Disusun oleh:
Suherman
NIM. 22020116220063
Disusun oleh:
Suherman
NIM. 22020116220063
A. IDENTITAS
Tanggal masuk ruang : Sabtu, 1 April 2017 (09.30 WIB)
Tanggal pengkajian : Sabtu, 1 April 2017 (09.30 WIB)
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
No. Rekam Medis : 5032
Tanggal lahir : 23-11- 1962
Ruang Rawat Inap : Kamar 1 A Ruang Bougenville
Tgl Masuk Ruangan/Jam : 1 April 2017
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa, Indonesia
Alamat : Jl. Tunggorono 100 A Unggaran RT/RW 006/001
Bandarharjo, Ungaran Barat, Semarang.
Pembiayaan Kesehatan : BPJS Kelas 1
Kelas Ruangan : Kelas 1
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sdr. A
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Suku : Jawa
Hubungan dg Klien : Anak Klien
Bahasa : Jawa, Indonesia
Alamat : Bandar harjo,Ungaran Barat Kab.Semarang
B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Ny. S datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Ungaran dengan keluhan, nyeri
uluhati, nyeri terasa tembus ke punggung, skala nyeri 4, keringat dingin, sesak nafas
tidak ada. Riwayat penyakit saat ini yaitu, saat pagi hari pukul 07.30 WIB pasien
melakukan sholat, setelah sholat pasien merasa pusing/ ngliyeng, nyeri uluhati, keringat
dingin, serta mual, pasien merasa takut sehingga pasien di bawa anaknya ke RSUD
Ungaran. Saat di ruang IGD pasien dilakukan pemasangan infus perifer RL 20tpm,
dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil Slight QT Prolngation, pemeriksaan GDS 118
u/dl. Saat di ruang bougenvile tampak baik kesadaran Compos mentis, nyeri, TD 120/80
mmhg, nadi 88x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,5 OC pasien dirawat oleh
dr.Prawitasari. Sp. PD, saat ini pemeriksaan laboratorium belum dilakukan, pasien
mendapat pengobatan infus RL 20tpm, Omeprazol 2 X 1 Intra Vena Ampul,
Ondancentron 2 X 1 Ampul Intra Vena, sukralfat 3 X 1 c (ac) Oral, Antalgin 3 X 1 Oral,
serta mendapatkan diit Bubur.
Saat pengkajian pada tanggal 1 april 2017 09.30, pasien mengatakan gejala yang sama
sejak 2 hari yang lalu. Nyeri saat ini berkurang, mual tidak ada, keringat dingin tidak
ada, pasien juga mengatakan kalau merasa takut atas keluhan yang dirasakan dan pasien
mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit, Saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh
perawat tidak ada kelainan. Hanya pada saat pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan
pada area abdomen kuadran kiri atas, hati/lien tidak teraba, dari pemeriksaan
laboratorium di dapatkan Widal S typhi O 1/460 (<1/160), Widal S typhi H 1/460
(1/160), Widal S typhi AH negatif (1/160). Kemudian pengobatan di tambahkan dengan
pemberian, paracetamol 4 X 500mg, betahistin 2 X 1, Alphazolam 1 X 0.25 mg, sotatik 2
X 1, ceftiakson 2 X 1 gram.
