ibu bagamiana keadaannya apakah masih ada pusing-pusing bu/pak?

Keluarga : siang bu.. Alhamdulillah sedikit membaik

PP : Bapak/ibu sesuai jadwal ibu saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

ya

Keluarga : ya silahkan..

Perawat M melakukan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital. Ka. Tim memeriksa tindakan

yang dilakukan perawat M dengan SOP. Perawat M mengukur TTD, NADI, respirasi, tetapi

tidak menggunakan sarung tangan (meskipun tindakan keperawatan dasar kita harus memakai

handsconn, apalagi sedang kondisi pandemic seperti ini) kurleb kaya gtu alasannya

PP : Bapak/ibu obatnya sudah saya berikan..

Ka. Tim : Cepat sembuh yaa..kami tinggal dulu pak/bu..

PP dan ka. Tim meninggalkan kamar pasien.


Ka. Tim : Baiklah suster M. silahkan rapikan kembali alat-alatnya..setelah itu tolong suster M

kembali ke ruangan saya untuk evaluasi.

PP : Baik bu

Sesi 5 (evaluasi dari katim ke karu)

Suster M merapikan alat-alat di ruang tindakan dan bersama ka. Tim menuju ke ruangannya.

Beberapa saat kemudian suster M mengetuk pintu ruangan ka. Tim.

Di ruangan ka. Tim.

Ka. Tim : Iya..silahkan masuk..

PP : Permisi teh

Ka. Tim : silahkan duduk..

PP : Terimakasih teh..

Ka. Tim : bagaimana saat ini perasaannya?

PP : Sedikit tegang bu

Ka. Tim : kalau menurut suster M ada tindakan yang terlewat tidak selama tadi melakukan

tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital?

PP : Apa ya bu? Saya rasa sudah semua.

Ka. Tim : Baik..kalau begitu mari kita evaluasi bersama-sama.

Kalau ini (sambil menunjuk handscoon) dilakukan tidak?

PP : iya bu..saya lupa..

Ka. Tim : Ok..berdasarkan hasil evaluasi masih ada beberapa prosedur yang terlewati

sehingga nilainya baru 80%, bagaimana setuju?? (memberikan lembar berita

acara supervisi)

PP : Iya bu, saya merasa itu masih kurang…

Ka. Tim : Kalau begitu kapan mau dilakukan supervisi ulang?


PP : Bagaimana kalau besok bu jam 12.00 wib? (menandatangani berita acara

supervisi)

Ka. Tim : Ok..sekarang suster M boleh kembali lagi ke ruangan untuk kembali bertugas.

PP : Baik..terimakasih bu

Suster M meninggalkan ruangan ka. Tim. Beberapa saat kemudian ka. Tim bersiap menuju

ruangan ka. Ru.

Sesi 6 (laporan katim ke karu)

Ka. Tim mengetuk pintu ruangan ka. Ru.

Ka. Tim : Selamat siang bu..

Ka. Ru : siang.. masuk suster M…silahkan duduk..

Ka. Tim : Terima kasih bu…

ibu saya mau melaporkan hasil supervisi tentang pemeriksaan tanda-tanda vital

pada suster M yang telah saya lakukan.

Ka. Ru : iya..silahkan..

Ka. Tim : Ini bu hasilnya (sambil menunjukan SOP hasil supervisi)..ternyata perawat M lupa

memakai handcson saat tindakan dan rencananya akan dilakukan supervisi ulang

besok pk 12.00 wib.

Ka. Ru : Baik kalau begitu..silahkan..nanti tolong laporkan kembali hasilnya pada saya.

Ka. Tim : Iya ibu..kalau begitu saya permisi dulu.. Selamat siang..

Ka. Ru : siang..suster Z…

Anda mungkin juga menyukai