Anda di halaman 1dari 14

Daftar Nama Lembaga Non Kementrian Beserta Tugas dan Fungsinya

Tugas dan Fungsi ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia)


Tugas
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan

 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lembaga

 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kearsipan

 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan,hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Tugas dan Fungsi BKN (Badan Kepegawaian Nasional)

1. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan Presiden;

2. Merencanakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;

3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun;

4. Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi dan bimbingan terhadap pelaksanaan


peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan pensiun pada departemen-
departemen dan lembaga-lembaga negara/Lembaga-lembaga Pemerintah Non
departemen.

Tugas dan Fungsi BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional)
Tugas
Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Fungsi

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera.

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.


3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan
masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Kewenangan

1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.

2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

3. Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu,
bayi dan anak.

4. Penetapan sistem informasi dibidangnya.

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,


yaitu :

 Perumusan dan pelaksanaan kegiatan tertentu dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera
 Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga
Tugas dan kewenangan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika)
Tugas

 pengkajian, dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi,


kualitas udara, dan geofisika

 koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan


geofisika

 memfasilitasi, dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, dan swasta di


bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika

 penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan, dan penyebaran, pengolahan, dan analisis


serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika

 penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara,


dan geofisika
 penyelenggaraan pembinaan, dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi, dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga

Kewenangan

 penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya

 perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro

 penetapan sistem informasi di bidangnya

 penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan, dan maritim

 pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi, dan klimatologi

 pemberian jasa meteorologi, dan klimatologi

 pengamatan, dan pemberian jasa geofisika

 pengamatan, dan pemberian jasa kualitas udara

 pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika

 penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika

Tugas dan Fungsi BNN (Badan Narkotika Nasional)


Tugas :

1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan


pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;

2. Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan


Prekursor Narkotika;

3. Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam pencegahan


dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;

4. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu


Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat;

5. Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap


Narkotika dan Prekursor Narkotika;
6. Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika Narkotika;

7. Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional maupun internasional, guna
mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;

8. Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika;

9. Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara


penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan

10. Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.

Selain tugas sebagaimana diatas, BNN juga bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan
nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol.
Fungsi :

1. Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan pemberantasan


penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan
adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang selanjutnya
disingkat dengan P4GN.

2. Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur P4GN.

3. Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.

4. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan masyarakat,


pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.

5. Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di bidang pencegahan,


pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama.

6. Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada instansi vertikal di lingkungan


BNN.

7. Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam rangka


penyusunan dan perumusan serta pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN.

8. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkungan BNN.

9. Pelaksanaan fasilitasi dan pengkoordinasian wadah peran serta masyarakat.

10. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap


Narkotika dan Prekursor Narkotika.
11. Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang narkotika, psikotropika
dan prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol.

12. Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen masarakat dalam


pelaksanaan rehabilitasi dan penyatuan kembali ke dalam masyarakat serta perawatan
lanjutan bagi penyalahguna dan/atau pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan
adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol di tingkat pusat dan
daerah.

13. Pengkoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi


sosial pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan
adiktif untuk tembakau dan alkohol yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
masyarakat.

14. Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahguna dan/atau pecandu narkotika


dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol
berbasis komunitas terapeutik atau metode lain yang telah teruji keberhasilannya.

15. Pelaksanaan penyusunan, pengkajian dan perumusan peraturan perundang-undangan


serta pemberian bantuan hukum di bidang P4GN.

16. Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional di bidang P4GN.

17. Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan P4GN di lingkungan BNN.

18. Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi pemerintah terkait dan


komponen masyarakat di bidang P4GN.

19. Pelaksanaan penegakan disiplin, kode etik pegawai BNN dan kode etik profesi penyidik
BNN.

20. Pelaksanaan pendataan dan informasi nasional penelitian dan pengembangan, serta
pendidikan dan pelatihan di bidang P4GN.

21. Pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya,
kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.

22. Pengembangan laboratorium uji narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif
lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol.

23. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN.

