Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN ANTARA

IKAN LELE, PINGUIN, DAN TRENGGILING


1. Ikan Lele

Ikan lele termasuk hewan pemakan segala atau omnivora, habitat ( tempat
hidup ) lele yaitu di air tawar seperti di sungai, rawa, saluran irigasi, dan lain-
lain. Lele biasanya hidup di perairan yang berlumpur. Untuk bertahan hidup
di perairan yang berlumpur maka ikan lele mempunyai beberapa ciri khusus
sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungannya. Ciri ciri khusus hewan ikan
lele dan fungsinya antara lain :

Lele mempunyai Misai di bibirnya baik bibir bagian atas maupun


bawah. Jumlah misai lele ada 8 yang terdiri dari 2 misai di bibir kanan
atas, 2 misai di bibir kiri atas, 2 misai terletak di bibir kanan bawah,
dan 2 misai yang terletak di bibir kiri bawah. Fungsi dari misai lele
yaitu sebagai alat peraba saat lele bergerak atau ketika mencari
makan sehingga dengan misai yang di dalamnya ada indra
pengecapnya ini lele mampu mengenali mangsanya walaupun
mangsanya itu bersembunyi di dalam ataupun di dasar sungai yang
berlumpur. Ata dengan kata lain fungsi misai lele adalah untuk
mendeteksi lingkungan sekitar.

Lele memiliki kulit yang licin, berlendir, dan tidak bersisik. Ciri khusus
ini fungsinya untuk memudahkan lele bergerak di dalam lumpur dan
juga dapat berfungsi mempermudah melarikan diri jika mau ditangkap
oleh manusia. Jika tubuh lele terkena sinar matahari maka tubuhnya
akan pucat dan jika lele terkejut maka tubuhnya akan berubah menjadi
warna loreng/doreng hitam putih.

Lele memiliki 7 sirip yang terdiri dari 3 sirip tunggal ( sirip punggung,
sirip dubur, dan sirip ekor ) dan 2 sirip yang saling berpasangan ( sirip
dada yang terletak di dada sebelah kanan dan kiri, sirip perut yang
terletak di perut kanan dan kiri ). Fungsi sirip ini adalah sebagai alat
bantu untuk berenang.

Dua sirip dada lele sangat keras dan runcing, sirip ini disebut patil. Patil
berfungsi sebagai alat bantu untuk bergerak, berenang, dan yang lebih
khas atau khusus lagi patil digunakan oleh lele sebagai senjata dalam
menyerang mangsanya dan untuk melindungi dari serangan musuh.
Ikan lele memiliki organ arborescent/insang tambahan/labyrinth.
Karena lele memiliki insang tambahan sehingga lele mampu bertahan
hidup di air atau lumpur yang kandungan oksigennya sedikit. Selain itu
lele juga dapat bertahan hidup di darat selama beberapa jam dengan
syarat udara di sekitarnya cukup lembap.

Memiliki mulut yang panjang/lebarnya kurang lebihseperempat dari


total panjang tubuhnya. Dengan mulut yang lebar, lele akan semakin
mdah dalam memakan mangsanya.

2. PINGUIN

Penguin mempunyai bulu yang tebal dan tumpukan lemak dibawah


kulit

Penguin adalah hewan yang hidup di daerah dingin. Meskipun demikian,


penguin tidak akan menggigil kedinginan. Penguin memiliki bulu tebal dan di
bawah kulitnya terdapat banyak lemak. Tumpukan lemak ini membuat
penguin seperti memakai baju yang berlapis-lapis. Akibatnya penguin tidak
merasa dingin meski hidup di daerah dingin. Jadi, fungsi ciri khusus pada
penguin yang berupa bulu yang tebal dan tumpukan lemak dibawah kulit
adalah untuk menahan panas tubuh agar tidak keluar sehingga penguin
tetap merasa hangat tidak kedinginan.

Penguin memiliki warna putih pada bagian dalam dan warna hitam
di bagian luar

Setiap penguin memiliki ciri khusus berupa warna putih di sebelah dalam
tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini
berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air
akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih
bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan
gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan
hewan pemangsa di atas air.

Gambar Penguin)

Penguin mempunyai sayap dan ekor yang dimodifikasi

Seperti halnya anggota kelompok burung yang lain, penguin juga


mempunyai sayap dan ekor. Namun, penguin tidak bisa menggunakan
sayapnya untuk terbang karena ukuran sayapnya terlalu kecil sehingga tidak
bisa mengangkat berat badannya. Sayap penguin dimodofikasi untuk
berenang dan mendayung di air. Di daratan pinguin menggunakan ekor dan
sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan. Untuk menghemat
energi, kadang-kadang penguin berjalan dengan kaki pendeknya atau
meluncur di salju dengan perutnya.

Penguin mempunyai selaput pada sayap dan kakinya.

Ciri khusus Penguin berikutnya adalah selaput pada sayap dan kaki. Selaput
ini berfungsi untuk membantu penguin berenang dan menyelam untuk
mencari makan dalam air. Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6
hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang
berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari
permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih
besar, yaitu penguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter
selama 20 menit. Tahukah kamu, mengapa penguin dapat menyelam dalam
air dalam waktu yang cukup lama?

Penguin mempunyai kelenjar supraorbital

Penguin biasanya menyelam dalam air laut untuk mencari makanan dan
minum. Penguin dapat meminum air laut karena memiliki kelenjar
supraorbital. Kelenjar ini berfungsi untuk menyaring kelebihan garam laut
dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat
saluran pernapasan penguin.

