3 2017
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 - 2445
PENGGUNAAN FORMAT ISBAR3 BERBASIS ELEKTRONIK DALAM
HANDOVER KEPERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
ABSTRAK
Serah terima (handover) keperawatan merupakan bagian penting dari perawatan klinis di mana informasi pasien
yang relevan perlu dikomunikasikan secara akurat dan tepat, untuk memastikan kesinambungan perawatan dan
keselamatan pasien. Komunikasi yang buruk dan format yang tidak terstruktur merupakan faktor yang dapat
menyebabkan pasien berisiko dalam perawatan. Tujuan penulisan untuk menjelaskan format terstruktur yang
terkomputerisasi yang digunakan oleh perawat dalam serah terima keperawatan dengan menggunakan metode
komunikasi efektif: Identify, Situation, Background, Assessment, dan Rekomendation, Read-Back, Risk
(ISBAR3). Metode analisis dengan kajian literatur. Hasil kajian didapatkan bahwa penggunaan format ISBAR 3
berbasis elektronik terstruktur ini digunakan untuk mendukung cara serah terima verbal melalui model
komunikasi terkini yang lebih sistematis, tepat, akurat, dan relevan dalam waktu yang sangat singkat.
Penggunaan format terstruktur berbasis elektronik ini merupakan bagian dari sistem informasi keperawatan di
rumah sakit. Keberhasilan penerapan format serah terima elektronik ini dapat meningkatkan komunikasi efektif,
dan meningkatkan keselamatan pasien.
Kata kunci: Teknologi Elektronik, Metode ISBAR 3, Serah Terima Keperawatan, Sistem Informasi Keperawatan
ABSTRACT
Nursing handover is a vital part of clinical care where relevant patient information needs to be communicated
precisely and accurately, to ensure continuity of care and patient safety. Poor communication and lack of
structured format are contributing factors in adverse incidents where patient care is put at risk. This study aims
to explain the computerized structured format used by nurses in the handover of nursing using effective
communication methods: Identify, Situation, Background, Assessment, and Recommendation, Read-Back, Risk
(ISBAR3). Method of analysis with literature review. Using this ISBAR3 computerized structured format is part
of the hospital's nursing informatics system. The results of this study obtained that structured electronic format
was used to support the verbal handover report through more systematic, precise, accurate, and relevant model
of communication in very short period of time. The successful implementation of this electronic handover format
can improve effective communication and patient safety.
Keywords: E-technology, ISBAR3 Handover Methode, Nurse Shift Handover, Nursing Informatic System
sebagai faktor utama menimbulkan bahaya pelaksanaan handover secara verbal tersebut
pada pasien dengan 80% kesalahan serius dapat menghabiskan waktu yang lebih lama
dalam perawatan kesehatan yang disebabkan sehingga kurang efisien dan sering
oleh kesalahan komunikasi antar pemberi menyebabkan kehilangan data penting pasien
perawatan selama serah terima pasien dan (Vinu & Kane, 2016)
sekitar satu dari lima pasien mengalami Berdasarkan kondisi tersebut maka
kejadian buruk (Spooner, Aitken, Corley, perlunya menggunakan format ISBAR3
Fraser, & Chaboyer, 2016). terstruktur berbasis elektronik. Penggunaan
Komunikasi efektif merupakan satu dari format elektronik terstruktur ini digunakan
enam sasaran keselamatan pasien yang untuk mendukung cara serah terima tradisional
terdapat dalam standar nasional akreditasi secara verbal ke model komunikasi terkini
Rumah Sakit (RS) yaitu SKP 2. Komunikasi yang lebih sistematis, tepat, akurat, dan
dianggap efektif bila tepat waktu, akurat, relevan dalam waktu yang sangat singkat
lengkap, tidak mendua (ambiguous), dan (Vinu & Kane, 2016).
diterima oleh penerima informasi yang Informasi teknologi (IT) dalam bidang
bertujuan mengurangi kesalahan-kesalahan kesehatan mendukung serah terima
dan meningkatkan keselamatan pasien (Komisi keperawatan antar shift secara klinis melalui
Akreditasi Rumah Sakit, 2017). pengembangan alat yang memfasilitasi
Komunikasi yang efektif bisa komunikasi informasi terstruktur. Alat
berpengaruh pada hidup dan mati pasien. komunikasi semacam itu dapat membantu tim
Serah terima yang tidak efektif misalnya bila perawat dalam melaksanakan fungsi dasar
semua informasi yang dibutuhkan tidak serah terima pasien, dan berkontribusi pada
tersedia, maka dapat membahayakan pasien praktik serah terima pasien yang kompeten dan
dan staf (Gordon, Bsn, & Fairchild, 2012). berkualitas dengan memberikan detail pasien
Kesulitan yang paling umum dialami perawat yang diupdate setiap saat (Vinu & Kane,
adalah kurangnya pedoman serah terima dan 2016). Tidak adanya format terstruktur dan
menentukan informasi apa yang harus keragaman latar belakang praktik membuat
dilaporkan (Ayala, 2017). Alghenaimi, (2012) proses serah terima tidak konsisten.
