Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DI RUANG BOUGENVILE RSUD UNGARAN


KABUPATEN SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan
Dosen Pembimbing Akademik: Dr. Luky Dwiantoro
Pembimbing Klinik : Purwanto, S.Kep.,Ns

Disusun oleh:
Suherman
NIM. 22020116220063

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXIX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. S DIAGNOSA MEDIS THYPOID DI RUANG BOUGENVILLE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Stase Manajemen Keperawatan


Dosen Pembimbing Akademik: Dr. Luky Dwiantoro
Pembimbing Klinik : Purwanto, S.Kep.,Ns

Disusun oleh:
Suherman
NIM. 22020116220063

PROGRAM PROFESI NERS


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. S DIAGNOSA MEDIS THYPOID DI RUANG BOUGENVILLE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

A. IDENTITAS
Tanggal masuk ruang : Sabtu, 1 April 2017 (09.30 WIB)
Tanggal pengkajian : Sabtu, 1 April 2017 (09.30 WIB)
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
No. Rekam Medis : 5032
Tanggal lahir : 23-11- 1962
Ruang Rawat Inap : Kamar 1 A Ruang Bougenville
Tgl Masuk Ruangan/Jam : 1 April 2017
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa, Indonesia
Alamat : Jl. Tunggorono 100 A Unggaran RT/RW 006/001
Bandarharjo, Ungaran Barat, Semarang.
Pembiayaan Kesehatan : BPJS Kelas 1
Kelas Ruangan : Kelas 1
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sdr. A
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Suku : Jawa
Hubungan dg Klien : Anak Klien
Bahasa : Jawa, Indonesia
Alamat : Bandar harjo,Ungaran Barat Kab.Semarang
B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Ny. S datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Ungaran dengan keluhan, nyeri
uluhati, nyeri terasa tembus ke punggung, skala nyeri 4, keringat dingin, sesak nafas
tidak ada. Riwayat penyakit saat ini yaitu, saat pagi hari pukul 07.30 WIB pasien
melakukan sholat, setelah sholat pasien merasa pusing/ ngliyeng, nyeri uluhati, keringat
dingin, serta mual, pasien merasa takut sehingga pasien di bawa anaknya ke RSUD
Ungaran. Saat di ruang IGD pasien dilakukan pemasangan infus perifer RL 20tpm,
dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil Slight QT Prolngation, pemeriksaan GDS 118
u/dl. Saat di ruang bougenvile tampak baik kesadaran Compos mentis, nyeri, TD 120/80
mmhg, nadi 88x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,5 OC pasien dirawat oleh
dr.Prawitasari. Sp. PD, saat ini pemeriksaan laboratorium belum dilakukan, pasien
mendapat pengobatan infus RL 20tpm, Omeprazol 2 X 1 Intra Vena Ampul,
Ondancentron 2 X 1 Ampul Intra Vena, sukralfat 3 X 1 c (ac) Oral, Antalgin 3 X 1 Oral,
serta mendapatkan diit Bubur.
Saat pengkajian pada tanggal 1 april 2017 09.30, pasien mengatakan gejala yang sama
sejak 2 hari yang lalu. Nyeri saat ini berkurang, mual tidak ada, keringat dingin tidak
ada, pasien juga mengatakan kalau merasa takut atas keluhan yang dirasakan dan pasien
mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit, Saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh
perawat tidak ada kelainan. Hanya pada saat pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan
pada area abdomen kuadran kiri atas, hati/lien tidak teraba, dari pemeriksaan
laboratorium di dapatkan Widal S typhi O 1/460 (<1/160), Widal S typhi H 1/460
(1/160), Widal S typhi AH negatif (1/160). Kemudian pengobatan di tambahkan dengan
pemberian, paracetamol 4 X 500mg, betahistin 2 X 1, Alphazolam 1 X 0.25 mg, sotatik 2
X 1, ceftiakson 2 X 1 gram.
Berdasarkan pengkajian diatas, diagnosa keperawatan yang dapat diangkat untuk
kasus diatas adalah:
1. Nyeri akut, berhubungan dengan agen pencedera fisik (iritasi saluran pencernaa)
2. Defisit pengetahuan b.d kurang informasi/pajanan informasi
Dari masalah diatas yang menjadi prioritas utama adalah
1. Nyeri:akut b.d agen cedera fisik, pada diagnosa ini maka intervensi yang
dilakukan perawat 2x24 jam diharapkan nyeri berkurang dan pasien terlihat sudah
tidak menahan rasa nyeri. Intervensi yang dapat dilakukan adalah:
a. melakukan pengkajian nyeri setiap hari,
b. mengobservasi reaksi non verbal,
c. melatih tindakan non farmakologis (teknik relaksasi nafas dalam),
d. dan berkolaborasi untuk pemberian terapi farmakologis, anti nyeri dan anti
biotik
2. Defisit pengetahuan b.d kurang informasi pada diagnosa ini intervensi yang dapat
dilakukan perawat 1x24 dengan kriteria pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, program pengobatan, keluarga
mampu menjelaskan prosedur yang dijelaskan dengan benar. Intervensi yang
dapat dapat dilakukan adalah:
a. Berikan penilaian tinggkat pengetahuan pasien dan keluarga
b. Jelaskan tentang patofisiologi,tanda gejala, penyebab, dengan bahasa yang