Penguin hidup secara berkelompok

Ciri khusus penguin bila dilihat dari cara hidupnya adalah penguin suka
hidup berkelompok sampai ratusan ribu dan saling mendekatkan diri. Hal ini
berfungsi dan bermanafaat agar tidak banyak panas yang dikeluarkan dan
terlindung dari udara dingin.

Penguin jantan mengerami telur

Seperti burung-burung yang lain, penguin bereproduksi dengan cara


bertelur. Namun, ada yang unik dari proses perkembangbiakan penguin ini.
Setelah masa kawin, biasanya penguin betina hanya bertelur satu butir.
Kemudian penguin jantanlah yang akan mengerami telurnya. Penguin
umumnya bertelur pada musim dingin sehingga pada masa itu cukup sulit
untuk mencari makanan. Maka, pergilah penguin betina mencari makanan
selama penguin jantan mengerami telur. Demikian penjelasan singkat
tentang ciri khusus Penguin dan fungsinya, semoga bermanfaat.
3. Trenggling

1. Trenggiling kerap dipersamakan dengan pemakan semut ataupun dengan


armadillo, padahal antara ketiganya tidaklah sama. Antara 3 hewan itu,
masing-masing memiliki ciri khusus tersendiri. Namun, memang ada
persamaan, contohnya antara armadillo dan trenggiling, mereka sama-sama
memiliki pelindung pada tubuhnya yang terbuat dari bahan yang sangat
keras. Sedangkan antara trenggiling dan pemakan semut, keduanya sama-
sama melahap semut dengan lidah panjangnya sebagai salah satu makanan
utamanya.

2. Tubuh bagian atas Trenggiling dilapisi dengan sisik, namun tubuh


bagian bawahnya tidak dilapisi sisik, melainkan dilapisi bulu yang jarang.

3. Untuk Trenggiling yang berasal dari Asia, mereka memiliki bulu yang
cukup tebal di antara sisik-sisik yang ada di tubuhnya. Sementara
Trenggiling yang berasal dari Afrika tidak memiliki bulu di antara sisik-
sisiknya.

4. Trenggiling akan membentuk tubuhnya menjadi seperti bola saat


dirinya merasa ada ancaman mendekat. Saat seperti itu, Trengiling akan
mengeluarkan bau-bauan yang tidak sedap layaknya seekor sigung. Bahkan,
seekor singa ataupun harimau tidak mampu membuka bola Trenggiling untuk
memangsanya.
5. Sisik-sisik yang menempel di tubuh Trenggiling terus tumbuh sepanjang
hidup mereka, layaknya rambut manusia.

6. Sisik Trenggiling terbuat dari keratin, seperti halnya rambut dan juga
kuku manusia.

7. Sisik-sisik Trenggiling tersusun menumpuk ke bawah.

8. Kepala Trenggiling berukuran kecil, berbentuk kerucut, dengan rahang


yang tanpa gigi. Namun, Trenggiling memiliki lidah yang sangat panjang,
berotot dan lengket yang sangat berguna untuk meraih semut ataupun
rayap yang kerap berada di lubang dengan kedalaman yang cukup dalam.

9. Dalam taksonomi, kerabat dekat Trenggiling bukanlah pemakan semut,


melainkan hewan Karnivora. Hal itu menjadi aneh, karena Trenggiling tidak
punya gigi sama sekali layaknya para pemakan daging. Trenggiling tidak
mengoyak atau mencabik daging makanannya, tetapi mereka langsung
melahapnya tanpa dikoyak. Menurut penelitian, evolusi pemakan semut
yang bersisik dengan hewan karnivora terjadi lebih dari 70 juta tahun yang
lalu. Hal tersebut menjadikan Trenggiling, dalam taksonomi, sebagai hewan
yang unik yang ada di Bumi.

10. Trenggiling mempunyai penglihatan yang payah. Oleh karena itu,


dalam mencari sarang semut dan rayap, Trenggiling menggunakan indera
penciuman mereka.

11. Kaki/lengan Trenggiling sangat kokoh, sehingga bisa dikatakan


bahwa kaki/lengan mereka sangat beradaptasi sesuai dengan fungsinya
untuk menggali dan mencari makanan.

12. Masing-masing kakinya memiliki lima jari. Kaki depannya memiliki jari
yang 3 di antaranya memiliki kuku yang lebih panjang dibandingkan 2
lainnya. Kuku yang lebih panjang itu memiliki peran dalam menggali tanah
dan menghancurkan sarang rayap dan semut, serta dalam menggali tanah
untuk Trenggiling tidur.

13. Trenggiling bisa berdiri dengan menggunakan kaki belakangnya untuk


mengendus-endus udara.

14. Trenggiling juga mampu berenang dan secara mengejutkan mereka


juga bisa berlari cepat.

15. Tidak semua Trenggiling berada di tanah, ada jenis Trenggiling


yang suka memanjat pohon dan bergelantungan di sana. Jenis
Trenggiling Afrika yang secara total berada di daratan adalah jenis Smutsia
temminckii dan Smutsia gigantea, sedangkan yang bisa memanjat pohon
dan bergelantungan di sana adalah Manis tricuspis dan Manis tetradactyla.
Ciri khusus Trenggiling yang bisa memanjat dan bergelantungan di pohon
adalah ukuran tubuhnya yang relatif lebih kecil dan memiliki ekor yang
cukup panjang.

16. Trenggiling merupakan binatang soliter, tidak berkelompok. Di siang


hari dia tidur di dalam liang yang digali olehnya, baru pada malam hari
dirinya keluar aktif mencari makan. Dan, untuk keperluannya itu, Trenggiling
mengandalkan penciumannya yang tajam.

Anda mungkin juga menyukai