Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Solfiani E. Toni


Tanggal : 13 April 2020
Waktu : Pkl. 08.00-14.00 (20 Menit)
Tempat : Ruang Aster
Inisial Klien : Ny. A.
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruang Tamu, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Klien memakai kaus orange tangan pendek celana hitam pendek
Tujuan komunikasi : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antara K dan P

ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PERAWAT KLIEN
P: Selamat pagi Ibu, boleh saya P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan K masih ragu terhadap orang baru Salam merupakan kalimat
duduk di sebelah ibu ? K: Ekpresi datar dengan klien dan berharap dengan yang masuk ke lingkungannya pembuka untuk memulai suatu
sapaan sederhana P bisa diterima percakapan sehingga dapat terjalin
oleh K. rasa percaya.
K ragu terhadap orang baru
K: Pagi, silahkan. K: Ekpresi datar P merasa senang ada tanggapan
P: Memandang K sambal atas salam walaupun belum
K: Suster mau ngapain? tersenyum diekpresikan secara tulus

P: Oh..saya hanya mau mengobrol


dengan ibu
P : Oh ya, perkenalkan saya solfie , P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan tanggapan Memperkenalkan diri dapat
saya mahasiswa praktek disini menjulurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya klien
yang akan merawat Ibu. K : Tanpa memandang P menerima terhadap perawat
K : (diam) uluran tangan P
K: iya sus saya tidak senang
ngobrol sama orang…. K: menunduk dan tersipu malu

P: Bu..tidak apa apa, coba liat P: masih memegang tangan K, dan


susternya dulu memandang K
P : Nama Ibu siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
dan mendekatkan diri ke-K memudahkan interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Menyebut nama dengan
K : Ibu menunduk dan menarik tangannya P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya
formalitas belaka
K: nama saya ibu…tapi buat apa P: tersenyum
sus?

P: iya ibu siapa, saya hanya ingin


berkenalan dengan ibu?
P : Ibu senangnya dipanggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama
dengan nama apa? K : Menoleh ke ruangan sekitar pasien disukainya akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya
K:J K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K mulai tertarik dengan perkenalan pengakuan atas namanya
K: itu nama saya sus menjawab singkat lalu menunduk singkat dengan P
lagi
P: Iya bu, Namanya cantik sama P: tersenyum
spt ibu
P : Wah, kedengarannya enak P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
kalau saya panggil Bu J tersenyum nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
K : Menunduk therapeutik dengan klien
P merasa pertanyaan mendapatkan
K : Iya K : Menoleh ke P respon K mulai merasa bahwa P datang
K: saya suka itu P : Memperhatikan K untuk membantu K

P: Iya bu, saya juga senang dengan


nama itu
P : Ibu tinggal dimana P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien
K : Bekasi K senang karena ingat daerah
K: suster pernah ke Bekasi? P senang karena K memberi respon asalnya dan kembali
P: pernah bu, saya ada bibi disana K : Menoleh ke P dan tersenyum membayangkan daerah asalnya
lalu menunduk lagi tersebut
P : Memperhatikan K

P : Sekarang Ibu A umurnya P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? K : Menoleh ke halaman dan klien
terdiam beberapa lama
K : Em…26 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya
K: saya kemarin ulang tahun sus P : Tersenyum
P: waah.. selamat ulang tahun ya
bu

P : Ibu ingat nggak, kenapa dirawat P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
disini? K : Menunduk tsb sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
K : Saya dibawa kelurga saya K : Menoleh ke P dan melihat ke P lega karena K tidak tersinggung K menjawab ragu-ragu
karna saya tidak bisa tidur, bicara sekeliling
dan tertawa sendiri
P: Memgang Pundak K
K: saya kapan pulang ya sus? memberikan dukungan

P: iya bu, kalau ibu sudah sehat,


ibu akan diantar pulang
P : Ibu senang gak disini? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
K : Menunduk pasien dirawat karena adanya stimulus tertentu
K : tidak suka sus, saya tidak suka
terlalu banyak orang K : Menatap P dan menceritakan P kaget, dan sadar kalau pasien K mengalami halusinasi dengar
dengan muka sedih sesaat trus mengalami halusinasi dengar
K: saya lebih suka dikanar aja susu tertawa sipu
P : Memperhatikan respon pasien
P: kan dikamar sendiri tidak enak
bu, tidak ada teman mainnya

P : Ibu dirumah biasa ngobrol P : Masih bertanya P mendiamkan karena belum K mmencoba menceritakannya Dengan diam therapeutik, klien
dengan siapa saja ? K : Memandang ke lingkungan menemukan pertanyaan yang tepat pada P merasa didengarkan dan bercerita
sekitar untuk K tentang keadaannya
K : saya tidak suka ngobrol sus P menemukan adanya flight of K teringat kondisi keluarganya
dengan siapa aja K : Mmenceritakan ideas dan berpikir tentang faktor
P : Memperhatikan penyebab
K: saya tidak pantas ngobro
dengan mereka

P: Ob seperti itu bu
P : Apa yang Ibu rasakan P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan K membayangkan keaddan rumah Diam therapeutik akan membantu
sekarang? K : Menunduk pasien akan lebih terbuka tetang pasien mengungkapkan
dirinya perasaannya pada perawat