Berdasarkan pengkajian diatas, diagnosa keperawatan yang dapat diangkat untuk
kasus diatas adalah:
1. Nyeri akut, berhubungan dengan agen pencedera fisik (iritasi saluran pencernaa)
2. Defisit pengetahuan b.d kurang informasi/pajanan informasi
Dari masalah diatas yang menjadi prioritas utama adalah
1. Nyeri:akut b.d agen cedera fisik, pada diagnosa ini maka intervensi yang
dilakukan perawat 2x24 jam diharapkan nyeri berkurang dan pasien terlihat sudah
tidak menahan rasa nyeri. Intervensi yang dapat dilakukan adalah:
a. melakukan pengkajian nyeri setiap hari,
b. mengobservasi reaksi non verbal,
c. melatih tindakan non farmakologis (teknik relaksasi nafas dalam),
d. dan berkolaborasi untuk pemberian terapi farmakologis, anti nyeri dan anti
biotik
2. Defisit pengetahuan b.d kurang informasi pada diagnosa ini intervensi yang dapat
dilakukan perawat 1x24 dengan kriteria pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, program pengobatan, keluarga
mampu menjelaskan prosedur yang dijelaskan dengan benar. Intervensi yang
dapat dapat dilakukan adalah:
a. Berikan penilaian tinggkat pengetahuan pasien dan keluarga
b. Jelaskan tentang patofisiologi,tanda gejala, penyebab, dengan bahasa yang
mudah dipahami keluarga
c. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi pasien,
perubahan.
d. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi
e. Diskusikan dengan pasien tentang jaminan/ pembiayaan pelayanan kesehatan
yang tepat.
Klien mendapatkan 2 hari perawatan di RSUD Ungaran.
1. Pada hari pertama perawat melakukan:
a. Nyeri Akut, perawat melakukan:
- Pengkajian nyeri yang dirasakan oleh pasien,
- Menatur posisi senyaman mungkin dengan menganjal kaki dengan bantal
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengontrol nyeri
- Kolaborasi pemberian anti nyeri.
2. Pada hari kedua,
a. Nyeri akut :
- Mengkajian nyeri verbal dan non verbal,
- motivasi istirahat,
- meningkatkan kenyamanan pasien,
- mengevaluasi manajemen nyeri yaitu nafas dalam,
- berkolaborasi dengan dokter dengan pemberian terapi medis yaitu injeksi
ceftriaxone 2x1 gr, paracetamol 3x500 mg,
b. Defisit pengetahuan:
- Mengali pengetahuan pasien dan keluarga tentang cara penyakit pasien
dan cara penanganan
- Menetapkan kebutuhan pendidikan kesehatan serta kontrak waktu
3. Pada hari ketiga perawatan
a. Nyeri akut :
- Mengkajian nyeri verbal dan non verbal,
- Mengantarkan pasien melakukan pemeriksaan radiologi pada ektremitas
yang terasa sakit
- meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengatur posisi senyaman
mungkin
- berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medis yaitu injeksi
ceftriaxone 2x1 gr, paracetamol 3x500 mg,
b. Defisit pengetahuan:
- Memberikan pendidikan kesehatan
- Memberikan solusi tentang pembiayaan
- Mencarikan alternatif perawatan yang dapat mendukung penyembuhan.
4. Pada hari keempat perawatan:
a. Melakukan identifikasi kebutuhan discharge planing meliputi perawatan
dirumah, cara minum obat tanda gejala kegawatan, tempat meminta
pertolongan pertama
Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan pada diagnosa keperawatan yang
telah ditetapkan dan setelah dilakukan evaluasi didapatkan hasil:
1. Setealah dilakukan evaluasi terhadap implemtasi yang telah dilaksanakan 2 x 24
pada diagnosa Nyeri:akut b.d agen cedera fisik, di dapatkan hasil nyeri berkurang
dan klien terlihat sudah tidak menahan rasa nyeri dengan skala nyeri 3.
2. Setelah dilakukan evaluasi terhadap implementasi yang dilaksanakan 1 x 24 jam
pada Defisit pengetahuan b.d kurang informasi di dapat hasil pasien dan keluarga
menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, program
pengobatan, keluarga mampu menjelaskan prosedur yang dijelaskan dengan
benar.