Tugas BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)


BNPT mempunyai tugas:
 Menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang penanggulanganterorisme;

 Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan melaksanakan


kebijakan di bidang penanggulangan terorisme;

 Melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme dengan membentuk satuan-


satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait sesuai dengan tugas,
fungsi, dan kewenangan masing-masing. Bidang penanggulanganterorisme meliputi
pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan
nasional.

Fungsi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)


Badan POM berfungsi antara lain:

1. Pengaturan, regulasi, dan standardisasi

2. Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan Cara-cara Produksi yang
Baik

3. Evaluasi produk sebelum diizinkan beredar

4. Post marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian laboratorium, pemeriksaan


sarana produksi dan distribusi, penyidikan dan penegakan hukum.

5. Pre-audit dan pasca-audit iklan dan promosi produk

6. Riset terhadap pelaksanaan kebijakan pengawasan obat dan makanan;

7. Komunikasi, informasi dan edukasi publik termasuk peringatan publik.

Tugas dan Fungsi BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)


BPKP melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas, BPKP menyelenggarakan fungsi :

1. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan


pembangunan;

2. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan


pembangunan;

3. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;


4. pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan
keuangan dan pembangunan;

5. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BPKP mempunyai kewenangan :

1. penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

2. perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

3. penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi


pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi di bidangnya;

5. penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga


profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;

6. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku


seperti memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat penimbunan,
dan sebagainya; meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan,
surat-surat bukti, notulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan
pengelolaan, dan surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan; pengawasan
kas, surat-surat berharga, gudang persediaan dan lain-lain; meminta keterangan tentang
tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil pengawasan BPKP sendiri maupun hasil
pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, dan lembaga pengawasan lainnya.

Tupoksi dan Kewenangan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan


Teknologi)
Tugas Pokok:

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi:

 Pengkajian & penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan


teknologi

 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT.


 Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta
dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan
pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi.

 Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi & tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan
persandian, perlengkapan & rumah tangga.

Tugas dan Fungsi BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang perencanaan pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Bappenas
menyelenggarakan fungsi:

1. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan


pembangunan nasional, strategi pembangunan nasional, arah kebijakan sektoral, lintas
sektor, dan lintas wilayah, kerangka ekonomi makro nasional dan regional, analisis
investasi proyek infrastruktur, kerangka regulasi, kelembagaan, dan pendanaan, serta
pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan pembangunan nasional;

2. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran


pembangunan nasional;

3. penyusunan rencana pembangunan nasional sebagai acuan penetapan program dan


kegiatan Kementerian/Lembaga/Daerah;

4. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana pembangunan nasional dalam


rancangan anggaran pendapatan belanja negara yang dilaksanakan bersama Kementerian
Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. penyusunan RAPBN bersama-sama dengan Kementerian Keuangan;

6. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan rencana pembangunan nasional;

7. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan nasional;

8. pengoordinasian, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan dalam


dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi
terkait;

9. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di


lingkungan Bappenas;

10. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Bappenas;


11. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Bappenas; dan

12. pelaksanaan pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Bappenas.

Tugas dan Fungsi BPN (Badan Pertanahan Nasional)


BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas, BPN menyelenggarakan
fungsi:

1. penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;

2. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan;

3. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah,
dan pemberdayaan masyarakat;

4. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian


kebijakan pertanahan;

5. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah;

6. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan penanganan sengketa


dan perkara pertanahan;

7. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN;

8. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada


seluruh unit organisasi di lingkungan BPN;

9. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan


informasi di bidang pertanahan;

10. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; dan

11. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

Tugas, fungsi dan kewenangan BPS (Badan Pusat Statistik)


Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86
Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.


Fungsi

 Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik;

 Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;

 Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;

 Penetapan sistem statistik nasional;

 Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik; dan

 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum,


ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum,
perlengkapan dan rumah tangga.

Kewenangan

 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

 Penetapan sistem informasi di bidangnya;

 Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu;

 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik;

 Penyusun pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

Tugas Basarnas (Badan SAR Nasional)


Basarnas mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian, dan pengendalian
potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan
hilang atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan/atau penerbangan, serta memberikan
bantuan dalam bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan
internasional. Secara jelas tugas dan fungsi SAR adalah penanganan
musibah pelayaran dan/atau penerbangan, dan/atau bencana dan/atau musibah lainnya dalam
upaya pencarian dan pertolongan saat terjadinya musibah. Penanganan terhadap musibah yang
dimaksud meliputi 2 hal pokok yaitu pencarian (search) dan pertolongan (rescue). Dalam
melaksanakan tugas penanganan musibah pelayaran dan penerbangan harus sejalan
dengan IMO dan ICAO.