K : saya merasa sedih sus dan K : Berbisik pada P dengan nada P menemukan adanya fligt of ideas K sedih teringat keluarga
ingin pulang sedih
P : Mendengarkan dengan serius
K: saya ingin dirumah saja, saya
mau mencari kerja lagi

P: Kan ibu harus sehat dulu baru


bisa pulang dan mencari kerja bu
P : Bu, kegiatan Ibu sehari-hari P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut
ngapain saja pak ? K : Menoleh P pembicaraan terkait yang di dalam waham dan halusinasinya
rasakan
K : Tidur, makan ehm…ya itu. K : Memandang sekitar K bingung tentang yang
P : Memperhatikan respon K P merasa senang karena pasien dilakukannya sehari-hari
K: saya juga suka bernyanyi dan bisa beralih
membaca puisi

P: waah hebat sekali ya ibu

P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk dalam mendapatkan lebih banyak data
terkait masalah klien
K : ya gitu-gitu aja K : Menoleh P K menjawab kegiatannya sehari-
P : Memperhatikan hari
K: karena saya tidak suka keluar
jadi dirumah kerjaain begituan

P: ibu banyak talenta ternyata ya


P : Ibu senang tinggal di sini? P : Melihat lingkungan sekitar Pengalihan agar pasien tidak larut
K : menunduk pada waham dan halusinasinya
K : saya tidak suka sus, saya tidak P senang K menjawab dengan K menjawab dengan apa yang di pada fase interaksi ini
suka terlalu banyak orang, leih K : Ikut melihat lingkungan sekitar kooperatif rasakannya
enak di rumah P : memperhatikan dan memegang
tangan K (memberi dukungan)
K: Disini banyak yang suka bilang
saya tidak berguna sus, saya
dengar tiap hari

P: Ibu, jangan berpikir spt itu, itu


tidak benar ibu sangat berarti buat
bnyak orang
P : Tentunya keluarga Ibu suka P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support
menjenguk kesini. tersenyum keluarga terhadap perawatan K sistem bagi klien sehingga harus
K : Menoleh P dikaji keterlibatannya
K ingat terhadap keluarganya
K : ya keluarga jenguk suami K : Menunduk lagi P senang mendapatkan jawaban K
P : Memperhatikan respon K
K: dia tidak pernah ajak saya
pulang

P: iya bu, karena ibu belum sehat,


makanya masih harus dirawat
disini
P : Kalau di rumah, Ibu ngapain aja P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K di K mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
? tersenyum rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
K : Menoleh P lalu melihat ke dalam keluarga
halaman
K menjawab tentang kegiatannya
K : Yah, masak sama kerjaan K : Memandang P P senang mendapat jawaban
rumah biasa aja paling. P : Memperhatikan respon K

K: Saya juga bisa bikin kopi loh


sus

P: Waah pasti enak ya kopi bikinan


ibu
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat K asyik
tetangga K : Menunduk terhadap K dengan dunianya sendiri

K : Jarang sus K : Menunduk P mendapatkan data menarik diri


K: mereka tidak mau dengar kalau P : Memperhatikan pada K
saya ngomong

P: Ibu, mereka tidak mau


mendengarkan ibu tapi mereka
berusaha mendengarkan ibu jika
ibu mau bergaul dengan mereka
P : Bagaimana perasaan Ibu P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar K tidak larut
sekarang? K : Menunduk diberikan dengan wahamnya

K : senang bisa ada yang ngajak K : Menggaruk-garuk kepala P bingung harus ngobrol tentang K menjawab tentang keadaannya
ngobrol P : Memperhatikan apa lagi

K: saya suka ngobrol sama suster


aja

P: kalau begitu ibu boleh cerita apa


saja ke suster ya
P : Ibu, kita tadi sudah berkenalan, P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K
masih inget nggak nama saya? K : Menoleh sudah cukup banyak data yang dapat mengingat nama P sehingga
terkaji nantinya terjalin trust
K : Solfie
K: suster baik K : Memandang P dan tersenyum P senang karena K ingat nama P K mengingat-ingat nama P
P : Memperhatikan
P: ibu juga baik
P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan ibu. Bagaimana K : Menoleh dan tersenyum K ditentukan dan harus mendapatkan
kalau selesai makan kita ngobrol persetujuan klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, ya cukup terhadap kontrak
20 menit saja.
K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau
P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya
K: tidak lama lama kan ya sus

P: Tidak bu
P : Nah kalau ibu setuju, nanti kita P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas K memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan
ngobrol tentang perasaan bpk K : Menunduk pada kontrak berikutnya yang ditawarkan harus mendapat persetujuan K
terhadap keluarga bpk. Sekalian sehingga bila K keluar dari
saya periksa tekanan darahnya ya. kegiatan dimaksud, bisa diingatkan
tentang batasan kegiatan sesuai
K : Ya, ya…. P senang karena K setuju dengan kontrak
K : Mengangguk kegiatan yang akan dilaksanakan K setuju tentang kegiatan yang
K: tekanan darah apa sus? P : Tersenyum akan dilaksanakan

P: itu tekanan darah yang dipompa


sama jantung ibu, tekanannya
harus dikur setiap hari
P :selamat sore P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
K : Sore. K : Menoleh, menjabat tangan mencegah tidak percaya pada klien

K: saya boleh menonton sus? K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau K menyambut salam P
P : Tersenyum berinteraksi dengan P
P: iya bu.. boleh sekali ibu nnton
lagi ya

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatifata yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi
dengar dan melihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya
telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai