Anda di halaman 1dari 15

PPKN Tugas dan Fungsi Lembaga Non Kementrian Lengkap

No. Nama Lembaga Tugas dan Fungsi


Pemerintah Non
Kementrian
1. Arsip Nasional Tugas:
Republik Indonesia Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi:
         Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
kearsipan
         Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
lembaga
         Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang kearsipan
         Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

2. Badan Intelijen Negara Tugas pokok dan fungsi BIN adalah pengembangan tugas
intelijen nasional dan berperan menyelenggarakan
intelijen community, melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang intelijen.

3. Badan Kepegawaian Tugas:


Negara Membantu Kepala Badan Kepegawaian Negara di wilayah
kerjannya meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumatera Utara, yang kewenangannya masih melekat pada
pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi :
         Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis,
danpengendalian terhadap pelaksanaan peraturan per UU an
dibidang kepegawaian.
         Pemberian pertimbangan atau penetapan mutasi kepegawaian
bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah di wilayah
kerjanya
         Penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Penetapan
Status kepegawaian di wilayah kerjanya.
         Pemberian pertimbangan pensiun Pegawai Negeri Sipil daerah
dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya.
         Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi data
kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah di
wilayah Kerjanya.
         Penetapan pemindahan Pegawai Negeri Sipil antar daerah
Propinsi atau antar daerah Kab/Kota dan daerah Kab/Kota lain
Propinsi.
         Tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Kepegawaian Negara..

4. Badan Kependudukan Tugas:


dan Keluarga Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga
Berencana Nasional berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi:
1
         Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
         Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
BKKBN.
         Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah, swasta, LSOM dan masyarakat dibidang Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera.
         Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

5. Badan Koordinasi Tugas:


Penanaman Modal          Persiapan perencanaan penanaman kapital dalam skala
nasional (makro).
         Perumusan kebijakan-kebijakan tentang penanaman kapital
nan dapat mendukung pembangunan makro.
         Pembangunan sistem informasi di bidang penanaman modal.
         Pemberian persetujuan dan pengendalian penanaman kapital
menggunakan teknologi strategis nan canggih serta berisiko
tinggi dalam penerapannya.
         Berbagai wewenang lain sinkron peraturan penanaman kapital
nan berlaku.
Fungsi:
         Mengkaji, menyusun, dan merumuskan kebijakan dan
perencanaan pengembangan penanaman kapital dalam skala
nasional.
         Mengoordinasikan penyusunan dan perencanaan program
penanaman kapital dalam skala daerah.
         Mengoordinasikan peningkatan dan pengembangan sumber
daya di bidang penanaman modal.
         Mengoordinasikan aplikasi serta perencanaan kegiatan
promosi penanaman modal.
         Mengoordinasikan kolaborasi internasional di bidang
penanaman modal.
         Melayani pemberian izin dan fasilitas penanaman modal.
         Memfasilitasi dan mengendalikan teknis aplikasi penanaman
modal.
         Melangsungkan pendidikan, pengembangan, dan pelatihan
manusia di bidang penanaman modal.
         Menetapkan dan mengelola data serta sistem informasi seputar
penanaman modal.
         Melakukan pembinaan fungsional terhadap lembaga-lembaga
nan menangani urusan penanaman modal.
         Menyelenggarakan pembinaan serta pelayanan administrasi di
bidang ketatausahaan, perencanaan umum, tata laksana,
organisasi, kepegawaian, kearsipan, keuangan, hukum,
perlengkapan, rumah tangga, dan persandian.
         Fungsi-fungsi lain terkait kegiatan dan perencanaan
penanaman kapital sinkron peraturan perundang-undangan nan
berlaku.

