Anda di halaman 1dari 33

statistikian

Jasa Olah Data Aman Terpercaya

Beranda Hipotesis

HipotesisKomparatifKomputerisasiSPSS

Uji ANOVA – One Way Anova dalam SPSS

Penulis Anwar Hidayat- 14 November 201288

Jasa Olah Data dan Analisis Statistik BSI

Uji Anova – Uji One Way Anova

Contents

1 Uji Anova – Uji One Way Anova

1.1 Pengertian Uji ANOVA

1.2 Asumsi Uji ANOVA

1.3 Prinsip ANOVA

1.4 Tutorial Uji ANOVA

1.4.1 Tutorial One Way Anova

1.5 Interprestasi Uji ANOVA

1.6 Interprestasi Uji ANOVA: Post Hoc

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang tutorial uji One Way Anova atau Uji Anova Satu Jalur
dengan menggunakan software SPSS For Windows.

Pengertian Uji ANOVA


Agar memahami Uji ANOVA, kita pelajari dulu arti dari Uji Anova. Anova merupakan singkatan dari
“analysis of varian“. Analysis of Varian adalah salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji
perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata IQ antara siswa kelas SLTP kelas I, II, dan kelas III. Ada dua jenis Anova, yaitu analisis
varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua faktor (two ways anova). Pada artikel ini
hanya akan dibahas analisis varian satu faktor.

Jasa Olah Uji Statistik

Asumsi Uji ANOVA

Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:

Sampel berasal dari kelompok yang independen.

Varian antar kelompok harus homogen.

Data masing-masing kelompok berdistribusi normal (Pelajari juga tentang uji normalitas).

Asumsi yang pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara random
terhadap beberapa (> 2) kelompok yang independen, yang mana nilai pada satu kelompok tidak
tergantung pada nilai di kelompok lain.

Sedangkan pemenuhan terhadap asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke
komputer. Jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data.

Apabila proses transformasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini maka uji Anova tidak valid untuk
dilakukan, sehingga harus menggunakan uji non-parametrik misalnya Kruskal Wallis.

Prinsip ANOVA

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di
dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between).
Jasa Olah Uji Statistik

Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka
berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang
dibandingkan tidak ada perbedaan.

Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi
tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan
adanya perbedaan.

Setelah kita pahami sedikit tentang One Way Anova, maka mari kita lanjutkan dengan mempelajari
bagaimana melakukan uji One Way Anova dengan SPSS.

Tutorial Uji ANOVA

Sebagai bahan uji coba, maka kita gunakan contoh sebuah penelitian yang berjudul “Perbedaan
Pendapatan Berdasarkan Pekerjaan”.

Di mana pendapatan sebagai variabel terikat bertipe data kuantitatif atau numerik. Sedangkan
pekerjaan sebagai variabel bebas berskala data kualitatif atau kategorik. Yaitu dengan 3 kategori: Tani,
Buruh dan Lainnya. (Ingat bahwa uji One Way Anova dilakukan apabila variabel terikat adalah interval
dan variabel bebas adalah kategorik). (Pelajari juga tentang Pengertian Data)

Langsung Saja: Masuk ke pembahasan Tutorial Uji ANOVA di bawah ini.

Tutorial One Way Anova

Buka SPSS.

Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Pekerjaan dan Pendapatan.

Ubah Type Pekerjaan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “Pekerjaan”, ubah measure menjadi
“Nominal” dan isi value dengan kategori: 1 = Tani, 2 = Buruh dan 3 = Lainnya.
Ubah Type Pendapatan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “Pendapatan”, ubah measure menjadi
“Scale”.

Contoh Data Uji ANOVA

Buka Data View dan isikan data sebanyak 24 responden sebagai berikut:

Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul jendela One-Way ANOVA
seperti di bawah ini:

Pilih variabel “Pendapatan” lalu masukkan ke kotak “Dependent List:” Kemudian pilih variabel
“Pekerjaan” lalu masukkan ke kotak “Factor:” Sehingga nampak seperti di bawah ini:

Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang “Descriptive” dan “Homogenity of variance test“

Klik Continue

Masih dijendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai muncul jendela ini: Centang Bonferroni
dan Games-Howell serta biarkan significance level = 0,05.
Klik Continue.

Lalu Klik OK dan Lihatlah hasil!

