Anda di halaman 1dari 18

BAB III

HASIL KUNJUNGAN RUMAH

III.1 Identitas Pasien dan Keluarga


A. Identitas Pasien
 Nama : Ny. Y
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia : 26 tahun
 Status Pernikahan : Menikah
 Alamat : Dusun Kleben, Desa Tanjung,
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Jawa
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. Identitas Kepala Keluarga
 Nama : Tn. YS
 Jenis Kelamin : Laki – laki
 Umur : 32 tahun
 Status Pernikahan : Menikah
 Alamat : Dusun Kleben, Desa Tanjung,
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Jawa
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Buruh
III.2 Karakteristik Kedatangan Pasien ke Puskesmas Muntilan I
Pasien datang ke Puskesmas Muntilan I pada tanggal 25 Juli 2018. Pasien
datang karena mengeluhkan nyeri pada payudara sebelah kanan hingga lengan
atas sebelah kanan. Pasien mengaku terdapat kemerahan pada payudara sebelah
kanan, pasien merasa sedikit terganggu jika melakukan aktifitas harian seperti
menyapu, mengepel, masak, mencuci dan aktifitas lainnya. Pasien mengatakan
bahwa diri pasien sedang aktif menyusui anak kedua pasien. Pasien datang ke
puskesmas seorang diri.

III.3 Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Sudah Dilakukan


A. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 27 Juli 2018
pukul 14.00 - pukul 15.00 WIB di rumah pasien di Dusun Kleben, Desa
Tanjung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
a. Keluhan Utama: nyeri payudara sebelah kanan sejak 10 hari yang lalu
b. Keluhan Tambahan: kemerahan pada payudara sebelah kanan sejak
10 hari yang lalu.
c. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluhkan nyeri pada payudara sebelah kanan hingga
lengan atas sebelah kanan sejak 10 hari yang lalu. Pasien mengaku
terdapat kemerahan pada payudara sebelah kanan, pasien merasa
sedikit terganggu jika melakukan aktifitas harian seperti menyapu,
mengepel, masak, mencuci dan aktifitas lainnya. Pasien mengatakan
bahwa diri pasien sedang aktif menyusui anak kedua pasien. Pasien
datang ke puskesmas seorang diri. Pasien pernah mengeluhkan hal
serupa saat menyusui anak pertama dan sudah memeriksakan dirinya
ke dokter serta mendapat pengobatan. Pasien mengatakan mulai
mengalami keluhan tersebut setelah melahirkan dan mulai untuk
menyusui. Pasien merasakan payudara sebelah kanan membengkak
dan kemerahan disertai nyeri. Sebelumnya pasien sudah 2 kali datang
ke puskesmas untuk mengobati keluhan pasien dan pasien mengatakan
sudah ada perubahan. Pasien menyangkal ada keluhan demam. Pasien
menyangkal ada keluhan mudah lelah.
Riwayat Haid : Menarche pertama usia 14 tahun. Lama: haid 5 hari,
ganti pembalut 2-3 kali dalam 1 hari. Siklus 28 hari, teratur.
Riwayat Perkawinan :Pasien menikah satu kali selama 7 tahun.
Riwayat Obsetri:G2P2A0 :
1. An pertama, laki-laki, 6 tahun, BBL : 3050 gram
2. An Kedua, laki-laki, 8 bulan, BBL : 3200 gram
Riwayat ANC : pasien melakukan ANC rutin sebanyak 6 kali selama
kehamilan /TT (+).
Riwayat KB : Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat keluhan yang sama pada saat menyusui anak pertama (+),
Riwayat penyakit jantung disangkal, Riwayat alergi disangkal, Riwayat
hipertensi disangkal, Riwayat kencing manis disangkal, Riwayat asma
disangkal.
e. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat keluarga perempuan yang mengalami keluhan yang sama
disangkal. Riwayat alergi disangkal, Riwayat hipertensi disangkal,
Riwayat kencing manis disangkal, Riwayat penyakit jantung disangkal.
f. Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien
memiliki 1 orang suami yang bekerja sebagai buruh. Pasien memiliki
rumah pribadi, tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya.
Penghasilan suami Rp 2.000.000,00. Pembiayaan kesehatan dengan
BPJS. Kesan sosial ekonomi cukup.

B. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 27 Juli 2018 pukul 14.00 WIB di rumah pasien
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital :
 Tekanan darah : 100/70mmHg
 Nadi : 98x/menit
 Suhu : 36,6 oC
 Pernapasan : 20x/menit,reguler
 TB : 153 cm
 BB : 44,5 kg

 Status Generalis:
 Kepala : normocephal
 Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
 Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
 Hidung : Sekret (-)
 Mulut : mukosa lembab, sianosis (-), stomatitis angularis
(-), atrofi papil lidah (-)
 Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-), nyeri telan (-)
 Leher : Trakhea di tengah, pembesaran KGB (-/-)
 Thorax : Simetris, retraksi otot pernafasan (-), sela iga
melebar (-), venektasi dinding dada (-)
 Cor
I : Iktus Cordis tak tampak
Pa : Iktus Cordis teraba di SIC V 2 cm lateral LMCS, kuat
angkat, tidak melebar.
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
Aus : SJ I – II normal, bising tidak ada, gallop (-)
 Pulmo
I : Simetris, statis, dinamis
Pa : Vocal fremitus kanan = kiri
Pe : Sonor seluruh lapangan paru
Aus : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
 Abdomen :
I : cembung, venektasi (-)
Au : Bising usus dalam batas normal
Pe : tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa : supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-), nyeri alih (-) ,
 Ekstremitas Superior Inferior
Oedema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Cappilary Refill <2”/<2” <2”/<2”
 Status lokalis:
Mammae dextra
o Inspeksi: terlihat sedikit bengkak, kulit kemerahan
o Palpasi : nyeri tekan (+) bengkak

III.4 Diagnosis Kerja


 Mastitis mammae dextra

III.5 Rencana Penatalaksanaan


o Medikamentosa :
 Amoxiciline 500 mg 3 x 1
 Paracetamol 500 mg 3 x 1
o Non medikamentosa :
 Pasien dianjurkan mengkonsumsi obat secara teratur.
 Kungan ulang 1 minggu bila ada kelahan berulang.
 Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Pasien
dianjurkan untuk beristirahat cukup.
 Pasien dianjurkan untuk tidak beraktivitas fisik berlebih.
 Kompres payudara.
 Lakukan pijatan pada payudara dan tetap menyusui pada payudara
yang sakit.
III.6 Hasil Penatalaksanaan Medis
Pada saat kunjungan (27 Juli 2018 pukul 14:00) pasien dalam keadaan
baik, keluhan bengkak dan nyeri pada payudara kanan berkurang.
Faktor pendukung :
- Pasien menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi serta
istirahat yang cukup
Faktor penghambat :
- Kurangnya pengetahuan pasien tentang manajemen laktasi yang baik
dan pengetahuan tentang mengurangi resiko penyakit mastitis
Indikator keberhasilan :
- Pasien dan suami pasien memiliki pengetahuan mengenai keluhan
pasien agar lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada
pasien dan meningkatkan konsumsi pola makan dengan gizi
seimbang.

III.7 Tabel Permasalahan pada Pasien


Tabel 2. Masalah kesehatan dan rencana pembinaan
No. Risiko & masalah Rencana pembinaan Sasaran
kesehatan
1. Pasien mastitis  Edukasi pasien tentang Pasien dan
penyakit mastitis meliputi keluarga
faktor risiko, tanda dan gejala,
pencegahan serta pengobatan
dan hubungannya dengan
manajemen ASI

2. Pasien belum melakukan  Edukasi pasien mengenai Pasien


manajen ASI dengan benar manajemen ASI

III.8 Identifikasi Lingkungan Rumah


Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di Dusun Kleben, Desa Tanjung, Kecamatan
Muntilan, Kabupaten Magelang. Dengan ukuran rumah 8 x 11 m 2, bentuk
bangunan 1 lantai. Saat ini, rumah tersebut ditempati oleh 4 orang. Secara
umum gambaran rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan ruang
keluarga, dan 1 dapur di bagian belakang rumah sekaligus ruang makan.
Atap rumah belum memiliki langit-langit, dinding terbuat dari batu bata
yang sudah diplester dan dicat. Lantai rumah sudah diberi ubin. Kebersihan
di dalam rumah cukup baik. Pencahayaan dan sirkulasi di dalam rumah baik.
Jendela terdapat pada depan rumah (ruang tamu dan kamar tidur). Secara
umum kondisi dalam rumah terasa agak lembab. Tata letak barang di rumah
cukup rapi tetapi berdebu.
Sumber air minum berasal dari sumur gali terlindung yang kemudian
dimasak. Rumah memiliki kamar mandi dan jamban sendiri. Pasien mandi
dan buang air besar menggunakan kamar mandi dan jamban sendiri. Sampah
dibuang ke kebun lalu dibakar dan terkadang langsung dibuang ke sungai,
tidak tersedianya tempat pembuangan sampah di luar rumah.
Kebersihan dapur kurang, tidak ada lubang asap di dapur, namun asap
bisa keluar dari sela lubang pintu dapur yang tidak rapat. Tidak ada tempat
pembuangan sampah sehingga sampah hanya dibuang ke kebun lalu dibakar.

8m

T
11m U S

Gambar 1. Denah Rumah B

Tabel 3. Indikator Rumah Sehat


Skor rumah pasien
Indikator Variabel Skor
(tanda )
Lokasi a. Tidak rawan banjir 3 
b. Rawan banjir 1
Kepadatan rumah a. Tidak padat (>8m2/ orang) 3 
b. Padat (<8m2/ orang) 1
Lantai a. Semen, ubin, keramik, kayu 3 
b. Tanah 1
Pencahayaan a. Cukup 3
b. Tidak cukup 1 
Ventilasi a. Ada 3 
b. Tidak ada 1
Air bersih a. Air kemasan 3
b. Ledeng/ PAM 3
c. Mata air terlindung 2
d. Sumur pompa tangan 2
e. Sumur terlindung 2 
f. Sumur tidak terlindung 1
g. Mata air tidak terlindung 1
h. Lain-lain 1
Pembuangan kotoran a. Leher angsa 3 
kakus
b. Plengsengan 2
c. Cemplung/ cubuk 2
d. Kolam ikan/ sungai/ kebun 1
e. Tidak ada 1
Septic tank a. Jarak > 10 meter 3 
b. Lainnya 1
Kepemilikan WC a. Sendiri 3 
b. Bersama 2
c. Tidak ada 1
SPAL a. Saluran tertutup 3 
b. Saluran terbuka 2
c. Tanpa saluran 1
Saluran got a. Mengalir lancer 3 
b. Mengalir lambat 2
c. Tergenang 1
d. Tidak ada got 1
Pengelolaan sampah a. Diangkut petugas 3
b. Ditimbun 2
c. Dibuat kompos 3
d. Dibakar 2 
e. Dibuang ke kali 1
f. Dibuang sembaragan 1
g. Lainnya 1
Polusi udara a. Tidak ada 3 
b. Ada gangguan 1

Bahan bakar masak a. Listrik, gas 3 


b. Minyak tanah 2
c. Kayu bakar 1
d. Arang/ batu bara 1
Total skor 38

Penetapan skor kategori rumah sehat:


a. Baik : Skor 35-42 (>83%)
b. Sedang : Skor 29-34 (69-83%)
c. Kurang : Skor <29 (<69%)
Pada rumah pasien termasuk ke dalam kategori rumah dalam kondisi baik.
III.9 Karakteristik Demografis Keluarga
Alamat pasien di Dusun Kleben, Desa Tanjung, Kecamatan Muntilan,
Kabupaten Magelang. Daerah tempat tinggal pasien merupakan daerah perdesaan
yang cukup teratur dan dengan lingkungan yang cukup bersih. Pasien tinggal
bersama suami.

III.10 Profil Keluarga yang Tinggal Satu Rumah

Tabel 4. Daftar Anggota Keluarga Satu Rumah


No Nama Kedudukan J Umur Pendidikan Pekerjaan Keter
dalam Keluarga K (th) anga
n
1 Tn. YM KK L 32 Tamat SLTP Buruh Sehat
2 Ny. Y Istri (Pasien) P 26 Tamat SLTP Ibu Rumah Tangga Sehat
3 An. A Anak L 6 Belum Sekolah - Sehat
4 An. F Anak L 8 bln Belum Sekolah - Sehat

Tn. K 60 Ny. N Tn. W 69 Ny. R 67

m 1977 m 1971

Tn. YM 32

Ny.Y 26

m 2011 Nn G 24 Nn. J 20
Tn. D 21

An.A 6
An.F 8 bln
Gambar 2. Genogram Keluarga Pasien
Sumber: Pasien, tanggal 27 Juli 2018
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
Pasien
:

Tinggal serumah
:

III.11 Family Gap


Pasien Suami
pasien

Anak
Anak ke 2
ke 1

Keterangan :

: Fungsional (Hubungan dekat)

: Disfungsional

: Acuh tak acuh

III.12 Bentuk dan Siklus Keluarga


Bentuk keluarga ini ialah keluarga extended family, yaitu keluarga yang
disertai sanak keluarga lainnya, menurut garis vertikal (Ibu, bapak, kakek, nenek,
menantu, cuci, cicit) yang berasal dari pihak suami atau dari pihak istri.
Komponen APGAR
Tabel 5. Skoring APGAR
Skor

Komponen Indikator
0 1 2

Adaptation Saya puas dengan keluarga saya karena suami sudah V


menjalankan kewajiban sesuai dengan seharusnya
Partnership Saya puas dengan suami saya karena dapat membantu
V
memberikan solusi terhadap permasalahan yang saya hadapi
Growth Saya puas dengan kebebasan yang diberikan suami saya untuk V
mengembangkan kemampuan yang saya miliki
Affection Saya puas dengan kasih sayang yang diberikan suami saya V

Resolve Saya puas dengan waktu yang disediakan suami saya untuk V
menjalin kebersamaan V

Klasifikasi :
Skor 8-10 : Fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : Fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : Fungsi keluarga tidak sehat
Kesimpulan : fungsi keluarga sehat

III.13 Sumber Daya Keluarga (FAMILY SCREEM)


Tabel 6. Family Screem
Sumber Patologis
Pasien, suami ibu dan ayah
SOCIAL pasien memiliki waktu untuk Tidak ada
berkumpul bersama
Pasien melakukan kegiatan di
lingkungan tempat tinggalnya
CULTURAL Tidak ada
sesuai dengan kebudayaan
Jawa yang berlaku.
Pasien dan suami Islam dan
RELIGIOUS selalu menjalankan ibadah Tidak ada
dengan taat dan ikhlas.
Pasien bersama Suami bekerja
sebagai buruh. Suami pasien
ECONOMIC adalah tulang punggung Tidak ada
keluarga yang membiayai
kehidupan pasien.
Pasien tidak melanjutkan
Pasien hanya mengikuti pendidikan karena masalah
EDUCATION
pendidikan SLTP biaya, sementara pasien sangat
ingin bersekolah.
MEDICAL Jarak dari tempat tinggal ke Tidak ada
Puskesmas tidak terlalu dekat.
Jika sakit pasien memiliki
kartu BPJS untuk berobat

III.14 Perjalanan Hidup Keluarga (FAMILY LIFE LINE)

Tahun Usia Pasien Peristiwa Severity of Illness


2011 19 tahun Kelahiran anak pertama pasien Kelahiran anak pertama
pasien mengalami nyeri dan
bengkak pada payudara
sehingga sulit untuk
menyusui anak pertama.
2018 26 tahun Pasien mengalami keluhan
yang sama yaitu payudara Pasien mengalami
sebelah kanan mengalami kekhawatiran terhadap
nyeri dan nyeri saat menyusui penyakitnya dapat berakibat
anak kedua. buruk terhadap pasien dan
anak kedua.

III.15 Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)

No Indikator PHBS Ya Tidak


Persalinan di keluarga anda di tolong oleh tenaga kesehatan
1 terampil yang dilakukan di fasilitas kesehatan (bukan di
rumah sendiri) 

2 Pemeriksaan kehamilan minimal selama 4 kali selama


hamil 
3 Pemberian ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6bulan 
Balita ditimbang secara rutin (minimal 8 kali setahun) √
4
5 Keluarga biasa makan dengan gizi seimbang 
6 Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari 
7 Keluarga biasa BAB di jamban sehat 
8 Membuang sampah pada tempatnya sehari-hari 
9 Menggunakan lantai rumah kedap air (bukan tanah) 

10 Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik


minimal 30 menit perhari? 
11 Tidak merokok 

12 Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah


BAB 
13 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari 
14 
Membeli/menyimpan /menjual minum-minuman keras (bir,
alkohol, arak, anggur)/narkoba?

15 Anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi


Kesehatan/JAMKESMAS (peserta JKN/BPJS)? 

16 Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)


seminggu sekali? 

Interpretasi
Skor 0-5 : Sehat Pratama
Skor 6-10 : Sehat Madya
Skor 11-15 : Sehat Utama
Skor 16 : Sehat Paripurna
Pada keluarga ini mendapat skor 12
Kesimpulan : Perilaku Rumah Tangga Utama

III.16 Diagnostik Holistik

a. Aspek I : keluhan : nyeri, bengkak dan kemerahan pada payudara kanan,


kekhawatiran : pasien sulit menyusui anak kedua,
harapan : dapat menyusui anak kedua dengan baik.
b. Aspek II : mastitis mammae dextra
c. Aspek III : umur (26 tahun),
Perilaku berobat “self medication”
d. Aspek IV : Pasien memiliki kamar mandi dan jamban keluarga.
e. AspekV: derajat fungsional 2 (pasien masih dapat melakukan pekerjaan
ringan sehari-hari).

III.17 Pengelolaan Komprehensif


Promotif
Upaya promotif dilakukan dengan memberikan edukasi kepada pasien
untuk mengatasi keluhan bengkak dan nyeri pada payudara dan manajemen
ASI yang benar serta mengonsumsi makanan bergizi dan pola istirahat yang
cukup.
Preventif
Pengelolaan preventif yaitu dengan menyarankan pasien untuk melakukan
pemeriksaan kembali untuk melihat perkembangan penyakit mastitis.
Kuratif
Upaya kuratif dilakukan dengan pemberian amoxiciline 500 mg dan
paracetamol 500 mg kepada pasien.
Rehabilitatif
Pengelolaan rehabilitatif ditujukan untuk kondisi pasien yang sedang
menyusui baik dari sisi fisik maupun psikis. Dalam hal ini perlu edukasi
kepada suami dan keluarga untuk memberikan dukungan dan membantu
pasien mempersiapkan mental dan jasmani dalam mengurus anak di usia
muda serta mengembalikan kondisi pasien sehingga dapat beraktivitas
seperti sebelumnya.

III.18 Identifikasi Fungsi Keluarga


1. Fungsi Biologis
Dari wawancara dengan pasien dan melihat KTP, diperoleh
keterangan bahwa pasien berusia diatas 18 tahun sehingga wanita usia
subur.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama suami. Pasien tidak bekerja, hanya
mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga. Suaminya bekerja sebagai
buruh. Pasien mempunyai kepribadian yang cukup terbuka, tidak cepat
tersinggung, dan ramah terhadap orang lain. Bila ada masalah dalam
rumah tangga, dibicarakan dan dirundingkan berdua dengan suami tanpa
campur tangan pihak lain.
3. Fungsi Ekonomi
Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh suaminya.
Pendapatan suami perbulan kurang lebih Rp. 2.000.000. Uang tersebut
dipakai untuk kebutuhan rumah tangga seperti listrik dan makan, sisanya
ditabung untuk biaya pendidikan anak. Pasien mempunyai kartu BPJS
agar persalinannya yang sekarang tidak menggunakan biaya pribadi.
4. Fungsi Pendidikan
Pasien bersekolah sampai SMP.

5. Fungsi Religius
Pasien sejak kecil menganut agama Islam, suami juga menganut
agama yang sama dan taat beribadah.
6. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien dan keluarga tinggal di Dusun Kleben Desa Tanjung,
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Komunikasi pasien dengan
tetangga baik. Pasien aktif dalam kegiatan di lingkungan dengan tetangga
sekitar, seperti arisan, pengajian yang diadakan oleh ibu-ibu di
lingkungan tempat tinggalnya.
7. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Pasien menerima kondisi penyakit pasien saat ini dan tetap mencoba
menyusui anak kedua dengan ASI

III.19 Pola Makan Keluarga


Frekuensi makan rata-rata 3x sehari. Penderita biasanya makan di rumah.
Jenis makanan dalam keluarga ini cukup bervariasi. Variasi makanan sebagai
berikut: nasi, lauk (tahu, tempe, ikan, telur), sayur hijau, dll, air minum biasanya
air putih atau teh. Pasien mengkonsumsi ayam, kira-kira seminggu/dua minggu
sekali. Pasien dan keluarga mengaku jarang mengkonsumsi susu.

III.20 Perilaku Kesehatan Keluarga


Pasien seorang ibu rumah tangga yang pekerjaan sehari-harinya mengurus
pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, dan membersihkan
rumah. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan adalah
mengobati sendiri dengan obat warung, apabila tidak sembuh maka baru
diperiksakan ke bidan desa atau Puskesmas, pembiayaan dengan BPJS. Apabila
ada waktu luang, keluarga hanya menghabiskan waktu bersama berkumpul di
rumah, ataupun ke rumah saudara yang tinggal di desa tersebut, sesekali rekreasi
dan olahraga. Pasien dan keluarga tidak memiliki hobi khusus.
III.21 Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
1. Faktor Perilaku
Pasien seorang ibu rumah tangga yang pekerjaan sehari-harinya
mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian
dan membersihkan rumah. Pasien tidak pernah melakukan olahraga.
Setiap hari pasien mengkonsumsi makanan yang diolah sendiri sebanyak
3 kali/ hari. Jika keluar rumah selalu menggunakan alas kaki jika
berpergian. Pasien sering menggunakan kendaraan bermotor seperti
motor. Pasien tidak merokok.
Keluarga yang tinggal serumah mengkonsumsi makanan yang
dimasak dirumah. Jika ada anggota keluarga yang sakit, pasien dan
keluarga langsung berobat ke bidan desa atau Puskesmas. Pasien dan
keluarga sudah menjadi peserta BPJS. Pasien aktif dalam ikut serta
kegiatan Posyandu dan aktivitas sosial seperti arisan maupun pertemuan
RT.
2. Faktor Lingkungan
Tinggal dalam lingkungan yang tidak terlalu padat penduduk. Atap
rumah belum memiliki langit-langit, dinding terbuat dari batu bata yang
sudah diplester dan dicat. Lantai rumah sudah diberi ubin. Kebersihan di
dalam rumah cukup baik. Pencahayaan dan sirkulasi di dalam rumah
baik. Sumber air minum berasal dari mata air yang kemudian dimasak.
Rumah memiliki kamar mandi dan jamban sendiri. Pasien mandi dan
buang air besar menggunakan kamar mandi dan jamban sendiri. Sampah
dibuang ke kebun lalu dibakar dan terkadang dibuang ke sungai, tidak
tersedianya tempat pembuangan sampah di luar rumah.
3. Faktor sarana pelayanan kesehatan
Terdapat Puskesmas Muntilan I yang berjarak ±2 km, waktu
perjalanan yang ditempuh dengan kendaraan sekitar 10 menit. Bidan desa
terdekat berjarak sekitar 1 km dari rumah.
4. Faktor keturunan
Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat alergi, riwayat diabetes
mellitus, hipertensi, dan sakit jantung.
III.22 Diagram Realita yng ada pada Keluarga

Genetik IRT 26 thn mastitis mammae dextra


Keluhan yang sama pada saat anak ke1

Yankes Status Lingkungan


Kesehatan
Puskesmas Muntilan I 1 km Dinding permanen, ventilasi kamar
Bidan desa 1 km kurang, memiliki kamar mandi dan
Perilaku jamban keluarga, kebersihan dapur
kurang baik, tidak memiliki langit-langit
Pasien terkadang takut menyusui anak atap.
karena payudara terasa perih dan nyeri

Gambar 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Keluarga

III.23 Pembinaan dan Hasil Kegiatan


Tabel 4. Pembinaan dan Hasil Kegiatan

Keluarga
Tanggal Kegiatan yang dilakukan Hasil Kegiatan
yang terlibat
Melakukan anamnesis dan
Pasien dan Mendapatkan diagnosis kerja
27 Juli 2018 pemeriksaan fisik kepada pasien
suami pasien dan penyebab
di rumah pasien
 Memberikan penjelasan Pasien  Pasien dapat memahami
kepada pasien dan keluarga penjelasan yang diberikan
pasien mengenai penyakit
mastitis , faktor resiko dan
cara pencegahan.

 Menganjurkan agar  Pasien menyetujui


mengkonsumsi makanan yang mengkonsumsi makanan
bergizi yang bergizi

 Menganjurkan kepada pasien  Pasien memahami dan


agar menjaga higiene sanitasi setuju untuk menjaga
dan kesehatan pribadi higiene sanitasi dan
kesehatan pribadi

 Edukasi pasien agar teratur  Pasien memahami tentang


melakukan pemijatan dan pemijatan dan kompres
kompres pada payudara dan pada payudara dan
manajemen laktasi yang benar manajemen laktasi yang
benar

III.24 Kesimpulan Pembinaan Keluarga


a. Tingkat pemahaman:
Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik.
b. Faktor pendukung :
- Penderita dan keluarga mau menerima informasi yang diberikan, merasa
ingin tahu, dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan
tentang penyakit mastitis dan manajemen ASI.
- Keluarga yang kooperatif dan adanya keinginan untuk hidup sehat.
c. Faktor penyulit : -
d. Indikator keberhasilan : pasien mengetahui risiko bila tidak dilakukan
pengobatan dan pencegahan mastitis lebih lanjut terhadap kesehatan
pasien,

Anda mungkin juga menyukai