Z
DENGAN TRAUMA ABDOMEN DI RUANG
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD GAMBIRAN KOTA
KEDIRI
OLEH :
Heppy Kurniawan`
40218017
1
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Heppy Kurniawan
NIM. 40218070
Mengetahui :
Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROFESIONAL EMERGENCY PADA An. Z
DENGAN TRAUMA ABDOMEN DI RUANG
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD GAMBIRAN KOTA
KEDIRI
OLEH :
Heppy Kurniawan
NIM :40218070
Telah Diuji
Oleh Tim Penguji :
Mengetahui :
Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri
3
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan bimbingan Nya penulis dapat menyelesaikan laporan professional
emergency dapat terselesaikan.
Bersamaan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Ec. Lianawati, MBA, selaku ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Wiyata
Kediri.
2. Prof. Dr. Muhammad Zainudin, Apt, selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan pendidikan.
3. Ika Rahmawati, S.Kep.Ns., M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan.
4. Sri Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah
memberikan bimbingan serta kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan
pendidikan.
5. Cristina Dewi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua koordinator professional
emergency telah memberikan bimbingan serta kesempatan kepada kami
untuk menambah pengetahuan.
6. Yuan Guruh Pratama., S.Kep., Ns,, M.Kes sebagai pembimbing institusi
yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Juwariyah., S.Kep., Ns. sebagai pembimbing lahan yang telah meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik
8. Bapak, Ibu dan keluarga yang selalu menemani dan memberikan dorongan
baik secara materi, semangat dan motivasi sehingga terselesaikan tugas ini.
4
9. Kepala Ruang IGD beserta perawat dan staff yang telah membantu dalam
membuat laporan ini.
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan studi kasus ini
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak telah
memberikan doa, dukungan, semangat dan bantuan dalam menyelesaikan laporan
ini
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
ini. Saya sadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga di mohon
kritik dan saran untuk melengkapi laporan ini. Saya berharap laporan ini
Penulis
5
DAFTAR ISI
Halaman
C. Tujuan .................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................. 5
A. Definisi .................................................................................. 6
B. Klasifikasi .............................................................................. 6
C. Etiologi................................................................................... 8
E. Patiofisiologi ......................................................................... 9
F. Komplikasi ............................................................................ 10
H. Penatalaksanaan ................................................................ 12
I. WOC ................................................................................... 14
BAB IV : PEMBAHASAN..................................................................... 65
6
BAB V : PENUTUP ............................................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................ 67
B. Saran .................................................................................. 68
Lampiran I ............................................................................................... 70
Lampiran II.............................................................................................. 71
7
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kasus gawat darurat, darurat tidak gawat, tidak gawat tidak darurat dan
bagian atas ataupun saluran cerna bagian bawah bila di biarkan tentu
system pencernaan secara cepat, cermat, dan tepat sehingga hal tersebut
1
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, trauma abdomen
merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa
2011).
yang menyebabkan trauma ketika tubuh klien terpukul setir mobil atau
oleh luka tusuk, akan tetapi luka tusuk sedikit menyebabkan trauma pada
biasanya lebih tinggi pada trauma tumpul abdomen dari pada trauma
2
kesehatan masyarakat yang utama di setiap negara (Potter & Perry, 2015).
Diperkirakan bahwa pada tahun 2020 8,4 juta orang akan meninggal setiap
tahun karena trauma, dan trauma akibat kecelakaan lalu lintas jalan akan
trauma dan sekitar 25% dari kasus memerlukan tindakan operasi (Suratun
pasien. Ini merupakan angka kejadian yang termasuk tinggi selama 3 bulan
yang terjadi diRSUD Gambiran kota Kediri ini sehingga penulis tertarik
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Trauma Abdomen
Trauma Abdomen
4
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Abdomen.
2. Manfaat praktis
a. Profesi keperawatan
yang berkualitas.
b. Bagi instansi
Kediri.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
dengan jenis yang terjadi pada tubuh kita. Salah satu trauma adalah trauma
berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak
yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (Anderson, 1990).
B. Klasifikasi
dari:
6
Trauma tumpul abdomen adalah suatu trauma pada abdomen oleh
organ beruang, terutama usus halus. Hati adalah organ padat yang
7
2) Laserasi, jika terdapat luka pada dinding abdomen yang
C. Etiologi
D. Manifestasi klinis
1. Nyeri
Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri
dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat
8
2. Darah dan cairan
hemoragi.
E. Patofisiologi
beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi antara faktor – faktor fisik
dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat trauma yang terjadi
menahan tubuh.
jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan. Hal ini juga
9
yang sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga
tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan dapat melewati
Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra abdominal yang disebabkan
beberapa mekanisme:
gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang
F. Komplikasi
1. Hemoragi
2. Syok
3. Cedera
4. Infeksi
10
G. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik
2. Darah Rutin
gambaran usus.
5. VP (Intravenous Pyelogram)
11
Dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam
rongga perut. Hasilnya dapat amat membantu. Tetapi DPL ini hanya
tulang belakang
b. Wanita hamil
H. Penatalaksanaan
12
2. Pemasangan NGT memeriksa cairan yang keluar dari lambung pada
trauma abdomen
13
I. WOC
Trauma Abdomen
Defisit Nutrisi
14
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a) Identitas Klien
b) Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus trauma abdomen adalah rasa
nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya
menusuk.
3) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
15
c) Riwayat Penyakit Sekarang
penyakit tertentu seperti kejang demam pada anak. Selain itu, riwayat
riwayat kronik yang mungkin kapan saja akan dapat kambuh lagi .
hipertensi dll.
f) Riwayat Psikososial
16
alkohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan apakah klien
penyembuhannya.
3) Pola Eliminasi
Untuk kasus trauma abdomen tidak ada gangguan pada pola eliminasi,
serta bau feces pada pola eliminasi alvi. Sedangkan pada pola
Pada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak.
sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien.
tidur.
5) Pola Aktivitas
dibantu oleh orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk
17
ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal, dan
bagian distal trauma abdomen, sedang pada indera yang lain tidak
gangguan. Selain itu juga, timbul rasa nyeri akibat trauma abdomen
tersebut.
Dampak pada klien trauma abdomen yaitu, klien tidak bisa melakukan
gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. Selain itu juga, perlu dikaji
beribadah dengan baik terutama frekuensi dan konsentrasi. Hal ini bisa
a. Pemeriksaan Fisik
perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana
mendalam.
1. Gambaran Umum
18
Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda,
seperti:
maupun bentuk.
2. Head to Toe
a) Sistem Integumen
b) Kepala
c) Leher
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan
ada.
d) Muka
e) Mata
pendarahan )
f) Telinga
Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau
nyeri tekan.
g) Hidung
19
h) Mulut dan Faring
Tak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut
tidak pucat.
i) Thoraks
j) Paru
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
4) Auskultasi
Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan lainnya
k) Jantung
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Auskultasi
l) Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
20
Suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.
4) Auskultasi
m) Inguinal-Genetalia-Anus
Tak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan BAB.
3. Keadaan Lokal
adalah:
a) Look (inspeksi)
bekas operasi).
3) Fistulae.
b) Feel (palpasi)
mulai dari posisi netral (posisi anatomi). Pada dasarnya ini merupakan
maupun klien.
21
3) Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak kelainan (1/3
dan ukurannya.
dengan ukuran derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0
b. Nyeri akut
d. Resiko infeksi
e. Resiko Hipovolemia
f. Defisit nutrisi
22
NO DX TUJUAN INTERVENSI
1 Resiko Perfusi serebral tidak efektif Tujuan : Setelah Manajemen Peningkatan Tekanan
Dibuktikan dengan faktor resiko: dilakukan tindakan Intrakranial
Keabnormalan masa prothrombin keperawatan
dan/ atau masa tromboplastin diharapkan perfusi Observasi
pasial serebral meningkat
1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
Penurunan kinerja ventrikel kiri dengan Kriteria hasil:
2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
Aterosklerosis aorta 3. Monitor MAP, CVP, PAWP, PAP, ICP,
Tingkat
Diseksi arteri CPP.
kesadaran
Fibrasi atrium 4. Monitor gelombang ICP
meningkat.