mudah dipahami keluarga
c. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi pasien,
perubahan.
d. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi
e. Diskusikan dengan pasien tentang jaminan/ pembiayaan pelayanan kesehatan
yang tepat.
Klien mendapatkan 2 hari perawatan di RSUD Ungaran.
1. Pada hari pertama perawat melakukan:
a. Nyeri Akut, perawat melakukan:
- Pengkajian nyeri yang dirasakan oleh pasien,
- Menatur posisi senyaman mungkin dengan menganjal kaki dengan bantal
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengontrol nyeri
- Kolaborasi pemberian anti nyeri.
2. Pada hari kedua,
a. Nyeri akut :
- Mengkajian nyeri verbal dan non verbal,
- motivasi istirahat,
- meningkatkan kenyamanan pasien,
- mengevaluasi manajemen nyeri yaitu nafas dalam,
- berkolaborasi dengan dokter dengan pemberian terapi medis yaitu injeksi
ceftriaxone 2x1 gr, paracetamol 3x500 mg,
b. Defisit pengetahuan:
- Mengali pengetahuan pasien dan keluarga tentang cara penyakit pasien
dan cara penanganan
- Menetapkan kebutuhan pendidikan kesehatan serta kontrak waktu
3. Pada hari ketiga perawatan
a. Nyeri akut :
- Mengkajian nyeri verbal dan non verbal,
- Mengantarkan pasien melakukan pemeriksaan radiologi pada ektremitas
yang terasa sakit
- meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengatur posisi senyaman
mungkin
- berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medis yaitu injeksi
ceftriaxone 2x1 gr, paracetamol 3x500 mg,
b. Defisit pengetahuan:
- Memberikan pendidikan kesehatan
- Memberikan solusi tentang pembiayaan
- Mencarikan alternatif perawatan yang dapat mendukung penyembuhan.
4. Pada hari keempat perawatan:
a. Melakukan identifikasi kebutuhan discharge planing meliputi perawatan
dirumah, cara minum obat tanda gejala kegawatan, tempat meminta
pertolongan pertama
Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan pada diagnosa keperawatan yang
telah ditetapkan dan setelah dilakukan evaluasi didapatkan hasil:
1. Setealah dilakukan evaluasi terhadap implemtasi yang telah dilaksanakan 2 x 24
pada diagnosa Nyeri:akut b.d agen cedera fisik, di dapatkan hasil nyeri berkurang
dan klien terlihat sudah tidak menahan rasa nyeri dengan skala nyeri 3.
2. Setelah dilakukan evaluasi terhadap implementasi yang dilaksanakan 1 x 24 jam
pada Defisit pengetahuan b.d kurang informasi di dapat hasil pasien dan keluarga
menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, program
pengobatan, keluarga mampu menjelaskan prosedur yang dijelaskan dengan
benar.
C. PENGELOLAAN PASIEN
1. Serah Terima Pasien Baru di Ruangan
Ny. S datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Ungaran dengan keluhan, nyeri
uluhati, nyeri terasa tembus ke punggung, skala nyeri 4, pasien merasa pusing/
ngliyeng, nyeri uluhati, keringat dingin, serta mual, Saat di ruang IGD pasien
dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil Slight QT Prolngation, pemeriksaan GDS
118 u/dl, baik kesadaran Compos mentis, nyeri, TD 120/80 mmhg, nadi 88x/menit,
pernafasan 20x/menit, suhu 36,5 OC pasien dirawat oleh dr.Prawitasari. Sp. PD, saat
ini pemeriksaan laboratorium belum dilakukan, pasien mendapat pengobatan infus RL
20tpm, Omeprazol 2 X 1 Intra Vena Ampul, Ondancentron 2 X 1 Ampul Intra Vena,
sukralfat 3 X 1 c (ac) Oral, Antalgin 3 X 1 Oral
Setelah dilakukan perawatan di ruang IGD, klien kemudian dipindahkan ke ruang
Bougenville lantai 1. Ketika datang terlihat keadaan umum klien sedang dengan
kesadaran composmentis. Terlihat klien terpasang infus Ringer Lactat 500 ml. Klien
ditempatkan di kamar 1A bed nomor 2 oleh perawat yang sedang bertugas di ruangan.
Petugas jaga IGD mengantarkan pasien ke ruang perawatan dan memberikan
dokumentasi rekam medis kepada perawat jaga. Informasi yang disampaikan hanya
mengenai diagnosa medis Ny. S. Sedangkan keterangan yang lain mengenai kondisi
pasien tidak disampaikan secara langsung kepada perawat jaga diruangan.
Pada prosedur transfer pasien perlu disampaikan secara langsung dengan
menyampaikan informasi sejelas-jelasnya. Penyampaian informasi ini dapat
disampaikan dengan menggunakan komunikasi SBAR (Situation, Backgroud,
Assesment, Recommendation). Situation berisi tentang identifikasi data pasien dengan
jelas termasuk kelarga pasien dan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh perawat
guna kepentingan klien. Background berisi tentang riwayat kesehatan, tes/perawatan
yang telah dilakukan, dan perubahan kondisi pasien dari kondisi sebelumnya.
Assesment berisi penjelskaan tentang kondisi pasien saat ini. Recommendation
menjelaskan tentang rencana perawatan yang akan dilakukan selanjutnya. Timbang
terima dari pasien IGD ke ruangan masih belum menggunakan SBAR, hal ini
dikarenakan yang mengantar belum mengetahui.