Hasil terilhat sebagai berikut:

Interprestasi Uji ANOVA

Interprestasi Baca adalah sebagai berikut:

Dari tabel Descriptives nampak bahwa responden yang bekerja sebagai Tani rata-rata berpendapatan
sebesar 195497,50, Buruh rata-rata berpendapatan sebesar 265080,75 dan Lainnya rata-rata
berpendapatan 326423,25. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di tabel ANOVA.

Sebelum melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi Anova adalah variansnya sama. Dari
tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga
kelompok tersebut sama (P-value = 0,357), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.

Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga kelompok pekerja tersebut.
Kita lihat tabel ANOVA , dari tabel itu pada kolom Sig. diperoleh nilai P (P-value) = 0,037. Dengan
demikian pada taraf nyata = 0,05 kita menolak Ho, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah ada
perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan berdasarkan ketiga kelompok pekerjaan tersebut.

Interprestasi Uji ANOVA: Post Hoc

Jika hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc Test) tidak
dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji menunjukan Ho ditolak (ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc
Test) harus dilakukan.

Karena hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang bermakna, maka uji selanjutnya adalah
melihat kelompok mana saja yang berbeda.

Untuk menentukan uji lanjut mana yang digunakan, maka kembali kita lihat tabel Test of Homogeneity
of Variances, bila hasil tes menunjukan varian sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji
Bonferroni. Namun bilai hasil tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah
uji Games-Howell.
Dari Test of Homogeneity menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama, maka uji lanjut
(Post Hoc Test) yang digunakan adalah Uji Bonferroni.

Dari tabel Post Hoc Test di atas memperlihatkan bahwa kelompok yang menunjukan adanya perbedaan
rata-rata pendapatan (ditandai dengan tanda bintang “*”) adalah Kelompok “Tani” dan “Lainnya”.

Pelajari juga cara melakukan uji One Way Anova dengan menggunakan software MS Excel. Silahkan anda
membaca artikel “One Way Anova dalam Excel” dan “Hitung Manual One Way Anova dengan Excel“.

Demikian Ulasan Singkat Tutorial Uji ANOVA dalam SPSS. Kami anjurkan anda juga membaca artikel yang
berkaitan erat dengan uji ini, yaitu Uji MANOVA.

By Anwar Hidayat

TINJAUAN IKHTISAR

ANOVA

RINGKASAN

Uji ANOVA adalah salah satu dari berbagai jenis uji komparatif. Uji Anova juga termasuk ke dalam
kelompok uji parametris. Fungsinya adalah menilai perbedaan varians antara beberapa kelompok data.
Silahkan pelajari secara lengkap ANOVA beserta semua asumsi klasiknya.

NILAI KESELURUHAN

TOPIKANOVAParametrisTeoriTutorial SPSS

Artikel Sebelumnya

Tutorial Cara Uji Independent T Test dengan Excel

Artikel Berikutnya

Tutorial Uji ANOVA dengan Add Ins Excel – One Way Anova

Anwar Hidayat

https://www.statistikian.com
Founder dan CEO dari Statistikian Sejak 2012. Melayani jasa bantuan olah dan analisis data
menggunakan berbagai aplikasi statistik, seperti: SPSS, STATA, Minitab, EViews, AMOS, SmartPLS, R
Studio, NCSS, PASW dan Excel. Silahkan WhatsApp: 081515699060. Biaya 100 ribu sd 300 ribu Sesuai
Beban. Proses 1 sd 3 Hari Tergantung Antrian. Email: nadila@statistikian.com.

ARTIKEL TERKAIT

Bootstrapping Complete PLS SEM Dan Blindfolding

KOMPUTERISASI

Bootstrapping PLS SEM Metode Basic SMARTPLS

KOMPUTERISASI

Inner Model PLS SEM dalam SMARTPLS

KOMPUTERISASI

Tutorial Partial Least Square dalam PLS SEM

KOMPUTERISASI

Tutorial PLS SEM Menggunakan SMARTPLS

KOMPUTERISASI

Variabel PLS SEM, Data, Model Hubungan dan Asumsinya

PLS

Perbedaan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik

HIPOTESIS
F Tabel Lengkap Beserta Cara Mencari dan Membacanya

EXCEL

Regresi Ordinal dengan SPSS: Tutorial

REGRESI

88 KOMENTAR

Anwar Hidayat

14 November 2013 At 17:45

Uji anova mewajibkan skala data variabel dependen adalah interval/rasio.