6. Badan Informasi Tugas:


Geospasial          Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

2
         Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika
         Memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika
         Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran,
pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika
         Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika
         Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Fungsi :
         Perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang
informasi geospasial;
         Penyusunan rencana dan program di bidang informasi
geospasial;
         Penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi
pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan
informasi, dan penggunaan informasi geospasial dasar;
         Pengintegrasian informasi geospasial tematik yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan/atau pemerintah
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
         Penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum
diselenggarakan selain BIG meliputi pengumpulan data,
pengolahan,penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan
informasi geospasial tematik;
         Penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial meliputi
penyimpanan, pengamanan, penyebarluasan data dan
informasi, dan penggunaan informasi geospasial;
         Penyelenggaraan dan pembinaan jaringan informasi
geospasial;
         Akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang informasi
geospasial;
         Pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga
pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar
negeri;
         Pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di
lingkungan BIG;
         Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan, penyusunan
peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
         Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan,
organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,
keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,
kearsipan, persandian, barang milik negara, perlengkapan, dan
rumahtangga BIG;
         Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, serta promosi dan pelayan produk dan jasa di
bidang informasi geospasial;
         Perumusan, penyusunan rencana, dan pelaksanaan
pengawasan fungsional.

7. Badan Narkotika Tugas:

3
Nasional          Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
         Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
         Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia dalam pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
         Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial pecandu Narkotika, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat;
         Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
         Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan
masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Psikotropika Narkotika;
         Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional
maupun internasional, guna mencegah dan memberantas
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
         Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
         Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan
terhadap perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan
         Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan
wewenang.
         Selain tugas sebagaimana diatas, BNN juga bertugas
menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali
bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
Fungsi:
         Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif
lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang
selanjutnya disingkat dengan P4GN.
         Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar,
kriteria dan prosedur P4GN.
         Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.
         Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan,
pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum
dan kerjasama di bidang P4GN.
         Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di
bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat,
pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama.
         Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada
instansi vertikal di lingkungan BNN.
         Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen
masyarakat dalam rangka penyusunan dan perumusan serta
pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN.
         Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di
lingkungan BNN.

4
         Pelaksanaan fasilitasi dan pengkoordinasian wadah peran serta
masyarakat.
         Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
         Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di
bidang narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan
adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol.
         Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun
komponen masarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi dan
penyatuan kembali ke dalam masyarakat serta perawatan
lanjutan bagi penyalahguna dan/atau pecandu narkotika dan
psikotropika serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif
untuk tembakau dan alkohol di tingkat pusat dan daerah.
         Pengkoordinasian peningkatan kemampuan lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu narkotika dan
psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif
untuk tembakau dan alkohol yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat.
         Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahguna
dan/atau pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan
adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol
berbasis komunitas terapeutik atau metode lain yang telah
teruji keberhasilannya.
         Pelaksanaan penyusunan, pengkajian dan perumusan peraturan
perundang-undangan serta pemberian bantuan hukum di bidang
P4GN.
         Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional di
bidang P4GN.
         Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan
P4GN di lingkungan BNN.
         Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi
pemerintah terkait dan komponen masyarakat di bidang P4GN.
         Pelaksanaan penegakan disiplin, kode etik pegawai BNN dan
kode etik profesi penyidik BNN.
         Pelaksanaan pendataan dan informasi nasional penelitian dan
pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan di bidang
P4GN.
         Pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika dan prekursor
serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol.
         Pengembangan laboratorium uji narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif
tembakau dan alkohol.
         Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
nasional di bidang P4GN

8. Perpustakaan Nasional Tugas:


Republik Indonesia          Menyusun rencana nasional secara makro, dibidang
(PNRI) perpustakaan;
         Merumuskan kebijakan dibidang perpustakaan untuk
mendukung pembangunan secara makro;
         Menetapkan sistem informasi dibidang perpustakaan;
         Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:

5
         Merumuskan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang
perpustakaan;
         Merumuskan dan pelaksanaan kebijakan pelestarian pustaka
budaya bangsa dalam mewujudkan koleksi deposit nasional
dan pemanfaatannya.
Fungsi:
         Mengkaji dan menyusun kebijakan nasional dibidang
perpustakaan;
         mengkoordinasikan kegiatan fungsional dalam pelaksanaan
tugas PERPUSNAS;
         Melancarkan dan membina terhadap kegiatan instansi
Pemerintah dibidang perpustakaan;
         Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

9. Lembaga Penerbangan Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan


dan Antariksa pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai
Nasional (LAPAN) dengan peraturan perundangan yang berlaku.
10. Lembaga Ilmu Tugas:
Pengetahuan Indonesia Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan
(LIPI) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi:
         Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
penelitian ilmu pengetahuan.
         Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat mendasar.
         Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.
         Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan
kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
         Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
         Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang ilmu pengetahuan.
         Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

11. Badan Perlindungan Tugas:


dan Penempatan          Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis
Tenaga Kerja antara pemerintah dengan pemerintah negara pengguna TKI
Indonesia (BNP2TKI) atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan;
         Memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan
pengawasan mengenai :
1.   Dokumen;
2.   Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP);
3.   Penyelesaian masalah;
4.   Sumber-sumber pembiayaan;
5.   Pemberangkatan s/d pemulangan;
6.   Peningkatan kualitas Calon TKI;
7.   Informasi;
8.   Kualitas pelaksana penempatan TKI; dan
9.   Peningkatan kesejahteraan Tenaga Kerja Indonesia dan
keluarganya.
Fungsi:

6
Pelaksanaan kebijakan dibidang penempatan dan perlindungan
tenaga kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan
terintegrasi (pasal 95 ayat 1 UU No. 39/2004).
12. Badan Standardisasi Fungsi:
Nasional (BSN)          pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
standardisasi nasional;
         koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;
         fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah
di bidang standardisasi nasional;
         penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan
internasional di bidang standardisasi;
         penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Tugas:
         penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
         perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung
pembangunan secara makro;
         penetapan sistem informasi di bidangnya;
         kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yaitu :
  1) perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang
standardisasi nasional;
  2) perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi
lembaga sertifikasi, lembaga
      inspeksi dan laboratorium;
  3) penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI);
  4) pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya;
  5) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.

13. Badan Pertanahan Tugas:


Nasional (BPN) Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral.
Fungsi:
         perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan;
         perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;
         koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang
pertanahan;
         pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
pertanahan;
         penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan
pemetaan di bidang pertanahan;
         pelaksanaan pendaf taran tanah dalam rangka menjamin
kepastian hukum;
         pengaturan dan penetapan hak -hak atas tanah;
         pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan
penataan wilayah-wilayah khusus;
         penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik
negara/daerah bekerjasama dengan Departemen Keuangan;
         pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah;
         kerjasama dengan lembaga-lembaga lain;
         penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan
program di bidang pertanahan;
         pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan;

7
         pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan
konflik di bidang pertanahan;
         pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;
         penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;
         pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia
di bidang pertanahan;
         pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan;
         pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan
dengan bidang pertanahan;
         pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang,
dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
         fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

14. Badan Pengkajian dan Tugas:


Penerapan Teknologi Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan
(BPPT) penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi:
         Pengkajian & penyusunan kebijakan nasional di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi
         Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
BPPT.
         Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan
instansi pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan
penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan
pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi.
         Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum
di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi &
tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan persandian,
perlengkapan & rumah tangga.

15. Badan Pengawasan Fungsi:


Keuangan dan          pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
Pembangunan (BPKP) pengawasan keuangan dan pembangunan;
         perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan;
         koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
BPKP;
         pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap
kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan;
         penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Tugas:
         penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
         perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung
pembangunan secara makro;
         penetapan sistem informasi di bidangnya;
         pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi
daerah yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan, arahan, dan supervisi di bidangnya;
         penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan

8
sertifikasi tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan di
bidangnya;
         kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti memasuki semua
kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat
penimbunan, dan sebagainya; meneliti semua catatan, data
elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat bukti,
notulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-
laporan pengelolaan, dan surat-surat lainnya yang diperlukan
dalam pengawasan; pengawasan kas, surat-surat berharga,
gudang persediaan dan lain-lain; meminta keterangan tentang
tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil pengawasan BPKP
sendiri maupun hasil pengawasanBadan Pemeriksa Keuangan,
dan lembaga pengawasan lainnya.

