Kebocoran diagnosis
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik RS untuk memeriksaan keadaannya yang
mengalami keluar cairan kental seperti susu yang keluar dari kelaminnya. Setelah dilakukan
pemeriksaan, dokter menjelaskan bahwa ia terkena infeksi menular seksual. Namun karena pasien
tidak ada ditempat, perawat menjelaskan obat-obatan yang harus ditebus untuk mengurangi
keluhan kepada temannya yang mengantar. Pasien mengetahui dan merasa keberatan bahwa
keluhannya diketahui oleh temannya. Pasien melaporkan ke pihak berwenang karena merasa
disebarkan isi rekam medisnya dan tidak dilindungi haknya.
STEP 1
STEP 2
1. Mengapa pasien mengalami keluar cairan kental seperti susu yang keluar dari kelaminnya
?
2. Apa saja yang termasuk dari isi rekam medis ?
3. Mengapa pasien merasa tidak dilindungi haknya ?
4. Bagaimana alur pelaporan ke pihak berwenang terkait kebocoran rekam medis ?
5. Apa dasar hukum yang mengatur terkait rekam medis ?
STEP 3
1. Mengapa pasien mengalami keluar cairan kental seperti susu yang keluar dari
kelaminnya ?
PMS disebabkan oleh berbagai jenis mikroorgnisme (virus,bakteri, jamur, protozoa dan
parasit) yang sebagian besarditularkan melalui hubungan seks dengan pasangan yang telah
terinfeksi. Sifillis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum,gonorrea disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Pada bakter Gonococci menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria,
mata, rectum dan tenggorokan, menghasilkan nanah yang akut yang mengarah ke
invaginasi jaringan, hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria,
biasanya terjadi peradangan uretra ( uretritis ), nanah berwarna kuning dan kental, disertai
rasa sakit ketika kencing.
Hak- Hak Pasien dan Bentuk Perlindungan Hukumnya dalam Pelayanan Medis
1) Hak atas informasi medik
Dalam hal ini pasien berhak mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan
keadaan penyakit, tentang diagnosis, tindak medik yang akan dilakukan, risiko dari
dilakukan atau tidak dilakukannya tindak medik tersebut. Informasi medik yang
berhak diketahui pasien, termasuk pula identitas dokter yang merawat serta aturan-
aturan yang berlaku di rumah sakit tempat ia dirawat (misalnya tentang tarif dan cara
pembayarann pada rumah sakit tersebut).
2) Hak memberikan persetujuan tindakan medik
Hubungan professional dokter pasien merupakan suatu kontrak terapeutik dan dengan
demikian hukum perikatan berlaku sepenuhnya. Hak atas informasi medik dan Hak
memberikan persetujuan tindakan medik umumnya disebut sebagai informed consent.