2. Proses Orientasi Ruangan pada Pasien dan Keluarga


Berikut ini merupakan checklist orientasi pasien baru :
Pelaksanaan
No Jenis Orientasi
Ya Tidak
1. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri √
2. Perawat mengantar pasien/keluarga pasien ke kamar √
3. Perawat menginformasikan kepada pasien dan keluarga √
tentang :
- Nama ruang, kelas, dan nomor kamar tempat pasien
dirawat
- Kapasitas ruangan
- Fasilitas yang ada, fungsi dan cara penggunaan:
seperti saklar dan lampu ruangan, kipas angin, tiang
infus mobile, meja dan kursi, almari, tempat
sampah, arah mata angin dll.
- Lokasi atau tempat stase perawat/petugas (Nurse
station)
Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga cara
meninggikan dan menurunkan tempat tidur pasien, cara
4. √
memasang pengaman tempat tidur pasien, dan cara
mengunci roda tempat tidur.
Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang lokasi
5. kaman mandi dan fasilitas yang ada di dalamnya, fungsi √
pot urinal, pispot, dan pegangan kamar mandi
Perawat memberi informasi mengenai dokter yang merawat
6. dan perawat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan √
saat itu
Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai maksud,
tujuan dan fungsi pemasangan gelang pasien, pasien akan
selalu diidentifikasi dengan menyebutkan nama dan
7. √
tanggal lahir (pada saat melakukan tindakan pengambilan
sampel darah, transfusi darah, melakukan tindakan invasi,
pemberian obat)
Perawat menjelasan kepada pasien dan keluarga pasien
bagaimana cara :
- Memperoleh informasi/edukasi mengenai kondisi
pasien
- Penunjukan kewenangan penerima informasi
(pelepasan informasi)
8. √
- Memperoleh pelayanan rohani, apabila
membutuhkan
- Melaporkan kejadian/perubahan kondisi pasien
- Menyampaikan keluhan berkaitan dengan
pelayanan/sarana yang kurang memuaskan
- Tata tertib kunjungan pasien (jam besuk)
Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
9. √
layanan informasi dan pengaduan di Customer Service
Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai jalur
10. √
evakuasi jika terjadi bencana di Rumah Sakit
Perawat mengajarkan kepada keluarga pasien mengenai
11. √
cara cuci tangan melalui 6 langkah
Mengucapkan salam dan berpamitan kepada
12. √
pasien/keluarga
3. Tingkat Ketergantungan Pasien
Tabel klasifikasi pasien berdasarkan derajat ketergantungan menurut Douglas
No. Tingkat Ketergantungan Ya Tidak Ket.
I. Minimal care
1. Klien mampu mandiri atau tidak memerlukan bantuan
a. Mampu naik turun tempat tidur √
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri √
c. Mampu makan dan minum sendiri √
d. Mampu mandi sendiri atau mandi sebagian dengan bantuan √
e. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri) √
f. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan √
g. Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan √
2. Klien dirawat untuk prosedur diagnostic √
3. Kasus psikologikal stabil √
4. Operasi ringan √
II. Partial care
1. a. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian √
b. Memerlukan bantuan satu orang untuk naik-turun tempat √
tidur
c. Memerlukan bantuan untuk ambulasi/berjalan √
d. Membutuhkan bantuan untuk menyiapkan makanan √
e. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap) √
f. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut √
g. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan √
h. Membutuhkan bantuan untuk BAB/BAK (di tempat √
tidur/kamar mandi)
2. Paska operasi minor (24 jam) √
3. Melewati fase akut dari pasca operasi mayor √
4. Fase awal dari penyembuhan √
5. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam √
III. Total care
1. Klien memerlukan bantuan perawatan sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawatan yang lebih lama
a. Memerlukan bantuan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi √
dari tempat tidur ke kursi roda
b. Memerlukan latihan pasif √
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi √
intravena (infus atau ngt)
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut √
e. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan √
f. Dimandikan perawat √
g. Dalam keadaan inkontinensia menggunakan kateter √
2. Klien tidak sadar √
3. Keadaan klien tidak stabil √
4. Observasi tanda-tanda vital setiap kurang dari 8 jam √
5. Perawatan luka bakar √
6. Perawatan kolostomi √
7. Menggunakan alat bantu pernapasan (respirator) √
8. Menggunakan WSD √

Kesimpulan: Ny. I memiliki tingkat ketergantungan parsial (self care).


Tingkat ketergantungan menurut Bartel
Indikator tingkat Skor 1 Skor 2 Skor 3
ketergantungan pasien
1. Kesadaran (√) Sadar ( ) Gelisah ( ) Koma
2. Observasi tanda vital ( ) Tiap 8 jam ( ) tiap 4 jam ( ) 2-4 jam
3. Respirasi ( ) Normal ( ) Oksigen ( ) Isap lendir
4. Kebersihan diri ( ) Mandiri ( ) Dibantu ( ) Total
5. Makan ( ) Mandiri ( ) Dibantu ( ) NGT/TPN
6. Minum ( ) Mandiri ( ) Dibantu ( ) Infus
7. Pengobatan ( ) Oral ( ) Injeksi < 3 kali ( ) Injeksi >3 kali
8. Mobilisasi ( ) Mandiri ( ) Dibantu ( ) Total
9. Eliminasi ( ) Mandiri ( ) Dibantu ( ) Kateter

Hasil skor dan tingkat ketergantungan:


Skor < 11 : Self care (SC)
Skor 11- 15 : Partial care (PC)
Skor 16-23 : Intermediate care (IC)
Skor >24 : Total care (TC)
Kesimpulan: Ny. S berada dalam tingkat ketergantungan self care (SC).

4. Pelaksanaan Pasien Safety dan Pencegahan Infeksi pada Pasien


Menurut IPSG (International Patient Safety Goals) terdapat 6 sasaran keselamatan
pasien, yaitu :
a. Identifikasi pasien
Proses identifikasi pasien dilakukan di ruang IGD. Pasien diberikan gelang
sebagai tanda pengenal. Gelang pengenal tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
gelang utama dan gelang penanda tambahan. Gelang utama berisi Nama, tanggal
lahir dan nomor Rekam Medis. Gelang ini terdiri dari 2 warna yaitu warna Biru
untuk pasien laki-laki dan warna merah muda (pink) untuk pasien perempuan.
Sedangkan gelang penanda tambahan terdiri dari 3 jenis warna, yaitu: warna
kuning untuk pasien yang memiliki resiko jatuh, gelang warna merah untuk
pasien yang memiliki alergi, dan gelang warna ungu untuk pasien DNR (Do Not
Resusitation). Begitu pula pada Ny. S, pada pergelangan tangannya telah
terpasang gelang pengenal utama berwarna merah muda dan tidak terpasang
gelang penanda tambahan karena tidak ada resiko jatuh dan riwayat alergi.
b. Komunikasi efektif
Perawat melaporkan perkembangan kondisi pasien kepada DPJP atau
dokter penanggung jawab pasien. Pelaporan perkembangan pasien tersebut
dilakukan menggunakan metode SOAP baik secara langsung maupun tidak
langsung yang juga dituliskan pada rekam medis pasien. Hal tersebut juga
dilakukan ketika perawat melakukan operan jaga. Perawat juga melakukan
komunikasi efektif dengan metode SOAP ketika operan, perawat jaga
sebelumnya membacakan kemudian perawat yang akan jaga berikutnya
mengkonfirmasi kembali apa yang telah dibacakan perawat sebelumnya.
c. Pengelolaan High Alert Medication (HAM)
Klien tidak mendapatkan obat-obatan yang harus diwaspadai (High Alert
Medication/HAM).
d. Pencegahan infeksi
Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah dengan prinsip 5 momen yaitu
sebelum melakukan kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik,
setelah kontak dengan pasien, setelah terkena cairan tubuh pasien, dan setelah
terpapar dengan lingkungan pasien.
Perawat melakukan pencegahan infeksi dengan menggunakan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarga tentang cuci tangan 6 langkah dan 5 momen
untuk mencegah penyebaran infeksi.
Lembar Instrumen Surveilance Analisis Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Plebitis