16. Badan Pengawasan Tugas:


Tenaga Nuklir Melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan
(Bapeten) pemanfaatan tenaga nuklir dengan menyelenggarakan
peraturan, perizinan dan inspeksi
Fungsi:
         Perumusan kebijakan nasional di bidang pengawasan
pemanfaatan tenaga nuklir; penyusunan dan pembuatan
rencana dan program di bidang pengawasan pemanfaatan
energi nuklir nasional;
         Manajemen dan persiapan peraturan dan peninjauan
pelaksanaan keselamatan nuklir, keselamatan radiasi, dan
keamanan bahan nuklir;
         Pelaksanaan perizinan dan inspeksi konstruksi dan
pengoperasian reaktor nuklir, instalasi nuklir, fasilitas bahan
nuklir, dan sumber radiasi serta pengembangan kesiapsiagaan
nuklir; pelaksanaan kerja sama di bidang pemantauan
penggunaan energi nuklir dengan instansi pemerintah atau
organisasi lain baik di dalam maupun di luar wilayah
Indonesia;
         Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bahan nuklir;
pelaksanaan bimbingan dan informasi mengenai upaya-upaya
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, anggota
masyarakat serta perlindungan lingkungan;
         Pelaksanaan peningkatan pengembangan sumber daya
manusia dan kualitas di BAPETEN; pelaksanaan bimbingan
administrasi, pengendalian dan pengawasan dalam lingkungan
BAPETEN;
         Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Presiden..
17. Badan Pengawasan Tugas:
Perdagangan          Menerbitkan izin usaha bagi Bursa Berjangka , Lembaga
Berjangka Komoditi Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka dan
(BAPPEBTI) Pengelola Sentra Dana Berjangka; izin bagi perorangan untuk
menjadi Wakil Pialang Berjangka, Wakil Penasihat Berjangka,
dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka; sertifikat
pendaftaran bagi Pedagang Berjangka; serta persetujuan bagi
Pialang Berjangka untuk menyalurkan amanat Nasabah
Berjangka ke luar negeri dan bagi Bank untuk penitipan dana
yang terkait dengan perdagangan berjangka.
         Mengesahkan Peraturan dan Tata Tertib ( Rules dan
Regulations ) Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka
serta Kotrak Berjangka yang akan diperdagangkan di Bursa

9
Berjangka, termasuk perubahannya.
         Memastikan agar Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring
Berjangka melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang
telah ditetapkan serta melakukan pengawasan yang intensif dan
pengenaan sanksi tegas terhadap pelanggarannya.
         Menetapkan jumlah maksimum posisi terbuka yang dapat
dimiliki atau dikuasai oleh setiap Pihak dan batas jumlah posisi
terbuka yang wajib dilaporkan.
         Menetapkan Daftar Bursa Berjangka Kontrak Berjangka luar
negeri yang dapat menjadi tujuan penyaluran amanat Nasabah
dalam negeri.
         Melakukan pemeriksaan terhadap setiap Pihak yang memiliki
izin dan memerintahkan pemeriksaan serta penyidikan terhadap
Pihak yang diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
perundang-undangan di bidang perdagangan berjangka.
         Mewajibkan kepada setiap Pihak untuk menghentikan atau
memperbaiki iklan atau promosi tentang perdagangan
berjangka yang dapat menyesatkan.
         Membentuk sarana penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan kegiatan perdagangan berjangka.
Fungsi:
         Perumusan, pelaksanaan, pengamanan pelaksanaan kebijakan
teknis, dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan dan
pengawasan perdagangan berjangka, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
         Perumusan, pelaksanaan dan pengamanan pelaksanaan
kebijakan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan
dan pengawasan pasar fisik dan jasa;
         Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur
serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pembinaan, pengaturan dan pengawasan di bidang pasar fisik
dan jasa;
         Pelaksanaan administrasi Badan.
18. Badan Pengawasan Tugas:
Obat dan Makanan Mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.
(BPOM RI) Fungsi:
         Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
pengawasan Obat dan Makanan.
         Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan Obat
dan Makanan.
         Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
Badan POM.
         Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan Obat dan
Makanan.
         Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bindang perencanaan umum, ketatausahaan,
organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

