Anda di halaman 1dari 4

8 Filosofi Burung Elang yang Bisa Kamu Jadikan

Pedoman Hidup
om/Ray Hennessy
Jika dalam dunia manusia, kita mengenal banyak sekali tokoh-tokoh inspiratif. Sebut saja
Mahatma Gandhi salah satu contohnya. Tapi inspirasi tidak selalu bisa kita pelajari dari manusia
saja lho. Dalam dunia fauna, banyak sekali perilaku yang bisa kita ambil sebagai hikmah dalam
menjalani kehidupan.

Seperti elang sang raja unggas. Elang memang sering kita temui sebagai simbol atau lambang
negara maupun organisasi militer. Hal itu bukan tanpa alasan lho guys. Biar gak penasaran, baca
deh delapan filosofi sosok elang dan kehidupannya.

Fokus pada tujuan


unsplash.com/Ray Hennessy

Kalian tentu sudah tahu bahwa elang memiliki pandangan yang sangat tajam. Dalam membidik
mangsa, bahkan burung elang bisa melakukannya dari jarak puluhan kilometer. Kemampuan
berburu elang juga didukung oleh kecepatan terbangnya yang mampu mencapai kecepatan 300
kilometer tiap jamnya. Jauh lebih cepat dari pacuan mobil lho guys! Itulah sebabnya elang
termasuk kelompok hewan yang hampir selalu berhasil dalam hal berburu.

Kemampuan elang dalam berburu ini juga sekaligus bermakna untuk selalu fokus dalam
menjalankan kehidupan. Fokus pada tujuan-tujuan yang ingin kita capai dengan mengerahkan
segala kemampuan terbaik kita. Anggaplah bahwa tujuan akhir kita adalah sang mangsa bagi
burung elang. Kerahkan usaha terbaikmu ya untuk mencapai mimpi itu!

Tingkatkan potensi diri


pexels.com

Tahukah kalian bahwa elang terbang jauh lebih tinggi dibanding unggas-unggas lainnya? Elang
suka terbang lebih tinggi karena semakin tinggi ia terbang, maka semakin kencang pergerakan
angin yang ia dapatkan. Apa sih hubungannya? Meski rata-rata unggas lainnya justru
menghindari hembusan angin kencang saat terbang, elang justru sebaliknya. Elang justru
mencari angin kencang untuk mengistirahatkan sejenak sayapnya dari gerakan mengepak.

Selain terbang tinggi, elang juga suka tinggal di tempat-tempat tinggi seperti puncak pohon di
daerah pegunungan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari serangan atau gangguan dari
hewan-hewan lainnya guys.

Elang yang tak takut akan ketinggian ini bisa dimaknai sebagai proses perkembangan diri dalam
kehidupan nih guys. Jangan merasa takut untuk selalu memperbaiki diri menjadi pribadi yang
lebih baik. Jangan merasa lelah untuk berusaha mencapai hal-hal yang lebih baik dari
sebelumnya.
Berkawan dengan badai
unsplash.com/Julia Revitt

Sejalan dengan kesukaan elang terbang tinggi bersama angin kencang, elang juga punya
kebiasaan yang berbeda dari hewan lainnya nih guys. Elang suka mencari angin badai disaat
hewan lain justru menghindari terjangan badai. Lho, kenapa bisa begitu ya?

Alasannya adalah angin. Badai tentu memiliki hembusan angin yang lebih kencang dan hal ini
sangat sesuai dengan kesukaan elang. Memanfaatkan hembusan angin untuk terbang lebih tinggi,
mengistirahatkan kepakan sayapnya. Elang bukanlah sosok burung yang menghindari
badai guys, tapi justru menanti datangnya angin badai dan cenderung mencari lokasi keberadaan
angin badai. Unik kan?

Dalam hidup, seharusnya kita juga mampu berkawan dengan masalah yang bisa kita alokasikan
dengan badai yang harus ditaklukkan oleh elang. Bukan hanya bersikap tenang dalam
menghadapi masalah, tapi juga menggali potensi positif di balik suatu masalah.

Berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri


unsplash.com/Jan Sola SB

Pernahkah kalian melihat elang terbang dalam kawanan atau kelompok besar? Tentu tidak. Elang
bukanlah tipe unggas yang suka terbang dalam kelompok. Elang cenderung lebih suka terbang
sendiri. Hal ini terkait dengan tujuannya dalam berburu. Elang lebih bisa memfokuskan daya
penglihatannya jika terbang sendiri dibandingkan dengan terbang secara berkelompok.

Kesendirian elang dalam terbang ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi
yang mandiri. Baik dalam kondisi senang ataupun susah. Bukan dalam artian menjadi pribadi
anti sosial ya guys. Sendiri disini dalam arti mandiri dan mampu menjalani kehidupan dengan
kemampuan diri sendiri serta tidak menyusahkan orang lain.

Tinggalkan hal-hal buruk


youtube.com/Wild Animal Documentary

Kalian tahu kan bahwa ada hewan-hewan tertentu yang gemar mengkonsumsi bangkai? Seperti
beberapa spesies burung hering, burung gagak, singa, ular, dan komodo. Hewan pemangsa
bangkai tidak hanya berburu bangkai, tetapi juga menyimpan hasil buruan mereka dalam kondisi
membusuk untuk kemudian dikonsumsi kembali.