Kalau ordinal maka cukup gunakan uji kruskall wallis

Balas

iara's other side

14 November 2013 At 17:34

maaf mau tanya, memang benar uji anova harus menggunakan data interval/rasio saja? bagaimana
kalau datanya ordinal? apakah data tersebut harus diubah menjadi data rasio?

atau jika datanya ordinal saya harus menggunakan uji lain? kira2 uji apa ya yang sama seperti anova tapi
datanya ordinal….

makasih sebelumnya

saya berharap banget komentar ini dibalas 🙂

Balas
iara's other side

21 November 2013 At 17:56

terima kasih atas jawabannya ya pak..

amat sangat membantu 😀

Balas

Anwar Hidayat

25 November 2013 At 13:53

Mungkin yang ada maksud "Confidence Interval"?

Balas

I'm not a doctor yet

25 November 2013 At 13:50

kalau uji concidence itu apa?

Balas

Anwar Hidayat

4 Desember 2013 At 13:55

Gunakan Uji Efek Size Untuk Analisis Variansi. Email saya untuk mendapatkan materinya

Balas
Unknown

4 Desember 2013 At 13:51

saya ingin melakukan uji efek size setelah melihat hsl uji anove one way, bagaimana ya. mhn
petunjuknya. terimakasih

Balas

Anwar Hidayat

8 Desember 2013 At 15:26

Uji Post Hoc atau disebut juga uji lanjut, fungsi uji post hoc adalah untuk menentukan kategori mana
dalam variabel independen yang mempunyai perbedaan terhadap variabel dependen

Balas

Anonymous 8 Desember 2013 At 15:18

uji bonferroni itu apa ya?

Balas

Anwar Hidayat

23 Desember 2013 At 16:28

Tidak dilanjutkan ke tahap uji Post Hoc bila uji F menyatakan bahwa Ho diterima atau yang berarti tidak
ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi bukan karena varian tidak sama.
Syarat Anova salah satunya adalah antar kelompok harus mempunyai varians yang sama, tetapi apabila
tidak sama, hasil pengujian tetap bisa digunakan, asalkan dikoreksi dengan Uji Welch F atau Brown
Forsythe.

Balas
evi 26 Januari 2018 At 14:58

klo uji one way anova datanya tidak homogen, apakah bisa menggunakan uji parametrik dengan
menggunakan independent T-test

Balas

Anwar Hidayat

5 Februari 2018 At 16:53

Kalau jumlah kategori atau kelompok dalam variabel bebas lebih dari 2, maka tidak bisa menggunakan
independent t test. Jika ada 2 kategori atau 2 kelompok perlakuan, maka bisa menggunakan
independent t test.

Balas

Anonymous 23 Desember 2013 At 16:15

Pak, saya ingin bertanya lebih lanjut. Syarat dilakukannya uji post hoc adalah variannya sama. Jika
variannya tidak sama, maka kenapa perbedaannya masih dilihat melalui uji Games Howel?

Boleh tolong dicantumkan buku referensi yang menyatakan kalau varian tidak sama maka memakai uji
lanjut Games Howell?

Terimakasih Pak

Balas

Anonymous 30 Desember 2013 At 14:39

semoga Tuhan Memberkati … webnya sangat membantu….


Balas

Anwar Hidayat

10 Januari 2014 At 16:24

Gunakan Regresi Ordinal

Balas

Anonymous 10 Januari 2014 At 15:41

mau nanya, judul penelitian saya "hubungan antara gaya belajar ( visual, audiotorial, kinestetik) dengan
prestasi belajar. untuk uji yang digunakan pake uji apa ya yang cocok?, untuk variabel gaya belajar
menggunakan skala data nominal, dan prestasi belajar skala datanya ordinal. mohon bantuannya… saya
sangat bingung @-) ;-( ;-( ;-( ;(( terima kasih atas perhatian.. mohon dijawab ya..

Balas

Anwar Hidayat

14 Januari 2014 At 17:12

Kalau uji F tidak signifikan maka tidak perlu uji post hoc. Pada SPSS otomatis uji post hoc akan muncul
meski uji F tidak signifikan. Pilihan uji post hoc tidak harus menggunakan bonferroni, bisa menggunakan
tukey atau yang lainnya. Jika varians antar kelompok tidak homogen, maka salah satu pilihan uji post hoc
adalah games howell, berdasarkan anjuran dari pakar statistik.