Data pasien (inisial) : Ny. S


Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal pemasangan infus : 1 April 2017
1. Lokasi pemasangan infus
(√ ) vena metacarpal
( ) vena basilica
( ) vena cepalica
2. Lama pemasangan infus
( ) > 3 hari
( ) < 3 hari
3. Jenis terapi cairan infus
( ) hipotonis
( √ ) isotonis
( ) hipertonis
4. Jenis obat yang diberikan melalui infus :
( ) pekat
(√ ) tidak pekat
5. Nomor intravena cateter
( √ ) no IV catheter 20 ( < 22)
( ) no IV catheter (> 24)
6. Derajat plebitis : ( )
Derajat Plebitis
Apakah ditemukan tanda-tanda plebitis?
Jika Ya, maka :

Skala visual phlebitis VIP


1/4 4/4
score
Tempat suntikan tampak sehat 0 (√ ) (√ )

Salah satu dari berikut jelas :


1. Nyeri pada tempat suntikan 1 ( ) ( )
2. Eritema pada tempat suntikan

Dua dari berikut jelas :


1. Nyeri 2 ( ) ( )
2. Eritema
3. Pembengkakan

Semua dari berikut jelas:


3 ( ) ( )
1. Nyeri sepanjang kanula
2. Eritema
3. Indurasi

Semua dari berikut ini jelas : 4 ( ) ( )


1. Nyeri sepanjang kanula
2. Eritema
3. Indurasi
4. Venous cord teraba

Semua dari berikut jelas: 5 ( ) ( )


1. Nyeri sepanjang kanula
2. Eritema
3. Indurasi
4. Venous cord teraba
5. Demam
Kesimpulan : Ny. I tidak mengalami phlebitis
e. Pencegahan pasien jatuh
Pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan mengidentifikasi pasien dengan
menggunakan Morse Fall Scale untuk mengukur resiko jatuh pada klien, berikut
ini penilaian resiko jatuh pada Ny.I :
MORSE FALL SCALE

Penilaian Resiko Jatuh Score Tanggal


7/4 8/4 9/4 10/4
S Riwayat Jatuh : Jatuh satu kali atau lebih dalam 25 0 0 0 0
Kecelakaan Kerja kurun waktu 6 bulan terakhir
atau Rekreasional
Diagnosis sekunder 15 0 0 0 0
Benda disekitar, kursi, dinding, 0 0 0 0 0
Alat Bantu dll
Kruk, tongkat, tripod, dll 0 0 0 0 0
Therapi intra vena kontinyu / Heparin / Pengencer 0 0 0 0 0
Darah
Gangguan/ Bedrest/ Kursi Roda 20 0 0 0 0
Gaya berjalan Lemah 0 0 0 0 0
Normal 0 0 0 0 0
Agitasi/ konfusi 0 0 0 0 0
Status Mental
Diemnsia 0 0 0 0 0
SKOR TOTAL 0 0 0 0 0
Lingkari golongan skor resiko jatuh setelah penilaian RT/RS/RR RT/RS/ RT/RS/ RT/RS/
RR RR RR
Lingkari bila pasien Bed Rest Total
Bed rest total bergantung pada perawat sepenuhnya
(Resiko Tinggi/ RT + Bed rest total = Resiko Rendah/ RR) Bed rest Bed rest Bed rest Bed rest
Dokter meminta untuk pencegahan resiko jatuh + nilai skor total total total total
berapapun = RT
RT RT RT RT
Tingkat resiko :
Resiko Tinggi (RT) : 45 atau lebih
Resiko Sedang (RS) : 25 sampai 44
Resiko Ringan (RR) : 0 sampai 24
Kesimpulan : Ny. S tergolong dalam resiko jatuh rendah.
5. Kebutuhan waktu perawatan pasien
Jenis Tindakan Keperawatan
Hari/
Jam Tindakan Keperawatan yang Dilaksanakan Tidak
Tanggal Langsung Kolaborasi
Langsung
Sabtu, 1 April 09.30-09.40 Operan pasien dari IGD 7 menit
2017
09.40-09.50 Melkukan orientasi tentang ruang perawatan kepada 10 menit
pasien dan keluarga
09.50-10.20 Melakukan pengkajian keperawatan 15 menit
10.20-10.25 Dokumentasi pengkajian keperawatan, diagnosa dan 10 menit
menyusun intervensi
11.30-11.35 Menyiapkan obat oral : 5 menit
- Sukralfat 3x1 sedok
- Antalgin 3x1 tablet
12.00-12.07 Mengganti cairan infus RL 20tpm dan memberikan obat 5 menit
oral
- Sukralfat 3x1 sedok
- Antalgin 3x1 tablet
12.00-12.07 Menganjurkan klien untuk mencari posisi yang nyaman 5 menit
12.30-12.35 Mengobservasi KU dan TTV klien 5 menit
13.45-14.00 Operan jaga 7 menit
Langsung tidak langsung Kolaborasi
37 menit 27 menit 5 menit
Total Waktu
(.........%) (........%) (......%)

