Tugas 4
Tugas 4
MANAJEMEN KEUANGAN
OLEH :
1402011807
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya urban kini telah melekat erat pada kehidupan di kota-kota besar di
Indonesia. Gaya kehidupan yang sebelumnya tidak disebut sebagai budaya, namun
telah merambah ke semua kalangan masyarakat yang tengah menjalani kehidupan di
kota. Kota tak lagi berbudaya nenek moyang kita. Adat-istiadat seperti tata karma
yang dulu dijaga oleh generasi pendahulu kian hari luntur oleh budaya-budaya baru
yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Identitas sebagai masyarakat yang
berbudaya bangsa Indonesia tidak lagi terjaga.
Salah satu yang melekat pada budaya urban di kota adalah budaya konsumtif.
Budaya konsumtif seakan tidak dapat lagi dihindari pada zaman yang serba modern
dan canggih akan teknologi ini. Semua orang membutuhkan sesuatu lebih cepat dan
mudah didapat. Yang mana, saat ini hal tersebut diistilahkan sebagai masyarakat
pragmatis. Segalanya ingin lebih cepat dan mudah didapat ataupun dalam
pengerjaannya. Yang lebih parah lagi, pada era ini manusia sudah seperti robot yang
dikendalikan oleh teknologi.
Kali ini tidak akan jauh dari pembahasan budaya konsumtif yang melanda
masyarakat sosial di dunia, terutama pada masyarakat urban. Budaya konsumtif
yang dimaksud adalah manusia sebagai pelaku konsumsi terhadap suatu produk atau
jasa yang memang dikemas sedemikian rupa oleh produsen untuk menarik minat
konsumen. Dalam hal ini, konsumen menggunakan produk atau jasa tidak hanya
sebagai pemenuhan kebutuhan, namun juga karena keinginan semata yang belum
tentu berguna nantinya.
Pada era industri, yang mana pada saat ini banyak orang yang ingin membuka
lapangan usaha atau bahasa ilmiahnya sebagai entrepreuner, semakin membuat suatu
fakta bahwa pada kenyataannya manusia ini adalah konsumen yang sejati. Tidak
hanya pada kenyataan alam, manusia sebagai konsumen dari makhluk-makhluk
ciptaan Tuhan yang lain, di mana tumbuhan sebagai produsen utama, karena mampu
mengolah makanan sendiri, kini manusia juga sebagai konsumen pada siklus
kehidupan yang dibuat oleh pasar industri.
Untuk menguatkan pernyataan tersebut, mari kita tengok fakta yang terjadi pada
lingkungan sekitar kita.
atas dasar itulah saya berniat melakukan investasi di bidang supermarket. Sebaga
alas an untuk menunjang kebiasaan masyarakat yang konsumtif.
ISI
Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala
kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini
artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya
adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan
barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.
Supermarket ini akan saya dirikan di seputaran jalan ponogoro. Hal itu
dikarenakan jalan diponogoro merupakan jalur lalulintas yang sangat padat. Dan
disana banyak terdapat supermarket supermarket lain sehingga tempat itu
merupakan destinasi berbelanja masyrakat denpasar.
2.4 Pelayanan
2.6 Keamanan
Aktiva
Aktiva lancer
Kas Rp 200.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000.000.000
Persediaan barang Rp 2.000.000.000
dagangan
Aktiva tetap
Tanah Rp 2.000.000.000
Bangunan Rp 3.000.000.000
Kendaraan Rp 800.000.000
Peralatan toko Rp 1.000.000.000
Pasiva
Modal sendiri Rp 10.000.000.000
Pendapatan:
Pendapatan Rp. 5.400.000.000
Jumlah pendapatan Rp. 5.400.000.000
Beban usaha:
Beban gaji Rp. 600.000.000
Beban listrik & air Rp. 48.000.000
Penyusutan Rp 680.000.000
Biaya biaya :
Tunai Rp.648.000.000
Penyusutan Rp.680.000.000
_______________
Laba operasional Rp. 4.072.000.000
0 Rp 6.800.000.000
1 Rp.4.344.800.000
2 Rp. 4.344.800.000
3 Rp. 4.344.800.000
4 Rp. 4.344.800.000
5 Rp. 4.344.800.000
6 Rp. 4.344.800.000
7 Rp. 4.344.800.000
8 Rp. 4.344.800.000
9 Rp. 4.344.800.000
10 Rp. 4.344.800.000
2.10 Payback period
Karena pada tahun ke 2 kas masuk bersih sebesar Rp. 4.344.800.000 maka sisa
sekitar Rp.1.310.400.000 diharapkan akan kembali dalam waktu :
Dengan demikian periode payback investasi ini adalah 2 tahun 3.61 bulan
= 20.242.423.200 – 10.000.000.000
= 10.242.423.200
Jadi NPV positif sebesar Rp. 10.242.423.200 , maka investasi ini menguntungkan
atau dapat dilaksanakan
20.242.423.200
PI = _______________ = 2.02
10.000.000.000
= 19.525.531.200
Karena IRR > dari tingkat keuntungan yang disyaratkan (17%) maka investasi
diterima
2.14 Perbandingan
Dengan beberapa metode penilaian profabilitas investasi yang saya lakukan di atas,
saya akan lebih memilih untuk melaksanakan investasi saham dibanding investasi
yang saya anggarkan diatas karena bunga saham yang keuntunganya lebih tinggi.
Hal itu dikarenakan bunga tiap tahun :
Jadi hasil investasi beserta bunga pada tahun ke 10 adalah Rp. 52.338.355.535. itu
lebih besar dibanding jika saya menginvestasikan uang saya pada investasi ini.
Dimana pada tahun ke 10 saya mendapatka laba bersih sebesar Rp.
42.137.600.000. jadi menurut saya investasi saham lebih menguntungkan dibanding
supermarket.
BAB III
KESIMPULAN
Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala
kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini
artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya
adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Oleh karena itu peluang mendirikan
supermarket dianggap sangat menguntungkan. Sehingga investasi ini layak untuk
dilakukan. . Tapi jika dibandingkan dengan membeli saham dengan tingkat bunga
yang ditentukan sebesar 18% maka lebih baik jika investasi tersebut dialihkan ke
saham.