Tumor otak 5. Monitor status pernapasan
Kognitif
Stenosis karotis meningkat 6. Monitor intake dan output cairan
Miksoma atrium Tekanan
7. Monitor cairan serebro - spinalis
Aneurisma serebri intrakranial
Terapeutik
Kuagulasi intravaskuler menurun. 1. Minimalkan stimulus dengan
diseminata Sakit kepala menyediakan lingkungan yang tenang
Embolisme menurun. 2. Berikan posisi semi fowler
Cedera kepala Gelisah menurun. 3. Hindari manuver valsava
Hipertensi Kecemasan 4. Cegah terjadinya kejang
Hiperkolesteronemia menurun 5. Hindari penggunaan PEEP
Endocarditis infektif Agitasi menurun 6. Hindari pemberian cairan IV hipotonik
Katup prostetik makanis Demam menurun 7. Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Stenosis mitra Nilai rata-rata 8. Pertahankan suhu tubuh normal
Infark miokard akut tekanan darah Kolaborasi
Sindrom sick sinus membaik.
Penyalahgunaan zat 1. Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
Tekanan darah
Terapi tombolitik konvulsan
sistolik membaik
2. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
Efek samping tindakan Tekanan darah
Kolaborasi pemberian pelunak tinja
dastolik membaik
Reflek saraf
membaik
Kesadaran membaik
2 Pola nafas tidak efektif dengan factor Tujuan : Setelah Manajemen Jalan Napas
yg berhubugan dengan : dilakukan tindakan
keperawatan Observasi
Depresi pusat pernafasan diharapkan pola napas
1. Monitor pola napas
Hambatan upaya nafas(mis.nyeri Membaik dengan
2. Monitor bunyi napas tambahan
saat bernafas, kelemaha otot Kriteria hasil :
3. Monitor sputum
pernafasan) Terapeutik
Deformitas dinding dada Ventilasi semenit
meningkat
Deformitas tulang dada 1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
Gangguan neuro muscular Kapasitas vital head tilt dan chin lift, jika curiga trauma
Imaturitas neurologis meningkat servikal gunakan jaw thrust
Penurunan energy 2. Posisikan semi fowler atau fowler
Obesitas Diameter thoraks 3. Berikan minuman hangat
Sindrom hipoventilasi anterior posteilor 4. Lakukan fisioterapi dada
5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari
Cedera padac medulla spinalis meningkat
15
Efek agen farmakologis
Tekana ekspirasi 6. detik
Kecemasan meningkat 7. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
Ditandai dengan : penghisapan endotrakeal
DS: tekanan inspirasi 8. Keluarkan sumbatan benda padat dengan
Dyspnea meningkat forsep McGill
Ortopnea 9. Berikan oksigen
DO: dyspnea menurun
Edukasi
Penggunaan otot bantu pernafasan
ortopnea menurun
Fase ekspirasi memanjang 1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
Pola nafas penggunaan otot tidak ada kontraindikasi
abnormal(mis.takipnea,bradipnea,h bantu nafas 2. Ajarkan teknik batuk efektif
iperventilasi,kussmaul) menurun Kolaborasi
Pernafasan pursed lip
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
Pernafasan cuping hidung pemanjangan fase
ekspetoran, mukolitik
Diameter thoraks anterior-posterior ekspirasi menurun
meningkat
pernafasan pursed
23
Ventilasi semenit menurun tip menurun
Kapasistas vital menurun
Tekanan ekspirasi menurun pernafasan cuping
hidung menurun
Tekanan inspirasi menurun
Eksursi dada berubah frekuensi nafas
membaik
kedalaman nafas
membaik
elsursi dada
membaik
24
Tekanan -kolaborasi pemberian produk darah
darah
membaik
Tekanan nadi
membaik
Kadar hb
membaik
Kadar Ht
membaik
Intake cairan
membaik
Suhu tubuh
membaik
25
membaik Kolaborasi pemberian analgesic, jika
Pola nafas diperlukan
membaik
Tekanan darah
membaik
Proses berfikir
membaik
Fokus membaik
Fungsi berkemih
membaik
Perilaku membaik
Nafsu makan
membaik
Pola tidur membaik
26
Frekuensi makan
membaik
Nafsu makan
membaik
Bising usus
membaik
Tebal lipatan
trisep membaik
Membran mukosa
membaik
kultur area
luka
membaik
periode
mengigil
menurun
gg.kognitif
menurun
vesikel
menurun
27
BAB III
Data umum
Nama : An. Z
Umur : 6 tahun
Agama : Islam
Berat Badan : 20 kg
28
Triage pada pukul : 11.40 WIB
Kategori triage : P1 P2 P3
Data khusus
1. Subyektif
Merupakan kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai awal hingga di bawa ke
RS secara lengkap.