Balas

Andini

14 Januari 2014 At 16:54


Saya ingin bertanya, saya kurang paham dengan one way anova, dari dosen saya bilang kalu F hitung < F
tabel maka tidak usah uji lanjutan duncan, tetapi pada tukey terlihat ada signifikan yang datanya ada
tanda bintang. tapi pada post hoc saya menggunakan bonfferoni dan tukey, tapi tidak klik gomes
howel..datanya mirip dengan contoh diatas, tapi mengapa hanya bonfferoni yang digunakan, mengapa
tukey tidak..dan mengapa dengan gomess howel.

Balas

Anwar Hidayat

20 Januari 2014 At 15:01

Anova hanya untuk skala interval atau rasio. Untuk skala likert bila 1 variabel terdiri dari lebih dari 1 item
soal, maka termasuk skala interval. Jadi dapat digunakan untuk uji anova bia memenuhi syarat
normalitas.

Balas

Anonymous 20 Januari 2014 At 14:57

soalan kajian saya adalah. apakah terdapat perbedaan tahap kompetensi berdasarkan jantina, tahap
akademik, dan lokasi? adakah bisa saya menggunakan kaedah mann whitney U atau one way ANOVA?
untuk pengetahuan pak Anwar, saya juga telah menjalankan ujian Normalitas. dosen saya bilang, kalau
data normal, maka gunakan ANova satu hala. tapa gimana kalo skala yang saya gunakan adalah
menggunakan skala linket. sedangkan untuk ujian Anova, data harus ordinal?… bingung banget pak.

Balas

Anwar Hidayat

24 Januari 2014 At 16:08

Apabila tidak homogen pada one way anova, maka boleh dilanjutkan tetapi menggunakan koreksi pada
uji F dengan metode dari welch F atau Brown Forsythe.
Balas

Anwar Hidayat

24 Januari 2014 At 16:19

Dilanjutkan ke tahap uji post hoc LSD apabila uji F menunjukkan bahwa variabel independen
memberikan pengaruh secara simultan pada variabel dependen dengan ditunjukkan nilai P value (sig) uji
F < 0,05 dan varians antar kelompok sama atau homogen. Jika tidak homogen gunakan uji post hoc yang
lain, misal Games-Howell. Agar muncul notasi (a dan b), pastikan klik tombol options dan centang
observed power.

Balas

Novita Mayangsari

24 Januari 2014 At 16:06

pak ini novita, mohon maaf mau tanya pada uji oneway anova, jika saya mendapat normalitasnya
normal namun tidak homogen apakah sya tetap bisa menggunakan uji oneway anova atau beralih pada
kruskall wallis? karena data saya saat ditransformasi tidak bisa muncul hasil transformasinya. terima
kasih sebelumnya, saya berharap komentar saya dibalas.,

Balas

Anonymous 24 Januari 2014 At 16:15

assalamualaikum.. pa mau tanya pada saat bgmn dilakukan uji lanjut LSD?? terus bisa memunculkan
notasi (a b) caranya gimana?

Balas

Anwar Hidayat

4 Februari 2014 At 16:31


Berbeda metode atau rumus dalam menentukan dimanakah terdapat perbedaan pada antar kategori.
Fungsinya sama yaitu untuk uji lanjut atau post hoc apabila varians antar kelompok sama atau homogen.
Anda bisa pilih salah satunya.

Balas

sedaci y

4 Februari 2014 At 16:26

apa perbedaan LSD dengan Bonferroni? lalu pada saat bagaimana kita memakai LSD atau memakai
Bonferroni pak? mohon bantuannya pak. terimakasih

Balas

Zainudin Ihsan

7 Maret 2014 At 14:31

Assalamualaikum, maaf sebelumnya saya mau tanya, penelitian saya kan tentang jenis dan jumlah
burung yang diperdagangkan padi tiga lokasi, kira-kira dalam menentukan perbedaan rataan jumlah
burung yang diperdagangkan pada tiga lokasi tersebut bisa tidak menggunakan one way anova
khususnya dengan uji games howel dan benferoni.thanks before.