C. PENGELOLAAN PASIEN
1. Serah Terima Pasien Baru di Ruangan
Ny. S datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Ungaran dengan keluhan, nyeri
uluhati, nyeri terasa tembus ke punggung, skala nyeri 4, pasien merasa pusing/
ngliyeng, nyeri uluhati, keringat dingin, serta mual, Saat di ruang IGD pasien
dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil Slight QT Prolngation, pemeriksaan GDS
118 u/dl, baik kesadaran Compos mentis, nyeri, TD 120/80 mmhg, nadi 88x/menit,
pernafasan 20x/menit, suhu 36,5 OC pasien dirawat oleh dr.Prawitasari. Sp. PD, saat
ini pemeriksaan laboratorium belum dilakukan, pasien mendapat pengobatan infus RL
20tpm, Omeprazol 2 X 1 Intra Vena Ampul, Ondancentron 2 X 1 Ampul Intra Vena,
sukralfat 3 X 1 c (ac) Oral, Antalgin 3 X 1 Oral
Setelah dilakukan perawatan di ruang IGD, klien kemudian dipindahkan ke ruang
Bougenville lantai 1. Ketika datang terlihat keadaan umum klien sedang dengan
kesadaran composmentis. Terlihat klien terpasang infus Ringer Lactat 500 ml. Klien
ditempatkan di kamar 1A bed nomor 2 oleh perawat yang sedang bertugas di ruangan.
Petugas jaga IGD mengantarkan pasien ke ruang perawatan dan memberikan
dokumentasi rekam medis kepada perawat jaga. Informasi yang disampaikan hanya
mengenai diagnosa medis Ny. S. Sedangkan keterangan yang lain mengenai kondisi
pasien tidak disampaikan secara langsung kepada perawat jaga diruangan.
Pada prosedur transfer pasien perlu disampaikan secara langsung dengan
menyampaikan informasi sejelas-jelasnya. Penyampaian informasi ini dapat
disampaikan dengan menggunakan komunikasi SBAR (Situation, Backgroud,
Assesment, Recommendation). Situation berisi tentang identifikasi data pasien dengan
jelas termasuk kelarga pasien dan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh perawat
guna kepentingan klien. Background berisi tentang riwayat kesehatan, tes/perawatan
yang telah dilakukan, dan perubahan kondisi pasien dari kondisi sebelumnya.
Assesment berisi penjelskaan tentang kondisi pasien saat ini. Recommendation
menjelaskan tentang rencana perawatan yang akan dilakukan selanjutnya. Timbang
terima dari pasien IGD ke ruangan masih belum menggunakan SBAR, hal ini
dikarenakan yang mengantar belum mengetahui.
Dari rekap tindakan tindakan keperawatan klien selama 4 hari yaitu sift pagi masing-
masing memiliki waktu untuk sift pagi pertama dibutuhkan waktu 69 menit,
sedangkan untuk sift pagi yang kedua didapatkan 66 menit dan untuk sift pagi yang
terakhir selama 59 menit, dan sift pagi 57 menit. Waktu tersebut termasuk cukup
sesuai dengan teori Douglas, dimana perawatan sift pagi antara 26,84 sampai dengan
53,84 menit
6. Kebutuhan SDM
a. SDM yang diperlukan
1) Menurut Douglas
Menurut Douglas (1984) dalam Swansburg (1999) tentang jumlah tenaga perawat
di rumah sakit mengungkapkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore
dan malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada tabel
berikut:
Klasifikasi Pasien
Jumlah Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
1 RAWAT INAP
Gelang pasien 1 2500 2500
Kamar kelas I 4 125000 500000
Visite dokter 4 48000 192000
Askep 3 16000 48000
Tindakan keperawatan 4 47000 188000
Askep khusus 1 40000 40000
Antiseptik 4 1000 4000
Oxigen
2 MEDICAL RECORD
Rekam medis kelas I 1 6500 6500
3 Laboratorium
Tranfer Lab 468900
4 FARMASI
Tranfer apotik 477967
5 IGD
Tranfer IGD 105200
6 RADIOLOGI
Tansfer radiologi
BIAYA YANG HARUS DIBAYAR 2.040.567
8. Kebutuhan Edukasi dan Evaluasi
a. Edukasi informasi penyakit
Edukasi yang diberikan kepada klien dan keluarga Tn. I adalah pemberian
informasi mengenai Thypoid, kondisi klien dan terapi yang diberikan kepada Ny.
S.
b. Pengendalian infeksi
Pemberian informasi mengenai pencegahan infeksi kepada klien dan keluarga
dengan cuci tangan 6 langkah menggunakan handrub atau air dan sabun yang
tersedia di washtafel. Keluarga mengatakan setiap keluar masuk ruang
Bougenville, keluarga selalu mencuci tangan dengan melakukan 6 langkah cuci
tangan.
c. Diit dan obat-obatan
Ny. S menderita Thypoid dan baru diketahui saat dirawat dirumah sakit. Ny. S
masih tidak mengetahui dirinya menderita penyakit Thypoid dan tidak tahu
mengenai penyakit tersebut, sehingga edukasi yang diberikan yaitu diit yang
lembut. Pasien juga dianjurkan untuk memperbanyak makanan yang tinggi energi
dan tinggi protein juga makan makanan yang tinggi vitamin seperti sayuran.
Selain itu pasien juga diberikan motivasi agar mengkonsumsi obat secara teratur
sesuai dengan aturan dan anjuran dokter. pasien juga diberikan edukasi tentang
nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
9. Discharge Planning
INDIKATOR
a. Tahap Pengkajian
1) Memkonfirmasi mengenai identitas klien agar tidak ada kekurangan.
2) Menginformasikan mengenai kondisi klien.
3) Selanjutnya mengkaji tingkat pengetahuan tentang penyakit yang
terdiri dari faktor pemicu, bagaimana menghindari pemicu dan
bagaimana menangani akibat yang disebabkan oleh penyakit.
b. Tahap Perencanaan
1) Memperkirakan masalah kesehatan yang akan dihadapi ketika pulang,
yaitu ketidak efektifan managemen terapiutik.
2) Memberikan rencana keperawatan saat klien sudah berada di rumah
sesuai dengan kebutuhannya.
3) Mendokumentasikan rencana intervensi yang dibutuhkan klien, yaitu
cara minum obat, pantangan, dan anjuran yang harus dilakukan terkait
perawatan.
c. Tahap Pelaksanaan
1. Medication (obat)
Obat yang diberikan saat klien pulang disesuaikan dengan advice dari
dokter, sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah klien dirumah,
menjelaskan kapan meminum obat, dosis, dan fungsi obat tersebut. Obat
yang dibawa pulang klien sebagai tahapan rawat jalan klien saat
dirumah yaitu Sotatic, Imunos dan Sukralfat Syrup. Obat yang diberikan
berjangka waktu 1minggu, sehingga klien diinformasikan agar segera
kontrol jika obat bersisa 1 ataupun 2.
2. Environment (lingkungan)
Ny. S merupakan pasien Thypoid sehingga klien memerlukan
kebersihan lingkungan hygine makanan untuk mendukung atau
menunjang proses pemulihan kondisinya. Keluarga klien juga harus
selalu mengingatkan klien agar selalu mematuhi diet yang sudah
dianjurkan. Selain itu keluarga berperan untuk menginggatkan untuk
beristirahat cukup.
3. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan untuk istirahat pasca rawat di rumah sakit, membatasi
aktivitas yang memberatkan, mengatur pola makan khusus untuk
pasien, tidak lupa mengkonsumsi makanan yang tinggi protein. Pasien
juga harus dimotivasi untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan-
jalan santai. Klien harus dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar
mendapatkan pengobatan apabila mengalami masalah yang gawat
seputar kesehatannya.
4. Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Memberikan pengetahuan tentang penyakit, tanda dan gejala, penyebab
dan pengobatannya. Mengajarkan pola hidup sehat .
5. Diet
Klien dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi, sayur-
sayuran serta tinggi protein..
d. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan singkat kepada klien
dan keluarga tentang keadaan klien, klien dan keluarga mengatakan
mengerti apa saja yang telah dijelaskan perawat.
