Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Kegiatan

Berdasarkan hasil kajian dari Feasibility Studi Pengembangan Sarana dan Prasarana
Wisata Alam di Pulau Handeuleum dan Legon Pakis yang akan dilaksakan dapat
disimpulkan :
1. Dari segi lokasi, Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Alam di Pulau
Handeuleum dan Legon Pakis di lokasi tersebut sangat representatif karena
sangat menguntungkan baik dari segi aksesibilitas, posisi lokasi tanah, maupun
kontur tanahnya.
2. Biaya Investasi yang dibutuhkan untuk membangun Pengembangan Sarana dan
Prasarana Wisata Alam di Pulau Handeuleum dan Legon Pakis ini adalah
sebesar Rp. 17.153.347.000 (Tujuh belas milyar seratus lima puluh tiga juta tiga
ratus empat puluh tujuh ribu rupiah),
3. Dari Analisa aspek sosial ekonomi dan lingkungan menunjukan bahwa
Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Alam di Pulau Handeuleum dan
Legon Pakis dengan penanganan yang tepat dapat berdampak positif terhadap
sosial ekonomi dan lingkungan sekitar.
4. Kawasan wisata alam Pulau Handeuleum dan Legon Pakis menyimpan potensi
objek ekowisata berupa keindahan panorama alam, keragaman jenis flora
seperti hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan hujan,
padang rumput dan fauna yaitu satwa endemik penting dan merupakan jenis
langka yang sangat perlu dilindungi antara lain Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus), owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aygula), dan Ajag
(Cuon alpinus javanicus). Selain itu terdapat pula Jenis-jenis mamalia lainnya
yang terdapat di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah dari jenis
mamalia ungulata seperti Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis),
Babi hutan (Sus scrofa); mamalia predator seperti Anjing hutan, macan tutul
(Panthera pardus), Muncak (Muntiacus muntjak); mamalia kecil seperti bajing
tanah, kalong, trenggiling dan Jelarang (Ratufa bicolor) ; jenis primata seperti
Monyet ekor panjang, lutung, kukang dan surili. Satwa liar reptil dan amphibi
darat lain adalah ular sanca kembang (Phyton reticulatus), dan dua jenis buaya

Feasibility Study Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Alam di P. Handeulem dan Legon Pakis 34
muara (Crocodilus phorosus), Biawak (Varanus salvator), Penyu hijau (Chelonia
mydas).
5. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan potensi ekowisata pada kawasan wisata
alam Pulau Handeuleum dan Legon Pakis dapat diketahui bahwa kawasan
tersebut layak untuk dikembangkan dengan tingkat kelayakan yang dinyatakan
berdasarkan kriteria kelayakan setiap kelas yang menunjukan bahwa dari 4
kelas hanya 1 kelas yang dinyatakan layak yaitu dayatarik dengan nilai 960.
Untuk akomodasi belum layak total nilai 90, kelas askesibilitas dan sarana
prasarana tidak layak point 325 dan 80 dengan pengecualian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pekerjaan yang di peroleh maka disarankan bahwa :


1. Perlunya pengadaan/pembangunan fasilitas berupa sarana infrastruktur dan akomodasi
di Pulau Handeuleum dan Legon Pakis untuk menunjang pengembangan wisata di kedua
lokasi tersebut, antara lain :
a. Pulau Handeleum
Sarana dan prasarana yang telah ada di Pulau Handeuleum dan sekitarnya dalam
rangka menunjang kegiatan Wisata alam yaitu (dermaga, pesanggrahan
tamu/wisama tamu, kantor resort, MCK, Jukung/ Cano )
Berdasarkan hasil analisa kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan, fasilitas
tersebut masih perlu penambahan dan perubahan atas fasilitas yang ada disesuaikan
dengan prioritas dan kebutuhan terkini, di antaranya :
Pesangrahan Tamu;
Gazebo;
Menara Pemantau;
Mangrove tracking;
Wisma panggung;
Dermaga;
Main Sign;

b. Legon Pakis
Sarana dan prasarana yang telah ada di Legon Pakis dan sekitarnya dalam rangka
menunjang kegiatan wisata alam yaitu (kantor resort Legon Pakis, areal JRSCA )

Feasibility Study Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Alam di P. Handeulem dan Legon Pakis 35
Berdasarkan hasil analisa kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan, fasilitas
tersebut masih perlu penambahan dan perubahan atas fasilitas yang ada disesuaikan
dengan prioritas dan kebutuhan terkini, di antaranya :
Gerbang edu conservation center;
Kantor SPTN II Handeuleum
Rumah Jabatan KSPTN II Handeuleum
Gerbang bumi perkemahan, sarana dan prasaran pendukungnya;
Gedung Serbaguna;
Musholla;
Pos jaga
Dapur umum
Gedung Informasi
Toilet
Gazebo
Area Parkir
Area Arboretum
Stasiun Riset
Barak
Dermaga
Tracking Sepeda
Tempat Parkir Sepeda
Shelter
Shelter + Toilet
2. Pengembangan terhadap kawasan wisata alam Pulau Handeuleum dan Legon Pakis
sangat diperlukan karena kawasan tersebut berpotensi untuk mendatangkan rupiah dan
berpotensi untuk terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
3. Peran aktif Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam pengadaan sarana infrastruktur
berupa pembangunan atau perbaikan jalan menuju kawasan Taman Nasional Ujung
Kulon.
4. Peran serta Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Organda dalam hal penambahan
armada menuju kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
5. Peran serta Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam hal ini adalah pemasangan alat
bantu informasi atau penunjuk arah yang jelas menuju kawasan Taman Nasional Ujung
Kulon.
6. Peran aktif Balai Taman Nasional Ujung Kulon dalam hal informasi dan komunikasi
publik tentang pentingnya kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
7. Dalam hal pembangunan/penambahan infrastruktur harus lebih memperhatikan
kawasan Taman Nasional Ujung Kulon agar kelestarian kawasan tetap terjaga.

Feasibility Study Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Alam di P. Handeulem dan Legon Pakis 36

Anda mungkin juga menyukai