Balas

Anwar Hidayat

9 Mei 2014 At 07:21

Kalau variabl terikat jumlahnya ada 1, bnar dengan One Way Anova. Kalau variabel terikat ada lebih dari
1, maka menggunakan Multivariat One Way Anova

Balas
Anwar Hidayat

21 Mei 2014 At 05:32

Uji Welch fungsinya untuk koreksi uji F pada analisis Anova apabila asumsi homogenitas tidak terpenuhi

Balas

risda wati

21 Mei 2014 At 05:25

maaf sblmnya, saya mau nanya mengenai uji welch yang ad spss,,itu digunakan untuk ap? dan biasanya
menggunkan skala data ap? terima kasih

Balas

Anwar Hidayat

29 Mei 2014 At 01:35

Kalau ada error pasti ada pesan yang menunjukkan letak permasalahan

Balas

Anonymous 29 Mei 2014 At 01:31

saya sudah mencoba tutorialnya tapi hasil spssnya muncul error, padahal jelas-jelas itu analisis varians,
mohon jawab apa yang salah yaa?

Balas
Anwar Hidayat

12 Juni 2014 At 15:28

Kalau homogen gunakan bonferroni, tukey, sidak, duncan, dll. Kalau heterogen gunakan games howell.

Balas

Anonymous 12 Juni 2014 At 15:23

Assalamu'alaikum,,, pak kalo ingin mencari perbedaan antar gaya belajar (visual-auditori, visual-
kinestetik, auditori-kinestetik) terhadap hasil belajar, pake uji post hoc model apa yg sesuai?

Balas

Anwar Hidayat

28 Juni 2014 At 13:21

Gunakan uji Eta atau mann whitney, tetapi uji kruskall wallis juga masih bisa digunakan

Balas

Suchinda Fer Harti

28 Juni 2014 At 13:00

Pagi pak.

mau tanya

jika data homigenitas sya tidak terpenuhi

maka untuk menentukan ada perbedaan atau tidak untuk 2 klompok

Menggunakan uji apa ?

Apakah uji kruskal wallis bisa digunakan untk 2 kelomopk ?


Thx

Balas

Anwar Hidayat

13 Juli 2014 At 09:17

Pada Option di uji Anova (general linear model) anda centang opsi Homogeinity Test

Balas

ARFANDEWA

13 Juli 2014 At 09:14

mas saya mau uji manova leven tes itu gimana carany y mas

Balas

Anwar Hidayat

16 Juli 2014 At 14:47

Bisa asalkan asumsi terpenuhi terutama Analisis Ragam atau homogenitas.

Balas

Anonymous 16 Juli 2014 At 14:45

pak misal dalam kasus saya,jumlah buruh atau tani tidak sama, bisakah kita melanjutkan analisa
menggunakan anova?
Balas

Anwar Hidayat

26 Juli 2014 At 17:34

Bisa saja, tetapi lebih efisien anda menggunakan uji Independen T Test.

Balas

hudatul hendry

26 Juli 2014 At 17:33

kalo cuman 2 kelompok misal buruh dan tani saja apa bisa?

Balas

Anwar Hidayat

6 Agustus 2014 At 19:12

One Way Anova: 1 variabel bebas fixed factor. Two Way Anova: 2 variabel bebas fixed factor. LSD, tukey,
dll adalah uji post hoc atau uji lanjut untuk mengetahui antara kategori/kelompok mana yang beda.
Misal Fixed Factor anda ada 3 kategori (A, B, C), maka uji post hoc untuk menilai perbedaan antara A dan
B, B dan C serta A dan C.

Balas

dita ramadhani

6 Agustus 2014 At 19:09

Pak sya mau tnya ap bedanya uji anova one way dgn two way, trus LSD, tukey utk apa y pak trims.
Balas

Anwar Hidayat

20 Oktober 2014 At 07:09

Mungkin yang anda inginkan adalah Repeated Measure Anova

Balas

Anwar Hidayat

20 Oktober 2014 At 07:14

Multivariate One Way Anova (MANOVA)

Balas

fajar nashrulloh

20 Oktober 2014 At 07:07

Assalamualaikum. pa anwar, saya punya data penelitian mengenai parameter 1, 2, 3, …, 14. masing2
parameter diberi perlakuan A,B,C, dan D dan diamati dalam 4 waktu hari ke-0, ke-7, ke-14, dan ke-30
dan setiap perlakuan ada 5 ulangan. saya sudah membaca artikel tentang one way anova dan two way
anova tapi masih belum paham. saya hanya ingin melihat apakah ada perbedaan nyata misalnya pada
parameter 1 yang diberi perlakuan A terhadap perlakuan B, C, dan D dan perlakuan A terhadap
perbedaan waktu H0, H7, H14, dan H30. bagaimana cara yang bisa saya lakukan? terima kasih pak..

wassalamualaikum

Balas

rita lala
20 Oktober 2014 At 07:12

kalo variabel bebasnya perbandingan massa bunga dengan adsorben yakni 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4
kemudian variabel terikatnya rendemen dan mutu itu pake uji anova yang mana pa?

Balas

Anwar Hidayat

27 Oktober 2014 At 04:15

Ya bisa tetapi menggunakan koreksi dari brown forsythe atau welch F

Balas

Aoliya Tigris

27 Oktober 2014 At 04:13

assalamualaikum pa anwar

pa, jika data penelitian saya jumlah sampel tiap populasi tidak sama, dan datanya berdistribusi normal
tetapi heterogen apakah bisa menggunakan anova?

terimakasih

Balas

Anwar Hidayat

29 Oktober 2014 At 13:20

Uji lanjut setelah Kruskall Wallis adalah uji Mann Whitney. Baca artikel saya tentang Mann Whitney U
Test dan Artikel tentang Kruskall Wallis

Balas
Anonymous 29 Oktober 2014 At 13:17

pak saya mau tanya, kalo uji kruskal walis bisa uji lanjut duncan tidak?

Balas

Anwar Hidayat

30 Oktober 2014 At 05:32

Gamess Howell adalah uji post hoc atau uji lanjut, jadi fungsinya untuk mengukur perbedaan Mean
Variabel Dependen antar kelompok atau kategori dalam variabel independen.

Balas

Luluk Nur Farida

30 Oktober 2014 At 05:06

maaf saya mau tanya bagaimana cara membaca tabel dari uji Games Howell? apakah nilai tersebut
menunjukkan perbedaan rata-rata saja atau sekaligus menunjukkan bahwa diantara beberapa varians
ada yang lebih dominan? mohon bantuannya. terimakasih. 🙂

Balas

Anwar Hidayat

8 November 2014 At 11:26

Ada 2 pilihan:

1. Independen T Test: Yang diuji adalah selisih atau peningkatan nilai dari pre ke post test.
2. Ancova: Variabel terikat adalah post test, Variabel bebas ada 2 dg skala data yang berbeda (1. Grup:
Eksperimen dan Kontrol sebagai Fixed Factor karena skala nominal. 2. Pre Test sebagai covariate karena
skala data interval).

Tetapi kiranya pilihan yang pertama adalah pilihan yang terbaik sesuai dengan tujuan atau hipotesa
anda.

Balas

Anonymous 8 November 2014 At 11:22

pak, mohon ma'af, jikA ingin mengetahui pengaruh variabel terikat setelah di beri perlakuan, apa cocok
dgn one way anova, ada dua grup, grup eksperimen dan grup control, keduax di beri prates dan pasca
tes tetapi beda perlakuan,. bgaimna cara analisis datax, trimakasihhh

Balas

Anwar Hidayat

29 Desember 2014 At 16:32

Repeated Measure merupakan pengembangan dari Anova, dimana memperhatikan within factor yaitu
perulangan. Misalkan anda akan mengukur pengaruh Jenis Obat terhadap Jumlah Kuman, Di mana Jenis
Obat sebagai variabel bebas, Jumlah Kuman sebagai variabel terikat, kemudian dilakukan penyuntikan
obat kepada sejumlah sampel sebanyak 5 kali, misalkan hari 1, 2, 3, 4 dan hari ke-5. Hari yang dimaksud
tersebut adalah sebagai within factor, selain betwen factor yaitu jenis obat. Dengan repeated measure
anova, akan terjadi koreksi sehingga nilai F lebih sensitive. Selain itu anda juga bisa mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas (jenis obat) dan interaksinya dengan within factor (hari penyuntikan).

Balas

Anwar Hidayat

29 Desember 2014 At 16:33


Pada uji Anova biasa, keberadaan within factor tersebut diabaikan. jadi inti perbedaannya di sana. Trims.
lain waktu akan saya buatkan tutorialnya.

Balas

Anonymous 29 Desember 2014 At 16:22

pak saya ingin bertanya. pembimbing saya menyarankan untuk menggunakan Repeated Measure Anova,
namun saya masih kurang paham. apa bapak bisa menjelaskan?. terimak kasih

Balas

Anwar Hidayat

1 Januari 2015 At 16:45

Option pada Uji Anova dengan menggunakan Menu -> Analyze -> General Linear Model -> Univariate.