Pada hari sabtu tanggal 22 juni 2020 jam 11.00 WIB pasien dan temannya jatuh dari
sepeda di taman dekat rumahnya ,terdapat luka babras di pelipis ,perut bagian atas pasien
kemerahan karena terbentur stir sepeda, kemudian kelurganya membawa pasien ke IGD
RSUD Gambiran Kediri pukul 11.35. selama di IGD pasien muntah 2x muntah pertama
coklat muntahan kedua berwarna kuning cair kondisi pasien terlihat menangis gelisah.
...........Trauma...................................
Q : Qualitas
R : Regio
S: Severity
.............8 (delapan)..................................
T: Time
29
...............terus menerus................................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menurut Ahency for Health Care Polcy and Research (Data Obyektif)
1
Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak nyeri
Nyeri Berat
Pasien mengatakan nyeri tidak dapat ditahan / berat
4
Pasien sangat gelisah
Fungsi mobilitas dan perilaku pasien Berubah
A : Allergies
M : Medication
30
Pasien riwayat kejang umur 1 tahun
Pasien sebelumnya bermain sepeda dengan temannya dan terjatuh , perut terbentur
Hipertensi
Riwayat alergi :
2. Obyektif
A. AIRWAY
Snoring Ya Tidak
Gurgling Ya Tidak
Stridor Ya Tidak
Wheezing Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
B. BREATHING
31
Gerakan paradoksal Ya Tidak
C. CIRCULATION
Perdarahan Ya Tidak
D. DISABILITY/STATUS NEUROLOGI
Tingkat kesadaran :
Verbal : respon terhadap suara (sadar tapi bingung atau tidak sadar tapi berespon
terhadap suara
reflek gag
32
E. EXPOSURE/ENVIRONMENT (focus pada area injury)
TD : 90/60 mmHg
RR : 24 x/menit
MAP:70 mmHg
A. Darah Lengkap
33
B. Kimia Darah
Ureum :..........................( N : 10 – 50 mg / dl )
SGOT :..........................( N : 2 – 17 )
SGPT :..........................( N : 3 – 19 )
BUN :.........................( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
C. Analisa elektrolit
34
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG LAIN :
Jenis Hasil
Pemeriksaan
USG
EKG
EEG
CT-Scan
MRI
Endoscopy
H. HISTORY (MIVT)
M : Mechanism
I : Injuries Suspected
T : Treatment received
Santagesik 1x200 mg
Kepala
35
Bentuk Normal Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Grimace Ya Tidak
Mata
Midriasis Ø: mm
Miosis Ø: mm.
Hidung
Laserasi/jejas Ya Tidak
36
Epistaksis Ya Tidak
Telinga
Othorhea Ya Tidak
Cairan Ya Tidak
Luka Ya Tidak
Mulut
Luka Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Muntahan Ya Tidak
Leher
37
Contusio/memar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Pain/nyeri Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya Tidak
Thoraks :
Deformitas Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya Tidak
38
Paru – paru :
Konsistensi................
Jantung
Bunyi jantung tambahan Murmur Gallops Rhitme. lain-lain: tidak ada bunyi
jantung tambahan
39
Jenis: Permanen Sementara
Abdomen
Jejas Ya Tidak
Distensi Ya Tidak
Massa Ya Tidak
Mual Ya Tidak
MK : resiko Hipovolemia
Ekstremitas
Deformitas Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
40
Restaint Ya Tidak
Kontraktur Ya Tidak
Parese Ya Tidak
Plegi Ya Tidak
Fraktur Ya Tidak
Kekuatan otot 5 5
5 5
Oedema
Kulit
Pelvis/Genetalia
Deformitas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Instability Ya Tidak
41
Crepitasi Ya, di......... Tidak
Priapismus Ya Tidak
3 Pantangan / Pasien tidak ada alergi makanan Pasien tidak ada alergi makanan
Alergi
b. Pola Eliminasi
42
/ BAK
1 Jumlah / Waktu Pagi : BAK 2x/ 06.30 BAB Pagi : tidak ada
1x/07.50
Siang : BAK 1x jam 12.30
Siang :BAK1x/12.00........... /BAB (-) 500cc
Siang : 3 jam
Malam : 8 jam
5 Hal yang Dibangunkan ibu dan ayah Pasien belum tidur pasien
mempermudah gelisah dan menangis
bangun
43
d. Pola Kebersihan diri / Personal Hygiene
Contusio/memar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
44
Inf. Ns 500 cc 14 tpm
L. DATA TAMBAHAN
Inf 1000cc
AM 170 cc + (8,5ccx20kg)
1290 cc
Urin : 500cc
1180cc
1290-1180
=110cc
3 3
1290-1180
=110cc
1. Nyeri akut
2.R. Hipovolemia
45
(Heppy kurniawan)
ANALISA DATA
mengatakan perut
Kompresi organ abdomen
pasien nyeri
DO : - pasien
gelisah, menangis, Memar/jejas pada
Pasien memegangi
dinding perut
perut nya ,bersikap
preotektif
- tampak meringis.
Kerusakan organ
- nadi 100/menit
Mentis) : Histamin
nyeri Wong-Beker
DO : - pasien muntah
2x
46
- Intake cairan oral Mendesak organ intra
120/ml
abdomen
- Intake cairan
parenteral Ns 500
cc
- Muntah pertama Mendesak lambung
berampas
kecoklatan,
muntah kedua cair
berwarna kuning Anoreksia/Mual Muntah
keruh.
- membran mukosa
bibir kering
R. Hypovolemia
- turgor kulit
kurang /menurun
- akral dingin
- Frekuensi nadi
meningkat
- pasien Nampak
lemah
N : 100x/menit
mengatakan pasien
menangis
a) Pasien terpasang CO 2
O2 nassal kanul 3
lpm
Suplai O2 ke jaringan
b) Pola nafas pasien
tidak teratur
c) Dipsnoe
Hipoksia
d) Suara nafas
vesikuler
47
nafas tambahan Pola nafas tdk efektif
f) Tidak dapat
penggunaan otot
bantu nafas
S : 37.8 C
RR : 24 x/menit
SpO2 : 92%
INTERVENSI KEPERAWATAN
48
membaik (5) komplementer yang sudah diberikan
c. Edukasi
1. Jelaskan penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
d. Kalaborasi
Pemberian analgesik
a. Observasi
b. Terapeutik
49
analgesik untuk mengoptimalkan
respons pasien
c. Edukasi
d. Kalaborasi
50
Keluhan haus isotonis (NaCl,RL)
membaik (5)
(5)
51
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX (SOAP)
52
pada kualitas hidup A : masalah teratasi
b. Terapeutik
Observasi ( 1-2 )
- Terapeutik (1-4 )
1.memberikanteknik
nonfarmakologis untuk mengurangi Kolaborasi (1 )
nyeri
c. Edukasi
1. menjelaskan penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
4. menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri
d. Kalaborasi
1. mengkolaborasi pemberian
analgetik
Pemberian analgesik
a. Observasi
b. Terapeutik
53
2. mepertimbangkan penggunaan
infus kontinu
c. Edukasi
d. Kalaborasi
Kolaborasi :
semakin memburuk
IV isotonis (NaCl,RL)
54
- mengkolaborasi pemberian cairan
0,4%
Terapeutik:
O : - RR dalam batas
-mempertahankan kepatenan jalan
normal 18-20x/menit
nafas dengan headtlit dan chinlift
- Pola nafas
(jawtrust jika curiga trauma servikal)
teratur
- memposisikan semi fowler
- Tidak
- berikan minum hangat menggun
Edukasi: akan alat
bantu
-menganjurkan asupan cairan
nafas
2000ml/hari ,jika tidak kontraindikasi - spO2
-mengajarkan tehnik batuk efektif meningk
at 96%
- mengobservasi TTV, RR,kecepatan
A : masalah teratasi
pernafasan, irama kedalaman usaha
sebagian
pernafasan
55
BAB IV
PEMBAHASAN
Gawat Darurat (IGD) RSUD Gambiran Kota Kediri”. Dengan wawancara ,pemerikasaaan
fisik dan studi dokumentasi baik perawatan ataupun perawatan medis Selain itu dari hasil
pengkajian yang telah dilakukan, penulis menemukan data-data untuk pengkajian dan
pengkajian pada An. Z didapatkan nyeri pada area yang terbentur setir sepeda dan
adanya luka jejas kemerahan diarea abdomennya didapatkan data obyektif yaitu : keadaan
umum An. Z baik, pada Airway/jalan napas paten atau bebas, Breathing Dyspnea (+)
Gerakan dada simetris, gerakan diafragma (+), RR : 24x/menit suara nafas tambahan (-)
dari pemeriksaan diatas ditemukan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif.