juga menyatakan bahwa masalah seputar serah Pengembangan format terstruktur
terima tersebut disebabkan kurangnya format terkomputerisasi menggunakan ISBAR3 untuk
komunikasi terstruktur, dan disintegrasi serah terima pasien antar shift, yang
catatan kesehatan elektronik selama laporan merupakan Pedoman Klinis Nasional untuk
serah terima berlangsung. komunikasi (National Clinical Guideline for
Banyak variasi model format terstruktur communication/ Clinical Handover) sangat
yang dapat digunakan dalam proses serah diperlukan untuk peningkatan keselamatan
terima, semua jenis model tersebut sama-sama pasien (National Clinical Effectiveness
berfungsi secara efektif dan relevan yang dapat Committee, 2015). Dengan menggunakan
membantu perawat untuk meningkatkan lembaran serah terima elektronik ini
komunikasi efektif dalam serah terima diharapkan dapat meningkatkan komunikasi
(Ballantyne, 2017). Salah satu format yang efektif antar perawat dan mengurangi risiko
dapat digunakan dalam serah terima pasien terhadap insiden keselamatan pasien.
antar shift adalah ISBAR3. Berdasarkan situasi di atas maka penulis
Serah terima antar departemen dan antar melakukan kajian literatur tentang penerapan
shift harus dilakukan dengan menggunakan penggunaan format ISBAR3 berbasis
alat komunikasi ISBAR3 (Identify, Situation, elektronik dalam Serah Terima Handover
Background, Assessment, Recommendation, keperawaant untuk meningkatkan komunikasi
Read-back, Risk) sebagai kerangka kerja efektif.
terstruktur yang menguraikan informasi yang
akan ditransfer. Alat ini mungkin tersedia METODE
dalam format tertulis, namun sebaiknya Metode yang digunakan dalam
digunakan secara elektronik (National Clinical penulisan ini adalah literature review dimana
Effectiveness Committee, 2015). penulis menganalisis beberapa jurnal dari
Selama ini proses serah terima pasien database IEEE Xplore, ProQuest, Pubmed,
antar shift perawat disampaikan secara ScienceDirect, dan advance online publication
tradisional melalui komunikasi verbal. Namun lainnya dengan rentang waktu 5 tahun terakhir
Idea Nursing Journal Vol. VIII No. 3 2017
dari 2012 sampai 2017. Jurnal-jurnal yang Alat komunikasi tersebut dapat
dianalisis berkaitan dengan perkembangan membantu tim perawat dalam melaksanakan
teknologi bidang keperawatan terkait serah serah terima yang kompeten dan handal
terima (handover) antar shift keperawatan. dengan memberikan detail pasien yang
diupdate setiap saat. Tidak adanya format
Kajian Literatur terstruktur dan keragaman latar belakang
praktik membuat proses serah terima tidak
Definisi konsisten (Vinu & Kane, 2016).
ISBAR3 sebagai alat serah terima klinis Beberapa perawat mungkin memberikan
(clinical handover tool) merupakan alat informasi yang relevan dan akurat dalam
standar yang direkomendasikan secara waktu singkat, sementara yang lain mungkin
nasional untuk melakukan serah terima secara memberi rincian yang tidak jelas dan tidak
klinis baik digunakan antar departemen relevan, yang mengakibatkan kesalahan
maupun antar shift. ISBAR3 menyediakan informasi tentang pasien dan menghabiskan
kerangka standar yang disesuaikan dengan lebih banyak waktu (Vinu & Kane, 2016),
kebutuhan masing-masing departemen, unit terkait hal tersebut sangat diperlukan
atau bangsal konsep ini dikenal sebagai pengembangan suatu format ISBAR3
'standardisasi fleksibel' (National Clinical terstruktur berbasis elektronik agar .