Balas

hanifah rasa cokelat keju

1 Januari 2015 At 16:43

Pak saya klik tombol options kok gak ada observed power. saya mau menotasikan hasil one way anova.
makasih pak

Balas

Anwar Hidayat

18 Februari 2015 At 17:23

Koreksi uji anova dengan brown forsythe atau welch's F


Balas

Anwar Hidayat

18 Februari 2015 At 18:08

Anova dilakukan jika variabel terikat berskala interval atau rasio, sedangkan variabel bebas data
kategorik atau skala nominal/ordinal.

Balas

hangger suyanto

18 Februari 2015 At 17:22

pak anwar bgmn solusinya ketika nilai uji homogenitasnya dibawah alfa (0,05) tidak homogen, padahal
data tsb akan saya input untuk uji anava, sedangkan syarat anava harus homogen?

Balas

First Last

18 Februari 2015 At 18:05

Selamat Pagi mas.

Sebelumnya disini saya menggunakan teknik analisis Annova.

Saya sendiri pun belum tau, menggunakan Annova One Way atau Two Ways.

Apakah bisa beritahu kira-kira yang cocok ?


Dan saya jg mengalami kebingungan, jika menggunakan Annova, kira kira menggunakan jenis skala
seperti apa ?

Judul atau tujuan penelitian saya sendiri : Mengetahui perilaku agresivitas pada remaja yg memiliki
keluarga utuh dan broken home.

Balas

Anonymous 7 Maret 2016 At 20:07

sangat membantu,terimakasih banyak atas ilmunya

Balas

Anwar Hidayat

26 Juni 2016 At 17:00

Uji homogenitas misalkan uji levene test, adalah uji yang berbeda dengan uji F Anova. Uji homogenitas
adalah uji asumsi atau syarat apakah uji anova tersebut valid untuk digunakan.

Balas

Stefani Meilia

26 Juni 2016 At 16:58

Maaf saya tolong tanya.

Nilai uji homogenitas saya 0.015 sedangkan nilai anova 0.191

Apakah ada pengaruh bila saya tetap memaksa menggunakan anova?

Lalu kenapa bisa ada perbedaan seperti itu? Terimakasih


Balas

Anwar Hidayat

23 Oktober 2016 At 00:23

Signifikan jika Sig < 0,05

Balas

Kiky Martha

23 Oktober 2016 At 00:21

Pak mau bertanya, interpretasi uji Welchh F atau Forsythe bagaimana? bisa terkoreksi jika p kurang dari
atau lebih dari 0,05?

Balas

Anwar Hidayat

26 Oktober 2016 At 03:54

H1 Jika nilai Sig < 0,05, di mana 0,05 adalah nilai alpha atau batas kritis. Jika batas kritis 0,05 berarti
tingkat kepercayaannya 95%. Kesimpulannya, misal Sig 0,002, maka Sig 0,002 < 0,05 sehingga hasil
analisis menerima H1 dalam derajat kepercayaan 95%.

Balas

dwi artati

26 Oktober 2016 At 03:51

JADI HASIL KESIMPULANNYA GIMANA MAS H0 atau H1 ?


Balas

Om Telolet 3 Januari 2017 At 11:33

Mantap

Balas

Anwar Hidayat 3 Januari 2017 At 23:22

Om telolet om… hehehe, thanks

Balas

afif 6 Februari 2017 At 10:09

mas mau tanya kalau judulnya seperti ini EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides
L.) TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN

LUKA BAKAR DERAJAT IIA

SECARA IN VIVO

pakai uji apa mas

Balas

Anwar Hidayat 18 Februari 2017 At 02:05

Kalau efektifitas adalah beberapa kelompok sedangkan masing-masing kelompok tersebut mempunyai
data lama penyembuhan yang merupakan data interval atau rasio, maka anda bisa menggunakan uji one
way anova.
Balas

Nana 19 Februari 2017 At 13:39

Kalo repeated one way anova gimana nanti pengolahan spss nya?

Balas

Anwar Hidayat 19 Februari 2017 At 19:56

Saya belum membuat artikel tentang repeated measure anova. Nanti akan segera saya release artikel
tersebut.

Balas

Yuliet 17 Maret 2017 At 21:42

Maaf bisa bertanya , apakah uji kruskall wallis bisa menggunakan uji lanjut lsd?, tks

Balas

Anwar Hidayat

23 Maret 2017 At 03:27

Kalau uji ANOVA maka bisa dilanjutkan dengan uji LSD, namun jika uji kruskall wallis, bisa dilanjutkan
dengan uji dunn test atau mann whitney u test.