Kira-kira bagaimana dengan elang? Elang sama sekali tidak pernah mengkonsumsi bangkai.
Elang selalu berburu hewan-hewan untuk dikonsumsi dalam kondisi segar. Lalu apa filosofinya?
Dalam berkehidupan, kita seharusnya selalu meninggalkan hal-hal yang tidak baik dan
berpotensi menjadi racun bagi diri kita sendiri. Apabila kita menerapkan kebaikan-kebaikan
dalam hidup, yakinlah bahwa hasil yang kita peroleh pun juga sama baiknya.
Keluar dari zona nyaman
pexels.com/Pixabay

Elang adalah penerbang yang hebat. Kemampuan itu tidak lahir dengan sendirinya lho guys.
Induk elang melatih anak-anaknya dengan cara-cara yang cukup ekstrim. Induk elang melatih
anak-anaknya untuk terbang bahkan sejak usia dua atau tiga bulan. Induk elang akan sedikit
demi sedikit melepas komponen sarang tempat anak-anaknya berlindung lho. Tujuannya adalah
agar si anak tidak benar-benar merasa nyaman berada dalam sarang dan segera keluar sarang
untuk belajar terbang.

Tidak berhenti sampai disitu, induk elang juga sengaja memberikan makan kepada anaknya
dengan sedikit metode pancingan. Induk elang akan mengigit makanan di paruhnya sembari
terbang berkeliling di sekitar sarang. Induk elang mendorong anak-anaknya untuk sedikit
bergerak keluar sarang. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk segera membuat anak-
anaknya berani keluar dari nyamannya sarang yang mereka tinggali.

Dorongan-dorongan untuk keluar dari zona nyaman seperti dalam kehidupan sang elang ini
sangat patut untuk kita contoh kan guys? Demi kebaikan diri sendiri juga kok.

Setia
pexels.com/Dale Cunning

Elang juga terkenal sebagai salah satu hewan yang setia kepada pasangan lho guys! Khususnya
untuk jenis elang botak yang merupakan simbol negara Amerika Serikat. Sebanyak 80% hingga
90% burung elang bisa tetap setia kepada pasangannya lho bahkan hingga akhir hayatnya.

Tuh, elang aja setia, masa sih kalian enggak bisa setia kepada pasangan kalian?

Babak kehidupan baru


https://www.youtube.com/embed/oKIlJOFuanM

Seekor elang mampu hidup hingga usia 70 tahun lho guys! Tua banget kan? Tapi usia itu tidak
dicapai dengan mudah lho. Ada cerita unik di balik usia panjang sang elang.

Pernahkah kalian mendengar istilah life begins at 40? Pepatah itu mengacu pada fase regenerasi
elang lho guys. Jadi, ketika elang mencapai usia 40 tahun, sebenarnya fisik luar elang sudah
mulai mengalami penuaan. Paruh elang mulai memanjang dan bengkok hingga mengenai
dadanya. Bulu-bulu di sekujur tubuhnya juga tumbuh lebat dan menjadi semakin berat. Kondisi
fisik elang ini otomatis membuatnya sulit untuk terbang dan berburu.

Ketika elang mengalami kondisi tersebut, elang akan berusaha terbang ke tempat tertinggi yang
bisa ia capai. Elang akan berdiam diri di sarangnya selama 150 hari. Bukan sekedar
mengasingkan diri lho! Elang harus meregenerasi tubuhnya sendiri guys. Pilihannya adalah
tersiksa atau mati.
Elang akan mulai menghantam-hantamkan paruhnya ke bebatuan hingga paruhnya terlepas
sepenuhnya. Selanjutnya, elang akan menunggu hingga paruh barunya tumbuh dengan
sendirinya. Paruh barunya yang tajam akan ia gunakan untuk mulai mencabut cakar-cakarnya
hingga terlepas sepenuhnya. Disusul juga dengan pencabutan seluruh bulu dari tubuhnya. Elang
kemudian akan menunggu hingga cakar dan bulunya kembali tumbuh dengan yang baru. Setelah
habis masa regenerasi selama 150 hari, elang akan siap kembali menjalani sisa 30 tahun
kehidupannya dengan energi dan kekuatan yang terbarukan.

Filosofinya adalah bahwa untuk mencapai suatu impian besar dalam hidup, kita memang perlu
berkorban. Pencapaian dalam hidup kita juga pasti memiliki fase-fase yang sulit dan
menyakitkan bagi diri kita. Tapi percayalah, layaknya elang, setelah kesulitan akan ada
kemudahan. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.

Sekarang kalian mungkin menjadi mengerti, kenapa beberapa tokoh besar seperti Ir. Soekarno
sering mengutip hal-hal hebat dari seekor elang. Bahkan burung elang juga dianggap sebagai
simbol kejayaan dan kebijaksanaan hingga tak jarang digunakan sebagai lambang dalam
berbagai hal. Sekarang saatnya bangkit meraih mimpi terbesar kita ya guys!

Bersiaplah menghadapi berbagai masalah demi tercapainya tujuan masing-masing. Semoga


berhasil!

Anda mungkin juga menyukai