Effectiveness Committee, 2015). Kebijakan kesehatan saat ini di negara-
ISBAR3 ini dapat digunakan secara negara berkembang seperti Oman telah
elektronik agar lebih efektif dan akurat. mengamanatkan pelaksanaan sistem
ISBAR3 berbasis elektronik termasuk ke dalam dokumentasi tanpa kertas, dimana semua
alat Information and communication aspek perawatan pasien didokumentasikan dan
technology (ICT), alat ICT ini perlu dikomunikasikan menggunakan catatan
diintegrasikan secara tepat ke dalam kesehatan elektronik (EHR) termasuk format
pengaturan perawatan yang ada dan sumber ISBAR3. Alasan penerapan catatan kesehatan
daya yang memadai. Mereka menawarkan elektronik adalah untuk memastikan
inovasi dalam meningkatkan kualitas, kelengkapan dan kesinambungan dokumentasi
keamanan dan standarisasi perawatan bagi yang bertujuan untuk meningkatkan
pasien dengan mendukung penerapan keseinambungan perawatan, kualitas
pedoman klinis nasional serah terima secara perawatan, dan keselamatan pasien
klinis yang telah dijamin oleh The national (Alghenaimi, 2012).
clinical Effectiveness Committee (HIQA, Model ISBAR3 berbasis elektronik
2015). dirancang sebagai alat untuk mengatur
informasi dalam format yang jelas dan ringkas
Signifikansi untuk memfasilitasi komunikasi kolaboratif di
Serah terima keperawatan merupakan antara penyedia layanan kesehatan (Panesar,
bagian penting dari perawatan klinis di mana Albert, Messina, & Parker, 2016). Model
informasi pasien yang relevan perlu ISBAR3 berbasis elektronik ini digunakan
dikomunikasikan secara akurat dan tepat untuk untuk mendukung serah terima secara verbal
memastikan kesinambungan perawatan dan agar lebih efektif. Format ini ditampilkan
keselamatan pasien. Serah terima klinis yang secara ringkas, memfokuskan informasi secara
tidak adekuat diakui berdampak terhadap efektif dan asertif. Alat ini mengurangi
insiden keselamatan pasien (Vinu & Kane, kebutuhan akan pengulangan, dan
2016). meningkatkan komunikasi dan keselamatan
Informasi penting dan relevan dari pasien (Vinu & Kane, 2016).
pasien dapat diinformasikan secara akurat dan Berikut contoh alat komunikasi dalam
tepat apabila adanya format terstruktur dan serah terima klinis dengan menggunakan
baku untuk serah terima (handover) (Vinu & ISBAR3:
Kane, 2016). Informasi dan teknologi (IT) di
bidang kesehatan kini telah mendukung serah
terima klinis melalui pengembangan alat yang
memfasilitasi komunikasi informasi terstruktur
selama serah terima.
Idea Nursing Journal Rina Karmila, dkk
HIQA (2015) merekomendasikan agar semua rumah sakit kanker untuk mengeksplorasi
sistem serah terima klinis harus dikembangkan manajemen informasi perawat dalam hal serah
sesuai dengan pedoman klinik dari Clinical terima. Fasilitas –fasilitas tersebut memiliki
Effectiveness Committee (NCEC) yang format serah terima berbasis elektronik yang
memperkuat pedoman klinik nasional. sudah ada dan peneliti mengeksplorasi cara
Algoritma pembelajaran komputer dan format ini dimanfaatkan selama proses serah
perangkat lunak yang menggerakkan sistem terima.
harus dikembangkan dengan pertimbangan Para penulis menemukan bahwa perawat
parameter klinis yang telah terbukti efektif. melaksanakan serah terima secara verbal
Panduan Klinis Nasional yang diyakinkan oleh dengan tatap muka saat duduk di depan
NCEC dan diterbitkan oleh Departemen komputer dengan format serah terima
Kesehatan telah dikembangkan untuk elektronik di layar. Perawat tidak
digunakan di organisasi perawatan kesehatan menggunakan komputer saat serah terima,
di Irlandia saja, dengan mempertimbangkan mereka sering mencetak format serah terima
persyaratan khusus untuk pengaturan elektronik atau membuat lembar laporan
kesehatan Irlandia (HIQA, 2015). mereka sendiri yang berfungsi sebagai sumber
Organisasi harus menyatakan dalam utama informasi, meski format serah terima
kebijakan mereka, media elektronik yang elektronik sudah dirancang dan diinput oleh
disetujui yang dapat digunakan untuk perawat sendiri dan komputer juga tersedia
mendukung serah terima pasien secara klinis. untuk digunakan.