Balas

Mira 29 Mei 2017 At 18:33


Mas Anwar maaf..Saya mau tanya..Saya punya judul penelitian “efektifitas permainan kartu bergambar
dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak paud”. Kira2 saya pakai uji apa ya mas yg
cocok..terimakasih

Balas

Anwar Hidayat

1 Juni 2017 At 22:56

Harus diperjelas dulu skala data masing-masing variabel. Silahkan baca artikel saya tentang Jenis data
dan pemilihan analisis statistik.

Balas

Anita Nuryani Sinaga 3 September 2017 At 23:27

mas, saya mau nanya. saya memasukkan data dari exel, lalu saya mau buat anovanya. pas saya analize
trus compress means trus saya klik one way anova kan ada muncul kotak, nah di kotak itu ngga semua
data saya muncul. ada yang hilang. itu salahnya dimana yaa mas ? atau cara menanganinya gimana yaa ?
terimakasih 🙂

Balas

Anwar Hidayat

11 November 2017 At 19:52

Mungkin salah mendeklarasikan atau datanya bukanlah data numerik. Untuk uji ANOVA, data variabel
terikat haruslah numerik atau kuantitatif.

Balas
bluebird 4 September 2017 At 16:56

salam mas, saya mau tanya peneltian saya dengan judul ” Pengaruh perbedaan ransum harian terhadap
pertumbuhan, pemanfaatan pakan dan sintasan elver ikan sidat ” dengan 6 perlakuan dan 4 kali
pengulangan.

saya menggunakan uji anova tapi yang syaa bingungkan dari mana kita harus melihata kalo penelitian
tersebut harus uji lanjut (mis, uji duncan)

mengapa harus uji lanjut duncan ? apa faktor nya sehingga harus duncan?

bisa tlong mas jelaskan ? karena saya benar benar bingung

terimakasih :))

Balas

Anwar Hidayat

11 November 2017 At 20:05

Uji lanjut dilakukan jika uji f menerima h1. Uji f hanya mengetahui adakah perbedaan variabel oleh
kelompok atau perlakuan. Sedangkan uji post hoc untuk menentukan, dari perbedaan tersebut, mana
yang nyata berbeda. Saya ambil contoh seperti ini: penelitian untuk mengukur pengaruh perlakuan
metode pembelajaran terhadap prestasi siswa, dimana ada 3 metode pembelajaran yaitu metode A, B
dan C. Uji F Anova hanya menentukan apakah metode pembelajaran itu memberikan perbedaan pada
prestasi siswa. Jika ada pengaruh maka lanjut uji post hoc atau uji lanjut. Uji lanjut itu untuk
menentukan, apakah prestasi siswa itu berbeda antara perlakuan metode A dan B? apakah prestasi
siswa itu berbeda antara perlakuan metode A dan C? apakah prestasi siswa itu berbeda antara
perlakuan metode B dan C?

Balas

rrema 5 November 2017 At 11:50

assalamualaikum.. slamt siang..


pak sya mau nnya.. penelitian saya itu kan tntang studi komparatif tingkat pndapatan umkm pada sektor
industri perdagangan dan jasa. apakah alat analisinya bisa mnggunakan one way anova pak.. terima
kasih

Balas

Anwar Hidayat

11 November 2017 At 21:15

Jika variabel bebasnya adalah jenis sektor industri dimana di dalamnya ada beberapa kategori industri,
sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat pendapatan yang berskala data interval atau rasio, maka
anda bisa gunakan uji one way anova.

Balas

TINGGALKAN KOMENTAR

Komentar:

Nama:*

Email:*

Website:

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

KIRIM KOMENTAR

TENTANG KAMI

Blog Untuk Mempelajari Jenis Uji Statistik, Penelitian, SPSS dan Statistik Berbasis Komputer seperti
SmartPLS, AMOS, EViews, R Studio, Excel, STATA. NCSS, PASS dan Minitab. Bantuan Olah dan Analisa
Data, Whatsapp: 081515699060.

Hubungi kami: nadila@statistikian.com

IKUTI KAMI
Home About Us Bantuan Olah Data Contact Us FAQ Petunjuk Excel Privacy Policy Disclaimer TOS
Download SPSS Daftar Isi

© 2012 - 2021 Statistikian Allright Reserved

Exit mobile version

Anda mungkin juga menyukai