Minggu, 2 06.45-06.55 Melakukan operan 7 menit


April 2017
07.30-07.35 Melakukan verbeden 5 menit
07.40- 07.45 Melakukan penkajian nyeri 5 menit
07.45-08.00 Mengajarkan teknik nafas dalam 10 menit
09.30-09.40 Mengobservasi nyeri dan kemampuan klien melakukan 7 menit
terapi nafas dalam
11.30-11.40 Menyiapkan obat pasien 5 menit
- Ceftriaxson 2x1 gram
- Omeprazol 2x1 vial
- Ondensantron 2x1 ampul
- Paracetamol 4x500mg
- Betahistin 2x1
- Antalgin 3x1
- Alphazolam 1x0,25 mg
- Sotatic 2x1
12.00-12.10 Menyiapkan obat pasien 5 menit
- Ceftriaxson 2x1 gram
- Omeprazol 2x1 vial
- Ondensantron 2x1 ampul
- Paracetamol 4x500mg
- Betahistin 2x1
- Antalgin 3x1
- Alphazolam 1x0,25 mg
- Sotatic 2x1
12.10-12.15 Mengobservasi KU dan TTV klien 5 menit
12.30-13.00 Dokumentasi keperawatan 15 menit
13.45-13.55 Operan jaga 7 menit
Lagsung 42 Tidak langsung Kolaborasi 5
Total
menit (......%) 27 menit (.....%) menit (......%)
Senin, 3 April 06.45 – Melakukan Operan Jaga 7 Menit
2017 06.55
09.30-09.40 Mengobservasi nyeri 5 menit
09.40-10.00 Melakukan pendidikan kesehatan 15 menit
11.30-11.40 Menyiapkan obat pasien 5 menit
- Ceftriaxson 2x1 gram
- Omeprazol 2x1 vial
- Ondensantron 2x1 ampul
- Paracetamol 4x500mg
- Betahistin 2x1
- Alphazolam 1x0,25 mg
- Sotatic 2x1
12.00-12.10 Menyiapkan obat pasien 5 menit
- Ceftriaxson 2x1 gram
- Omeprazol 2x1 vial
- Ondensantron 2x1 ampul
- Paracetamol 4x500mg
- Betahistin 2x1
- Alphazolam 1x0,25 mg
- Sotatic 2x1
12.10-12.15 Mengobservasi KU dan TTV klien 5 menit
12.30-13.00 Dokumentasi keperawatan 10 menit
13.45-13.52 0peran jaga 7 menit
Langsung Tidak langsung Kolaborasi
Total 32 menit 22 menit 5 menit
(......%) (.......%) (......%)
Selasa, 4 07.20-07.30 Melakukan Operan Jaga 7 Menit
April 2017
09.00-09.10 Melakukan evaluasi keadan umum 10 menit
09.10-09.15 Melakaukan evaluasi pendidikan kesehatan 5 menit
11.30-11.40 Menyiapkan obat injeksi pasien 5 menit
- Ceftriaxson 2x1 gram
- Omeprazol 2x1 vial
12.00-12.10 Injeksi pasien 5 menit
- Ceftriaxson 2x1 gram
- Omeprazol 2x1 vial
12.30-12.45 Membantu persiapan pulang 15 menit
13.00-13.10 Melakukan discarge planing dan melepas infus pasien 10 menit
Langsung Tidak langsung Kolaborasi
Total 32 menit 20 menit 5 menit
(........%) (........%) (.......%)
Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan :
Hari Waktu tindakan keperawatan
Jadwal Shift
perawatan yang dilaksanakan
1 Pagi 69 menit
2 Pagi 66 menit
3 Pagi 59 menit
4 pagi 57 menit
Kebutuhan waktu perawatan minimal sift pagi:
0,17
x ( 1 x 60 menit ) =26,84 menit
0,38
Kebutuhan waktu perawatan maksimal sift pagi:
0,17
x ( 2 x 60 menit ) =53,68 menit
0,38
Kebutuhan waktu perawatan minimal sift siang :
0,14
x ( 1 x 60 menit ) =22,10 menit
0,38
Kebutuhan waktu perawatan maksimal sift siang:
0,14
x ( 2 x 60 menit )=44,21 menit
0,38
Kebutuhan waktu perawatan maksimal sift malam:
0,07
x ( 1 x 60 menit ) =11,05menit
0,38
Kebutuhan waktu perawatan maksimal sift malam:
0,07
x ( 2 x 60 menit ) =22,10 menit
0,38

Dari rekap tindakan tindakan keperawatan klien selama 4 hari yaitu sift pagi masing-
masing memiliki waktu untuk sift pagi pertama dibutuhkan waktu 69 menit,
sedangkan untuk sift pagi yang kedua didapatkan 66 menit dan untuk sift pagi yang
terakhir selama 59 menit, dan sift pagi 57 menit. Waktu tersebut termasuk cukup
sesuai dengan teori Douglas, dimana perawatan sift pagi antara 26,84 sampai dengan
53,84 menit

6. Kebutuhan SDM
a. SDM yang diperlukan
1) Menurut Douglas
Menurut Douglas (1984) dalam Swansburg (1999) tentang jumlah tenaga perawat
di rumah sakit mengungkapkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore
dan malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada tabel
berikut:
Klasifikasi Pasien
Jumlah Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

