Anda di halaman 1dari 4

KONSEP Dilalah

Pengertian Dilalah (Konsep)

Secara linguistik, kata “‫ ”داللـة‬merupakan bentuk dari kata “‫ ”دلل‬yang berarti

menampilkan, dan kata dilâlah sendiri berarti kepemimpinan atau pengangkatan. Arti umum

Dilalah adalah "memahami sesuatu". Kata pertama "sesuatu" yang disebutkan disebut "madlul"

(ini ditunjukkan). Dalam konteks hukum, yang disebut madlul adalah "hukum" itu sendiri, dan

kata "sesuatu" yang disebutkan untuk kedua kalinya disebut "Dalil" (petunjuk). Dalam

kaitannya dengan hukum, penalaran itu disebut “proposisi hukum”.

Dalam kalimat "Asap menunjukkan adanya api." Kata "api" disebut Madlul, dan "asap" yang

menunjukkan adanya "api" disebut Dalil. Argumen "Dilalah" sangat penting dalam ilmu Mantiq

dan ilmu Usul Fikih, karena merupakan bagian dari salah satu sistem berpikir.Berpikir

berdasarkan arah dan petunjuk disebut berpikir dilalah.

Pembagian Dilalah (Ditinjau dari Segi Dalil)

Terbagi Dilalah Lafzhiyah:

1) Dilalah Lafzhiyah Thab’iyah, yaitu Dilalah yang besifat alamiah atau natural. “Aduh”

ketika tertimpa masalah.

2) Dilalah Lafzhiyah Aqliyah, yaitu Dilalah yang berdasar akal pikir. Suara teriakan dari

balik dinding.

3) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah, yaitu Dilalah yang berupa kata sengaja dibuat oleh

manusia ditunjukkan untuk suatu isyarat berdasar kesepakatan bersama. Kupu-kupu

malam.
Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah dibagi 3 lagi sebagai objek pembahasan Mantiq, karena sifatnya

tidak berlaku sepanjang waktu dan tidak berlaku bagi semua orang.

1) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah Muthabaqiyyah

Menunjukkan sebuah lafadz kata dalam artian penuh. Saya membeli rumah. Ketika seseorang

ingin membeli rumah, tentu yang dibeli bukan hanya atap, pintu, atau ruangannya, tetapi

seluruh rumah.

2) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah Tadhammuniyyah

Biasanya kita menggunakan ungkapan, tetapi maknanya adalah sebagian dari makna

ungkapan itu. Tidak semua arti. Rumah saya bocor. Apakah ini berarti semua ruangan di

rumah orang itu bocor? Tentu saja tidak. Apa yang kita dengar adalah bagian darinya, seperti

atap.

Singkatnya, jika sebuah pernyataan mengungkapkan maknanya secara penuh, dalalah pada

saat itu adalah dilalah wadh’iyah muthabaqiyyah. Namun jika makna suatu ucapan

merupakan bagian dari kandungan maknanya, maka tanda ucapan tersebut bertipe dalalah

dilalah lafzhiyah tadhammuniyyah.

3) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah Iltizamiyyah

Mungkin kita menggunakan suatu ungkapan, dan maksud yang kita maksud bukanlah

keseluruhan makna, atau sebagian dari maknanya, melainkan makna lain di luar sifat

ungkapan, ucapan, tetapi masih memiliki kaitan. Misalnya api, namun ini tentang panas.

Ketika kita memikirkan kata api, biasanya kita langsung memikirkan panas. Api dan panas

adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya terkait.


Nah, jika kita merujuk pada kata api, dan yang kita maksud adalah panas, ungkapan kata api

termasuk dalam kategori dalalah lafzhiyyah iltizamiyyah. Mengapa? Karena kata itu

menunjukkan sesuatu di luar esensinya. Dengan demikian, kita bisa mengartikan dalalah

iltizamiyyah ini sebagai petunjuk suatu lafaz atas sesuatu yang berada di luar makna aslinya.

Contoh lain: Angka empat dan genap. Angka empat itu sudah pasti genap. Tapi tidak semua

yang genap itu harus berangka empat. Keduanya adalah hal yang berbeda, tapi, meski berbeda,

keduanya memiliki keterkaitan yang erat. Di mana kata empat disebut, di sinilah maknanya

akan ditemukan.

Terbagi Dilalah Ghairu Lafzhiyah:

1) Dilalah Ghairu Lafzhiyah Thabi’iyah, yaitu Dilalah yang bukan berupa kata atau suara

yang berupa sifat alami, spontanitas, natural. Merahnya wajah menjadi dilalah bahwa

orang itu sedang marah.

2) Dilalah Ghairu Lafzhiyah ‘Aqliyah, yaitu Dilalah yang bukan berupa kata-kata atau

suara menggunakan akal pikiran.  Berpindahnya barang-barang di rumah menjadi

dilalah adanya orang atau sesuatu yang memindahkan.

3) Dilalah Ghairu Lafzhiyah Wadh’iyah, yaitu Dilalah bukan berupa kata atau suara yang

dengan sengaja dibuat oleh manusia untuk suatu isyarat atau tanda berdasarkan

kesepakatan, memang sengaja dibuat oleh sekelompok manusia. Lampu merah lalu

lintas tandanya stop.

Anda mungkin juga menyukai