19. Badan Nasional Tugas:


Penanggulangan          Memberikan pedoman dan  pengarahan terhadap usaha
Bencana (BNPB) penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi
secara adil dan setara;

10
         Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan  bencana berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
         Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana
kepada masyarakat;
         Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal
dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
         Menggunakan dan mempertanggungjawabkan
sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
         Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang
diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
         Melaksanakan  kewajiban  lain  sesuai  dengan  peraturan
perundang-undangan; dan
         Menyusun  pedoman  pembentukan Badan  Penanggulangan
Bencana Daerah.

20. Badan Meteorologi, Tugas:


Klimatologi, dan Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,
Geofisika (BMKG) Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Fungsi:
         Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
         Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
         Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
         Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan
pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
         Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
         Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
         Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi
dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana
karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
         Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
         Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
         Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi,
kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
         Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan
jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
         Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan
manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika;
         Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
         Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;

11
         Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di
lingkungan BMKG;
         Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab BMKG;
         Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
           Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

21. Badan Keamanan Laut Fungsi:


Republik Indonesia          menyusun kebijakan nasional di bidang keamanan dan
keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah
yurisdiksi Indonesia;
         menyelenggarakan sistem peringatan dini keamanan dan
keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah
yurisdiksi Indonesia;
         melaksanakan penjagaan, pengawasan, pencegahan, dan
penindakan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia
dan wilayah yurisdiksi Indonesia;
         menyinergikan dan memonitor pelaksanaan patroli perairan
oleh instansi terkait;
         memberikan dukungan teknis dan operasional kepada instansi
terkait;
         memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah
perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; dan
         melaksanakan tugas lain dalam sistem pertahanan nasional.
Tugas:
         melakukan pengejaran seketika;
         memberhentikan, memeriksa, menangkap, membawa, dan
menyerahkan kapal ke instansi terkait yang berwenang untuk
pelaksanaan proses hukum lebih lanjut; dan
         mengintegrasikan sistem informasi keamanan dan keselamatan
di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi
Indonesia.

22. Badan Nasional Tugas:


Penanggulangan          Menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang
Terorisme penanggulangan terorisme;
         Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam
pelaksanaan dan melaksanakan kebijakan di bidang
penanggulanganterorisme;
         Melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme
dengan membentuk satuan-satuan tugas yang terdiri dari unsur-
unsur instansi pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi,
dan kewenangan masing-masing. Bidang
penanggulanganterorisme meliputi pencegahan, perlindungan,
deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan
nasional.
Fungsi:
         Penyusunan kebijakan, strategi, dan program nasional di
bidang penanggulangan terorisme;
         Monitoring, analisa, dan evaluasi di bidang penanggulangan
terorisme;
         Koordinasi dalam pencegahan dan pelaksanaan kegiatan
melawan propaganda ideologi radikal;

12
         Pelaksanaan deradikalisasi;
         Perlindungan terhadap objek-objek yang potensial menjadi
target serangan terorisme;
         Pelaksanaan penindakan, pembinaan kemampuan, dan
kesiapsiagaan nasional;
         Pelaksanaan kerjasama internasional di bidang
penanggulangan terorisme;
         Perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program,
administrasi dan sumber daya serta kerjasama antar instansi;