Circulation akral tangan dan kaki dingin, Nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, Perdarahan (-)
mual muntah 2x, muntahan bersifat cair (+), Nadi : 100 x/menit, teraba kuat, turgor
kurang, tekanan darah : 90/60 mmHg, Suhu : 37.8 0C. Dari pemeriksaan Circulation diatas
Verbal : 5 Motorik : 6 Total: 15 pupil isokor (S) (5 mm), Respon cahaya (+). Exposure
tidak ada kelainan tulang belakang dan tidak ada fraktur diarea extremitas atas ataupun
bawah, adanya Abrasi/luka babras pada wajah atau pelipis pasien (+), tidak ada kekakuan
pada kaki kiri, terdapat Laserasi/jejas kemerahan pada abdomen pasien (+),Nyeri tekan
pada area abdomen (+),dari pemeriksaan tersebut ditemukan masalah keperawatan nyeri
akut. Pada pemeriksaan Exposure tidak ditemukan masalah dan tidak ada kelainan tulang
Berdasar teori pada kasus trauma abdomen terdapat diganosa yg mumgkin muncul
menurut (Effendi 2015) yaitu 1) pola nafas tidak efektif, 2) defisit volume cairan, 3)
gg.perufis jaringan cerebral, 4) nyeri 5), Gg. Eliminasi urin, 6) Kerusakan integritas
56
kulit, 7) gg.mobilitas fisik, 8) Resiko infeksi, 9) ansietas, 10) Resiko nutrisi kurang dari
kebutuhan . tetapi setelah dilakukan pengumpulan data pada An. Z dan dilakukan
Berdasar masalah pritoritas hasil pasien mulai tenang, gelisah berkurang Skala
menurun. selain itu didapatkan hasil Mual muntah berkurang, Intake cairan oral 120/ml,
Intake cairan parenteral Ns 500 cc/24 jam mukosa bibir kering, turgor kulit kurang, akral
nassal kanul 3 lpm, Pola nafas mulai teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara
Sehingga masalah teratasi dan pasien pindah ke ruang Anak pada jam 13.30 WIB
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
57
- Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus yaitu: Nyeri akut bd
adanya luka memar/jejas pada dinding abdomen, Pola nafas tidak efektif bd
suplai O2 ke jaringan menurun, hipoksia, Hipovolemia bd kehilangan
cairan fisiologi dalam tubuh, trauma abdomen
- Penulis memilih intervensi sesuai dengan yang ada pada teori, dan juga
menyesuaikan dengan kondisi pasien sehingga rencana tindakan dapat
terselesaikan.
B. Saran
58
Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Clearinghouse;.Jakarta: EGC.
Blackwell.
Jakarta :EGC
Sagung Seto
Info Media.
MediAction
Sjamsuhidajat, R.dkk. 2013. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC
2017.Http://www.who.int/mediacentergastrointenstinal/factsheets/fs286/en/ab
out_cvd/en/ accessed on
Lampiran 1
59
Lampiran 2
60