Solusi lokal (sistem, struktur dan personil) Format elektronik secara konsisten
harus difasilitasi oleh sistem Information digunakan hanya sebagai referensi untuk
Communications and Technology (ICT) lokal memverifikasi informasi penting dan bukan
(HIQA, 2015). sebagai sumber informasi utama untuk laporan
bagi semua peserta. Partisipan (perawat)
Isu Terkait Penggunaan Format elektronik menyatakan bahwa format yang
ISBAR3 terkomputerisasi terlalu rumit, banyak
Menerapkan ICT untuk mendukung informasi yang terdapat didalamnya sehingga
sistem serah terima klinis secara elektronik tidak berisi semua informasi yang mereka
harus dipertimbangkan dalam konteks perlukan, dan itu mengandung terlalu banyak
pendekatan berbasis standar. Penggunaan informasi yang tidak mereka butuhkan.
ISBAR3 berbasis elektronik dalam serah terima Berdasarkan hasil studi tersebut dapat
klinis memang sangat bermanfaat dan lebih dipahami bahwa serah terima secara verbal
akurat dibandingkan dengan serah terima tetap penting dilaksanakan, format ISBAR 3
secara verbal, namun penelitian yang ada berbasis elektronik digunakan untuk
menunjukkan bahwa teknologi harus mendukung laporan secara verbal bukan untuk
digunakan untuk mendukung laporan serah menggantikannya.
terima secara verbal, tidak untuk
menggantikannya (Vinu & Kane, 2016). KESIMPULAN
Penggunaan sistem ISBAR3 ini juga Menggunakan IT dalam serah terima
mempunyai kekurangan, tidak semua sistem antar shift keperawatan adalah metode yang
elektronik dapat memenuhi harapan efektif untuk meningkatkan kualitas, efisiensi,
penggunanya. Catatan pasien elektronik pada dan mengurangi biaya. Penggunaan format
sistem dokumentasi yang digunakan untuk terstruktur terkomputerisasi memberikan
handover ditemukan bermasalah karena tidak sebuah dorongan untuk menyampaikan
memberikan informasi yang disesuaikan bagi informasi penting secara cepat dan tepat, dan
pembaca. Akses penggunaan ISBAR3 membantu untuk memastikan bahwa informasi
elektronik juga terbatas, tidak dapat diakses yang diberikan adekuat dan tidak ada yang
oleh semua pihak (Flemming & Hübner, terlewatkan.
2013). Model ISBAR3 merupakan model
Handoffs, Staggers, Clark, Blaz, & komunikasi terkini yang lebih sistematis, tepat,
Kapsandoy, (2012) melakukan riset secara akurat, dan relevan dalam waktu yang sangat
kualitatif, interpretif deskriptif pada 5 unit singkat sehingga dapat meningkatkan
bedah medis, 425 tempat tidur di fasilitas komunikasi efektif saat serah terima shift.
perawatan tersier dan 50 tempat tidur di Penggunaan format ISBAR3 terstruktur
Idea Nursing Journal Rina Karmila, dkk
National Clinical Effectiveness Committee. Vinu, M., & Kane, B. (2016). The use of a
(2015). Communication (clinical digital structured format for nursing
handover) in acute and children's shift handover to improve
hospital services, (11). Retrieved from communication (2016 IEEE 29th
http://health.gov.ie/wp- International symposium on computer-
content/uploads/2015/12/Summary_Clin based medical systems). Retrieved from
ical-Handover-No-11-FINAL- https://doi.org/10.1109/CBMS.2016.72
APPROVED-FOR-WEB.pdf
Viveiros, A. (2016). Nurse perceptions of
Panesar, R. S., Albert, B., Messina, C., & electronic handoff (Master's theses,
Parker, M. (2016). The effect of an Dissertations, Graduate research and
electronic SBAR communication tool on Major papers overview 156) Retrieved
documentation of acute events in the from
pediatric intensive care unit. American http://digitalcommons.ric.edu/cgi/viewc
Journal of Medical Quality, 31(1), 64- ontent.cgi?article=1157&context=etd
68. doi:10.1177/1062860614553263
Wentworth, L., Diggins, J., Bartel, D.,
Spooner, A. J., Aitken, L. M., Corley, A., Johnson, M., Hale, J., & Gaines, K.
Fraser, J. F., & Chaboyer, W. (2016). (2012). SBAR: electronic handoff tool
Nursing team leader handover in the for noncomplicated procedural patients.
intensive care unit contains diverse and Journal of Nursing Care Quality, 27(2),
inconsistent content : An observational 125–131.
study. International Journal of Nursing doi:10.1097/NCQ.0b013e31823cc9a0
Studies, 61, 165–172.
doi:10.1016/j.ijnurstu.2016.05.006