23. Badan Perencanaan Tugas:


Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tugas
Nasional melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perencanaan
pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Fungsi:
         penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
         koordinasi dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan
pembangunan nasional
         pengkajian kebijakan pemerintah di bidang perencanaan
pembangunan nasional
         penyusunan program pembangunan sebagai bahan penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negarayang
dilaksanakan bersama-sama dengan Kementerian
Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
         koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumber-
sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian
dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait
         koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
BAPPENAS
         fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah
di bidang perencanaan pembangunan nasional
         penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan
di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden
         penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
perlengkapan dan rumah tangga

24. Badan Pusat Statistik Tugas:


Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai
peraturan perundang-undangan.
Fungsi:
a. Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang
statistik;
b. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;
c. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;
d. Penetapan sistem statistik nasional;
e. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi
pemerintah dibidang kegiatan statistik; dan
f. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.

13
25. Badan Ekonomi Tugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan,
Kreatif mengkoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang
ekonomi kreatif.
Fungsi:
         Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan program di bidang
ekonomi kreatif;
         Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi
kreatif;
         Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
pelaksanaan kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif;
         Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif;
         Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada
semua pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif;
         Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga
Negara, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
Pemerintah Daerah, dan pihak lain yang terkait; dan
         Pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Presiden yang terkait
dengan ekonomi kreatif.

26. Lembaga Kebijakan Tugas:


Pengadaan LKPP mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan
Barang/Jasa perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pemerintah Fungsi:
         Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan
dan standar prosedur di bidang pengadaan barang/jasa
pemerintah termasuk pengadaan badan usaha dalam rangka
kerja sama pemerintah dengan badan usaha;
         Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan
pembinaan sumber daya manusia di bidang pengadaan
barang/jasa pemerintah;
         Pemantauan dan evaluasi pelaksanannya;
         Pembinaan dan pengembangan sistem informasi serta
pengawasan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa
pemerintah secara elektronik (electronic procurement);
         Pemberian bimbingan teknis, advokasi dan bantuan hukum;
         Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, penatausahaan, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan serta rumah tangga.
27. Lembaga Administrasi Tugas :
Negara Lembaga Adminstrasi Negara berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 57 tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi :
         Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di
bidang administrasi negara;
         Pengkajian administrasi nagara di bidang kebijakan reformasi
administrasi, desentralisasi dan otonomi daerah, sistem
administrasi negara dan hukum administrasi negara;
         Pengembangan inovasi administrasi Negara di bidang tata
pemerintahan, pelayanan publik, serta kelembagaan dan
sumber daya aparatur;
         Pemberian fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang administrasi negara;

14
         Pembinaan, penjaminan mutu dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya aparatur negara;
         Pembinaan jabatan fungsional tertentu yang menjadi
kewenangan LAN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-udangan;
         Pengembangan kapasitas administrasi negara; dan
         Pembinaan dan penyelenggaraan duku-ngan administrasi
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

28. Badan SAR Nasional Tugas:


Melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian, dan
pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang
dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau
menghadapi bahaya dalam pelayaran dan/atau penerbangan,
serta memberikan bantuan dalam bencana dan musibah lainnya
sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional
Fungsi:
         Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan potensi SAR
dan pembinaan operasi SAR;
         Pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasi
SAR;
         Pelaksanaan tindak awal;
         Pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya;
         Koordinasi dan pengendalian operasi SAR alas potensi SAR
yang dimiliki oleh instansi dan organisasi lain;
         Pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang SAR balk di
dalam maupun luar negeri;
         Evaluasi pelaksanaan pembinaan potensi SAR dan operasi
SAR
         Pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan SAR Nasional.

29. Lembaga Sandi Tugas:


Negara melaksanakan tugas pemerintah di bidang persandian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi:
         Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
persandian;
         Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
lemsaneg;
         Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah
di bidang persandian;
         Penyelenggaraan pembinaan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

15

Anda mungkin juga menyukai