10. Survei Kepuasan Pasien
Kepuasan klien terhadap pelayanan di rumah sakit dinilai dari proses wawancara yang
dilakukan kepada klien. Klien menyampaikan jika merasa puas terhadap pelayanan
yang diberikan untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Nilai
No Komponen Total
1 2 3 4
1 Memberikan pelayanan sesuai dengan
√ 3
yang diinginkan
2 Melakukan tindakan secara baik √ 4
3 Menjelaskan prosedur setiap akan
√ 3
melakukan tidakan
4 Melakukan tindakan secara benar dan
√ 4
tepat
5 Mendatangi pasien dengan segera setelah
√ 4
dipanggil
6 Melakukan komunikasi secara sopan dan
√ 4
baik
7 Berpakaian rapi setiap dinas √ 4
8 Memberikan kenyamanan selama
√ 4
perawatan
9 Sering mendatangi pasien untuk
√ 4
memberikan perawatan
10 Pasien merasa nyaman dan tenang setiap
√ 4
akan dilakukan tindakan oleh mahasiswa
Total 38
Kepuasan klien : 38 x 100 % = 95%
40
11. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang dilakukan yaitu kepada dokter penanggung jawab
pasien, dokter spesialis, ahli gizi, dan perawat :
1. Advise yang diberikan oleh dokter spesialis adalah untuk dilakukan konsumsi
makan rendah gula, konsumsi obat sesuai advise dokter,
2. Advise dari ahli gizi adalah diit yang lunak bergizi
3. Perawat memberikan informasi mengenai kondisi terkini klien kepada DPJP atau
dokter jaga.
12. Hambatan dan Dukungan Proses Keperawatan Secara Manajerial
a. Pembagian tugas perawat
1) Hambatan/tantangan
- Pengambilan diagnosa keperawatan pada klien rata-rata 2 diagnosa
keperawatan
- Timbang terima pasien dari IGD belum menggunakan SBAR.
- Pengantar pasien bukan merupakan perawat
2) Faktor pendukung
- Di ruang Bougenville terdapat 2 bagian yaitu ruang perawatan 1A, 1B, 1C
yang berisikan masing-masing 2 tempat tidur, ruang 2A, 2B, 2C masing-
masing terdiri dari 5 tempat tidur, ruang 3 terdiri dari 6 tempat tidur dan
ruang Isolasi terdiri dari 1 tempat tidur, jumlah mahasiswa yang banyak.
- Ny. S masuk dengan keluhan utama nyeri pada kepala dan panas sudah
satu minggu. Dari data tersebut diagnosa keperawatan yang diangkat
hanyalah nyeri. Sedangkann hipertermi belum diangkat.
3) Solusi dalam menyelesaikan masalah
- Penegakan diagnosa keperawatan pada klien seharusnya diangkat semua
yang sesuai dengan keluhan pasien, sehingga diagnosa keperawatan tidak
hanya 1 masalah keperawatan.
- Mengajarkan cara timbang terima menggunakan SBAR kepada pengantar
pasien dari IGD.
Tata tertib pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap RSUD Ungaran antara lain :
a. Peraturan jam kunjung pasien RSUD Ungaran
Senin-Sabtu : Pagi (11.00-13.00 WIB)
Sore (16.00-19.00 WIB)
Minggu : (09.00-19.00 WIB)
b. Usia di bawah 12 tahun tidak diperkenankan masuk ruang perawatan pasien.
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD UNGARAN
PROVINSI JAWA TENGAH
A. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah
Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
B. Kewajiban Pasien
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan dan tata
tertib rumah sakit.
2. Pasin menggunakan fasilitas rumah sakit dengan penuh tanggung jawab.
3. Pasien menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
4. Pasien berkewajiban memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
5. Pasien berkewajiban memberikan informasi mengenai kemampuan finansial
dan jaminan kesehatan yang dimilikinya.
6. Pasien berkewajiban mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh
Tenaga Kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Pasien menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan
atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya.
8. Pasien berkewajiban memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.