Anda di halaman 1dari 7

Memahami bahasa tubuh burung

29/11/2012 pukul 12:54 Aries Munandi ARTIKEL BURUNG, KABAR BURUNG


Ada sebuah artikel menarik di birdnways.com yang perlu saya sharing di sini. Judulnya sama seperti judul
posting ini, yaitu memahami bahasa tubuh burung. Artikel ini memang ditujukan kepada penggemar
burung paruh bengkok (parrot), seperti lovebird, kakatua, nuri, cockatiel, dan beo, tetapi sebagian bisa
juga berlaku untuk beberapa spesies burung lainnya.
Lihat di sini: Panduan awal ternak burung lovebird dan perawatannya...

Salah satu aspek terpenting dalam menciptakan dan memelihara


hubungan baik dengan burung peliharaan adalah memahami vokalisasi atau kemampuan vokal burung,
juga bahasa tubuh burung.
Burung belajar berkomunikasi dengan manusia melalui suara, perilaku, dan tindakan. Dengan
menggunakan bahasa tubuhnya, burung memberitahu kita bahwa mereka bahagia, ketakutan, sakit,
lapar, lelah, marah, atau ingin dimanja.
Kemampuan komunikasi merupakan unsur penting dalam setiap hubungan. Itu berarti pemilik burung
pun harus belajar untuk menafsirkan makna dari suara dan perilaku mereka, agar kita mampu
menjinakkan, melatih, dan memberikan perawatan terbaik.

Maaf menyela: Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Meski setiap burung berbeda karakter dan perilakunya, di sini penulis menemukan kesamaan umum
dalam mengartikan tindakan dan perilaku burung secara mendasar. Ok, apabila burung menunjukan
perilaku di bawah ini, pastikan bahwa ia sedang mencoba berkomunikasi dengan Anda atau merespon
Anda selaku pemiliknya.

Mengedipkan atau melebarkan pupil mata


Burung yang terlihat mengedipkan matanya (pupil mata melebar) bisa menjadi tanda agresi,
kegembiraan, atau sedang gelisah (stress). Coba perhatikan perilaku lain yang menyertai kedipan mata
tersebut.
Dalam beberapa hal, burung menunjukan perilaku agresif tambahan seperti ekor yang berputar. Bisa jadi
itu merupakan tingkah burung, yang kalau dalam bahasa manusia kira-kira “pergi kau!’ atau “mundur!”.
Jika Anda tetap mendekatinya, mungkin yang terjadi adalah Anda akan digigit atau dipatuk olehnya. Sikap
ini juga bisa ditunjukannya kepada sesama burung atau hewan lain yang ada di dekatnya.

Menyalak
Istilah menyalak di sini adalah kicauan yang sangat keras, melebihi kicauan sehari-hari. Burung biasanya
akan menyalak untuk menunjukan kegembiraannya. Kalau burung menyalak di dekat teman-teman
sesama burung, misalnya di kandang penangkaran, itu menunjukkan keceriannya mampu mendominasi
penghuni lainnya di dalam kandang tersebut.
Cobalah Anda sering mengajak burung bermain-main. Biasanya ia akan mengeluarkan suara dengan
intonasi lebih keras daripada biasanya. Itu pertanda burung senang, tetapi kalau tidak ada perubahan,
berarti burung belum terlalu familiar dengan kita.

Menggeram
Tengara ini mirip dengan kedipan mata dan/atau melebarkan pupil matanya, yaitu menunjukkan sikap
agresi. Jika Anda melihat burung bersuara seperti menggeram, terkadang disertai dengan melebarkan
pupil mata dan menegakkan bulu di leher bagian atas (tengkuk), atau menegakkan jambulnya
(ngejambul), biasanya burung sedang tidak ingin didekati. Dalam kasus ini, sebaiknya Anda  segera
mundur. Tunggu dulu sampai burung tenang, jangan melakukan kontak apapun.

Mendengkur
Suara burung mendengkur mirip dengan suara menggeram, tapi biasanya tidak disertai dengan
melebarkan pupil mata. Burung biasanya dalam kondisi santai, pertanda ia sedang menunjukjan
kepuasannya.

Suara “klik” pada lidahnya


Suara “klik” yang cepat dari lidah burung diyakini sebagai tengara bahwa burung ingin berkata: “aku aku
tidak akan menyakiti Anda” atau “aku burung baik-baik”.  Intinya, ia ingin menegaskan dirinya dalam
kondisi ramah. Perilaku ini sering terlihat pada kakatua dan cockatiel.
Suara “klik” dari paruhnya
Suara “klik” dari dalam paruhnya yang terdengar tajam merupakan pertanda burung merasa terancam,
atau ingin melindungi benda tertentu, atau ingin menjaga wilayah tertentu. Sering juga disertai dengan
gerakan meregangkan lehernya, atau terkadang mengencangkan kakinya. Di alam bebas, semua perilaku
seperti itu merupakan sinyal burung sedang menjaga wilayah atau miliknya, atau sedang berusaha
mengusir penyusup. Jika didekati, kemungkinan besar Anda akan diserang dengan gigitan yang sangat
kencang.

Paruh yang beradu


Suara paruh yang beradu mirip dengan suara anak yang tidur dan giginya beradu. Hal ini terjadi karena
burung menggesekan-gesekkan rahang bawah (mandibula) yang fleksibel ke rahang atas
(maksila). Biasanya hal ini menandakan bahwa burung tersebut merasa aman dan sangat nyaman. Suara
seperti ini kerap terdengar saat burung sedang terdiam di malam hari, atau mau bobo.

Menyeka paruh
Pernah melihat burung Anda menyeka paruhnya dengan cara menggesek-gesekkan paruh ke benda di
sekitarnya, misalnya pada tenggeran, jeruji sangkar, dan cepuk pakan? Ada beberapa alasan mengapa
burung melakukan hal itu, Jika aktivitas ini dilakukan di hadapan burung lain, biasanya itu untuk
menunjukan bahwa burung lain tersebut mengganggu wilayah pribadinya.
Kalau dilakukan saat sendirian, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, burung sedang mencoba
mengusir sesuatu yang menempel di paruhnya. Misalnya, ada sisa daging jangkrik yang menempel di atas
paruhnya.
Kedua, agresi yang ditahan sehingga dilampiaskan dengan menyeka paruh pada benda atau objek lain. Hal
ini didasari pada pengamatan burung amazon yang sudah mempunai hubungan batin dengan pemiliknya.
Burung tersebut cemburu kepada istri pemiliknya, sehingga selalu menyerang / menggigit perempuan itu.
Namun begitu dikurung dalam kandang, kemudian sang amazon melihat bosnya bermesraan dengan
istrinya, maka kecemburuan itu dilampiaskannya dengan sering menyeka paruhnya untuk menunjukan
perilaku agresif yang tertahan.

Menggigit
Tidak jauh berbeda dari manusia yang semasa bayi / balita sering diberi mainan yang bisa dikunyah-kunyah
(misalnya kempong). Burung muda pun demikian, ia menyukai benda-benda yang kenyal seperti halnya
mainan yang banyak dijual di toko satwa untuk digigitinya.
Hal ini karena paruh burung muda masih dipenuhi dengan saraf. Jika menggigit benda lunak / kenyal,
mereka akan merasakan sensai dari tekstur, rasa, ketahanan benda, dan sebagainya. Dalam hal ini, burung
muda melakukan hal tersebut sekadar untuk main-main, eksperimen, juga untuk melatih kekuatan
paruhnya.
Sedangkan untuk burung dewasa /  tua, menggigit adalah salah satu upaya untuk menunjukan
ketidaksenangannya. Ia menggigit karena beberapa alasan, misalnya merasa terancam, kaget, atau
ketakutan. Bahkan burung juga bisa menggigit pasangannya jika merasa terancam atau diintimidasi.
Tetapi dalam kasus burung paruh bengkok, sebelum berpindah tangkringan ia sering menggigit
tangkringannya untuk menguji seberapa tahan benda tersebut dinaiki. Hal itu juga berlaku pada jari-jari
manusia yang akan meletakkan burung di atas tangannya. Sebelum mau bertengger di atas jari-jari atau
punggung telapak tangan kita, terkadang burung senang menggigit jari tangan kita. Jadi, kita mesti bisa
membedakan mana gigitan galak dan mana gigitan untuk bertengger.

Bersiul, menyanyi, atau berbicara


Kegiatan ini dilakukan ketika burung merasa aman dan nyaman dalam lingkungannya. Bahkan siulan dan
nyanyian (burung kicauan dan parrot), atau ucapan (khusus parrot) bisa berkali-kali dimulai dari pagi hari
hingga sore hari.

Bersin
Burung bersin untuk alasan yang sama dengan manusia saat bersin, yaitu terkena debu, iritasi
hidung, kemasukan serangga kecil, dan sebagainya. Tetapi jika bersin disertai keluarnya cairan dari
lubang hidung (nostril), berarti sudah waktunya Anda membawa burung tersebut ke dokter hewan
atau memberinya obat khusus.

Muntah
Jika dilakukan di hadapan atau di dekat manusia, biasanya burung telah memilih Anda sebagai
pasangannya, atau setidaknya sahabat. Ia ingin memberi makan Anda. Tindakan ini juga kerap
dilakukannya terhadapmainan favoritnya atau benda lain.
Burung yang sudah sejodoh pun akan menunjukan kasih sayang dengan cara memuntahkan makanannya
(meloloh). Untuk burung kicauan, muntahan burung juga mengindikasikan bahwa burung dalam
kondisi top form (siap dibawa lomba), tentu jika muntahanya kering dan berbentuk bulatan.

Menjulurkan leher
Burung yang terlihat menjulurkan lehernya menandakan ia sedang penasaran atau mencoba mengetahui
apa yang terjadi di sekitarnya. Biasanya disertai dengan pelebaran dari mata dan tubuh yang terdiam
kaku.

Kepala meliuk-liuk
Kepala yang meliuk-liuk dari sisi kanan ke sisi kiri, atau sebaliknya, merupakan gerakan fluida. Gerakan ini
muncul untuk menunjukkan kegembiraan, atau caper (cari perhatian). Mungkin anis merah yang teler juga
dalam kondisi seperti ini.

Beradu paruh dengan burung lain


Beradu paruh dengan burung lain sering dikaitkan dengan seksualitas, terutama pada kakatua dan
amazon. Pengertian beradu paruh ini tidak sama dengan cumbuan sepasang indukan pada burung
berkicau, atau menjelang berjodoh, karena dilakukan dengan gerakan yang cenderung lambat.
Sebagian ahli perburungan menganggap beradu paruh yang dilakukan dua ekor burung tidak selalu
berhubungan dengan seksualitas. Ada kalanya itu sekadar bermain-main, atau sendau-gurau saja. Jarang
sekali adu paruh berakhir dengan cedera, karena setelahnya sering diikuti dengan saling bersolek.

Menurunkan kepala
Burung yang sedang bertengger sambil menarik sayapnya, lalu menurunkan kepala sambil mengangguk-
angguk dengan sedikit membungkuk ke depan, menggetarkan sayapnya seperti siap terbang, adalah ciri
umum dari burung yang sedang mencari perhatian. Seringkali pula dia langsung terbang ke arah
pemiliknya, jika sang pemilik terlihat acuh beibeh tidak menanggapi.

Paruh terbuka dan terengah-engah


Burung akan terengah-engah dengan paruh terbuka apabila mengalami panas berlebihan
(over-heated) dan merasa merasa nyaman. Biasanya dialami oleh burung yang dijemur terlalu
lama atau terkena terik sinar matahari.

Bersolek
Bersolek adalah aktivitas burung untuk menjaga bulu-bulunya agar selalu dalam kondisi prima. Biasanya
burung akan menarik bulu dari ujung ke ujung untuk meluruskannya. Beberapa burung memiliki kelenjar
minyak pada pangkal ekornya. Minyak inilah yang digunakan untuk merapikan bulu-bulu, ya Anda
menggunakan minyak rambut. Dengan demikian, bulu terlihat berkilau dan anti-air.

Sayap terkulai
Burung yang sehabis mandi akan menurunkan sayapnya untuk dikeringkan,. Tetapi jika sayap terkulai
tanpa ada aktivitas apapun, berarti burung merasa kepanasan, sehinga dia mencoba mendinginkan suhu
tubuhnya dengan cara menurunkan sayapnya. Tetapi apabila bulu-bulunya meregang, dengan sayap
terkulai, awas… itu menandakan burung sedang sakit.

Memutar sayap
Ini adalah tanda burung mengalami gangguan dan tidak merasa senang. Penyebab lainnya, mungkin ada
salah satu bulu yang terbalik, sehingga ia mencoba meluruskan kembali dengan memutar sayapnya.
Sayap dan tubuh bergetar
Sayap bergetar menunjukkan rasa takut, gelisah, stres, atau tidak percaya diri. Burung yang
menunjukan perilaku ini harus dirawat dengan lembut. Jika burung paruh bengkok, yang rata-rata
memiliki intregitas tinggi, maka ajaklah bicara dengan lembut. Ini menjadi obat mujarab untuk
menumbuhkan kepercayaan burung terhadap pemiliknya. Pada kasus lain, biasanya sayap dan tubuh
bergetar merupakan upaya burung untuk beradaptasi dengan perubahan suhu.

Mengepakkan sayap
Burung yang mengepakkan sayap, terkadang disertai dengan mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi,
merupakan salah satu exercise atau latihan olahraga untuk melatih otot sayapnya sebelum digunakan
untuk terbang jauh.
Pada beberapa burung, ini bisa juga pertanda bahwa burung sedang memberi peringatan kepada warga
burung lainnya, bahwa dialah penguasa yang sedang melindungi wilayahnya. Burung yang mengabaikan
peringatan ini akan dikejar-kejar dengan paruh terbuka dan bakal digigit.

Tampilan perilaku
Beberapa burung sering terlihat mengacak-acak bulu di kepala, mengipasi ekor, merentangkan sayap, dan
berjalan mondar-mandir. Hal ini sering dijumpai pada burung amazon, kakatua, serta burung paruh
bengkok lainnya. Terkadang ada juga yang disertai dengan gerakan melebarkan pupil mata, anggukan
kepala, dan teriakan keras sambil ngejambul (jika burung tersebut punya jambul).
Semua perilaku seperti di atas biasanya untuk menarik perhatian pasangannya, atau sebagai pertunjukan
bahwa dialah penguasa wilayah teritorial. Kalau Anda melihat burung yang berlaku seperti ini, sebaiknya
jangan mendekatinya dulu karena bisa menghasilkan gigitan yang sangat parah.

Cara berjalan
 Jika burung berjalan menghampiri manusia atau burung lain sambil menundukkan kepala,
ini menandakan perilaku agresif yang dirancang untuk menakuti burung lain untuk segera pergi.
 Jika berjalan menghampiri manusia atau burung lain dengan kepala ke atas, ini menandakan
ia senang dengan kehadiran mereka, dan bisa diartikan sebagai ajakan untuk bermain-main.

Ekor yang terombang-ambing


Ekor yang terlihat seperti terombang-ambing tidak selalu merupakan tanda terserang penyakit. Beberapa
burung memiliki gerakan ekor seperti itu saat bicara atau bernyanyi. Tapi jika gerakan itu dilakukan saat
bernafas, itu menjadi pertanda bahwa burung sedang sakit.

Mengibaskan ekor
Perilaku ini sering dimaknai sebagai indikator agresi, di mana burung sedang menunjukkan
ketidaksenangannya. Seekor burung biasanya mengibaskan ekornya dengan cepat, karena sedang kesal
dan marah.

Ekor bergoyang-goyang
Ini merupakan tanda kepuasan dan kebahagiaan seekor burung, terutama jika melihat pemilik yang
disenanginya datang.

Meregangkan tubuhnya
Seperti manusia, burung pun butuh peregangan untuk meredakan ketegangan. Hal ini sangat penting,
karena mereka menghabiskan begitu banyak waktu melalui kedua kakinya sebagai penyangga. Burung
akan meregangkan satu kaki dan sayap yang berlawanan pada saat yang sama, untuk meningkatkan
sirkulasi dan otot dan menyegarkan.
Begitulah ulasan yang panjang dan unik menganai bagaimana kita memahami bahasa tubuh burung. Siapa
tahu ada di antara Anda yang ternyata burungnya menunjukkan perilaku demikian. Jadi, tinggal ambil
kesimpulan saja apa yang terjadi atau diinginkan burung.
Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.

Anda mungkin juga menyukai