Pada tanggal 1 April 2017, jumlah pasien di Ruang Bougenville ada 18


pasien dengan jumlah pasien minimal care 14 orang, partial care 4 orang, total care
sejumlah 0 orang sehingga kebutuhan SDM minimal di masing-masing shift yaitu:
1) Pagi
Minimal care : 13 x 0,17 = 2,21
Parsial care : 5 x 0,27 = 1,35
Total care : 0 x 0,36 = 0
TOTAL SDM : 4
2) Siang
Minimal care : 13 x 0,14 = 1,82
Parsial care : 5 x 0,15 = 0,75
Total care : 0 x 0,30 = 0
TOTAL SDM : 3
3) Malam
Minimal care : 13 x 0,07 = 0.91
Parsial care : 5 x 0,10 = 0,50
Total care : 0 x 0,20 = 0
TOTAL SDM : 2
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah perawat sudah
mencukupi untuk shift pagi, siang, dan malam. Pada shift pagi terdapat 4 orang
sedangkan yang dibutuhkan hanya orang, shift siang terdapat 3 orang, dan shift
malam terdapat 2 orang.
2) Menurut Depkes
jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x TTx BOR
TP = + koreksi25 %
40 minggu x 40 jam

Self care=( 13 x 1 jam ) + ( 13 x 1 jam ) + ( 13 x 0,25 jam )=29,25 jam


∂ care=( 5 x 3 jam ) + ( 5 x 1 jam ) + ( 5 x 0,25 jam )=21,25 jam
Total Care= ( 0 x 6 jam ) + ( 0 x 1 jam )+ ( 0 x 0,25 jam )=0 jam
SC+ PC +TC 29,25+ 21,25+0 50,5
Total jam asuhan= = = =2,80 jam
Total pasien 18 18
jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x TTx BOR
TP = + koreksi25 %
40 minggu x 40 jam
2,80 x 52 minggu x 7 hari x 28 x 80 %
TP = + koreksi25 %
40 minggu x 40 jam
228300800
TP = + koreksi 25 %
1600
TP = 14,268+3,567
TP = 17,835
TP = 18 perawat
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan menurut Douglas, dapat disimpulkan bahwa jumlah
perawat sudah mencukupi yaitu pada shift pagi terdapat 4 orang, shift siang
sejumlah 3 orang dan shift malam sejumlah 2 orang. Sedangkan perhitungan
kebutuhan perawat menurut Depkes, di ruang Bougenville seharusnya terdapat
orang, namun jumlah perawat di ruang Bougenville hanya terdapat 15 orang,
sehingga Ruang Bougenville membutuhkan 18 orang perawat untuk memenuhi
kebutuhan jumlah perawat.
7. Kebutuhan Logistik dan Biaya Perawatan Pasien
Total Biaya Satuan
Total Biaya (Rp)
No Pelayanan Penggunaan (Rp)

PELAYANAN RAWAT INAP

1 RAWAT INAP
Gelang pasien 1 2500 2500
Kamar kelas I 4 125000 500000
Visite dokter 4 48000 192000
Askep 3 16000 48000
Tindakan keperawatan 4 47000 188000
Askep khusus 1 40000 40000
Antiseptik 4 1000 4000
Oxigen
2 MEDICAL RECORD
Rekam medis kelas I 1 6500 6500
3 Laboratorium
Tranfer Lab 468900
4 FARMASI
Tranfer apotik 477967
5 IGD
Tranfer IGD 105200
6 RADIOLOGI
Tansfer radiologi
BIAYA YANG HARUS DIBAYAR 2.040.567
8. Kebutuhan Edukasi dan Evaluasi
a. Edukasi informasi penyakit
Edukasi yang diberikan kepada klien dan keluarga Tn. I adalah pemberian
informasi mengenai Thypoid, kondisi klien dan terapi yang diberikan kepada Ny.
S.
b. Pengendalian infeksi
Pemberian informasi mengenai pencegahan infeksi kepada klien dan keluarga
dengan cuci tangan 6 langkah menggunakan handrub atau air dan sabun yang
tersedia di washtafel. Keluarga mengatakan setiap keluar masuk ruang
Bougenville, keluarga selalu mencuci tangan dengan melakukan 6 langkah cuci
tangan.
c. Diit dan obat-obatan
Ny. S menderita Thypoid dan baru diketahui saat dirawat dirumah sakit. Ny. S
masih tidak mengetahui dirinya menderita penyakit Thypoid dan tidak tahu
mengenai penyakit tersebut, sehingga edukasi yang diberikan yaitu diit yang
lembut. Pasien juga dianjurkan untuk memperbanyak makanan yang tinggi energi
dan tinggi protein juga makan makanan yang tinggi vitamin seperti sayuran.
Selain itu pasien juga diberikan motivasi agar mengkonsumsi obat secara teratur
sesuai dengan aturan dan anjuran dokter. pasien juga diberikan edukasi tentang
nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
9. Discharge Planning
INDIKATOR
a. Tahap Pengkajian
1) Memkonfirmasi mengenai identitas klien agar tidak ada kekurangan.
2) Menginformasikan mengenai kondisi klien.
3) Selanjutnya mengkaji tingkat pengetahuan tentang penyakit yang
terdiri dari faktor pemicu, bagaimana menghindari pemicu dan
bagaimana menangani akibat yang disebabkan oleh penyakit.
b. Tahap Perencanaan
1) Memperkirakan masalah kesehatan yang akan dihadapi ketika pulang,
yaitu ketidak efektifan managemen terapiutik.
2) Memberikan rencana keperawatan saat klien sudah berada di rumah
sesuai dengan kebutuhannya.
3) Mendokumentasikan rencana intervensi yang dibutuhkan klien, yaitu
cara minum obat, pantangan, dan anjuran yang harus dilakukan terkait
perawatan.
c. Tahap Pelaksanaan
1. Medication (obat)
Obat yang diberikan saat klien pulang disesuaikan dengan advice dari
dokter, sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah klien dirumah,
menjelaskan kapan meminum obat, dosis, dan fungsi obat tersebut. Obat
yang dibawa pulang klien sebagai tahapan rawat jalan klien saat
dirumah yaitu Sotatic, Imunos dan Sukralfat Syrup. Obat yang diberikan
berjangka waktu 1minggu, sehingga klien diinformasikan agar segera
kontrol jika obat bersisa 1 ataupun 2.
2. Environment (lingkungan)
Ny. S merupakan pasien Thypoid sehingga klien memerlukan
kebersihan lingkungan hygine makanan untuk mendukung atau
menunjang proses pemulihan kondisinya. Keluarga klien juga harus
selalu mengingatkan klien agar selalu mematuhi diet yang sudah
dianjurkan. Selain itu keluarga berperan untuk menginggatkan untuk
beristirahat cukup.
3. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan untuk istirahat pasca rawat di rumah sakit, membatasi
aktivitas yang memberatkan, mengatur pola makan khusus untuk
pasien, tidak lupa mengkonsumsi makanan yang tinggi protein. Pasien
juga harus dimotivasi untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan-
jalan santai. Klien harus dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar
mendapatkan pengobatan apabila mengalami masalah yang gawat
seputar kesehatannya.
4. Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Memberikan pengetahuan tentang penyakit, tanda dan gejala, penyebab
dan pengobatannya. Mengajarkan pola hidup sehat .
5. Diet
Klien dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi, sayur-
sayuran serta tinggi protein..
d. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan singkat kepada klien
dan keluarga tentang keadaan klien, klien dan keluarga mengatakan
mengerti apa saja yang telah dijelaskan perawat.
10. Survei Kepuasan Pasien
Kepuasan klien terhadap pelayanan di rumah sakit dinilai dari proses wawancara yang
dilakukan kepada klien. Klien menyampaikan jika merasa puas terhadap pelayanan
yang diberikan untuk mengatasi masalah kesehatannya.

Nilai
No Komponen Total
1 2 3 4
1 Memberikan pelayanan sesuai dengan
√ 3
yang diinginkan
2 Melakukan tindakan secara baik √ 4
3 Menjelaskan prosedur setiap akan
√ 3
melakukan tidakan
4 Melakukan tindakan secara benar dan
√ 4
tepat
5 Mendatangi pasien dengan segera setelah
√ 4
dipanggil
6 Melakukan komunikasi secara sopan dan
√ 4
baik
7 Berpakaian rapi setiap dinas √ 4
8 Memberikan kenyamanan selama
√ 4
perawatan
9 Sering mendatangi pasien untuk
√ 4
memberikan perawatan
10 Pasien merasa nyaman dan tenang setiap
√ 4
akan dilakukan tindakan oleh mahasiswa
Total 38
Kepuasan klien : 38 x 100 % = 95%
40
11. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang dilakukan yaitu kepada dokter penanggung jawab
pasien, dokter spesialis, ahli gizi, dan perawat :
1. Advise yang diberikan oleh dokter spesialis adalah untuk dilakukan konsumsi
makan rendah gula, konsumsi obat sesuai advise dokter,
2. Advise dari ahli gizi adalah diit yang lunak bergizi
3. Perawat memberikan informasi mengenai kondisi terkini klien kepada DPJP atau
dokter jaga.
12. Hambatan dan Dukungan Proses Keperawatan Secara Manajerial
a. Pembagian tugas perawat
1) Hambatan/tantangan
- Pengambilan diagnosa keperawatan pada klien rata-rata 2 diagnosa
keperawatan
- Timbang terima pasien dari IGD belum menggunakan SBAR.
- Pengantar pasien bukan merupakan perawat
2) Faktor pendukung
- Di ruang Bougenville terdapat 2 bagian yaitu ruang perawatan 1A, 1B, 1C
yang berisikan masing-masing 2 tempat tidur, ruang 2A, 2B, 2C masing-
masing terdiri dari 5 tempat tidur, ruang 3 terdiri dari 6 tempat tidur dan
ruang Isolasi terdiri dari 1 tempat tidur, jumlah mahasiswa yang banyak.
- Ny. S masuk dengan keluhan utama nyeri pada kepala dan panas sudah
satu minggu. Dari data tersebut diagnosa keperawatan yang diangkat
hanyalah nyeri. Sedangkann hipertermi belum diangkat.
3) Solusi dalam menyelesaikan masalah
- Penegakan diagnosa keperawatan pada klien seharusnya diangkat semua
yang sesuai dengan keluhan pasien, sehingga diagnosa keperawatan tidak
hanya 1 masalah keperawatan.
- Mengajarkan cara timbang terima menggunakan SBAR kepada pengantar
pasien dari IGD.

D. HAMBATAN/TANTANGAN, FAKTOR PENDUKUNG DAN SOLUSI


PENYELESAIAN DALAM PENGELOLAAN PASIEN
1. Hambatan/Tantangan
Hambatan atau tantangan selama proses pengelolaan klien Ny. S adalah klien dan
keluarga belum memahami tentang penyakit thypoid yang diderita sehingga klien
belum mengetahui tanda gejala dan penanganan penyakit tersebut.
2. Faktor pendukung
Klien dan keluarga sangat kooperatif dengan informasi yang diberikan oleh perawat,
seperti kesadaran klien tentang mengikuti anjuran-anjuran dari dokter dan perawat.
3. Solusi dalam menyelesaikan masalah
a. Memberikan edukasi klien dan keluarga tentang penyakit Thypoid
b. Meminta keluarga untuk memberikan dukungan kepada keluarga tentang
konsumsi obat yang teratur, serta menjaga kesehatan
PERSETUJUAN UMUM / GENERAL CONSENT
NO MATERI PENJELASAN ISI MATERI
1. Hak Pasien dan Keluarga  Saya mengerti dan memahami tentang HAK PASIEN DAN
KELUARGA sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
 Pasien/ keluarga memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan
tentang pengobatan yang diusulkan setiap saat
 Saya mengerti dan memahami bahwa memiliki hak untuk
menyetujui/ menolak setiap prosedur/ terapi.
 Jika diperlukan Rumah Sakit, saya akan berpartisipasi dalam
pemilihan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan selama
perawatan saya di Rumah Sakit.
2. Pelayanan Kerohanian dan Nilai-  Saya memahami informasi tentang pelayanan kerohanian di
Nilai Kepercayaan Rumah Sakit sesuai agama/kepercayaan pasien, dan cara
bimbingan kerohanian sesuai fasilitas Rumah Sakit yang
ada/keinginan pasien/keluarga.
3. Kebutuhan Privasi  Saya mengijinkan / tidak mengijinkan (coret salah satu)
Rumah Sakit memberi akses bagi keluarga dan handai taulan
serta orang yang akan menjenguk saya (sebutkan nama /
profesi jika ada permintaan khusus).
 Saya mengijinkan / tidak mengijinkan privasi khusus (coret
salah satu). Sebutkan jika privasi khusus
4. Keamanan  Saya menyetujui peraturan rumah sakit untuk melarang
keluarga dan atau handai taulan menjenguk di luar jam besuk
 Keluarga yang berkunjung di luar jam besuk WAJIB
membawa kartu identitas pengunjung yang telah ditetapkan
Rumah Sakit demi keselamatan dan kesembuhan pasien
5. Pemeliharaan Fasilitas Rumah  Saya mengerti dan memahami jika terjadi kerusakan atau
Sakit kehilangan yang disebabkan oleh pasien maka menjadi
tanggung jawab termasuk fasilitas umum dan fasilitas/ alat
medis.
6. Persetujuan Pelayanan  Saya menyetujui dan memberikan persetujuan untuk mendapat
Kesehatan pelayanan kesehatan di RSUD Ungaran dan dengan ini saya
meminta dan memberikan kuasa kepada RSUD Ungaran
Dokter dan Perawat, dan tenaga kesehatan lainnya untuk
memberikan asuhan perawatan, pemeriksaan fisik yang
dilakukan oleh Dokter dan Perawat dan melakukan prosedur
diagnostik, radiologi dan/ atau terapi dan tatalaksana sesuai
pertimbangan dokter yang diperlukan atau disarankan pada
perawatan saya. Hal ini mencakup seluruh pemeriksaan dan
prosedur diagnostik rutin, namun TIDAK TERBATAS pada x-
ray, pemberian dan/ atau tindakan medis serta penyuntikan dan
prosedur invasif seperti infus, NGT, DC, dan prosedur invasif
lainnya, produk farmasi dan obat-obatan, pemasangan alat
kesehatan (kecuali yang membtuhkan persetujuan khusus/
tertulis), dan pengambilan darah untuk pemeriksaan
laboratorium atau pemeriksaan patologi yang dibutuhkan
untuk pengobatan dan tindakan yang aman.
7. Pelepasan Informasi  Memahami informasi yang ada dalam diri saya, terrmasuk
diagnosis, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostik yang
akan digunakan untuk perawatan medis, Rumah Sakit akan
menjamin kerahasiannya.
 Memberi wewenang Rumah Sakit untuk memberikan
informasi tentang diagnosis, hasil pelayanan dan pengobatan
bila diperlukan tidak terbatas untuk memproses klaim asuransi
dan/ atau lembaga pemerintah.
 Memberikan wewenang Rumah Sakit untuk memberikan
informasi tentang diagnosis, hasil pelayanan dan pengobatan
saya kepada anggota keluarga/ teman yang sudah saya tunjuk.
8. Barang Berharga Milik Pribadi  Memahami bahwa RS tidak bertanggung jawab atas semua
kehilangan barang-barang berharga milik saya dan saya secara
pribadi bertanggung jawab atas barang-barang berharga milik
saya tersebut.
9. Hasil Pelayanan  Saya menyadari bahwa praktek kedokteran bukanlah ilmu
pasti dan mengerti bahwa tidak ada jaminan atas hasil
pengobatan atau tindakan yang akan diberikan. Saya akan
mengikuti pengobatan medis sesuai prognosis dokter sesuai
dengan standar kedokteran, dan saya berharap semoga
diberikan yang terbaik oleh Tuhan YME.
10. Tanggung Jawab Pembayaran  Saya mengijinkan Rumah Sakit untuk menagih pembayaran
saya (termasuk kepada Asuransi atau penjamin lain) untuk
seluruh pelayanan medis, teknis dan fasilitas, lebih lanjut saya
akan mengijinkan Rumah Sakit untuk memberikan informasi
dari rekam medis yang diperlukan unutk kepentingan
pembayaran. Jika asuransi atau penjamin lain tidak
menanggung sebagian atau keseluruhan tagihan, saya pribadi
akan bertanggung jawab untuk biaya yang tidak ditanggung.
Saya mengerti bahwa setiap pertanggungan kesehatan terhadap
saya harus sesuai dengan polis asuransi atau benefit yang saya
miliki. Jika saya tidak diasuransikan maka saya setuju untuk
bertanggung jawab secara penuh atas pembiayaan yang timbul
dari pelayanan kesehatan yang saya terima.

Tata tertib pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap RSUD Ungaran antara lain :
a. Peraturan jam kunjung pasien RSUD Ungaran
Senin-Sabtu : Pagi (11.00-13.00 WIB)
Sore (16.00-19.00 WIB)
Minggu : (09.00-19.00 WIB)
b. Usia di bawah 12 tahun tidak diperkenankan masuk ruang perawatan pasien.
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD UNGARAN
PROVINSI JAWA TENGAH

A. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah
Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B. Kewajiban Pasien
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan dan tata
tertib rumah sakit.
2. Pasin menggunakan fasilitas rumah sakit dengan penuh tanggung jawab.
3. Pasien menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
4. Pasien berkewajiban memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
5. Pasien berkewajiban memberikan informasi mengenai kemampuan finansial
dan jaminan kesehatan yang dimilikinya.
6. Pasien berkewajiban mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh
Tenaga Kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Pasien menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan
atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya.
8. Pasien berkewajiban memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai