Anda di halaman 1dari 11

MEEE VET TELUSURI

Memberi yang terbaik

Platipus:
Mamalia yang
Bertelur

Mei 19, 2012

BERBAGI

Hewan mamalia
merupakan hewan
Label
menyusui yang
umumnya salah satu Artikel
tahapan
perkembangbiakanya
dengan cara
melahirkan. Namun
tahukah kamu tentang
mamalia yang
bertelur?? 

Platipus
(Ornithorhynchus
anatinus) merupakan
salah satu hewan
mamalia yang
bereproduksi dengan
cara bertelur. Hewan
ini termasuk dalam

golongan monotremata
atau hewan mamlia
yang bertelur. Hewan
asli Australia ini
merupakan hewan
yang sangat unik.
  Hewan ini memili
paruh seperi bebek
serta kaki yang
berselaput. 

Hewan ini termasuk


dalam kingdom
Animalia, Filum
Chordata, Kelas
  Mammalia, Ordo
Monotremata, Famili
Ornithorhynchidae
dan Genus
Ornithorhynchus.
Platipus merupakan
salah satu hewan
langka yang hanya
terdapat di daerah
Australia yaitu
dibagian Tasmania,
Victoria, New South
Wales dan Queensland.

Platipus merupakan
hewan nocturnal dan
memili sifat semi-
k ik i i
akuatik.   Hewan ini
akan menghabiskan
sebagian waktunya di
dalam air untuk
mencari makanan.
Makanan utamanya

ialah ikan kecil, cacing,


larva serangga, dan
yabbie yang digalinya
atau ia tangkap pada
saat berenang. Platipus
merupakan perenang
yang handal. Ketika
berenang, platipus
menutup matanya
rapat-rapat dan
menyerahkan sisanya
kepada indra lainnya.
Keempat kaki platipus
berselaput. Ketika ia
berenang, ia
mengayuh dengan
menggunakan kedua
kaki depannya. Dan
untuk menjaga
keseimbangan
tubuhnya digunakan
ekornya dan kedua
kaki belakangnya.
Ekor platipus
berbentukseperti  ekor
ikan yang akan
membantu nya untuk
berenang dengan
cepat.  Walaupun
platipus merupakan
mamalia yang
bernafas dengan paru-
paru namun dia
mampu bertahan
dibawah air selama 14
menit. Hewan ini
mengurangi
k b h k i
kebutuhan oksigennya
dengan merendahkan
denyut jantungnya.

Di daratan, platipus
berjalan seperti cicak

atau hewan melata.


Ketika ada ancaman
predator seperti
serigala atau anjing
hutan, mereka akan
segera masuk ke alam
air. 

Temperatur tubuh
platipus kira-kira

32oC. Temperatur

ini lebih rendah dari

kebanyakan
Mammalia (sekitar

38oC). Berat

platipus berkisar

antara di bawah 1
kg sampai dengan

lebih dari 2 kg.

Panjang tubuhnya

sekitar 30-40 cm
dan panjang

ekornya sekitar 10-

15 cm (jantan) dan
8-13 cm (betina).

Platipus jantan lebih


Platipus jantan lebih

besar hingga 3x

betinanya.

Bentuk tubuhnya
sendiri cukup unik,
tidak punya kemiripan
dengan hewan mana
pun juga. Badannya
berbulu tebal
menyerupai beruang
kutub. Bedanya,
platipus berwarna
hitam atau kecoklatan.
Bulu ini membuat
tubuh mereka tetap
kering walau sudah
terendam dalam air.
Keunikan lain, walau
tubuhnya selintas
mirip dengan singa
laut, mereka memiliki
moncong menyerupai
bebek, yakni melebar
ke samping. Di dalam
paruh ini terdapat
semacam reseptor
yang biasanya disebut
sistem elektroreseptor.
Sistem ini akan
membantu mereka
mendeteksi gerakan
elektrik yang
dihasilkan binatang
air. Paruh ini juga
mengandung berbagai
sensor lain yang
mampu mendeteksi
keberaaan mangsa.
Paruh yang unik
tersebut tidak sekeras
h
paruh atau moncong
bebek, melainkan
lebih fleksibel seperti
karet.

Walaupun tampak

lucu platipus

merupakan salah

satu hewan berbisa.

Bisa ini digunakan


dalam pertarungan

perebutan wilayah

atau pertempuran

antar teman.

Sistem reproduksi dari


platipus cukup unik.
Hewan ini memili
organ reproduksi yang
mirip dengan burung
(aves). Platipus betina
hanya memiliki satu
ovarium yang aktif.
Sama seperti burung
  ovarium kanan tidak
tumbuh sempurna,
hanya ovarium kiri
yang dapat berfungsi
normal. 
Telur yang dihasilkan
oleh platipus berbeda
dengan telur burung,
telur platipus lebih
mirip dengan telur
reptil. Bentuknya

sedikit lebih bundar


daripada telur burung.
Telur platipus
merupakan telur
amniotik yang
bercangkang keras.
Sekali bertelur
platipus biasanya
mengeluarkan dua
buah telur secara
bersamaan walaupun
kadang-kadang
memungkinkan
platipus betina
menelurkan satu atau
tiga telur. Periode
inkubasi-nya terbagi
menjadi tiga bagian.
Tahap pertama:
embrio tidak memiliki
satupun organ
fungsional dan
bergantung pada
kantung merah telur
untuk bernapas. Tahap
kedua: jari-jari kaki
mulai muncul. Tahap
ketiga: gigi muncul.

Masa inkubasi telur


platipus berlangsung
kurang lebih selama 10
hari. Setelah itu telur
platipus akan menetas
dan mengeluarkan
bayi platipus. Platipus
yang baru lahir tidak
iliki b
memiliki rambut serta
memiliki mata yang
masih menutup seperti
pada bayi mamalia
pada umumnya. Induk
platipus akan

menyusui anaknya
hingga anaknya mulai
berambut dan
membuka matanya.
Bayi platipus akan
meninggalkan
sarangnya setelah
berusia 17 minggu
(kurang lebih 4 bulan).

Platipus....... perbedaan
menjadikanya sebuah
keunikan.

LABEL: ARTIKEL

BERBAGI
Komentar

Masukkan
komentar
Anda...

Postingan populer dari blog ini

Asido
sis
sis
Metab
olik
pada
Rumi
nansia
Juli 14, 2012

Pendahulua

Asidosisadal
ah suatu …

BERBAGI

3 KOMENTAR
BACA SELENGKAPNYA

Cacin
gan
Pada
Hewa
n
K
Kesay
angan

(Anji
ng
dan
Kucin
g)
Februari 15,
2019

Tau gak ??

kalau hewan
kesayangan

anda bisa …

BERBAGI

2 KOMENTAR
BACA SELENGKAPNYA

Abses
pada
sapi
Januari 18,
2013

Abses

merupakan

salah satu

masalah …

BERBAGI

5 KOMENTAR
BACA SELENGKAPNYA

Arsip

Label

Laporkan Penyalahgunaan

Diberdayakan oleh Blogger

Alimansyah

Anda mungkin juga menyukai