Fungsi BSN (Badan Standardisasi Nasional)

1. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional;


2. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;

3. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi


nasional;

4. penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang


standardisasi;

5. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi BATAN (Badan Tenaga Nuklir


Nasional)
Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran dan Keppres RI No. 64 Tahun
2005, BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan
oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan dibidang penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BATAN menyelenggarakan fungsi:

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan


pemanfaatan tenaga nuklir.

 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.

 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian,


pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.

 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

BATAN mengoperasikan 3 buah reaktor nuklir di Indonesia, 2 buah reaktor Triga mark II dan
sebuah reaktor nuklir 30 MW di Serpong.

Fungsi BULOG (Badan Urusan Logistik)


Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Bulog menyelenggarakan
fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang manajemen logistik,


pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras, serta pengendalian harga beras;
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BULOG;

3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang manajemen


logistik pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras serta pengendalian harga
beras;

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga

Tugas dan Fungsi LAN (Lembaga Administrasi Negara)


Lembaga Adminstrasi Negara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 tahun 2013 mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya LAN,
menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di bidang administrasi negara;

2. Pengkajian administrasi nagara di bidang kebijakan reformasi administrasi, desentralisasi


dan otonomi daerah, sistem administrasi negara dan hukum administrasi negara;

3. Pengembangan inovasi administrasi Negara di bidang tata pemerintahan, pelayanan


publik, serta kelembagaan dan sumber daya aparatur;

4. Pemberian fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang


administrasi negara;

5. Pembinaan, penjaminan mutu dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber


daya aparatur negara;

6. Pembinaan jabatan fungsional tertentu yang menjadi kewenangan LAN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-udangan;

7. Pengembangan kapasitas administrasi negara; dan

8. Pembinaan dan penyelenggaraan duku-ngan administrasi dalam pelaksanaan tugas dan


fungsinya.

Tugas dan fungsi Lemhanas (Lembaga Ketahanan Nasional)


Lemhannas RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam :

1. menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat


nasional yang berpikir integratif dan profesional, memiliki watak, moral dan etika
kebangsaan, berwawasan nusantara serta mempunyai cakrawala pandang yang universal;
2. menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai
berbagai permasalahan nasional, regional dan internasional yang diperlukan oleh
Presiden, guna menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia;

3. menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalam


pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai-nilai
Pancasila serta nilai-nilai kebhineka tunggal ika-an;

4. membina dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan berbagai institusi terkait di
dalam dan di luar negeri.

Lemhannas RI menyelenggarakan fungsi :

1. mendidik, menyiapkan kader dan memantapkan pimpinan tingkat nasional melalui segala
usaha kegiatan dan pekerjaan meliputi program pendidikan, penyiapan materi
pendidikan, operasi pendidikan dan pembinaan peserta dan alumni serta evaluasi;

2. mengkaji berbagai permasalahan strategik nasional, regional dan internasional baik


dibidang geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, hukum dan
keamanan, ekonomi, sosial budaya dan ilmu pengetahuan serta permasalahan
internasional;

3. memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalam pembukaan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi bangsa, semangat bela negara, transformasi nilai-nilai universal, sistem nasional
serta pembudayaan nilai-nilai kebangsaan;

4. kerja sama pendidikan pasca sarjana di bidang strategi ketahanan nasional dengan
lembaga pendidikan nasional dan/atau internasional;

5. kerja sama pengkajian strategik dan kerja sama pemantapan nilai nilai kebangsaan
dengan institusi di dalam dan di luar negeri.

Tugas dan Fungsi Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara)


Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara, Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang persandian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lemsaneg menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang persandian;

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lemsaneg;


3. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang persandian;

4. Penyelenggaraan pembinaan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan


umum, ketatausahan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai